NovelToon NovelToon
Jodohku Anak Kyai Kondang

Jodohku Anak Kyai Kondang

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:18k
Nilai: 5
Nama Author: maliyaiskan

Di sebuah desa bagian timur kabupaten Jember yang mulai terjamah zaman modern hiduplah sebuah keluarga yang harmonis dan terpandang di daerahnya. Sepasang suami istri yang dikaruniai sepasang putra dan putri.
Putra sulung mereka Akbar Maulana telah menikah dan memiliki seorang putri yang lucu. Sedangkan putri bungsunya yang cantik,manis menjadi primadona di desa nya masih asyik dengan usahanya hingga belum menikah di usia yang menurutnya masih sangat muda untuk berkeluarga yaitu 24 tahun. Iya, Maureen Maulana namanya.

Sedangkan di ibu kota, tepatnya di pondok pesantren terkenal yang di asuh Kyai Abdul Aziz yang namanya sering di tampilkan di sosial media,berita koran maupun di televisi. putra semata wayangnya pun tak kalah menjadi sorotan, diusianya yang tergolong muda yaitu 30thn bergelar doktor lulusan Mesir tentu untuk membantu proses pendidikan di ponpes orang tuanya dan menjadi pengusaha sukses mandiri tanpa bantuan orang tuanya. sungguh pria idaman wanita " ialah Faizul A'la

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon maliyaiskan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

air mata Maureen

Pagi harinya Maureen terbangun dengan keadaan yang lebih baik. Walaupun kenyataan pahit sedang menantinya namun tak membuat wanita itu putus asa. Ia harus tegar demi ke dua orang tua terutama dirinya sendiri.

Setelah bertafakur menangisi takdir yang tak sesuai ekspektasinya, kini Maureen telah mengambil keputusan untuk menyembunyikan berita poligami yang di alaminya pada keluarga dijember. Ia akan menelan kepahitan ini sendiri tanpa melibatkan orang-orang yang ia sayangi.

Pukul sepuluh pagi ia memutuskan untuk kembali ke ndalem. Tidak mungkin juga ia akan berlama-lama di toko yang tentunya akan membuat para santri kepo. Sengaja ia pulang agak siang karena ingin menghindari Gus Faiz beserta keluarganya yang lain. Yang tentunya di jam segini Gus Faiz akan berangkat ke kantor, sedangkan umi Khadijah mengisi kajian bagi santri putri senior di serambi asrama. Sedangkan kyai Aziz kalau tidak keluar pasti sedang di dalam ruangan membacanya

Dengan langkah panjang Maureen menuju ke dalam kamarnya dengan Gus Faiz. Setelah masuk dan kembali menutup pintu. Perlahan pertahanannya mulai runtuh, tubuhnya meluruh ambruk meringkuk dibalik pintu menenggelamkan wajahnya dibalik tumpuan lutut yang ia tekuk bertali tangan. Air matanya kembali menganak sungai dikedua pipinya. Sungguh jauh dari benaknya selama ini suami yang saat ini sangat ia cintai dengan teganya mengkhianati kepercayaannya. Mertua yang sangat ia hormati karena keluhurannya kini telah mempermainkan perasaannya. Rumah yang selama ini menjadi tempat berlindung penuh syukur kebahagiaan kini berubah jadi ngeri tak berwarna. Semua seolah menjadi hal yang sebenarnya ingin Maureen jauhi namun tak bisa. Ia tergugu hingga sesak sedemikian rupa. Apalagi mengingat bahwa kini Fathimah tengah berbadan dua, lantas we bisa? dirinya yang telah dua bulan mengarungi bahtera rumah tangga namun juga belum diberikan Rizki kehamilan, lantas bagaimana dengan Fathimah? berarti usia pernikahan mereka tak jauh selisihnya dari pernikahan Maureen dan Gus Faiz. Menyadari hal itu sungguh sangat mencabik-cabik hati Maureen, " Benar-benar seperti orang bodoh saja aku selama ini " batin Maureen ditengah-tengah tangisannya

Namun lagi-lagi suara ponsel tak dihiraukan oleh Maureen. Ia memilih masuk ke kamar mandi menyejukkan pikirannya dengan guyuran air.

___________

Dilain tempat Gus Faiz tadi pagi bukanlah berangkat ke kantor melainkan kerumah mertuanya di Jember. Namun ia dibuat pucat saat tiba ditempat tujuan, mertuanya mengatakan bahwa istrinya telah kembali ke Surabaya bersama dengan Akbar kemarin siang. Kebetulan saat itu Bella tengah video call-an dengan Anggun yang lantas langsung ia tanyakan pada Wulan perihal keberadaan Maureen. Wulan sampaikan dengan sejujurnya bahwa kemarin ba'da Maghrib Maureen telah sampai dengan selamat di pelataran pondok. Ia juga memohon maaf pada Gus Faiz karena tidak bisa mampir.

