NovelToon NovelToon
TERLANJUR TERLUKA

TERLANJUR TERLUKA

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Pelakor
Popularitas:148.9k
Nilai: 5
Nama Author: SiswantiPutri

Maya dan Rangga adalah pasangan suami istri yang menjalin pernikahan karena cinta. Menghabiskan waktu dengan kehangatan dan keharmonisan walaupun tanpa adanya anak. tapi itu hanya 'awalnya' sebelum salah satu dari mereka menemukan cinta lain.

Rangga yang mulai jengah dengan hubungan tanpa tujuan perlahan terkecoh dengan hadirnya sosok baru. Pengganti istrinya yang membutuhkan perhatian lebih dari semua orang karena memiliki tubuh yang rapuh. Sosok baru yang merupakan adik kandung istrinya sendiri.

Setelah Maya tersisihkan dari keluarganya, apa pada akhirnya dia juga terbuang dari hati suaminya? Kembali mengalah pada sosok yang menjadi pemenang di hati semua orang sejak kecil!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SiswantiPutri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

15

POV RANGGA

'Kita pernah bersama, tapi kamu memilih melepasku dari pada mengubur hasratmu pada Naya. Dan sekarang kematian pun kamu tetap abai pada tubuhku yang sudah hancur terombang ambing oleh arus. Kenapa Mas Rangga memperlakukanku seperti ini?'

"Tidak Maya, bukan begitu. Aku---"

'Kamu membuangku Mas...'

"Tidak, aku----"

'Aku membencimu Mas Rangga, sangat membencimu. Jika ada kehidupan kedua, maka aku mengharamkan diriku bersatu denganmu di masa depan aku tidak sudi bersamamu...'

"ENGGAKKKK."

Nafasku tersenggal bersama kesadaran yang kembali pulih. Suara itu terasa nyata, memberondongku dalam penyesalan yang tak kunjung usai. Aku mengusap wajah kasar, menatap setiap sudut ruangan yang terasa asing dengan bau obat-obatan. Rumah sakit.

"Rumah sakit, aku fikir hidupku sudah berakhir dan segera bertemu Mayaku."

Cklek.

"Alhamdulillah kamu sudah sadar Nak."

"Ibu..."

"Iya Nak, kamu butuh sesuatu?"

Aku terdiam beberapa saat, menyelami kilasan mimpi yang terasa nyata. Mungkin tak seharusnya aku seperti ini, membiarkan kejadian pada Maya berlalu begitu saja. Bahkan mencari informasi pun enggan kulakukan hanya karena tak ingin merasa bersalah.

"Apa Ibu mendengar kabar tentang istriku Maya? Apa mayat dia sudah di temukan? Ini sudah beberapa hari sejak kejadian. Aku ingin mengetahui semuanya. Aku ingin Maya."

"Nak..."

Hatiku bergemuruh menatap ekspresi yang tiba-tiba menyendu. Aku bisa merasakan ketegangan yang terpatri pada wajah itu, mungkin kabar yang akan terucap bukanlah sesuatu yang baik. Tapi tolong jangan.

"Kemarin Ibu menemui orang tua Maya. Mereka bilang, sampai saat ini tidak ada titik terang keberadaan Maya dan juga pria yang bersamanya. Hanya mobil dan beberapa barang Maya yang sudah sebagian terbakar."

"A--apa artinya Maya bisa selamat?"

"Ibu gak yakin, tapi mungkin tidak. Karena setelah mobil itu membentur air, beberapa menit setelahnya ada ledakan yang cukup parah. Beberapa bagian mobil sudah hancur, bahkan polisi mengatakan kalau ada dua kemungkinan yang terjadi pada mereka..."

"A--apa Bu?"

"Maya dan pria itu meninggal bersama ledakan yang menghanguskan mereka berdua. Atau, meninggal karena terseret arus yang cukup besar waktu itu. Mustahil mereka selamat."

DEG.

Nafasku tercekat.

"Mustahil mayat di temukan kalau sudah di sapu ombak Nak. Ada beberapa korban yang tewas dalam lautan dan mayatnya gak bisa di temukan. Bahkan sampai saat ini, kita hanya bisa ikhlas jika dalam waktu panjang Maya gak ketemu, bahkan jika itu hanya potongan tubuhnya saja. Kamu yang sabar Nak, Ibu tau ini berat buatmu. Tapi kamu harus ikhlas."

Aku kembali tertegun, menyalahkan diri untuk apa yang menimpa Maya. Kenapa ini terjadi padanya? Kenapa bukan aku yang menghilang sebagai penebusan dosa yang pernah ku lakukan. Ini tak adil untuknya.

Bahkan setelah dia pergi. Aku masih tak bisa menguburnya dengan layak. Aku benar-benar menyesal untuk semua yang sudah kulakukan.

"Ibu aku, aku ingin meminta maaf pada Om Hardi dan Tante Anjani. Meminta maaf tentang kesalahanku karena jahat pada Maya..."

"Kamu yakin?"

"Aku yakin, aku ingin meminta maaf karena lalai menjaga putri mereka. Aku ingin minta maaf karena sudah menyakiti hati Maya, dan aku ingin minta maaf karena secara gak langsung akulah yang sudah membuat Maya meninggal, aku penyebab Maya seperti ini..."

"Apa, apa kamu ingin mengatakan yang sebenarnya pada mereka, bahkan tentang kamu dan dia yang sudah berpisah karena---"

"Iya, tanpa adanya kebohongan, bahkan tentang perpisahan kami juga, dan juga perselingkuhanku dengan Naya adiknya. Akan ku katakan semuanya pada mereka."

"Ibu akan bersamamu."

