NovelToon NovelToon
Maaf, Takdirku Bukan Bersamamu

Maaf, Takdirku Bukan Bersamamu

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Selingkuh / Cinta Terlarang / Dijodohkan Orang Tua / Pengawal
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Rembulan Pagi

Aletha seorang cucu angkat dari konglomerat dijodohkan dengan pria yang juga merupakan konglomerat. Pernikahan paksa berlangsung demi menjaga perusahaan keluarga Aletha dari ambang kehancuran.

Namun dalam kehidupan cintanya, Aletha tidak memiliki riwayat percintaan yang baik begitu juga dengan pernikahannya. Tetapi nasib berkata lain, dalam kehidupan rumah tangganya terselip pria lain yang menjaganya dengan baik.

Lalu apakah yang akan terjadi dalam rumah tangganya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rembulan Pagi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Daun yang Berguguran

7 tahun yang lalu

Di sebuah cafe Dion dan David duduk dan ditemani seorang gadis yaitu adiknya Dion. David merasa bahwa gadis itu sedari tadi memerhatikannya. Menurut David gadis itu adalah gadis yang lucu.

"Oh ya David, aku ada janji dengan temanku. Maafkan aku harus pergi lebih dahulu," kata Dion sembari membereskan buku-bukunya yang baru ia bahas bersama David.

"lalu adikmu?" tanya David.

"Oh ya Claudine," ucap Dion melirik adiknya. "Bisakah kau mengantarnya pulang ke rumahku?" pinta Dion.

"Baiklah, kurasa aku bisa," balas David.

Tanpa berlama-lama Dion bergegas pergi meninggalkan adiknya bersama David. Mereka berdua saling tatap menatap. Banyak kecanggungan yang ada di antara keduanya.

"Mari ikut denganku," ajak David yang membuat Claudine antusias.

Di dalam mobil, Claudine meminta kaca mobil diturunkan lalu ia menikmati angin. Banyak pohon di jalan yang daunnya sudah mulai menguning dan jatuh berguguran. Beberapa daun terbang dan masuk ke mobil David.

Dengan malu-malu, claudine membersihkan Daun yang ada di dalam. Begitu juga dengan David yang membantunya hingga jari jemari mereka saling tersentuh. Ada keterkejutan kecil dari raut wajah Claudine yang membuat sudut bibir David tertarik.

Pikirnya Claudine ini juga menarik walaupun dibawah umur. Jarak diantara mereka kini sangat dekat hingga David dapat mencium aroma wanginya. Ia juga melihat jelas dari atas milik gadis itu yang bagus, kulit yang putih dan bibir yang sehat hingga membuat David hampir saja melakukan yang tidak-tidak.

Saat itu David menyadari, ia tertarik lagi dengan salah satu milik Dion selain orang tuanya, yaitu adiknya Dion.

...****************...

Mata David menatap lembut istrinya. Aletha diam saja dan tidak mengatakan satu kata apapun. Wajahnya ia tundukan karena ditatap terus menerus oleh suaminya.

Mengingat kejadian di pameran seni, Aletha cukup malu mendengar pengakuan dari suaminya. Tetapi bagaimanapun perlakuan dan pengakuan David belum membuat hatinya terbuka. Mungkin butuh waktu lebih lama lagi atau bahkan sangat lama lagi.

Bagi David, Aletha adalah gadis yang tepat untuk ia nikahi. Meskipun usia mereka memiliki perbedaan yang sangat jauh, ia tetap mencintai gadis di sebelahnya ini. Bukan karena dirinya adalah pedofil, namun kala itu ia benar-benar jatuh cinta.

Meskipun dalam pikirannya menolak keras, tetap saja pria yang usianya dua puluh sembilan tahun dengan gadis yang berusia tujuh belas tahun kala itu adalah jatuh cinta yang terburuk. Dipikir-pikir kembali, David memang jatuh cinta kepada gadis yang dibawah umur.

Mengingat hal tersebut, ia tertawa terbahak-bahak dan disaksikan bingung oleh Aletha. Tetapi untungnya David kembali memperbaiki posisi duduknya saat menyetir.

"Fokuslah menyetir," ucap Aletha khawatir.

"Iya, maafkan aku. Mau mampir makan?" tawar David.

"Boleh."

Mobil David masuk ke sebuah tempat parkiran basement. Ia memarkirkan mobilnya denga rapi dan membukakan pintu untuk Aletha. Mereka menaiki lift dan masuk ke restoran mewah dengan nuansa elegan.

