Haris seorang pemuda tampan dan pembisnis sukses, Haris sangat bosan dengan wanita-wanita yang mendekati dirinya karena harta membuat Haris memutuskan untuk menyamar demi mendapatkan pasangan yang tidak mendekati dirinya karena harta, berhasilkah Haris mendapatkan cinta sejati yang tulus mencinta Haris apa adanya tanpa mempermasalahkan hidup sederhana?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon maya ps, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 15
Karla tidak mau diajak makan malam diluar rumah karena takut, Karla tidak mau ambil resiko dicelakai sama Dirly membuat Karla lebih waspada karena sudah tahu kebiasaan buruk Dirly.
"Kalo mau makan di rumah makan masakan ibu dan kita makan berempat, sampai kapan pun saya tidak mau diajak makan diluar!" tegas Karla karena tidak mau ambil resiko sama sekali.
"Jangan norak deh Karla, masa kencan makan dirumah sih apa lagi makan bareng orang tua mana romantis sih!" tolak Dirly tidak habis pikir, Karla tidak mau makan di cafe sama sekali.
"Biarin saja norak, wah parah tidak mau makan bareng calon mertua padahal ayah semangat loh jadiin kamu jadi calon menantunya, masa makan bareng Ayah tidak mau parah-parah dan masakan Ibu juga enak loh tidak kalah sama makanan di cafe tidak menghargai masakan calon mertua nih" lanjut Karla sengaja suaranya dikerasin supaya kedua orang tuanya dengar.
"Kenapa tidak mau makan bareng kita Nak, memang kita orang kampung tapi makanan juga tidak tahu dan tempe saja kok kita selalu makan enak juga merendahkan sekali kamu!" bentak Bunda nya Karla dari dalam rumah, tidak terima calon menantunya tidak mau makan dirumah dikirain makanan tidak layak dimakan sama orang kaya.
"Sukurin Ibu marah, pergi sana karena sampai kapan pun saya tidak mau diajak makan diluar apa lagi malam hari karena bahaya laki-laki liar seperti kamu tidak akan bikin aman anak orang." lanjut Karla senyum sinis melihat Dirly.
Karla tutup pintu rumah begitu saja, padahal masih ada Dirly didepan rumah dan diabaikan begitu saja sama Karla yang tidak ingin deket sama Dirly.
Dirly mengepalkan tangan dengan emosi, bagaimana tidak Karla dengan cueknya masuk kedalam rumah bahkan seenaknya tutup pintu rumah.
**
Haris pinjem laptop nya Dayat untuk melihat apa saja yang sudah dikerjakan Dayat selama seminggu tanpa diawasi sama sekali.
"Asisten yang patut dibanggakan Lo Dayat, pertahankan prestasi Lo bro biar semakin semangat kerja dan ingat jika butuh uang bilang saja sama gua jangan seenaknya iya bro." ucap Haris santai tapi serius, Haris tidak ingin kepercayaannya pudar karena keegoisan Dayat karena dikasih kepercayaan besar.
"Tenang saja bro, gua tidak akan serakah kok karena gua mau mendapatkan uang halal jadi gua bakal mendapatkan nya dengan cara baik-baik bro." ucap Dayat santai berusaha memaklumi apa yang diucapkan Haris.
"Gua percaya sama Lo." lanjut Haris masih fokus dengan layar laptop didepannya.
Haris diam-diam buka folder yang ada di laptop nya Dayat, karena penasaran apa saja isi laptop sahabatnya sekaligus orang kepercayaannya, Haris nafas lega karena isi laptop Dayat bersih tanpa ada hal-hal aneh didalamnya.
Dayat menikmati cemilan yang tadi dibelinya sambil main games, karena Haris sibuk sama laptop milik nya membuat Dayat mencari kesibukan sendiri.
**
Orang tuanya Karla minta maaf ke Karla, karena sudah memaksakan kehendaknya buat jodohin Karla sama Dirly orang yang dianggap baik dan pantas menjadi suaminya Karla.
"Sekarang terserah kamu saja Karla, tapi cari cowok jangan dari kalangan bawah iya Nak malu dong orang kaya masa nikah sama orang sederhana." ucap Ayah nya Karla tidak ingin memiliki menantu orang sederhana.
"Selain malu juga apa kata keluarga besar dan pasti jadi beban hidup kamu selama menikah Nak, kita kasih kesempatan tapi jangan jadi perempuan bodoh ingat kebutuhan semuanya mahal setidaknya mendapatkan suami yang pantas untuk kamu terus mampu biayai hidup kamu dengan layak mengerti!" tegas Ibu nya Karla tidak mau ambil pusing, kesal, dan malu. Karena anaknya salah mendapatkan pendamping hidup.
"Doain saja yang terbaik buat pasangan hidup Karla, yang jelas Karla lebih tahu sifat suami Karla baru mau nikah Ibu dan Ayah sudah tidak ingin dijodohkan karena kalo salah terima juga tidak akan bahagia contohnya Dirly kita semua tahu dia bukan laki-laki baik membuat Karla tidak mau nikah sama dia." ucap Karla santai berusaha tidak emosi, karena jika marah orang tuanya bakal bahas hal-hal lain yang akhirnya Karla harus turutin apapun keingannya.
"Iya Nak, sudah sana tidur sudah malam besok kan harus berangkat kerja lagi, besok kita beli mobil iya malu dong bos perkebunan besar dan terkenal masa naik sepeda sih." lanjut ayah nya Karla ingin anaknya gaya sedikit, supaya orang lain tidak menghina anaknya karena berangkat kerja masih naik sepeda.
"Iya Ayah mau, iya sudah selamat istirahat Ayah dan Ibu." lanjut Karla langsung berdiri dan jalan menuju kamarnya.
Karla mau terima beli mobil demi ayah nya senang, dari pada ditolak bisa-bisa marah lagian ada bagusnya beli mobil jadi Karla bisa santai pergi-pergi naik mobil jika ketemu client.
