NovelToon NovelToon
AKSARA HARSA

AKSARA HARSA

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Percintaan Konglomerat / Angst / Romansa / Dijodohkan Orang Tua / Menikah dengan Musuhku
Popularitas:13.3k
Nilai: 5
Nama Author: Heninganmalam

⚠️WAJIB FOLLOW SEBELUM BACA⚠️


Pernikahan yang tidak didasari oleh rasa cinta memang sangat sulit untuk dijalani. Apalagi dengan seorang yang sudah dianggap sebagai musuh sendiri. Seperti itulah kisah Cassie dan Gavino. Dua orang yang harus terjebak dalam status suami-istri karena perjanjian keluarga mereka. Mampukah mereka mewujudkan pernikahan yang bahagia?

Cassie hanya ingin mengukir kebahagiaan nya.Namun apakah ia bisa di tengah kehidupan yang begitu kejam? Bisakan ia bertahan dengan Gavino Zachary Bramasta?


Start: 8 Juli 2024
End:

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Heninganmalam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

14 - Meet Again

Kehidupan dapat diibaratkan seperti roda yang berputar dimana kehidupan akan selalu mengalami perubahan. Tidak ada yang abadi di dunia ini. Terkadang orang yang berada di atas pun akan jatuh dan berada di bawah.

Hal itulah yang dirasakan Cassie sekarang. Gelar ratu sekolah yang ia dapatkan sekarang berganti menjadi perundung sejak kejadian itu.

Hanya dalam satu hari, base kampus sudah ramai oleh berita tentang Cassie yang merundung Grizelle bersama teman-temannya. Banyak sekali yang balik menghujat Cassie meskipun tak sedikit pula yang memuji kecantikannya.

Dasar pembully. Orang nggak bermoral kok bisa diterima di kampus sih?!

Masuk karena nyogok deh

Rasain sanksi sosial bagi seorang pembully

Masih banyak lagi komentar yang membuat Cassie jengah. Ia tak habis pikir dengan apa yang ia baca. Bisa-bisanya orang-orang menyebarkan berita yang tak benar seperti itu.

Ingin sekali rasanya Cassie menjawab semua komentar yang menjatuhkan dirinya. Hanya saja ia yakin jika usahanya akan sia-sia. Orang yang tak menyukainya akan terus berkomentar jahat.

Lebih baik Cassie menenangkan pikirannya daripada menyakiti hatinya sendiri saat membaca komentar itu. Ia memilih untuk keluar dari kamarnya karena rasa lapar yang mendatanginya. Wanita itu berjalan dengan susah payah karena nyeri yang masih ia rasakan pada area kewanitaannya.

Netra Cassie tertuju pada pria yang masih sibuk di dapur. Ia masih tak paham dengan sikap Gavino hari ini. Ia tak mengerti mengapa pria itu memilih untuk merawatnya dibandingkan dengan mengikuti kegiatan ospek.

Padahal kemarin pria itu begitu marah pada Cassie hingga membuat Cassie sakit hari ini. Namun setelah berhasil memberikan pelajaran padanya, pria itu malah bertingkah seolah peduli padanya.

“Masih sakit?” tanya Gavino tanpa mengalihkan matanya dari kompor.

“Apanya?” beo Cassie.

“Your miss v.”

“Menurut lo?!” sewot Cassie.

Gavino tak lagi menjawab. Ia sibuk bergelut dengan alat-alat dapur itu hingga beberapa menit setelahnya. Membawa sop ayam ke atas meja setelah matang seraya memberikan salep kepada Cassie, “Pakai ini biar nggak sakit,” perintahnya.

Wanita itu tak langsung menerimanya. Ia terlebih dahulu mengamati salep itu dengan seksama, “Bekas jalang lo?” tanyanya.

Bukannya Cassie berprasangka buruk hanya saja Gavino tak mungkin menyimpan salep khusus itu tanpa alasan bukan.

“Mulut lo emang perlu disekolahin lagi ya. Pikiran lo yang selalu nethink juga harus dididik lagi. Kalau lo nggak mau pakai terserah lo. Lo juga yang ngerasain sakitnya bukan gue,” tegas Gavino sebelum pergi meninggalkan Cassie.

Pria itu mengambil jaketnya dan keluar dari apartemen meninggalkan Cassie seorang diri. Cassie hanya memandangi salep yang diberikan oleh suaminya. Cukup lama ia terdiam hingga akhirnya mengambil salep itu dan memakainya.

Lo itu aneh Gav.

...-+++-...

Satu hari sudah cukup bagi Cassie untuk beristirahat. Pagi ini Cassie sudah bersiap untuk pergi ke kampus. Ia pun segera keluar dari kamar untuk menemui suaminya. Namun pria itu ternyata sudah tak terlihat batang hidungnya. Hanya ada sebuah kunci dan surat yang tergeletak di atas meja.

