Bagaimana jadinya seorang mafia kejam, tapi tampan menikah dengan gadis polos, dan cantik? Apakah hidup mereka akan bahagia atau sebaliknya?.
Dan setelah perjanjian mereka,,, tak di sangka suatu malam membuat gadis itu harus menjaga kehidupan yang muncul setelah perceraiannya?
Gimana nasib anak itu? Gimana kehidupan mereka jika suatu hari mereka akan bertemu dengan keadaan berbeda?
yuk, langsung baca!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hyufanyav, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
14: Mommy
Sebelum lanjut membaca jangan lupa vote")
...📌𝐏𝐚𝐬𝐭𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐛𝐚𝐜𝐤𝐠𝐫𝐨𝐮𝐧𝐝 𝐜𝐨𝐥𝐨𝐫 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐚𝐧𝐝𝐚 𝐛𝐞𝐰𝐚𝐫𝐧𝐚 𝐡𝐢𝐭𝐚𝐦, 𝐚𝐠𝐚𝐫 𝐬𝐞𝐬𝐮𝐚𝐢 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐚𝐥𝐮𝐫 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚. 𝐃𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐩𝐚𝐭 𝐦𝐞𝐧𝐚𝐦𝐛𝐚𝐡 𝐤𝐞𝐬𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐚𝐝𝐚 𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚....
"Kalian tahu?"Ucap Jennie menjeda kalimatnya. Sekarang mereka lagi main sama anak rose, tapi rosenya bikin masakan. Jadi gibah dlu biar mantap.
"Nggak,kan belum kasih tau"Ucap lisa seraya menggendong Noah.
Jennie memutar bola matanya malas "Rose,penyakit halusinasi visual-nya kambuh lagi"Seraya melihat sekitar.
Jisoo Yang lagi menidurkan Nathan kini menatap Jennie kaget "Serius?! Kok bisa?" Ngegas jisoo seraya menatap Jennie.
"Jangan berisik nanti rose datang terus ngamuk lagi" Tegur Lisa. Seraya menidurkan Noah ke tempatnya semula.
"Maaf, reflek tadi"
"Tapi kok bisa? Kyk dlu lagi?"
Jennie menghela nafas "Nggak, nggak parah banget. Tapi ini tuh kembali kala rose terpuruk banget deh, dan ia mengingat kebahagiaan yang menurut dia itu paling berharga dan itu "Kak Hyunjae" Dia ngehaluin dia"
Lisa menutup mulutnya kaget "Kak young?! Kejadian itu udah lama banget,tapi kenawhy?! Keinget lagi"Tanya lisa.
Jisoo terdiam "Memori indah dan menyedihkan itu akan menjadi kenangan yang paling berharga dan membingungkan di waktu bersamaan"
"Dia ingin melupakan,namun pada saat ia benar-benar melupakan dia. Pada akhirnya itu akan kembali"
Jennie mengangguk "Kita ke psikolog?"
"Nope, Kita ke tempat younghoon. Biarin rose ikhlas sepenuhnya dalam hati"Ucap jennie.
Lisa menghela nafas "Kita ingin dia melupakan first love tanpa ia ketahui sendiri?"
Jisoo menggeleng "Melupakan dan mengikhlaskan itu hampir sama namun beda makna lisa"
Jennie menambahi "Kita hanya ingin rose berbicara dengan hati-nya, penyakit ini tidak baik jika terlalu lama untuk di sembuhkan"
"kita butuh bantuan mark dan Lucas bukan?"
"Bantuan apa?" Semua menoleh kaget ke arah rose yang duduk, seperti menyimak pembicaraan mereka dengan polos.
Jennie terkejut lalu mengelus dadanya, sedangkan lisa Dan jisoo hanya menghembuskan nafasnya, ini mah gibah yang kecyduk objek gibahan sendiri.
"Bantuan apa? Kalian butuh sesuatu"Ucap rose lagi, mengulangi perkataan Yang ia ucapkan tadi.
"Tidak, tadi itu mobil kempes. Jadi butuh bantuan"
"Dan yak! Sejak kapan kau jadi orang yang menguping pembicaraan orang lain?"
Rose memutar bola matanya malas "Gw bukan nguping, gw cuma mendengar. Apa gunanya punya kuping kalau nggak di gunain"Seraya menunjuk telinganya.
"Iya juga sih"Ucap mereka seraya menggaruk kepalanya.
