NovelToon NovelToon
My Director My First Love

My Director My First Love

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / CEO / Kehidupan di Kantor / Romansa
Popularitas:4.4M
Nilai: 4.6
Nama Author: arsyazzahra

Pernahkah kalian membayangkan, bagaimana rasanya bertemu mantan, yang tak lain merupakan cinta pertamamu?

Bella tak menduga jika ia kembali dipertemukan Arfa. Sosok mantan kekasih sekaligus cinta pertamanya, yang tak lain adalah Direktur baru tempatnya bekerja. Semula ia merasa percaya diri menganggap jika keadaan masih sama. Namun, sikap Arfa yang dingin dan ketus terhadapnya, membuatnya harus sadar diri, rasa percaya dirinya itu seketika terenggut dengan paksa. Bella memaksakan diri untuk membuang jauh-jauh perasaannya.

Namun, bagaimana jika keadaan justru membuatnya harus terus berdekatan dengan Arfa. Membuat rasa cinta itu tumbuh semakin besar. Seiring sesuatu alasan yang membuat Arfa berubah pun terkuak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon arsyazzahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mantan Orang

Entah harus merasa senang atau merasa sedih. Niatnya untuk jauh dari Arfa harus Bella telan mentah-mentah. Saat ini Arfa dan Bella tengah menuju suatu lokasi yang akan menjadi tempat pemotretan iklan produk perusahaan.

Saat Bella mencoba menolak, jawaban Arfa membuatnya kesal. “Hei, kau itu bagian divisi marketing. Urusan pemasaran produk iklan menjadi tugas tim mu.”

“Tapi kan ada anak lain juga, Pak Arfa. Gak harus saya yang pergi kan?” protes Bella.

“Kalau saya maunya kamu. Memangnya kamu mu apa?” seru Arfa memukul telak.

Hal itu membuat Bella tak lagi bisa berkata-kata, selain menuruti perintah atasan. Belum lagi ia harus menutup teling rapat-rapat mana kala Sima terus menyindir dirinya. “Cie, jadi sekretaris dadakan Pak Direktur.” Begitulah ejekan ketiga temannya tadi saat dia mengambil tas miliknya untuk berangkat.

Kini mobil melaju menuju lokasi. Bella duduk di belakang dengan Arfa di sisinya. Dan Yudi menyetir.

“Diam-diam aja. Ini orang berdua kapan damainya sih. Mereka yang marahan, kok aku yang gregretan!” gumam Yudi ketika melirik bagian belakang, di mana keduanya justru asyik saling membuang muka. “Kalau begini terus mah judulnya bukan cinta lama bersemi kembali, tapi cinta lama belom kelar.”

Sejenak, Yudi mencoba berfikir mencoba mencari cara untuk mencairkan suasana. Maksudnya agar mereka saling mengobrol.

“Ehem!” sengaja sang asisten itu berdehem. Namun, tidak ada reaksi. “Sialan! Aku di cuekin!” gumamnya.

Menghela nafasnya, Yudi mencoba cara lain.

“Nona Bella?” panggilnya.

“Iya Pak.”

“Aku ngantuk ni. Ajakan saya ngobrol dong Nona Bella yang cantik jelita kaya–”

“Mulutmu itu bisa diam gak sih, Yud.” Arfa memotong ucapan Yudi dengan kesal. Bisa-bisanya di depan dirinya, asistennya itu menggoda Bella. Tutup mata kali ya gak lihat, pikirnya.

“Iya Pak Yudi. Mau ngobrol apa?” sahut Bella.

“Bell?” protes Arfa.

“Ih saya juga ngantuk ini diam terus, Pak Arfa.” Bella menjawab sembari kembali menatap ke arah Yudi. “Mau ngobrol apa Pak Yudi? Perlukah saya cerita tentang Si Kancil mencuri timun?” sambungnya membuat Yudi tergelak, sementara Arfa melongo.

“Bukannya melek nanti saya tidur, Nona.”

Bella tertawa, dan dalam diam Arfa melirik ke arahnya. Lelaki itu menarik sudut bibirnya, membentuk senyuman, rasanya sudah lama ia tidak pernah melihat Bella tersenyum.

“Pak Yudi lucu ya, kaya Sima. Mau gak saya jodohin,” tawarnya.

“Hah? Itu Sim card nya Agus ya?”

Bella mengangguk.

Yudi langsung menggeleng. “Ah gak lah. Dia cocoknya sama Agus. Gak ada stok lain apa Bell. Aku suka yang lebih sedikit menantang.”

“Ada sih. Istrinya Pak kos.”

“Bell?” geram Yudi kesal, saat dirinya diajukan menjadi pebinor.

“Istri orang kan lebih menantang, Pak,” seru Bella.

Yudi mengangguk. “Iya juga ya. Apalagi kalau mantan orang ya.”

“Ehh maksudnya?”

“Iya mantan kekasih orang, tapi masih saling menyayangi,” terang Yudi.

Eh. Bella melirik ke arah Arfa diam-diam, lalu menelan ludahnya secara susah. Dan Yudi di depan ingin tertawa melihat reaksi keduanya.

“Gimana kalau kamu aja, Bell. Jadi kekasih saya. Saya lagi jomblo ini. Manyanlah Bell, VIP dah, seminggu dua lembar Soekarno Hatta kamu terima.”

Bella melongo. “Maksudnya jadi pacar bayaran ya Pak?”

“Iya. Tapi, beneran juga gak apa-apa.” Yudi menjawab seraya menghentikkan laju mobilnya, ketika sudah tiba di lokasi.

Arfa langsung membuka pintu mobilnya, meninggalkan Bella dan Yudi tanpa suara.

“Dia kenapa?” tanya Bella heran.

Yudi mengedikkan bahunya, “Cemburu kali.”

Bella melongo mendengarnya. “Tidak mungkin.”

Keduanya lantas memilih beranjak turun dari mobil menyusul Arfa.

1
Alivaaaa
kok hatiku ikutan nyesek ya 😔
Alivaaaa
visualnya keren Thor 😍👍
Alivaaaa
aku mampir Thor 😊
Supiah Susilawati
Luar biasa
Jonah Fernanda
mungkin udah jodoh jali ya ketemu terus
Ira
keren
Sri Hartini
aku suka visualnya min. baca ini krn visual cowoknya actor favorit aku. ternyata ceritanya juga bagus. trmksh min.
Murniasih
ka...Yudi sm Airin nya dong....
Nurul Syahriani
prasaan di bab awal gedungnya 22 lantai
Sumiyati oo
keren abis pokoknya 🥰🥰🥰
Nurul Syahriani
Pisah nya kenapa?
Ika Rosmawati
Luar biasa
Ni Nengah Suriasih
puas banget baca ceritanya
Anonymous
Aww
Anonymous
Kiwkiw
Sumini Ningsih
aku suka novel yg ringan konfliknya,jadi bacanya ga tegang dan gedeg terus,teeus berkarya thor semoga sehat selalu
Sumini Ningsih
iya cepetan taku brojoldi mobil
Sumini Ningsih
malu tuh si airin sama yudi
Sumini Ningsih
nikmatin aja bell
Sumini Ningsih
buruan atuh di tes pake tespek
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!