Kesalahan satu malam yang di lakukan Adam Zakarya terhadap Mawar Putri Maulida, seorang gadis yang termasuk sekretarisnya sendiri membuat Adam terpaksa harus tanggung jawab.
Pernikahan keduanya di penuhi kebahagiaan walaupun awalnya tanpa ada rasa Cinta. Namun siapa sangka, Sebuah badai cobaan datang. Fitnah seseorang membuat terjadinya kesalahpahaman. Mawar memilih pergi karena Adam meragukan anak yang Mawar kandung.
Tak lama semuanya terbongkar, Penyesalan itu datang disaat Mawar sudah pergi entah kemana. Akankah keduanya kembali di pertemukan?
••••••
" Aku memang tidak dapat mengembalikan apa yang dulu telah aku ambil paksa darimu Mawar. Aku juga tidak dapat menarik rasa sakit yang telah aku torehkan padamu selama ini. Tapi aku mohon, Izinkan satu kesempatan lagi untuk aku membahagiakan mu.. Dari sekarang, Nanti dan selamanya " Adam Zakarya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon El Viena2106, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penyesalan Seorang Ayah
Fakta yang sebenarnya belum selesai, Kini fakta baru muncul dan kembali membuat rumah tangga yang harmonis selama belasan tahun itu goyah juga pada akhirnya. Sebuah kebenaran yang lainnya yang kembali terungkap tadi malam.
Dan hingga hari kembali berganti, Masalah yang tak ada habisnya ini masih di perpanjang. Malia duduk di atas sofa di temani oleh Arkana sang putra kesayangan. Wanita paruh baya itu menutup wajahnya dengan kedua tangan sembari menangis sesegukan disana.
Arkana sampai tidak berangkat bekerja demi menenangkan sang ibu yang belum juga matahari meninggi sudah terjadi pertengkaran antara ibunya dengan ayah sambungnya.
Arkana tidak tahu harus menyikapi seperti apa sekarang. Jangan tanya tentang rasa kecewa, Itu sudah pasti. Kekecewaan yang di rasakan Arkana memang sudah bermula semenjak sang ayah sambung ketahuan telah membohongi mamanya. Yang itu artinya membohongi semua orang.
Arkana menatap sang papa yang terduduk di lantai dengan kepala menunduk, Suara isakan juga terdengar dari bibir pria paruh baya itu. Bukan hanya itu saja, Kakeknya juga.
Pria yang baru sehat beberapa hari ini juga tak kalah sedihnya. Tuan Faiz menangis, Pria itu datang di waktu yang kurang tepat. Niat hati ingin datang dan sarapan bersama Anak, Menantu dan cucunya. Tuan Faiz justru lagi-lagi mendapat kejutan yang tak terduga.
Pria itu melihat dan mendengar pertengkaran antara putri dan menantunya yang selama ini ia bangga-banggakan. Sama seperti reaksi Malia semalam, Tuan Faiz lebih terkejut lagi.
"Katakan, Katakan pada papa bahwa semua ini bohong.. Katakan pada papa bahwa semua ini tidak benar..Ayo katakan.."Malia membuka kedua tangannya. Wanita itu beranjak dan segera beralih duduk di samping sang ayah.
Matanya sudah sangat sembab, Hidungnya memerah akibat terlalu lama menangis. Kenyataan ini tidak bisa ia terima begitu saja. Anggun, sang adik yang selalu ia rindukan, Yang selalu ia nantikan kepulangannya, Yang selalu ia cari sejak dulu nyatanya telah tiada. Dia sudah pergi dan tidak akan pernah untuk kembali lagi.
Sebuah makam yang wanita itu kunjungi kemarin ternyata adalah makam adiknya. Anggun mencintai seorang pria desa yang kata sang papa tidak jelas asal usulnya. Dan ternyata pria itu adalah Ardi, Suaminya.
Seorang pria yang ia cintai dan ia sayangi selama ini. Yang Ia hormati dan selalu ia layani dengan sangat baik. Pria yang mampu bertanggung jawab mengemban ia dan mampu menerimanya apa adanya..Mencintainya dengan sepenuh hati. Bukan hanya dirinya saja, Tapi juga untuk sang putra yang notabene nya adalah putra tiri.
Namun siapa yang menyangka. Pria yang ia agung-agungkan itulah yang membuat sang adik meninggalkan dunia ini. Anggun atau Anisa tiada karena menahan rasa sakit di batinnya. Pengorbanannya selama ini tak ada gunanya lagi. Wanita yang rela melakukan apapun bahkan rela meninggalkan keluarganya hanya demi mengabdi untuk seorang pria yang tak tahu di untung dan tidak tahu diri.
Pria itu justru meninggalkannya dan lebih memilih untuk menikah dengan wanita lain yang tak lain adalah kakak kandung dari Anisa sendiri.
"Kau jadi pembangkang hanya karena pria itu Anggun! Jika itu memang pilihan mu..Maka pergilah! Tapi perlu kau ingat nak, Sampai kapanpun Papa tidak akan pernah memberi restu untuk kalian..
Air mata Tuan Faiz semakin mengalir. Pria itu menggelengkan kepalanya mengingat ucapannya sebelum Anggun atau Anisa pergi darisana.
