YOU & ME IN NOVEMBER

...Livia melihat lelaki itu dan lelaki itu melihat gadis itu juga sambil mengunyah sampai di samping bibirnya terdapat butiran nasi. Gadis itu senang melihat sosok lelaki itu dan hari ini dirinya melontarkan senyuman cerah seperti mentari pagi hari....

...Tetapi Daris itu hanya keluar saja setelah melihatnya dan menutup pintu kelas lalu beranjak untuk membuang sampah. Gadis itu sedih lagi karena ternyata lelaki itu masih seperti biasa cueknya dan dirinya harus banyak menyesuaikan diri serta menjaga emosi agar lebih stabil. Gadis itu pun duduk diam saja sambil melamun menunggu bel berbunyi dan baru ia sadari lelaki itu begitu lama hanya untuk membuang sampah yang padahal tempat sampah hanya 4 langkah jaraknya dari pintu....

...Kemudian gadis itu pun mengabaikan pikiran yang tidak penting itu dan pergi keluar kelas juga untuk menghirup udara segar dan sekalian pergi ke toilet terlebih dahulu sebelum pelajaran di mulai. Tapi gadis itu terkejut sampai badannya naik sedetik saat membuka pintu kelas ternyata Daris juga di depan pintu. Daris juga ikut terkejut melihat Livia dan reaksinya dengan wajah memerah....

...Gadis itu kemudian panik melihat wajah Daris dan bertanya dengan panik,...

“Mukamu kok merah banget? Ada apa? Gara-gara terkejut ya?”

...Lalu Daris hanya menggelengkan kepalanya dan mau beranjak masuk kelas tetapi masih di kejar oleh pertanyaan Livia....

“Serius ga kenapa-kenapa, hm?” tanya gadis itu yang tergambar wajahnya khawatir dengannya.

...Daris yang melihat keimutan wajah gadis itu yang tengah khawatir pun langsung memalingkan wajah sambil menutup matanya....

“Cuma kepedasan saja,” ujar Daris dan lanjut berjalan.

“Oh begitu ... ok,” ujar Livia dengan tenang setelah mengetahuinya.

...Lalu saat Livia berjalan menuju toilet, ia tertawa kecil sampai ada suara cekikan lalu gadis itu tertawa sambil menutup mulut. Menurutnya, ternyata Daris dari tadi tidak masuk kelas hanya karena kepedasan dari tadi hingga wajahnya memerah dan gadis itu menganggap lelaki itu lucu sekali....

...Tapi gadis itu hanya menertawakan Daris dengan polos dan kurang peka terhadap situasi. Seharusnya jika mengingat ulang kejadian dimana Daris berpapasan dengan dirinya sambil membuka pintu, wajah Daris seolah-olah baik-baik saja dan tatapan datarnya seperti biasa yang dilihat oleh Livia....

...Mengapa tiba-tiba lelaki itu bereaksi kepedasan padahal itu adalah suapan terakhir dan jika benar ia kepedasan maka harusnya ia dapat berjalan santai memasuki kelas sambil mulutnya terbuka huh hah dan bibirnya kemerahan. Sepertinya saat gadis itu membuka pintu dan melihat lelaki itu tampaknya tidak ada reaksi kepedasan dari mulutnya....

...Tapi Livia sangat polos dan tidak peka akan situasi sehingga ia bisa saja dibodoh-bodohi. Sedangkan disisi Daris yang sebelumnya, ia sudah lama membuang sampah itu tetapi ia hanya berdiri diam saja sambil mematung tidak berbuat apa-apa....

...Dikarenakan ia masih terkejut melihat wajah gadis itu yang sangat cerah dan manis hari ini di bandingkan hari biasa yang wajahnya tegang dan serius bahkan kemarin lelaki itu sangat kasihan dengan gadis itu yang kian sedih dan cemberut. Serta wajahnya yang kesakitan hingga lelaki itu pun tambah simpati melihat dirinya....