Wulan yang mengerti bahwa Gus Faiz sangat menghawatirkan Maureen akhirnya ia berinisiatif menyambungkan panggilan tersebut kepada Maureen

" Adek kok gak bilang sih kalau udah di Surabaya. Kasihan suamimu ini jauh-jauh dari Sidoarjo ke Jember buat jemput adek. Bocah Iki njaluk di jamoni temu Ireng paling " Tutur Anggun guyonan

" Maksud Ummah, Gus Faiz disitu sekarang? " Tanya Maureen

" Iya ini ada di depan Ummah sekarang " Jawab Anggun

" Ini lho video call dek, kok malah gelap gak ketok wajahe" Celetuk Wulan

" Emmm itu adek sekarang lagi sakit perut, lagi di toilet " jawab Maureen bohong yang tidak mau memperlihatkan matanya yang sembab

" iihh ate jolok, jijik ate.. Ella gak mau dekat-dekat ate.." Ucap Bella gadis kecil yang tidak tahan berjauhan dengan Maureen

" Eh dek tadi kenapa kok gak jawab ummah tanya kan. Kenapa adek gak kabarin Gus Faiz kalau udah disana,bikin bingung suami saja." Ucap anggun menyela pembicaraan Bella

" Ya kan awalnya mau bikin surprise ummah, eh udah ketahuan sekarang. Yaudah adek pamit dulu, lagi mules nih " Kilah Maureen lalu berpamitan memutus panggilan tersebut

Gus Faiz yang mendengar bahwa Maureen telah pulang akhirnya bernafas lega. Namun beberapa detik kemudian ia kembali panik karena teringat Fathimah yang juga berada di sana takut ia mendengar kabar yang didahului oleh Fathimah. Ia langsung berpamitan lalu tancap gas menuju Surabaya.

Tak peduli lelah bahkan ia seolah ingin mengganti kemudi langsung yang sedang dibawa supir. Ia gak sabar banget untuk ketemu istri tercintanya, Gus Faiz benar-benar panik Maureen akan salah paham nantinya.

pikirannya kacau saat ini, ia ingin menelepon Umi Khadijah untuk menemui Maureen namun ia urungkan mengingat sikap Umi nya sedang berubah saat ini. Menelepon Abi nya juga mana mungkin karena itu jadi hal yang kurang pantas tentunya. Di saat kebingungan tiba-tiba Gus Faiz teringat apa yang disampaikan Wulan tadi " Jika Maureen kembali kemarin ba'da Maghrib lantas kemana ia semalam? tidur dimana kenapa tidak ku temui dirumah. Apakah di toko? ya pasti dia di sana semalaman. " Batin Gus Faiz yang juga teringat ucapan Maureen soal surprise tentang kepulangannya

Tepat pukul lima sore Gus Faiz telah sampai di pondok. Setelah membuka pintu ia langsung berlari masuk ke dalam rumah tanpa membawa tas nya yang masih berada di dalam mobil. Jaka yang melihat tingkah bosnya hanya bisa menatapnya tanpa bisa membantu, ia paham betul bagaimana gusarnya Gus Faiz.

Dengan berlari ia melewati Kyai Aziz yang sedang duduk membaca kitab di ruang tamu, Ia terlihat buru-buru tanpa mengucapkan salam dan mencium tangan orang tuanya saat memasuki rumah hingga kyai Aziz menatap heran anaknya yang bertingkah tak seperti biasanya itu.

Saat berada di depan pintu kamarnya ia menarik nafas dalam-dalam lalu membuangnya dengan perlahan, tak lupa ia mengucapkan bismillah terlebih dahulu. Memberikan energi positif terhadap dirinya sendiri sebelum bertemu istrinya lalu menceritakan tanpa melukai perasaan istri yang sangat Gus Faiz cintai itu.

Dengan pelan Gus Faiz membuka pintu lalu menguncinya.

" Assalamualaikum sayang " Sapa Gus Faiz melihat istrinya tengah berbaring meringkuk diatas ranjang. Heran yang ia rasa karena tak seperti biasanya istrinya itu tidur diwaktu sore apalagi menjelang Maghrib seperti ini

Perlahan ia ikut naik ke atas ranjang lalu memeluk istrinya dari belakang, ia ciumi puncak kepala Maureen yang tanpa menggunakan jilbab itu. Wangi harum dari rambut Maureen menjadi candu buat Gus Faiz, seolah jadi aromaterapi yang menenangkan untuknya. Belum sampai puas ia menikmati aroma harum itu, dengan kasar Maureen menepisnya lalu terduduk di pinggir ranjang. Begitupun Gus Faiz yang heran akan respon Maureen juga ikut duduk, namun ia langsung terkaget melihat wajah putih mulus Maureen yang memerah dan mata yang bengkak tanda habis menangis lama.