"Nak, Ini salah papa.. Ini salah papa.. Harusnya papa tidak melakukan itu untuk putri kesayangan papa ..Ini salah papa, Anggun! Maafkan papa nak.."Tuan Faiz menepuk-nepuk dadanya. Sakit! Sakit rasanya mengetahui fakta ini. Tuan Faiz membiarkan sang putri pergi bukan karena tidak sayang lagi. Tapi Tuan Faiz ingin melihat seberapa lama Anggun atau Anisa bertahan dengan pria pilihannya hingga Tuan Faiz selalu menanti kepulangannya.
"Papa lah yang dulu menolak Badjingan itu, Tapi kenapa setelahnya papa justru mengambilnya..Papa ini jahat!! Papa menyesal..hiks..hiks.."Tuan Faiz meraung di sana. Putrinya yang ia anggap berlian itu sudah pergi. Dia tidak akan kembali lagi dan pulang ke rumah ini.
"Pa..Sudah pa..Udah..Papa jangan kayak gini. Ingat kesehatan papa pa.."Tuan Faiz sudah tak peduli lagi, Apa yang ia rasakan tidak ada apa-apa nya di bandingkan rasa sakit yang di rasakan putrinya.
"Papa..
.
.
.
Tatapan Tuan Faiz menyalang terhadap pria yang sejak tadi diam itu. Ardi, Sang menantu yang sangat ia sayangi dan ternyata dia..
"Kalau aku tahu kaulah pria itu, Mungkin aku tidak akan pernah mengizinkan kau masuk ke dalam keluarga ini.." Ucap Tuan Faiz datar dan dingin. Tuan Faiz yang kesehatannya sering menurun seolah bangkit. Emosi yang ada dalam dirinya membuat tubuh lemah itu perlahan hilang.
"Katakan padaku sekarang Ardi!, Semenjak Anggun tinggal bersamamu.. Kebahagiaan macam apa yang kamu berikan? Kau beri makan apa dia? Apa saat itu kau mampu memberikan makanan yang enak sama seperti yang aku berikan? Berapa uang yang kau berikan? Apa uang yang kau berikan sebanyak yang pernah aku berikan? "Ardi tak menjawab. Pria itu hanya diam dengan Tangisnya.
"Maafkan Ardi pa..
"Tapi kenapa kau Justru menyakitinya? Apa Kau ingin balas dendam padaku? Karena dulu aku tidak merestui hubungan kalian, Maka dari itu kau menyakiti Anggun dan menikah dengan Malia begitu? "Ardi menggelengkan kepalanya cepat. Tidak, Apa yang di tuduhkan oleh ayah mertuanya semua tidak benar. Dia sama sekali tidak bermaksud seperti itu.
"Tidak pa.. Semua yang papa tuduhkan tidaklah benar.. Menikahi Malia adalah niat dari hati Ardi pa, Tidak ada niat apapun apalagi balas dendam.."Ya, Tak ada niatan lain saat Ardi Menikahi Malia. Sebut saja dia yang kurang bersyukur.
"Lalu apa jika bukan karena Dendam Ardi? Apa Anggun tidak secantik dulu?" Tanya Tuan Faiz, Ardi masih diam saja. "Apa selama menjadi istrimu, Anggun banyak menuntut? Apa dia pembangkang Ardi? Jawab papa Ardi...Jangan diam saja..." Ardi menggelengkan kepalanya, Apa yang di sebutkan oleh sang suami sama sekali tidak ada pada diri Anisa.
"Tidak pa..Anisa adalah wanita yang baik..Dia cantik, Sangat cantik.. Dia tidak pernah menuntut Ardi pa..Dia istri yang Sholeha penurut dan tidak pernah menjadi pembangkang.."Jawab Ardi, Pria itu menangis di kaki sang ayah mertua.
"Jika putriku tidak melalukan semua itu, Kenapa kau tega melakukan itu nak? Kenapa kau sakiti hatinya sampai rasa sakit hati itu dia bawa mati.. Dimana hati nurani mu Ardi.. DIMANA HATI NURANIMU!!
"Papa!.. Stop pa,,Jangan seperti ini.. pa..." Malia memeluk sang papa yang semakin menyesali perbuatannya. Andai Tuan Faiz tahu tentang nasib putrinya, Mungkin sudah dari dulu Tuan Faiz jemput.
"Maafkan Ardi pa..Sungguh Ardi tidak tahu apapun dan tidak punya niat apapun pa.."Ardi menunduk dalam, Apa yang yang di katakan oleh ayah mertuanya memang benar. Apa kesalahan istrinya dulu sampai-sampai tega menelantarkan anak dan istrinya.
"Andai mele-nyapkan seseorang itu tidak dosa pasti sudah papa Lakukan itu Ardi..Tapi apa yang terjadi sudah terjadi, Walaupun berat papa harus tetap menerimanya.."Ujar Tuan Faiz yang sudah tak bisa berbuat apa-apa. Semuanya telah terlanjur, Putrinya sudah pergi dan tak akan kembali lagi.
"Cari cucuku Ardi..Aku sudah tua, Aku ingin sebelum aku pergi suatu saat nanti aku bisa membahagiakan cucuku..
.
.
.
TBC
rahasia terbongkar teto diterima dan menikmati hidup dg baik,g rela donk
Ditunggu kisah Damiannya thour.. semangattt trusss💪💪💪
damian yg mantan suami arumi ya thor
Wah jadi mau tamat ini.. cpet bnget kek nya