Elena Andrade gadis 19 tahun tumbuh diantara keluarga konglomerat yang penuh konflik....
Sang ayah menikah lagi dengan sahabat baik mendiam sang ibu,membuat Elena sering bertengkar dengan ayah nya itu,karna tidak terima sang ayah menikah dengan sahabat masa kecil ibu nya sendiri....
bagaimana kisah nya?
yuk mampir dan baca....
(boca harap minggir)🚩
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon medusa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 02
Keesokan pagi nya,Elena sudah memakai baju seragam lengkap dan keluar dari dalam kamar menuju meja makan,dan terlihat Mathew pun sedang duduk dan menyantap sarapan nya dengan serius....
"Pagi Om," sapa Elena duduk di kursi meja makan,lalu mulai memakan sarapan nya.
"Hhhmm," dehem Mathew singkat sambil fokus lanjut memakan sarapan nya,namun tiba-tiba.
"Selamat pagi Tuan dan Nona," sapa kedua pengawal Mathew yang sudah rapi memakai jas serba hitam,berdiri di samping Mathew yang yang sedang fokus memakan sarapan nya.
Mathew hanya membalas nya dengan menganggukan kepala,sedangkan Elena menatap mereka dengan bingun,karna ini pertama kali nya ia melihat kedua pengawal itu....
Tak lama Mathew pun selesai sarapan,lalu mengelap bibir nya dan bangkit....
"Kalian jaga dia,jangan sampai lengah," perintah Mathew,hendak melangkah pergi,namun.
"Om,aku tidak membutuhkan itu," protes Elena dengan wajah cemberut kesal,sambil mengenggam sedok yang ada di tangan dengan erat.
"Elena,jangan membantah," Tegas Mathew berjalan pergi meningalkan mereka,tak lama.
"Nona,waktu nya kita berangkat," ucap pengawal itu sambil melirik jam tangan miliknya.
"Cih! Pengawal dan boss sama saja,sama-sama menyebalkan," gerutu Elena cemberut kesal,lalu bangkit dari duduk nya.
Dan mereka pun berjalan beriringan menuju pintu mansion dan masuk ke dalam mobil,lalu pergi meningalkan mansion menuju sekolah SMA elit,salah satu saham Mathew....
Setelah tibah di sekolah,Elena langsung turun dan berjalan masuk,tampa menungu mereka,karna ia sedikit risih harus berjalan di tenga kedua bodyguard nya yang bertubuh kekar dan tinggi itu....
"Sayang," panggil pemuda yang tak lain adalah kekasih Elena yang bernama Ricky,sambil berjalan menghampiri Elena.
Elena pun langsung tersenyum sumringah dan berjalan dengan cepat menghampiri sang kekasih....
"Sayang,kamu sudah datang? Kok gak bilang aku sih," protes Elena sambil memonyongkan bibir tipis nya yang berwarna pink mudah.
"Hahahaha! Maaf sayang,tadi aku sedikit buru-buru," kekeh Ricky hendak merangkul Elena,namun tiba-tiba.
"Ehem!"
"Kyaaa!"
Teriak Elena dan Ricky serempak,karna di kaget dengan deheman salah satu pengawal Mathew yang tiba-tiba muncul dari belakan mereka....
"Tolong jaga jarak Tuan muda," pinta salah satu pengawal dengan wajah dingin.
Ricky yang tidak terima langsung melotot ke arah mereka berdua....
"Heh! Dia adalah kekasihku," protes Ricky.
"Ini perintah langsung dari Tuan Mathew,kalau anda keberatan,maka silahkan bicara langsung dengan beliau," ujar pengawal itu.
Glupppp...mendengar nama Mathew di sebut.Ricky seketika menelan ludah dengan kasar,siapa yang tidak kenal dengan Mafia berdara dingin yang satu itu....
"Ricky,ayo kita masuk," ajak Elena meraih tangan Ricky.
"I...iya," sahut Ricky terbata-bata,lalu membawa Elena masuk ke dalam kelas.
