Chika kiara karena hutang yang di tinggalkan ibunya menyeretnya kepada jeratan damian ceo kejam di tempat kerjanya.
Bisa kah chika meluluhkan hati damian atau pada akhinya memilih pergi karena cinta pertama damian datang
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Na_1103, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15 perjanjian
matahari mulai masuk ke cela jendela ku, ku lihat jam yang menempel di dinding kamarku ternyata jam 6 pagi,
semalam aku tak bisa tidur karena memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya.
Pagi ini aku masuk kerja seperti biasa aku mencoba mengalihkan semua nya dengan bekerja, meskipun memang masih ada pikiran yang mengganjal,
...****************...
"chika masuk ke ruangan ku?" ucap pak rio padaku aku mengikuti pak rio ke ruangannya
"ini baca dan tanda tangan " ucap pak rio sambil menyerahkan sebuah berkas padaku
Aku membaca berkas tersebut dengan teliti
Isi berkas tersebut
Pihak pertama Narendra Damian Pratipta
Pihak kedua Chika Kiara
Pihak pertama dan kedua akan melangsungkan pernikahan.
Perjanjian pernikahan
1. pihak kedua tidak boleh ikut campur dengan kehidupan pihak pertama
2. pihak kedua harus menurut dan patuh dengan apa yang di katakan pihak pertama
3. Pihak kedua tidak boleh mempunyai hubungan dengan pria manapun selama masih berstatus istri dari pihak pertama
4. Bila pihak kedua selingkuh dan mempunyai hubungan dengan pria lain makan pihak pertama akan melaporkan hal tersebut ke pihak berwajib dan pihak kedua harus mengganti rugi apa yang telah di berikan pihak pertama
5. Pihak pertama bebas melakukan apa yang dia inginkan, tanpa persetujuan pihak kedua.
6. Bila pihak pertama dan kedua bercerai dan mempunyai anak maka hak asuh harus jatuh pada pihak pertama yaitu sang ayah.
...****************...
"ada pertanyaan?" tanya pak rio padaku saat aku sedang membaca berkas tersebut
"untuk poin ke 4, apa ini juga berlaku bila tuan damian berselingkuh?" jawab chika
"tidak, poin ke 5 yang akan berlaku" ujar pak rio
"hmmm baiklah"
dengan menghembuskan nafasnya chika akhirnya menandatangani berkas tersebut, chika tau semua poin tak ada yang menguntungkan untuknya tapi ia juga tak bisa lari ia sudah memakai uang dari tuan damian.
"ini pak rio" ujar chika menyerahkan dokumen yang sudah ia tanda tangani
"baiklah, setalah pulang kerja kita akan ke kantor agama untuk melangsungkan pernikahan antara kalian berdua" ujar pak rio
"apa secepat itu?" tanya chika
"tentu saja"
"baiklah, tapi apa aku dan tuan damian akan tinggal bersama?" tanya chika
"tentu saja, tapi mungkin minggu depan kalian akan mulai tinggal bersama karena nanti malam tuan damian akan keluar negri untuk mengurusi bisnis disana" ujar rio
"baiklah, apa aku masih bisa bekerja?" tanya chika
"aku lupa bertanya soal hal itu, apa kamu ingin naik jabatan" jawab pak rio
"tidak, aku hanya bertanya apa aku boleh bekerja atau tidak pak, bila tuan damian tak mengijinkan aku untuk bekerja maka aku tak akan bekerja, tapi boleh kan aku menyelesaikan pekerjaan ini sampai akhir bulan" ujar chika
"aku akan tanyakan pada tuan damian, lagi pula masih ada 2 minggu menuju akhir bulan" ujar pak rio
"dan apa pernikahan ini akan di publish atau memang akan tertutup" tanyaku lagi
"semua keputusan ada di pihak tuan damian,tapi mungkin sementara tuan damian akan menutupinya, apa anda keberatan?" tanya pak rio