...Oleh karena itu, saat ia berdiri mematung hanyalah reaksi yang keluar akibat masih teringat senyum gadis itu. Karena ia tahu bahwa gadis itu memiliki senyuman yang tulus dan dapat di lihat dari pancaran matanya meski matanya seperti lele dan menyebalkan. Tapi mata seperti itu hanyalah gambaran luar dan jika di perhatikan atau sudah mengenal orang tersebut maka baru akan terlihat pancaran matanya yang manis....

...Disaat Daris sudah tidak mematung dan telah sadar kembali dari melamun tentang gadis itu, disitulah gadis itu muncul kembali yang membuat Daris terkejut kembali sehingga ia memalingkan muka dan hanya berkata sembarangan yang anehnya Livia mempercayainya....

...Mata Livia meski sipit tetapi sorot mata awalnya sangat lah manis dan ceria saat baru masuk SMA. Hanya saja hari demi hari demi untuk mendapatkan teman sampai gadis itu banyak mengorbankan diri tetapi yang di dapatkan hinaan dan ejekan bahkan tidak tahu berterima kasih. Sehingga saat liburan semester, Livia banyak galau tentang hal-hal itu dan kian menutup diri dari mereka sehingga sorot mata Livia terkadang memancarkan kebencian dan dinilai jutek oleh orang lain....

...Tidak lama kemudian, Livia kembali dari toilet dengan perasaan senang sampai dapat bernyanyi kecil sambil berjalan. Saat ia memasuki kelas, seperti biasa Daris sudah kembali datar semula. Anggap saja perilaku aneh tadi hanyalah sisi gelap lalu gadis itu anggap biasa saja dengan hal itu....

...Disaat gadis itu duduk menunggu bel, ia menyadari kejanggalan juga dengan hari dimana ia sakit maag. Mengapa setelah hari itu Daris sedikit berubah? Bahkan ia bisa mengajak bicara dan memperlakukannya lebih baik lagi. Tatapannya juga sudah berubah. Aneh tapi tidak tahu jawabannya dan Livia hanya menatap Daris dengan heran....

...Lalu gadis itu sambil melihat wajahnya yang memiliki bulu mata lentik dan wajah yang tirus ganteng sambil berpikir untuk mencari topik. Lalu gadis itu bertanya hal-hal iseng padanya,...

“Daris ga bisa makan pedas ya?” tanya Livia.

...Lalu lelaki itu hanya mengangguk dengan tatapan lurus ke depan saja....

...Kemudian Livia masih bertanya lagi,...

“Jadi kenapa taruh sambal di nasi kalau ga kuat pedas?” tanya gadis itu dengan polos.

...Daris hanya mengangkat bahu dan tatapannya tetap lurus seperti biasa bahkan tidak mengeluarkan suara apapun....

...Livia yang dari tadi berusaha untuk kontak mata dengannya gagal....

...“Hm ... uda biasa kek gini. Kebagian cuek doang au ah capek,” ucap Livia dalam hati dan sedikit ngambek melihat dirinya....

...Lalu gadis itu memalingkan wajah karena kesal dengan lelaki itu....

...Bel pun berbunyi menandakan pelajaran pertama akan segera di mulai. Lalu Livia berpikir sejenak mengenai mata pelajaran apa saja untuk hari ini dan mengingat tugas kemarin yang Daris minta....

“Jadi, tugasmu sudah siap?” tanya Livia lagi dengan ketus tetapi masih peduli dengannya.

...Daris baru menoleh kembali melihat gadis itu....

“Hah? Tugas apa? Emang ada?” tanya Daris dengan wajah terkejut.

“Lah? Jadi kemarin minta tugas kalau ga di kerjain jadi buat apa?” ujar Livia.

...Daris pun terkejut dan terdiam untuk beberapa saat. Padahal kemarin ia hanya iseng untuk chat Livia saja dan mencari topik dengan berpura-pura menanyakan tugas....

...Tetapi lelaki itu tidak tahu bahwa ada tugas untuk besok dan mengabaikan saja foto jawaban dari Livia. Daris langsung mematung dengan mata yang membesar dan masih mencerna keadaan yang baru saja terjadi....