NovelToon NovelToon
Cerita Inspiratif Di Sudut Kota Tangerang

Cerita Inspiratif Di Sudut Kota Tangerang

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: mugiarni

Alinah seorang guru SD di kampungnya. Tidak hanya itu, Bahkan Alinah mengajak turut serta murid muridnya untuk menulis buku Antologi Alinah DKK. Alinah tidak memungut biaya sepeserpun atas bimbingan ini. Selain itu sosok Alinah juga sebagai seorang istri dari suami yang bernama Pak Burhan. Bagaimana aktivitas Alinah dalam keseharian itu akan terutang dalam buku ini. Alinah sebagai pendamping suami begitu sayang pada Pak Burhan. Bagaimana Alinah menjalani hari - hari selanjutnya tanpa ada Pak Burhan disisinya? Bagaimana pula Alinah meniti karir sebagai penulis novel? Simaklah buku ini untuk menatap dunia di luar sana .

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mugiarni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15: Kampung yang Heterogen

Suara burung milik tetangga membuat suasana di perumahan itu terasa nyaman.

Pak Burhan mengajak Alinah pergi ke Swalayan.

"Yuk kita pergi ke Swalayan!" tutur Pak Burhan.

"Oh iya, hari ini aku mau membuat Sop Ayam. tentu dipadukan dengan sayuran yang lain juga" tutur Alinah.

Tak lama kemudian mereka tiba di Swalayan yang mereka tuju. Pak Burhan membeli buah Naga.

" Aku beli buah Naga. Sepertinya seger-seger"

Pak Burhan memilih buah Naga yang hendak di kemas dalam sebuah plastik di Swalayan itu

"Aku juga mau beli buah per. Katanya kalau dengan itu bisa sembuh bila mengkonsumsi buah Naga," jelas Alinah

Kemudian Alinah membeli bakso dan sayuran serta ayam untuk membuat sayur SOP di rumah.

Setibanya di rumah, Alinah segera masuk ke dapurnya untuk menyiapkan Sop untuk Pak Burhan.

Tidak menunggu waktu lama untuk menyiapkan hidangan SOP untuk Pak Burhan.

"Nah, ini sup nya seger. Besok masak begini lagi ya" komentar Pak Burhan pada Alinah saat Pak Burhan menikmati lezatnya masakan istrinya.

Alinah tersenyum. Senang rasanya bisa menghidangkan makanan kesukaan suami.

***

Berbagai suku bangsa. Ada juga penduduk kampung asil yang tinggal di perumahan itu. Akan sedikit. Latar tetapi jumlahnya belakang pendidikan penghuni perumahan juga sangat beraneka ragam. Termasuk juga mata pencaharian mereka juga sangat Ada bervariasi. yang bekerja pada instansi pemerintahan, banyak pula yang menekuni profesi sebagai seorang guru. Dan tidak sedikit diantara mereka yang bekerja sebagai buruh dan menyewa sebuah rumah. Bahkan ada pula yang hanya sekadar menempati rumah kosong berkat kebaikan hati pemiliknya. Di perumahan ini aku mencari seseorang yang bisa mengajari Alinah mengaji.

Pertama kali datang di perumahan ini Alinah nyaris tak bisa beradaptasi dengan kebiasaan tetangga di sana. Mereka kebanyakan seorang Ibu rumah tangga yang kebiasaannya duduk berkumpul di sebuah gang, Biasanya sambil ngumpul untuk makan-makan bareng. Duduk berkumpul bersama bisa mendatangkan sisi positif dan negatif. Sisi positifnya, mereka lebih akrab dengan tetangga terdekat mereka. Tercipta pula hubungan yang erat. Mereka juga bisa saling bantu membantu bila ada hajatan maupun kendurian. Memasak bersama-sama. Ataupun berbelanja bersama- sama. Naik kereta ke Tanah Abang. Sisi negatifnya, mereka cenderung mencampuri urusan pribadi orang lain tetapi sulit introspeksi diri.

mereka suka bersaing. Tapi menurut Alinah itu sebuah persaingan yang kurang sehat. Jika ada diantara mereka yang berselisih paham sedikit saja, mereka saling mencela, bahkan ada yang suka menyindir.

Pernah pada suatu ketika Alinah belajar untuk melancarkan bacaan Al-Quran pada seorang Ibu yang telah berusia separuh baya. Alinah dihujat habis- habisan. Menurut informasi, seorang Ibu yang mengajari ngaji itu punya anak yang bersifat kurang baik. Meskipun mereka terkadang saling menjelek- jelekan satu sama lain, tapi ironisnya di antara mereka tampil dengan manis di hadapan seseorang yang telah dia jelek-jelekan. Di depan bersikap manis. Di belakang mereka, dia jelek - jelekan.

***

Perumahan Daru indah di pagi itu terasa sunyi. Langit hitam pekat. Tak satupun pintu rumah didapati dalam dalam keadaan terbuka. Semua pintu tertutup rapat-rapat apalagi di hari minggu. Para penghuni rumah lebih memilih untuk beristirahat. Bila bepergian keluar rumah dalam cuaca mendung kurang nyaman.

