Cinta Anak Manusia

Tidak butuh waktu lama pak Agus kembali ke ruangannya. "Coba kalian lihat dan bandingkan dengan hasil rekaman video yang kamu buat" ucap pak Agus pada Ratna dan Danu menunjukkan hasil editingnya.

Selamat pagi pemirsa setia Armada televisi, saya Ratna dan rekan saya Danu menginformasikan Sejumlah harga sayuran di salah satu Pasar Kediri yang mengalami kenaikan harga dalam dua hari terakhir.

Kenaikan terjadi mulai dari Rp 1 ribu hingga Rp 10 ribu rupiah. Seperti halnya brokoli. Sebelum mengalami kenaikan, harganya Rp 20 ribu per kilogram. Kini, menjadi Rp 30 ribu per kg.

Kenaikan harga juga terjadi pada beberapa jenis sayuran lainnya. Antara lain kubis, sawi putih, wortel, daun bawang prei, daun bawang seledri, dan selada. "sebagai pedagang bagaimana menurut Anda harga sayuran saat ini" ucap Ratna bertanya dalam wawancara nya “Harganya naik semua” ucap pedagang bernama Nunik 46 tahun, salah seorang pedagang di pasar.

"Dijelaskan oleh salah satu pedagang sayuran Bu Nunik, kenaikan harga sayuran tersebut relatif beragam. kubis lokal naik dari Rp 4,5 ribu per kg menjadi Rp 6,5 ribu per kg. Sawi putih dari Rp 5 ribu per kg menjadi 9 ribu per kg. Wortel dari Rp 7 ribu per kg menjadi Rp 8 ribu per kg. Daun bawang prei lokal dari Rp 4 ribu per kg menjadi Rp 6 ribu per kg. Daun bawang dari Rp 15 ribu per kg menjadi Rp 20 ribu per kg. Seledri dari Rp 19 ribu per kg menjadi Rp 25 ribu per kg. Sedangkan selada dari Rp 25 ribu per kg menjadi Rp 30 ribu per kg.

Sementara itu, harga bawang merah juga mengalami kenaikan. “Bawang merah besar sebelumnya Rp 30 ribu per kg menjadi Rp 45 ribu per kg”

Menurut Bu Nunik, semua sayuran itu diambil dari petani yang berada Kabupaten Kediri. Menurutnya, kenaikan harga disebabkan karena stok yang menipis ditingkat petani. Faktor cuaca disebut menjadi salah satu penyebab hasil pertanian tidak maksimal.

Demikianlah informasi yang dapat kami sampaikan, terimakasih Armada televisi melaporkan.

"Nah disini bisa kalian lihat letak perbedaan sebelum di edit dan sesudah di edit" ucap pak Agus menunjukkan hasil video yang sudah di edit.

Ratna dan Danu hanya melihat dan menelaah perbedaan video tersebut.

"Intinya jangan malu bertanya sebelum membuat video, diusir, ditolak, saat wawancara itu biasa tergantung kalian bagaimana cara menyikapi hal itu" ucap pak Agus.

Ratna dan Danu saling pandang mendengarkan penjelasan dari pak Agus tentang wawancara.

"Jadi bagiamana sudah paham penjelasan dari saya, sekarang keputusan ada pada kalian, mau lanjut mencari berita atau cukup sampai disini" ucap pak Agus memberikan penawaran. Ratna dan Danu kembali saling pandang. "Kalau lanjut pak" ucap Ratna memecahkan ketegangan. "Kalau lanjut kalian akan menandatangani kontrak kerja awal selama dua tahun dan serius mencari berita, kalau tidak itu terserah kalian" ucap pak Agus. "Kamu bagaimana Danu mau tidak bekerja di sini" ucap Ratna meminta pendapat. "Aku mau lanjut Rat, coba dulu selama dua tahun, daripada menganggur tidak kegiatan, jauh jauh datang kesini untuk bekerja, masa harus pulang tanpa mendapatkan pekerjaan" ucap Danu. "Iya aku juga mau lanjut" ucap Ratna. "Bagaimana sudah ada pertimbangan" sela pak Agus. Sudah pak saya mau lanjut dan siap mencari berita" ucap Ratna. "Saya juga pak lanjut" ucap danu. "Baik kalau kalian sama- sama lanjut silahkan kalian tanda tangan kontrak, bisa kalian baca dan pelajari dulu peraturan nya" ucap pak Agus memberikan beberapa lembar peraturan kontak kerja pada Ratna dan Danu.