" Apa Fathimah belum memberimu pelukan dan ciuman Hubby. Sampai-sampai baru datang pun Hubby sudah peluk cium adek " Ucapnya dengan ekspresi penuh kekecewaan yang menjadi tombak tajam direlung hati Gus Faiz

" Sayang, Hubby bisa jelaskan, ini tidak seperti kelihatannya. Adek jangan dengarkan apa kata Fathimah dia bohong dek, ini hanya sandiwara dia saja " Ucap Gus Faiz mencoba meraih tangan Maureen namun dengan segera Maureen berdiri berjalan mundur menghindari Gus Faiz yang terus berusaha mendekatinya

" Kenapa harus di awal pernikahan yang masih seumur jagung ini kau khianati janjimu Hubby " Seru Maureen dengan linangan airmata yang terlihat pilu dimata Gus Faiz

" Maafkan Hubby sayang, tapi sungguh demi Allah ini tidak seperti kelihatannya. Fathimah menjebak Hubby sayang " Ucap Gus Faiz mencoba memberikan penjelasan

" Jangan bawa-bawa nama Tuhan untuk menutupi kebohongan mu Hubby. Ini sakiittttt " Ucap Maureen yang memukul dadanya namun berusaha dicegah oleh Gus Faiz

" Sayang tenangkan dirimu, dengarkan Hubby dulu. Hubby bisa jelaskan kronologinya itu_" Kata Gus Faiz berusaha membujuk Maureen untuk lebih tenang

" Selamat ya sebentar lagi Hubby akan jadi ayah " Ucap Maureen berbarengan dengan ambruknya badannya, ia duduk meringkuk di pojokan kamar meraungi nasibnya yang kini benar-benar sulit ia pahami

" Bu-bukan sayang, bukan begitu. Itu bukan anak hubby_"

" Cukup Hubby jangan jadi pengecut, biar bagaimanapun janin itu tetaplah darah dagingmu. " Potong Maureen mengangkat wajahnya yang basah penuh air mata, ia benar-benar tak menyangka bahwa suami yang sangat ia kagumi selama ini menjadi begitu kejamnya tidak mau mengakui darah dagingnya sendiri. Seakan menghancurkan gelar alim yang ia telah sematkan kepada Gus Faiz

" Maafkan aku sayang, Hubby janji akan segera mendapatkan bukti untuk menunjukkan kebenarannya padamu " Ucap Gus Faiz bersungguh-sungguh, dan ia bertekad untuk segera membongkar kedok Fathimah

Bukannya merespon ucapan Gus Faiz justru Maureen beranjak dari duduknya lalu pergi ke kamar mandi untuk mengabil air wudhu lalu bersiap untuk sholat Maghrib, sembari menunggu waktu Maghrib ia membaca Al Qur'an untuk menenangkan hati dan pikirannya.

Gus Faiz mengusap kasar wajahnya, ia sungguh tidak tega mendengar suara Maureen saat mengaji. Pilu menyayat hati, mampu memporak porandakan perasaan Gus Faiz.

1
Ellysabet Ngadiyanti
up nya jg kelamaan dong ntar saya lupa alur ceritanya
biby
jangan biarkan Fathimah meraja Lela Gus apalagi sampe mempengaruhi ummi Khadijah utk membenci Maureen
carilah bukti yg kuat utk menguak semua kebohonganx telusuri kemana Fathimah selama ini
dapurAFIK
Fathimah bak ulet keket bikin gatel dan alergi orang sekitar 🤭🤣
dapurAFIK
Maureen is the best pilihan si Mbah putri Gus😊
dapurAFIK
ga usah ketemu Fatimah... alesan aza sakit gitu abis d unboxing gitu..🤭🤭🤭
Uswatul Khasana
lanjut
dapurAFIK
harus hati2 terhadap Fathimah
dapurAFIK
fathimah definisi cewek ga tau diri😔
dapurAFIK
benar2 senjata makan tuan😄
makanya jgn suka berniat jahat sama orang ya fatimah
dapurAFIK
calon ulet keket mulai bermunculan 😂
Maliya Iskan: ulat keket yang nantang ngajakin keket Mulu.. pantengin terus kelanjutan si ulat keket ya ka😊
thanks
total 1 replies
Tōshirō Hitsugaya
Asik banget bisa nemuin karya yang apik seperti ini.
Maliya Iskan: thanks ❤️
total 1 replies
Pramita
nunggu kelanjutannya
Maliya Iskan: thanks ❤️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!