Langit kian gelap. Pekat sekali. Seolah-olah hari itu ingin menyelimutinya dengan kegelapan. Rintik- rintik hujan membasahi pepohonan di area itu. Membasahi atap-atap rumah. Hingga membasahi halaman kosong di halaman tempat tinggal Alinah Suasana yang yang sama masih terus datang waktu adzan dhuhur. Hawa dingin terasa menusuk ke dalam tulang belulang. Alinah pun turut merambat hingga merasakan dingin nya suhu di penghujung tahun itu.

Sebagai warga pendatang baru, Alinah harus banyak beradaptasi diri dengan lingkungan barunya. Belum banyak tetangga yang dikenalnya. Kecuali nama seseorang yang pertama kalinya membantu Alinah untuk menunjukan rumah yang dia sewa. Tempat di mana dia berdiam saat ini. Tak tahan dengan hawa dingin yang tengah dia rasakan, Alinah bergegas menuju ke kamar tidurnya. Pandangan matanya tertuju pada sebuah meja kecil di sudut kamar itu. Yach rapot! Alinah bergumam. Lalu menghela nafas panjang. Rapot yang tersusun di atas meja kecil itu adalah rapot yang masih kosong dan harus segera diisinya. Sejak kemarin dia sibuk oleh kepindahannya. Pindah tempat tinggal yang bisa dibilang kalau kepindahannya itu sangatlah mendesak.

Tanpa berpikir panjang lagi, Alinah segera meraih ponselnya. Lalu mengetik SMS. Untuk memantapkan dirinya dalam pengisian raport. Dia bermaksud untuk bertanya seputar pengisian raport pada Fariz Karena dia dan Fariz sama-sama mengajar di kelas lima. Maka Alinah berpikir bila dirinya akan merasa yakin dalam pengisian buku raport setelah berbincang dengannya. Alinah mengirim SMS pada pada Fariz tak lama kemudian Fariz pun segera membalasnya.

Tapi setelah Alinah baca SMS dia merasakan balasannya belum mencakup semua jawaban yang dia tanyakan. Alinah merasakan balasannya belum mencakup semua jawaban yang dia tanyakan.

Alinah mengirim SMS kepada rekan kerjanya di satu lingkungan sekolah." Yah maklum saja, ini adalah cara pengisian raport dengan kurikulum yang baru. Jadi harus banyak hal yang harus dipahami betul cara pengisian raport dari pada nanti terjadi suatu kesalahan. Kita juga sebagai guru yang repot dibuatnya.

Karena Alinah belum tuntas mendapatkan jawaban SMS dari Fariz, lalu Alinah menelponnya. Tanpa berpikir panjang, dia menekan nomor hp Fariz.

"Hello, assalamualaikum!" terdengar suara Fariz diujung ponselnya. Alinah merasa senang dibuatnya. "Fariz, tadi Ibu SMS minta contoh hasil deskriptif hasil akhir" Alinah bicara dengan nada pelan.

"Lho...Ibu kan tadi SMS nya bukan deskripsinya. Ini SMS nya masih saya simpan" suara Faris terdengar dengan intonasi yang kuat. Alinah terperangah. Bahkan kata Ibu yang terucap dari bibir Fariz terdengar sangat hampa tak bermakna.

"Iya, Fariz, tadi ibu meminta contoh deskripsi akhir." Alinah berusaha untuk menjelaskannya dengan setenang mungkin

"Tadi ibu SMS katanya yang bagian depannya, saya kirim SMS nya deskriptif yang bagian depannya sajat Fariz menjawabnya dengan nada tinggi.

"Maksud Ibu, Cuma mau bertukar pikiran saja, sesama guru kelas 5. Tadi Ibu juga SMS ke guru yang mengajar di sekolah lain, dia memberikan contohnya.

"Bu, deskripsinya nggak boleh ngarang begitu saja Ibu lihat di buku kompetensi dasar" jeda bicara Fariz.

Penjelasan Fariz dirasakannya semakin berbelit- belit. Padahal Alinah hanya meminta contoh deskripsinya saja. Misalnya contoh deskripsi untuk mata pelajaran IPS atau Bahasa Indonesia saja.

"Iya..., Ibu SMS kamu karena untuk perbandingan saja dalam pengisian raport baru."

"Oh, ya sudah." Alinah menutup percakapannya. Karena Alinah tidak kuasa menahan kekecewaannya. Alinah Kemudian merebahkan tubuhnya di tempat tidur. Dia menangis terisak-isak. Hatinya tertampar begitu dalam. Menghadapi suatu kenyataan bila Fariz mampu bersikap yang menyakitkan hatinya. Dia merenungi kata-kata Fariz dalam

percakapannya di telepon. Kata-kata Fariz dirasakannya tidak mencerminkan sebagai seorang anak yang berbakti pada orang tuanya.

***

1
Choi Jaeyi
Aku udah mampir dan ninggalin like & komen.
Mampir juga ya kak ke cerita aku, mari saling mendukung sesama penulis baru. Jangan lupa like & komen nya🤗🤗💋
Black Jack
Pengalaman yang luar biasa
mugiarni: terimakasih
total 1 replies
Ritsu-4
Maafin aku udah nunda untuk membaca nih novel, penyesalan banget!
mugiarni: terimakasih, salam kenal
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!