Ratna dan Danu membaca peraturan serta perjanjian yang tertera dalam daftar kontrak kerja lembar demi lembar dengan seksama. Setelah selesai memahami semua isi artikel Ratna mengisi data diri dan menandatangani lembaran bermaterai tersebut sebagai tanda bahwa siap bekerja dengan serius di Armada televisi sebagai reporter. Sementara danu setelah mengisi data diri juga menandatangani lembaran bermaterai tersebut sebagai seorang kameraman dan siap bertanggung jawab atas tugas yang diambilnya. "Ini pak saya sudah selesai" ucap Ratna memberikan lembaran bermaterai tersebut pada pak Agus. "Ini pak punya saya juga sudah selesai" ucap Danu yang juga memberikan lembaran bermaterai. "Baik lembaran bermaterai dari kalian saya terima, nanti akan segera saya serahkan kepada pihak pimpinan utama, sekarang kalian boleh istirahat dulu, besok sudah aktif mulai bekerja" ucap pak Agus. "Baik pak terimakasih kami permisi dulu" ucap Ratna dan Danu bergantian. Ratna dan Danu keluar dari ruangan pak Agus perlahan melangkah keluar meninggalkan Armada televisi. "Kamu pulang sekarang" ucap danu pada Ratna. "Iya kan mulai aktif bekerja besok" ucap Ratna dalam langkanya. "Pulang bersama lagi yuk, aku antar sampai halte seperti kemarin" ajak danu. "Kamu duluan saja, aku naik bus saja" ucap Ratna menolak ajakan danu untuk pulang bersama.

"Ratna memangnya kamu tidak capek jalan kaki dari sini ke halte kan lumayan jauh" ucap danu yang terus mengikuti langkah Ratna yang hampir sampai di pintu gerbang "aku sudah biasa jalan kaki, sudah ya aku duluan, masalah besok kita tentukan besok saja" ucap Ratna "beneran kamu tidak mau saya antar, aku ambil motor dulu ya" ucap danu. "Danu sudahlah kamu tidak usah ngikutin terus, tuh lihat" ucap pak Ratna dari luar gerbang menunjuk ke arah parkiran yang berada jauh di dalam. "Astaga, tungguin ya aku ambil motor dulu" ucap danu menepuk jidatnya, dan berlari ke arah yang Ratna tunjuk.

***

Disebuah kebun tebu milik Bu Siti.

"Bhima istirahat dulu sayang, ini sudah siang" ucap Bu Siti. "Iya Bu sebentar ini hampir selesai" jawab Bhima yang tengah mengelupaskan daun tebu. "Terimakasih ya sudah mau membantu ibu bekerja dikebun" ucap Bu Siti. "Ibu ini bagaimana, sudah menjadi kewajiban Bhima membantu ibu di kebun, inikan pekerjaan kita sehari-hari Bu" ucap Bhima. "Kok kamu tahu kalau ibu ada disini" ucap Bu Siti bertanya. "Tadi waktu Bhima pulang, ada pak Joko di rumah beliau izin tidak bisa bekerja karena tiba-tiba ban sepeda mini anaknya bocor dan harus mengantar anaknya ke sekolah, beliau juga bilang selama Bhima menjalani pengobatan ibu ikut turun langsung bekerja di kebun, jadi setelah sarapan Bhima langsung ke sini" ucap Bhima duduk di samping ibunya setelah selesai bekerja.

"Bu kita pulang sekarang semua sudah naik mobil" ucap salah satu pekerja di atas mobil pickup mengajak Bu Siti untuk pulang karena hari sudah terik. "Bhima ayo kita pulang, ibu antar mereka dulu" ucap Bu Siti masuk dalam mobil mengantarkan para pekerja pulang ke rumah nya. "Bhima ikuti dari belakang" ucap Bhima bergegas naik motor menyusul sang ibu.

Bersambung.