KETIKA ISTRI KU STADIUM AKHIR

Sebuah fakta yang mengejutkan terjadi lagi semakin Eve dan Romeo serta rekan-rekan mereka mencari informasi mengenai Aiden Lorex, fakta mengani pria itu semakin terungkap

Aiden memiliki beberapa anggota di dunia gelap dia adalah Mafia, selain itu Aiden juga memiliki beberapa perusahaan gelap yang akan bekerja sama dengan beberapa perusahaan yang dia incar termaksud perusahaan Mking dan juga Regard Group.

Arg!. Eve mengumpat menatap berkas di hadapannya dia tidak menyangka jika Maitias benar-benar menerima tawaran Aiden, yang akan membuat operasi mereka menjadi semakin ruit “ada apa dengan mu Maitias! Tidak bisakah kau mendengarkan ku untuk yang terakhir kali!”

“Ada apa?”. Romeo menatap sahabatnya yang terlihat sangat frustasi Eve bahkan terlihat kesakitan hanya karena memikirkan suaminya “Kau baik-baik saja?”

“Romeo… Maitias.. Maitias menerima kerja sama dari Aiden,padahal aku sudah mengingatkannya tidak biasanya dia menolak saran dari ku”.Eve memegang dadanya yang terasa sesak

“Sudahlah itu hanya akan menjadi pekerjaan tambahan jika kau ingin membereskan mereka”

“Romeo aku tidak mungkin membiarkan Maitias dan segala kerja kerasnya hancur begitu saja, Regard Group adalah kerja kerasnya sejak dia berusia muda”.

“Mau apa lagi, dia bahkan tidak mendegarkan saran dari Istrinya memang apa yang ingin kau katakan lagi”.

“Romeo dia sedikit berubah,apa aku keterluan karena mengabaikan dia belakangan ini?”

Pria itu menatap lekat pada wanita itu mereka yang sudah dekat sejak awal, dia tahu jika hati wanita itu sangat lembut karena itu dia berada di sana untuk menolong orang lain dengan kemampuannya

“Apa dia tidak ingin memahami mu sebentar saja? Dia egois”

“Aku tidak menyalahkan nya, ini sudah terlalu lama Romeo seharusnya kami sudah memiliki anak di keluarga kecil kami”. Eve mengusap perutnya “Dulu aku berharap apa yang kami inginkan bisa terwujud secepatnya tapi nihil”

“Cih lama? Kalian baru menikah setahun Eve!”. Bahkan jika menyuruh ku menunggu mu selama bertahun-tahun aku rela!

Eve merenung dia tidak bisa tidak menyalahkan dirinya sendiri dia harus berbicara dengan Maitias lagi mengenai hal ini, karena itu adalah kepentingan mereka bersama

Banyak orang yang akan menjadi korban jika Aiden benar-benar berjaya di kota itu

Dia menatap berkas mengenai siapa itu Aiden, dia cukup merinding mengetahui fakta jika pria itu juga adalah seorang mafia dengan anggota yang cukup banyak mereka bisa saja terbunuh jika kethauan oleh Aiden.

Tatapan Eve kini tertuju pada Romeo yang terlihat sangat santai membaca semua laporan dari rekan mereka seakan tidak ada beban

“Romeo!”

“Kenapa?”

“Aiden itu ketua Mafia! Kau masih bisa bersantai ditengah ketegangan saat ini? Kita bisa saja terbunuh jika kita salah sedikit saja”

Pria itu tertawa kecil pada Eve, Romeo mendekat lalu mencubit pipi wanita itu dengan gemas sebelum Eve menepis tangan itu lalu mundur beberapa saat

“Jumlah mereka tidak banyak apa yang kau khawatirkan”

“Tidak banyak? Kau bilang mereka tidak banyak?”. Eve mulai kesal terutama saat Romeo malah tertawa kecil membuat tangannya tidak tertahan untuk memukul pria itu dengan keras

Eve membenarkan posisinya hanya ada mereka dalam ruangan itu beberapa saat lalu dia masih fokus tapi sekarang tidak lagi, banyak hal yang dia pikirkan Maitias dan beberapa fakta baru ini

“Buka sedikit demi sedikit…”. Eve bergumam Aiden mungkin bisa menutupi jika bisnis gelap pria itu terbongkar begitu saja tapi jika mereka membongkarnya secara berkala pria itu mungkin tidak akan menyadarinya “Romeo! Aku mengerti!”