Sedangkan kedua pengawal itu bertugas berjaga diluar sekolah,sedangkan Elena dan Ricky berjalan masuk menuju kelas mereka.sahabat Elena pun berjalan menghampiri mereka,dan langsung menerobos masuk di tenga-tenga Elena dan Ricky,lalu mengenggam kedua tangan mereka secara bersamaan....
"Kalian berdua kenapa sih? Pagi-pagi begini sudah romantis,biking iri tau," protes sahabat Elena yang bernama Tina.
"Hehehehe,i...itu,tadi kami tak sengaja bertemu di depan kampus," kekeh Ricky terbata-bata canggung.
"Bagaimana dengan mu?" tanya Tina menatap ke arah Elena.
"Haaah...seperti biasa,selalu kesal di pagi hari," jawab Elena menghela nafas berat,lalu melepaskan tangan Tina,dan duduk di bangku nya.
"Hhhmm...biar ku tebak,pasti kamu sedang bertengkar dengan ibu tiri mu itu," ucap Tina menebak.
"Bukan cuman itu saja,tapi sekarang Om ku," tambah Elena cemberut kesal.
"Om mu? Oh...Om kamu yang tampan dan dingin itu kan?" tanya Tina dengan semangat.
"Cih! Tampan dari mana nya,dia itu menyebalkan," gerundel Elena kesal tak karuan.
"Hahahaha! Tapi Elena,kalau aku jadi kamu,beruntung banget punya Om setampan itu," puji Tina sambil tertawa girang.
"Hala...sudah ah,kelas sudah di mulai," selah Elena setelah melihat ibu guru berjalan masuk ke dalam kelas.
Tina dan Ricky pun menganggu serempak,lalu mulai pergi duduk di kursi mereka masing-masing.
"Selamat pagi Ibu guru," sapa mereka semua serempak.
"Pagi juga anak-anak silahkan duduk," sahut ibu guru,lalu mulai mempersiapkan materi dan kelas pun di mulai.
(Di sisi lain)
Di sebuah Villa dekat tepi pantai,terlihat seorang wanita sedang tertidur pulas hanya mengenakan kain seprei menutupi tubuh polos nya,dia adalah Suzi yang sedang berbulan madu dengan sang suami,tuan Nathan....
"Pagi Istriku," bisik tuan Nathan mengecup kening sang istri dengan lembut.
Suzi pun perlahan membuka mata,lalu tersenyum lembut dan mengangkat tangan nya mengelus rahan kokoh sang suami yang di hiasi kumis halus....
"Pagi juga Mas," sahut Suzi tersenyum lembut dengan mata berkaca-kaca.
"Sayang,kamu kenapa? Apakah aku terlalu kasar semalam?" tanya tuan Nathan panik melihat sang istri yang tiba-tiba sedih.
Suzi pun mengelengkan kepala dengan pelang."Tidak,hanya saja aku merasa bersalah kepada sahabatku itu..." lirih Suzi membenamkan wajah di dada bidan polos sang suami.
"Tidak perlu merasa bersalah,dia sudah tenang disana,lagian dia pun tau kalau kamu adalah penganti yang tempat untuk ku dan Elena,maka dari itu,sebelum dia menghembuskan nafas terakhir nya,di meminta ku untuk memperlakukan mu dengan baik," jelas tuan Nathan panjang lebar.
"Iya,Mas," sahut Suzi mengangguk mengerti.
"Hufff...dan maafkan aku juga,karna sempat menyusahkan mu dengan sifat dingin ku," pinta tuan Nathan mengela nafas sedih.
"Tidak apa-apa Mas,semuanya sudah berlalu," tutur Suzi melepaskan pelukan,lalu tersenyum menatap wajah tampan tuan Nathan.
"Kalau begitu,kita satu ronde lagi ya," pinta tuan Nathan dengan girang.
"Tapi-"
Sebelum Suzi menjawab nya,tuan Nathan langsung menyerbu nya dengan ciuman dan lumatan bertubi-tubi,dan akhirnya dia hanya pasrah dan membiarkan tuan Nathan menyantap nya sebagai sarapan pagi....
gercep amat si mathew