Rania Salsabila, gadis berusia 15 tahun, yang memiliki paras cantik, pintar dan sopan. Rania memiliki seorang ayah dan 2 kakak laki-laki,mereka sangat membenci rania.
Rania pun harus rela terusir dari rumahnya, hanya karena sang ayah yang tidak bisa menerima dirinya atas kematian bu Indah istrinya. Tapi, dibalik terusir nya Rania, takdir membawa dirinya menuju ke kehidupan yang lebih baik.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rika sukmawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9
"Selamat siang semuanya." ucap Rania pada karyawan di kantor sang ayah.
"Siang juga nona Rania." jawab semuanya serempak.
"Ini saya bawakan kue buat kalian, tolong di terima ya dan bagikan juga sama yang lain." ucap Rania sambil meletakan bingkisan di salah satu meja karyawan.
"Terima kasih nona Rania, nanti akan saya bagi kan." ucap Karyawan itu.
"Sama-sama, saya tinggal ke ruangan ayah dulu ya."
"Silahkan nona."
TOK! TOK! TOK!
" Masuk."
"Selamat siang ayah." sapa Rania.
"Ehh kamu ternyata, kirain ayang siapa."
"Ini yah rania bawain kue buat ayah."
" Makasih ya sayang, nanti ayah makan kalau kerjaan ayah sudah selesai."
"Kalau gitu Rania mau lihat-lihat kantor ayah dulu deh,nanti kalau ayah sudah selesai telepon Rania saja."
"Boleh, tapi tunggu sebentar ya."
Pak Rizky menghubungi seseorang, tidak lama datang seorang wanita cantik datang. Yang di pastikan sekertaris nya.
"Bella, tolong kamu temani putri saya. Dia mau jalan-jalan sekitar kantor." ucap pak Rizky.
"Baik pak." jawab Bella.
"Mari nona, kita berangkat sekarang." ajak Bella yang di ikuti Rania.
"Mbak Bella sudah lama kerja di sini?" tanya Rania yang mencoba membuka obrolan.
"Belum lama juga nona, baru sekitar satu tahun lebih saya kerja di sini."
"Kamu asli orang Jakarta?"
"Saya dari Yogyakarta."
"Saya kira kamu orang asli Jakarta."
"Saya sengaja merantau ke Jakarta, siapa tahu saya bisa sukses di sini.
"Kamu di sini tinggal dimana?"
"Saya tinggal di kontrakan, saya juga enggak punya saudara di sini." ucap Bella yang di angguki Rania.
"Saya ke sini juga buat bantu ekonomi keluarga saya, karena hanya saya yang sekolah sampai kuliah. Adik saya hanya sampai SMA, karena ada suatu musibah yang menimpa kami."
"Kalau boleh saya tahu ada siapa saja di keluarga kamu?"
"Ada ibu, aku dan Ratna."
"Adik kamu udah kerja?"
"Belum nona, karena dia harus menjaga ibu yang sekarang sedang sakit. Dia juga mau bekerja cuman kan sekarang susah apalagi bermodal ijazah SMA."
"Kalau dia mau, boleh kok kerja di toko saya. sekalian ajak ibu kalian tinggal dan di rawat disini."
"Beneran nona?" tanya Bella terkejut.
"Iya benar, nanti saya kabarin lagi kapan mulai nya." jawab Rania.
"Terima kasih ya nona atas bantuannya." ucap Bella bahagia.
Menjelang sore, Rania tiba di rumah nya.
"Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam, sudah pulang sayang."
"Sudah bun, ayah belum pulang."
"Belum sayang, kirain bunda bareng kamu. kan katanya kamu mau ke kantor ayah."
"Iya bun, tadi rania ke sana. cuman enggak sampai selesai, karena rania buru-buru ke toko tadi."
"Memang ada apa di toko sayang? ada masalah?"
"Enggak bun, toko baik-baik saja. Hanya saja tdi susi telepon, katanya sada yang nunggu Rania."
"Siapa sayang, terus mau ngapain?"
"Mau pesan kue bun, katanya buat acara ulang tahun dan buat nikahan."
"Wahh buat dua acara sekaligus."
"Enggak bun, katanya besok acara ulang tahun nya. Pernikahan nya sekitar satu minggu setelah ulang tahun."
"Syukurlah sayang, jadi biar kamu nanti enggak keteteran kalau langsung dua sekaligus."
"Iya bun alhamdulilah, mudah-mudahan toko aku makin ramai dan biasa buka cabang baru."
"Aamiin sayang, bunda doain kamu makin sukses, usaha kamu makin berkembang."
"Makasih bundaku tersayang"