“Apa?”

“Kita harus memancingnya sedikit demi sedikit maksud ku buat dia tersudut dengan masalah yang terbongkar satu persatu”

“Ide yang bagus tapi kenapa kau tampak ragu”

“Tentu saja, bukankah dia memiliki anggota Mafia yang sangat banyak dia pasti punya sistem keamanan nya sendiri bukan

“Kau benar, tapi jika kau ingin melakukannya aku akan berada di pihak mu semuanya akan baik-baik saja Eve percayalah padaku”. Mata Romeo menunjukan sebuah keyakinan yang sangat tinggi, Eve tahu dia bisa mempercayainya

“Aku percayakan keamanan kepada mu!”

****

“Nona Eve!”. Jerome terkejut menatap ponselnya dengan nama Eve tidka biasanya wanita itu menghubunginya . Bisa kita bertemu? Ada hal yang ingin aku bicarakan dengan mu.

Tidak menunggu lama untuk Jerome sampai di tempat yang sudah di pesankan oleh Eve wanita itu benar-benar duduk di hadapannya dengan serius

“Ada apa Nona? Apa ada hal yang ingin kau sampaikan?”

“Jangan panggil aku Nona buat risih saja, umur mu itu di atas ku!”. Kesal Eve  dia masih menatap pria itu dengan serius “sebenarnya aku ingin mengatakannya langsung pada Maitias tapi dia tidak bisa di hubungi, dia tidak ada di kantor dan di Apartemen”

“Ah saya juga tidak tahu, hari ini adalah hari libur Eve”

“yah begitulah, aku ingin mengatkan sesuatu Jerome tapi kali ini aku ragu Maitias tidak akan mendegarkan ku”

Pria itu menjadi lebih serius dia menatap Eve dengan lekat apa yang akan wanita itu katakan dengan wajah seserius itu

“Aku ingin melindungi Maitias, tapi kau tahu hubungan kami belakangan ini Jerome sebaiknya dia tidak mengentahui nya”

“Aku mengerti Eve, tapi melindungi Tuan Muda? Apa yang kau maksud, ada seseorang yang akan mencelakai Tuan Muda?”

Eve mengangguk cepat bukan hanya mencelakai tapi menghancurkan setiap kerja keras dari Maitias dan saat itulah Eve akan berada di dekat pria itu untuk melindunginya

“Jerome pria itu bukan pria baik, ku harap kau mengerti  maksud ku”

“Aku sangat paham Eve, tapi Tuan Muda dia tidak akan mendengarkan apapun walau dia tidak berniat dengan tawaran itu”. Satu hal yang aku dapat simpulkan ini adalah karena hubungan kalian yang meregang, dan menggunakan tawaran Aiden sebagai bentu protes Maitias . "oh iyya.. Eve, apa kau benar-benar ingin melakukan pekerjaan mu seumur hidup, maksud ku kau bekerja terlalu keras untuk orang lain tapikau.."

"Jerome ini adalah misi terakhir ku, akua kan hidup sepenuhnya bersama Maitias setelah misi ini selesai dan ini adalah misi terbesar dan cukup berbahaya yangaan aku kerjakan terakhir kalianya"

"Kau bakan berhenti?". Tanya Jerome tidak percaya.

“Ya kau benar, jadi Berjanjilah padaku Jerome, kau harus membantu ku untuk melindungi Maitias aku tidak peduli jika dia tahu atau tidak aku hanya ingin memastikan dia tetap aman”

Eve, kenapa kau bisa sebaik ini bahkan untuk pria yang sedang menikmati liburannya dengan wanita lain. Pria itu terrenyuh dengan sikap Eve, tapi hubungan mereka bahkan seperti sebuah enang yang ditarik kuat yang akan putus kapan saja.

Jerome bergumam dalam hati dia tidak tega memberi tahu wanita itu hal buruk apa yang terjadi selama wanita itu sibuk.