~ Mulai sekarang lo pakai mobil sendiri karena gue mau berangkat dan pulang sama Grizelle. Lo bisa kan nyetir sendiri? ~

Kurang lebih seperti itu isi surat yang ditulis Gavino. Cassie memang bisa menyetir mobil sendiri hanya saja ia kecewa dengan suaminya yang malah secara terang-terangan mementingkan Grizelle. Ingatkan ia yang sangat membenci perselingkuhan dalam sebuah hubungan.

Cassie memang menikahi Gavino untuk menyelamatkan aset keluarganya. Namun bukan berarti ia juga mengemis semua hal pada lelaki itu. Ia masih cukup mandiri untuk dapat pergi sendiri ke kampus tanpa mobil dari Gavino.

Wanita itu pun merobek surat itu dan membuangnya ke tempat sampah sebelum ia pergi meninggalkan kunci mobil yang masih ada di atas meja.

Untung saja Tuhan masih membantu Cassie sehingga ia berhasil mendapatkan sopir taksi yang memiliki kemampuan menyetir yang hebat. Hanya butuh beberapa menit saja untuknya sampai ke kampus tanpa mengalami macet.

Setelah membayar sopir tersebut, Cassie segera masuk ke dalam kampus untuk melanjutkan ospeknya.

Semua tatapan tertuju pada Cassie sejak wanita itu memasuki area kampus. Semuanya menunjukkan tatapan tak sukanya, bahkan ada yang secara terang-terang menjelek-jelekkan Cassie di depan matanya.

Ingin sekali Cassie mencakar dan menjambak orang itu tetapi tak ia lakukan untuk menjaga citranya yang sudah memburuk. Ia pun melanjutkan langkahnya menyusuri koridor itu.

Namun beberapa senior menghadangnya. Salah satu dari mereka adalah Ruby, senior yang wajahnya Cassie ingat betul karena telah menuduhnya pertama kali.

Ruby menatap Cassie angkuh dan berkata, “Lo ditunggu sama penanggung jawab ospek di ruangannya. Cepet kesana sekarang!” perintahnya.

“Dimana ruangannya?” tanya Cassie tak kalah angkuh.

Namun senior itu tak ada yang mau menjawab pertanyaan Cassie. Semuanya tertawa remeh kepada mahasiswi baru itu.

“Lo cari sendiri aja,” ucap Ruby sebelum meninggalkan Cassie.

Cassie hanya bisa menarik napas panjangnya dan kembali berjalan untuk mencari ruangan penanggung jawab ospek itu. Cukup lama dirinya berjalan karena tak ada yang ingin memberitahunya pun ia juga malas bertanya.

Setelah melihat ruangan yang bertuliskan ruangan sekretariat BEM, Cassie pun menghentikan langkahnya. Ia segera masuk ke dalam ruangan itu, berharap tebakannya benar dan ia bisa menemui penanggung jawab itu di sini.

Terlihat seorang pria sedang memainkan ponselnya dengan beberapa orang lain yang sedang sibuk bercengkrama. Netra Cassie langsung tertuju pada pria yang memainkan ponselnya.

“Pagi kak, aku Cassie yang disuruh menemui kakak,” ucap Cassie tanpa basa-basi. Membuat semua yang ada di ruangan itu menatapnya.

Penanggung jawab itu tersenyum. Pria itu menyuruh semuanya untuk keluar ruangan hingga tersisa Cassie dan pria itu saja.

“Allegra Cassieophia Moon, right?”

Wanita itu menggeleng, “Allegra Cassieophia,” koreksinya.

Lelaki itu pun hanya mengangguki Cassie, “So, lo yang terlibat permasalahan pembullyan itu, benar?”

“Ya.”

“Jadi lo pelakunya, kan?”

Cassie memutar bola matanya. Tak bisakah lelaki itu memberikan pertanyaan yang lebih berbobot? Bukankah semuanya sudah jelas? Benar dirinya yang terlibat kasus itu dan dirinya yang dituduh sebagai pelaku. Kenapa harus diulang-ulang seperti ini? Benar-benar membuatnya naik darah.

“Kak, ini bisa nggak ya pertanyaannya yang lebih berbobot? Kayak apa yang terjadi sebenarnya, alasan apa yang buat aku ngelakuin hal itu atau apapun yang kakak pengen tau. Semua pertanyaan yang kakak ajuin itu udah jelas semuanya. Nggak perlu aku jawab.”

Ocehan Cassie membuat lelaki itu tertawa, “Slow, babe. Nggak perlu ngegas gitu. Nanti cantiknya hilang gimana?”