"Ini kita yang bego atau lo sih?"Tanya jennie bingung.
"I don't know, makan gih"
"Makanannya ntar dingin lagi, Gw mau nyusuin kembar dlu"
"Masak? Gw kira tadi cuma bikinin minum"
"Yakali:v ntar gw di demo sama emak kalian, gara-gara nggak ngasih asupan"
Mereka berjalan ke arah dapur "Sayang-nya mommy, Noah sama Nathan mau minum susu? Udah lapar yahh anak mommy ini"Seraya mengangkat Noah dan memberinya asih.
"Nathan tunggu yahh, mommy kasih ke abang Noah dlu"
...
...
...MOMMY...
Mereka udah pulang, setelah meluangkan waktu untuk melihat anak rose, sekarang ini mereka bertiga lagi di cafe. Emang sore sih pulangnya. Kata jennie sih "gpp, jadi sok ngartis sehari ogheyy"
"Jadi?" ucap jisoo pas duduk.
Jennie melihat mereka berdua "Panggil mark ama Lucas aja besok"
Lisa memutar bola matanya malas "Lo lupa? Mereka ada kasus"
Jisoo menatap lisa jengah "Otak lu kemanain? Ya selesai kasusnya lah, ribet banget"
"Intinya tuh kita, harus bikin rose nggak berfikiran yang berat-berat dulu"
"Tapi... masalahnya tuh, mesti si atuy sama tae-"
Yuta beb!, yuta. Sekali lagi lu ganti nama husband gw, pulang-pulang tinggal nama lu"Geram jisoo.
"Sorry beb"
"Ogheyy lanjut, jadi? Lo berdua buat alasan apa?"
Mereka berdua terdiam "Gampanglah itu"
"Iyain aja dulu, ntar lu berdua buat masalah lagi. Tanggung sendiri"
"Emang si sepuluh nggak kepo ama lo?"Tanya jennie.
Lisa mengedikkan bahunya "Nggak, dia mah prinsipnya selama bukan kita berdua nggak usah pikirin nggak kyk si ekhem"Ucap lisa seraya menatap mereka berdua secara bergantian.
"Si ekhem itu kayak jatuh ke suami gw deh"Ucap jisoo mendelik.
"Ya nggak tau"
...
...
...MOMMY...
"Siapin semua yang perlu di bawa, lo sediain yang udah di susun"Ucap jaehyun seraya memakai jas-nya yang sudah di lapisi baju anti peluru.
"Waktunya udah mau siap? Jdi?"
Jaehyun melirik jam yang ada di tangannya "Suruh semuanya masuk ke mobil yang di siapin"
"Where mark?"Ucap yuta pas liat nggak ada mark.
"Mark? Udh stay di mobilnya, mungkin lagi siapin sinyal dan tempatnya"
Jaehyun mengangguk "Sampai ketemu ke sana"Seraya berjalan ke arah mobilnya juga.
Jaehyun memasuki mobil, di sana udah ada taeyong yang nyetir di lengkapi kaca-mata mehong yang ia dapat dari tunangannya.
Cocok skali dengan-nya, jaehyun? Dia make kaca-mata dan topi hitam. Jangan lupakan muka datar dan hembusan nafas yang terdengar.
Taeyong yang mendengarnya langsung mengalihkan pandangannya ke jaehyun "Kita mulai lagi, lo harus pisahin beban lo dulu"Ucap taeyong seraya menepuk pundak jaehyun.
Jaehyun cuma mengangguk, Beda hal-nya dengan jaehyun. Mark dan lucas lagi fokus-nya dengan kontak dan beberapa alat jaringan di samping mereka.
Dengan gaya casual dan santai, mungkin bisa membuat mereka berdua tidak terlalu menjadi objek dalam pembunuhan ini.
"Sudah siap?"Tanya Lucas seraya tersenyum konyol ke arah mark.
"Yeaahh always"
.
.
.
Setelah melaksanakan tugas "Pembunuhan" yang cukup lama, mereka sekarang udah jalan menuju markas dulu.
"Lucas, lo tau penyakit rose?"
"Hah?!, penyakit"Kaget Lucas seraya menghentikan mobilnya secara tiba-tiba.