"tidak pak, aku ikuti apa yang tuan damian inginkan, hanya saja bila pernikahan ini di publish apa masyarakan atau orang orang akan berjap jelek karena tuan damian menikah dengan wanita sepertiku"
"apa kamu tak ingin semua orang tau, aku yakin mungkin mereka akan mengagumi mu karena bisa berhasil menikah dengan tuan damian"
"aku hanya tak ingin mempermalukan tuan damian karena status ku pak"
"baiklah, aku akan tanyakan kepada tuan damian nanti, ada lagi yang akan kamu tanya kan?" tanya pak rio
"tidak pak, kalau begitu saya pamit" ucapku
"baiklah, dan untuk uang 100 juta nya kan saya transfer saat kalian sudah sah menikah" ujar pak rio
"baik pak"
Aku pun memilih pergi ke pantry untuk Beristirahat sejenak jujur saja aku masih bimbang akan keputusan yang sudah ku buat, aku selalu takut keputusan ini membuat masalah yang lebih besar lagi. Setelah diam cukup lama
Aku pun mulai membereskan pekerjaan ku sebelum istirahat sesekali aku melirik ke arah pintu ruangan tuan damian, jujur saja aku ingin sekali bertanya kenapa tuan damian tak lagi menyuruhku ke ruangan nya. sejak pagi semua hal di urus oleh pak rio bahkan kopi yang biasa ku buat pak rio yang ambil.
...****************...
pov author
Rio masuk ke ruangan damian untuk menyerahkan semua berkas yang tadi selesai di tanda tangani oleh chika
"ini tuan , nona chika sudah menandatangi ala yang anda minta"
tak ada jawaban yang keluar dari mulut damian ia hanya mengambil dan membaca berkas tersebut.
"tadi nona chika bertanya tuan?"
"apa?"
"apa pernikahan ini akan di beritahu pernikahan ini akan di publish?"
"kenapa, apa dia akan pamer pada semua orang ?"
"saya tidak tau tuan?"
"aku belum memikirkan untuk masalah itu biarkan semua orang tau dengan sendirinya"
"baik tuan dan untuk masalah pekerjaan ia sebagai OB tuan"
"apa yang dia inginkan, naik jabatan?" tanya damian
"tidak tuan, dia hanya meminta bila ia harus berhenti maka ia ingin nanti akhir bulan tuan"
"hmmm baiklah ikuti apa uang ia mau" ujar tuan damian
"baik tuan"
"kau sudah mengurus semuanya rio?"
"sudah taun, sesuai yang anda inginkan" ujar rio dan damian hanya mengangguk,
"hmmm tuan apa kita akan berangkat ke luar negri hari ini?"
"tentu saja , apa yang ingin kamu tanyakan?"
"apa anda dan nona keren benar akan berpisah dengan cara ini tuan?" tanya rio
"apa kamu cukup penasaran dengan kehidupan percintaan ku?" tanya damian
"soalnya nona keren masih terus menghubungi saya tuan sejak pagi, dia meminta saya untuk bertanya pada anda"
"abaikan dan blokir nomernya, aku sudah malas berhubungan dengan wanita sepertinya, aku sudah tak membutuhkan dia :lagi" ujar damian
"baik tuan, tapi apa nona keren tak akan membuat masalah nantinya tuan"
"buat dia tenggelam dan hancur bila ia berusaha mengusik ku rio"
"ba baik tuan"
"pergilah"
"ya tuan"
Rio pun pamit pergi dari ruangan kerja damian.
jujur saja masalah di kepala rio kini kian menumpuk, setau rio damian hanya berpacaran dengan keren seorang model papan atas yang sedang mengejar karirnya dan yang ia tau damian akan menikah dengan keren setelah kontrak 3 tahun usai, tapi sekarang mereka malah berpisah karena tuan damian bosan.
'apa taun damian merencanakan sesuatu tanpa ku tau? Ah pikiran tuan damian sulit di tebak, apa dia akan menjalani pernikahan dengan nona chika dengan serius, tapi kenapa tuan damian meminta surat perjanjian, ah sudah lah' ujar rio
Bersambung. . .
Terima kasih yang sudah baca ceritaku
Tolong like, komen dan vote yah biar author semangat lagi buat ceritanya.
semangat thor😊