David melambaikan tangannya dan memesan beberapa menu kesukaannya. Ia juga menawarkan Aletha untuk memesan makanan kesukan istrinya.

"Kau sering pergi makan?" David tiba-tiba bertanya pertanyaan yang sensitif bagi Aletha.

"Maksudmu?"

"Bersama teman atau lainnya makan seperti ini."

Helaan nafas bingung dari Aletha menarik perhatian David. Ia menaikkan sebelah alisnya menandakan bahwa ia bertanya apa yang terjadi.

"Hidupku tidak semewah itu untuk sering ke tempat ini. Lagipula aku tidak ada waktu kecuali memang acara resmi dari kakek. Bibiku cukup sensitif jika aku seperti ini," kata Aletha menatap jendela luar.

David menatap wajah gadis di depannya, Aletha terlihat sangat rapuh. Rasanya ia ingin merengkuh gadis itu dari sulitnya kehidupan. David tidak menyadari, sifat baiknya mulai terbuka kembali.

Makanan dihidangkan oleh pelayan. Beberapa suap makanan telah masuk ke dalam mulut Aletha. Tetapi dalam hatinya dan pikirannya telah pergi jauh mengharapkan Dion membawa kabar baik.

Dari tadi David memerhatikan wajah kecil gadis itu. Setiap suap yang ia habiskan dilakukan dengan melamun. David sempat berdeham, tetapi yang ia dapati adalah kebisuan gadis itu.

Makanan yang ada di piring mereka sudah habis. David berencana mengajak istrinya mengunjungi suatu tempat.

"Mau ikut aku sesuatu tempat?"

"Ke mana?"

"Ikut saja."

Mobil melaju dengan kecepatan normal. Mereka melewati tempat yang banyak pepohonan dan berhenti di sebuah telaga. Melihat semua itu Aletha merasa kagum akan keindahannya. Ada sebuah pohon yang paling besar dan lebat. Di bawahnya terdapat bangku kecil yang hanya bisa diduduki oleh dua orang.

"Ini tempat yang sangat bagus," puji Aletha.

"Benar. Kau suka?" David bertanya yang dijawab dengan anggukan

David mengeluarkan sebuah tenda yang ada di dalam bagasinya. Dengan telaten ia memasangnya. Aletha melihat dan mengamati hal-hal yang dilakukan David.

"Bagaimana bisa kau memasangnya?" Aletha bertanya polos.

"Dahulu aku dan Dion pernah mendaki gunung, jadi aku bisa."

"Kau sangat dekat ya dengannya," gumam Aletha.

"Benar, tetapi aku lebih menyukaimu."

Dengan lembut David mengelus pucuk kepala Aletha. Sontak Aletha terkejut dan sedikit menarik kepalanya ke belakang. Ada kecanggungan diantara keduanya. David merasa mungkin ini terlalu cepat.

"Aku mencintaimu Aletha," ucap David secara tiba-tiba.

Meskipun begitu, Aletha tidak mampu menjawab apapun. Bibirnya terlalu keluh untuk mengatakan sesuatu. Hatinya juga tidak memberi reaksi apapun. Hanya ada satu, yaitu kecemasan dalam hatinya.

1
Claranita
gws
Claranita
WTF
Claranita
gwe juga kok, takut naik
gadis semeru
lanjut
Nadivhazha
Terus thea juga tau perselingkuhan aletha? tapi jatuhnya belum selingkuh
Claranita
istrimu suka lukis toh bàng
Claranita
5555
Claranita
psikopet
Claranita
lahap yng mna tu bang
Claranita
Alexa?
gadis semeru
semangat 😘😘😘😘
Nadivhazha
You deserve better aletha, jangan pilih dion. Lo kalo milih Dion hidup lo gabisa bahagia karena David gila, please sama david aja
Nadivhazha
Emosi banget
Nadivhazha
Najis banget nih keluarga
Rembulan Pagi
FYI buat yang baca teliti, carreta ini nama bibinya
gadis semeru
semangat terus kak. Ayo kita terus berkarya🥰
Nadivhazha
Please ngaku lo tha, pasti merinding
Rembulan Pagi: wkwk iya dia merinding kok
total 1 replies
Nadivhazha
Tarik ga ucapan loo
Nadivhazha
Hahaha kocak
gadis semeru
semangat 😘😘😘😘😘
ceritanya rekomen banget buat dibaca
Rembulan Pagi: terima kasih kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!