"Santai dong! "
"Iya, gw aja baru tau"
Lucas bengong "Penyakit apa? Dan kayaknya sih kalau lo nggak tau juga, berarti ini udah lama"
"Jalan oyy, si jisoo udah di markas. Ruangan suaminya"
"Lah gercepnya"
Di perjalanan cuma hening, tak ada yang membuka pembicaraan lagi. Rose~ rose~ rose~ mungkin hatinya dan pikirannya hanya ada rose saat ini.
.
.
.
Yuta pas masuk ke ruangannya, udah ada jisoo yang nelpon "Udah dulu elah, gw gercep nihh"
Cup~
"Sayang,Kok nggak bilang² kalau datang"Ucap yuta sesudah mengecup bibir jisoo sang istri.
Jisoo menghela nafas dan mematikan handphone-nya "Nggak liat? Tadi aku nelpon? "Ucap jisoo lembut. Kalau nggak lembut mungkin dah adu bacot nih pasutri.
"Kok nggak bilang mau datang"Ucap yuta mengulang pembicaraannya tanpa menjawab pertanyaan sang istri.
Yuta mengangkat tubuh jisoo lalu memangkunya dengan posisi berhadapan. Jisoo lagi make celana dan jas yang bewarna hitam.
"Kan kamu sibuk"Ucap jisoo seraya melap keringat yuta menggunakan sapu tangan milik-nya.
Yuta hanya diam menatap sang istri "Makasih selalu ada"
"Kamu kenapa sih? Manja banget"Ucap jisoo seraya terkekeh dan mengalungkan tangannya ke leher sang suami.
"Gpp, kamu ke sini mau nyamperin aku"
Jisoo tersenyum "Tidak" seraya mengecup bibir yuta.
"Terus? Ngapain ke sini? Kalau nggak mau nemuin aku? "
"Sebenarnya, aku cari mark sama lucas hehehe"
Muka yuta langsung datar, jisoo berdiri dari duduknya "Aku ke mereka dulu yahh"
"Kamu ngapain sih nemuin dia"
"Kepo"
Pas keluar pas banget ada lucas Dan mark yang baru masuk karena masih nenteng tas hitam "Oyy"Tegur jisoo ke mereka berdua.
"Gw simpan dulu"Ucap mark seraya menunjuk tas hitam yang di tentengnya.
"Jadi?"Ucap mark saat sudah nyimpan tas-nya.
"Gini, gw sama Lisa dan Jennie butuh bantuan kalian"
"Maksudnya? "Ucap lucas.
"Kita buat rose, ah lebih tepatnya bujuk dia"
"Untuk"
"Banyak nanya asu"
"Intinya tuh, kita buat rose nggak ngingat imagination dulu"
"Hah?! Maksud lo chae punya penyakit" "Halusinasi"
Jisoo mengangguk "Lebih tepatnya Halusinasi visual"
"Jadi? Kita kemana dulu?"Ucap Mark.
Nahh, kita nemuin jennie sama lisa dlu dehh"Mark mengangguk "Kalau begitu sekarang aja"
Nggak capek?"Tanya jiso.
"Kalau itu rose,,,Nggak ada rasa capek. Namun... Hanya ada ke khawatiran"
"No"
"Sekarang aja, ntar lama lagi temen lo nunggu"
Jisoo mengangguk dan mereka berjalan beriringan.Pas mereka mau keluar ada yuta yang teriak "Yak! Kalian mau kemana?! Jangan godain istri gw lu yahh!"
"Maybe"Teriak Mark.
"Wahh mau jadi perebut istri orang nihh human"
"Ganteng doang, Suka cewek bini orang!"
"Halusinasi? Who? "Tanpa mereka sadari, ada seseorang yang menguping pembicaraan mereka entah sejak kapan? Mulai berbicara? Atau akhir pembicaraan? Oh I don't know
...
...
...Tbc......
...ᴊᴀɴɢᴀɴ ʟᴜᴘᴀ ᴠᴏᴛᴇ & ᴋᴏᴍᴇɴᴛ ʙᴀɢɪ ᴘᴀʀᴀ ᴘᴇᴍʙᴀᴄᴀ...
...ᴛᴇʀᴜꜱ ʙᴇʀɪ ᴅᴜᴋᴜɴɢᴀɴ ᴋᴇᴘᴀᴅᴀ ꜱʏᴀ ° <...
...-ɪ ʜᴏᴘᴇ ʏᴏᴜ ᴀʀᴇ ɴᴏᴛ ʙᴏʀᴇᴅ🧚🏻♀️-...