Apa jadinya jika kita diberikan kesempatan mengulang waktu?
Seorang gadis dan pria muda terjebak dalam pernikahan yang memusingkan. Mereka bersepakat untuk melakukan Friend with Benefit. Tanpa memasukkan perasaan dalam hubungan mereka.
Pernikahan hanya akan dilaksanakan 1 Tahun setelah itu mereka akan bercerai, kemudian melanjutkan hubungan dengan kekasih mereka masing-masing. Namun baru beberapa bulan, mereka benar-benar tidak bisa merasa cocok.
Beberapa saat tepat sebelum memasukkan berkas perceraian mereka, sebuah kecelakaan mengubah segalanya. Mereka terlempar tepat 1,5 tahun sebelum mereka menikah.
Apakah mereka kembali ke kekasih mereka ataukah ingin melanjutkan pernikahan kacau mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sophie Nara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perjanjian? Kau pikir kau siapa??
Eva masih tergugu. Air mata diusap dengan kasar. "Cepat Pak!" ujar Bryan. Nafasnya memburu menahan emosi. Jadi pria kecil itu kekasih istrinya! Hah! Seenaknya saja meninggalkan dia di depan lobby hotel.
"Bry, maaf, aku.... "
"Ssshhhahh! aku tidak berminat berbicara denganmu!"
Mobil memasuki mansion dengan tenang. Eva langsung diseret menuju ke kamar.
"Ahh kau mau apa?" Eva meronta-ronta. Karena tidak sabar Bryan langsung memanggulnya seperti karung beras.
"Bugh!" Dihempaskannya Eva ke ranjang dan dikuncinya pintu dari dalam.
"Betapa kacaunya hari ini... Aku mau mandi." ujarnya menuju kamar mandi. Sebelum kamar mandi benar-benar ditutup dia melongokkan kepalanya. "Ingat. Jangan berpikir akan melarikan diri karena itu sia-sia saja! Gantilah bajumu. Baju terlalu ribet tidak enak jika dipakai untuk merundingkan sesuatu!"
Eva kemudian masuk ke walk in closed. Banyak baju tergantung disitu. Tapi ini baju model apa ini? Semua tembus pandang. Ini semua baju haram!! Apa maksud cowok mesum itu? Satu-satunya yang tertutup adalah piyama kamar mandi! Eva dengan terpaksa mengganti bajunya dengan piyama kamar mandi.
"Mandilah sana!" seru Bryan setelah keluar dari kamar mandi. Cepat-cepat Eva masuk. Sangat riweuh dengan makeup lengkap seperti ini.
Eva termenung.. hari ini dia sudah resmi jadi istri Bryan. "Mandinya yang cepat. Aku malas menunggu istri yang lelet!"seru Bryan. "Siapa suruh nunggu?"ujar Eva dengan sengit.
"Aaarrghh!" Bryan menggeram.. Gadis ini benar-benar membuatnya gila.
Eva keluar dengan masih menggunakan piyama.
"Ini perjanjian kita. Baca dan tandatangani diatas materai!"
"Perjanjian apa? Kamu pikir kamu itu siapa?" seru Eva emosi. Enak saja pakai perjanjian.. Memang dia tu siapa memaksa janji-janji segala!
Hhhhh.. Bryan sebenarnya sudah menduganya. Wanita ini keras kepala.
"Dengar Nona Eva, dengan perjanjian kita bisa menghormati hak-hak orang lain yang tercantum di dalamnya dan mematuhinya."
"Coba aku liat dulu. Ini, yang nomer 2. 'Pihak pertama tidak boleh merasa terganggu dengan kegiatan pihak ke 2'! Tuan Bryan, kata 'terganggu'itu subyektif. Misalnya aku. Melihatmu saja aku sudah terganggu!"
Bryan menghela nafas panjang. Benar-benar wanita ini mempersulit hidupnya.
'Dan ini, tentang hubungan suami istri, 'pihak ke 2 harus mau hamil' maksudnya apa?"
"Keluarga kita ingin kita segera punya anak.."
"Singkat saja. Aku tau kamu memiliki dan selalu memikirkan Bella. Dan kamu tau, aku mencintai Pacar 1 hariku, Rangga. Jangan mengganggu hubunganku dengan kekasihku.
Maka aku akan membebaskanmu dengan Bella. Deal?"
"Deal!" Bryan terkejut. Betapa istri yang tadi dinikahinya ternyata bisa diajak kerjasama.
"Kita menikah hanya 1 tahun. Tanpa sentuhan fisik. Setelah itu kita bercerai dengan alasan tidak cocok. Aku tau kamu mau warisan Papamu. sementara aku juga begitu."lanjut Bryan.
"Dan sekarang kita ngapain? Baju di lemari hanya lingerie."
"Pakailah apa yang ada. Lagipula aku tidak berminat denganmu. Kamu tidur di ranjang yang samapun tidak akan aku peduli. Kekasihku jauh lebih cantik dan menggairahkan." Bryan dengan tenang membaringkan tubuhnya. Dia melihat foto-foto hot Bella.
"Jika ada yang melanggar perjanjian, Bagaimana?"
"Hehh aku tidak akan begitu. Dan aku harap, kau jangan jatuh cinta padaku."ujar Bryan penuh percaya diri.
"Tapi aku tidak dapat tidur kalau belum melepas semua onderdil ini!"
"Aku sudah siapkan semuanya. Lihat, ini Gorden yang portabel dan aku bawa tiang penyangga. Kita bentangkan di tengah ranjang. Jadi aku tidak akan tau aktivitasmu dan kamu tidak akan tau aku sedang melakukan apa. Bagian tengah ganjal dengan guling. Beres kan?"
"OK. sekarang kita partner. Deal!"
Eva dan Bryan mencapai kata sepakat. Eva kemudian memilih lingerie yang enak dipakai dan kemudian membuka onderdilnya dan tertidur pulas. Sementara Bryan merasa pusing. Tadi dia sempat mengintip Eva karena penasaran. Lampu di nakas Eva memantulkan bayangan yang luar biasa sehingga Bryan menjadi tidak bisa tidur.
Sementara di kamar lainnya, Tuan Leonard geram. Dia memang sengaja memasang alat penyadap kecil di belakang nakas samping tempat tidur. Dia tau anaknya tidak akan menuruti perintahnya seperti yang sudah-sudah.
"Mi, dengar kelakuan anakmu. Besok kita persiapkan mereka kegiatan bulan madu!"