“Bab beb bab beb. Kamu emang senior aku ya tapi tolong dijaga ucapannya. Aku nggak segan buat ngelaporin kakak ke akademik walaupun kakak senior aku.”

Kembali, lelaki itu tertawa gemas dengan ketidak sukaan Cassie. Pria itupun merentangkan tangannya, “Kita baru ketemu lagi. Lo nggak mau meluk pacar kecil lo apa?’

Cassie bergidik ngeri. Siapa yang dibilang pacar kecil oleh lelaki itu? Seingat Cassie ia hanya pernah menjalin hubungan dengan satu pria. Hanya Aaron yang pernah dekat dengannya lebih dari seorang teman tetapi tega mengkhianatinya.

“Siap-”

Mulut Cassie ternganga seketika saat ia menyadari sesuatu, “Kak Ezra!?”

Lelaki itu mengangguk. Benar ternyata bahwa lelaki itu adalah Ezra. Cassie baru ingat bahwa ia pernah menjalin hubungan dengan Ezra pada saat ia duduk di bangku SD.

Saat itu dirinya kelas empat dan Ezra kelas enam. Keduanya berpisah begitu saja saat Ezra pindah ke luar kota karena mengikuti ayahnya yang pindah dinas.

Wanita itu pun langsung berlari dan memeluk Ezra kuat-kuat. Senang sekali rasanya bertemu dengan pelindungnya saat kecil. Mereka bahkan tak pernah mengatakan kata putus hingga sekarang.

“Kok lo beda banget sih sekarang, kak,” ucap Cassie.

Yang ia ingat Ezra dulu itu hitam manis, berbeda dengan yang sekarang ia temui. Putih dan bertambah tinggi. Wajar jika dirinya tak mengenali Ezra.

Ezra terkekeh, “Kalo lo tetep cantik sih. Sedih gue mah kalau sampai lo nggak inget sama gue. Duduk dulu lah.”

Cassie mengangguk dan mengikuti Ezra untuk duduk di sofa yang ada dalam ruangan itu.

“Jadi gimana ceritanya? Kenapa lo bisa ngebully orang itu? Seinget gue lo dulu welcome banget jadi orang, ceria nggak pernah ngebully siapapun.”

Benar, Cassie kecil adalah gadis yang periang karena ia masih menganggap bahwa dirinya adalah putri asli yang sangat disayang oleh kedua orang tuanya walaupun selalu diharuskan untuk sempurna.

Namun Ezra tak tau jika sejak tiga tahun yang lalu, saat dirinya mengetahui semuanya, Cassie ceria berubah menjadi Cassie angkuh yang tak ramah pada siapapun.

“Taulah. Kayaknya gue emang nggak boleh nolong orang makanya waktu nolong yang dibully malah gue yang dituduh ngebully pelakunya,” jelas Cassie malas,

“Jadi terserahlah lo mau ngasih hukuman apa buat gue.”

Ezra mengangguk paham. Ia berpikir sejenak tentang hukuman apa yang harus ia berikan pada Cassie. Hukuman yang diberikan pada orang yang tak bersalah karena ia mempercayai Cassie lebih dari siapapun.

“Hukuman lo... Jadi pacar gue.”

1
Ratna Kthv
ceritanya bagus
✍️⃞⃟𝑹𝑨🍌 ᷢ ͩSukrosa🍒⃞⃟🦅
Sedikit masukan, sebaiknya lakukan interaksi dengan pembaca untuk Menarik minat pembaca lain juga mempertahankan pembaca yg sebelum nya.

Dekripsi suasana hati, tempat baik nya lebih di perjelas. Jangan hanya menekankan emosi perkarakternya saja.

Ceritanya sebetulnya Menarik, bisa dinikmati. Cuma sayang aja penggambarannya kurang jelas, Dari bab sekian yg udah kubaca, tiap muncul problem selalunya udah segitu aja, gak di perpanjang. Jadi kesannya kaya kurang pas gitu, lebih di olah lagi biar Kita yg baca beneran geregetan. /Pray//Smile/
Heningan Malam: terimakasih masukkan nya^^
total 1 replies
👁Zigur👁
ak dah mampir. nice story
👁Zigur👁
membara🔥🔥🔥
👁Zigur👁
vape user detected..👍👍👍
✍️⃞⃟𝑹𝑨🍌 ᷢ ͩSukrosa🍒⃞⃟🦅
Pas buat bacaan anak muda, seriuss ini salah satu karya author baru yang rekomenn /Good/
✍️⃞⃟𝑹𝑨🍌 ᷢ ͩSukrosa🍒⃞⃟🦅
Penulisan, tanda baca.
dekripsi, alur, gaya menulis, sama peran perkarakternya itu bagus lohh.

Kulihat, ini tipikal novel yg alurnya cepat yaa.

Lanjutin Terus semangat /Good//Smile/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!