Setidaknya ada yang berada di sampingku setelah melakukan dosa besar. Untuk Ayah, aku tau dia kecewa. Penghianatan yang dia benci justru di lakukan oleh anaknya sendiri. Aku tau tak ada kata maaf untuk seorang penghianat, tak ada tempat bagi orang sepertiku. Tapi aku berharap, aku masih bisa menebus segalanya. Apa yang sudah kulakukan pada Maya saat kami masih bersama dalam ikatan pernikahan.

"Ibu akan membawamu ke ruangan Naya, kebetulan kalian di rumah sakit yang sama. Kemarin Ibu juga sempat menjenguknya karena tak sengaja melihat orang tuanya."

"Ayah juga?"

"Tidak, Ayahmu gak kesini sejak kamu di larikan ke rumah sakit oleh bantuan sopir. Dia masih kecewa padamu. Jujur, Ibu juga sangat kecewa. Tapi Ibu juga gak bisa biarin kamu lewatin ini sendirian. Kamu anak Ibu."

"Terimakasih."

Sekarang aku tau apa yang harus ku lakukan. Langkah apa yang harus aku ambil untuk kedepannya. Setelah meminta maaf pada mantan mertuaku, aku berjanji akan menghilang dari kota ini. Meninggalkan rumah yang telah ku tempati dengan Maya. Tempat yang menjadi saksi hubungan kami sejak awal hingga terputus karena ulahku sendiri. Tapi aku harus menyelesaikan semuanya dulu.

"Kamu yakin Nak? Jika belum siap kita bisa menundanya. Menunggu kondisimu pulih lebih dulu sebelum bertemu pada Hardi dan Anjani. Ibu cemas kalau Hardi akan bertindak kasar setelah mendengar berita ini, bahkan lebih kasar dari yang Ayahmu lakukan."

"Aku siap Bu, bahkan jika harus mendapat pukulan pun aku gak masalah. Asal aku bisa meminta maaf karena kebodohan yang sudah ku lakukan pada Maya selama ini."

"Baiklah, ayo masuk. Mereka menjaga Naya yang koma karena kondisinya memburuk."

Koma! Mungkin ini balasan untuk kami karena mempermainkan Maya. Aku yang di cekik penyesalan, dan Naya semakin memburuk setiap harinya. Jika memang ini yang terbaik, aku tak masalah. Kesakitan Maya mungkin jauh berkali-kali lipat dari pada ini. 

Cklek.

"Santi, Rangga!"

"Rangga ingin menjenguk Naya." 

Aku menguatkan diri setelah Ibu memberi alasan pada mantan mertuaku. Kejadian yang sudah terjadi harus ku pertanggung jawabkan. Sudah cukup aku menjadi pecundang karena penghianatanku, sekarang aku harus mengakui segalanya. Pada orang tua mantan istriku.

"Masuk Nak, maaf Mama belum bisa menjengukmu. Ibumu sudah mengatakan kalau kamu masuk rumah sakit, tapi mama belum ada waktu karena menjaga Naya."

Aku tersenyum canggung, walaupun rasa kecewa masih ada pada mantan mama mertuaku. Tapi di sini aku harus tetap meminta maaf. Mau bagaiamana pun, Maya tetaplah darah dagingnya. Dan dia berhak mengetahui apa yang sudah ku lakukan pada anaknya.

"Kalian berbicaralah, saya ingin keluar."

"Tunggu Pa."

"Ada apa?"

Aku menghela nafas beberapa saat. Menyiapkan diri untuk segala konsekuensi yang sudah ku lakukan. Aku tau ini akan berakhir buruk, tapi jika itu memang harus. Maka aku siap menerima segalanya. Sebagai balasan karena sudah menghianati Maya.

"Mungkin sekarang aku gak pantas memanggil kalian dengan sebutan Mama dan Papa lagi..." aku menjeda kalimatku, melihat beberapa menit ekspresi bingung dari keduanya. Dan juga merasakan elusan penguat dari Ibu yang masih setia di sampingku dalam keadaan ini.

"Apa maksudmu Nak?"

"Sebelumnya aku meminta maaf untuk semua kesalahanku. Aku benar-benar menyesal atas segalanya. Sebagai penebusan dosa aku siap menerima balasan dari kalian. Bahkan jika kematian pun aku gak masalah..."

"Rangga---"

"Ibu." potongku, mengelus tangannya untuk memberi pengertian kalau semua ini memang pantas untukku. Aku memang bersalah.

"Tunggu Nak, sebenarnya apa maksudmu? Dan kenapa kamu bilang kalau kamu gak pantas memanggil kami Mama dan Papa lagi? Bukannya panggilan itu wajar karena kamu memang menantu Kami? Iya kan?"

"Sekarang aku bukan lagi menantu kalian, tidak! Mungkin sejak beberapa hari yang lalu aku bukanlah menantu kalian. Dan aku gak pantas menjadi menantu kalian."

"Apa maksudmu?"

"Aku dan Maya bukan suami istri lagi---"

"JANGAN BERCANDA RANGGA."

Aku terdiam mendengar nada tegas yang keluar dari mulut itu, melihat ekspresi marah dari wajah mantan Papa mertuaku. Membuatku semakin yakin kalau semua ini tak akan berakhir baik sesuai yang ku prediksi.

"Aku serius, beberapa hari yang lalu aku sudah menalak Maya di depan penghulu yang menikahkan kami berdua. Aku dan Maya sudah berpisah secara agama." lirihku sesak.

PLAKKK.

POV RANGGA END

Bersambung.

Instagram: siswantiputri3

Facebook: Siswanti putri

1
Ervina Pratyahastri
Luar biasa
Akbar Razaq
jangan satu ginjal harusnya kamu kasih dua duanya biar sempurna kamu menebus kesalhan.mu pada Maya.😁 heran gaka ada cara lain apa.enak di naya dong
Akbar Razaq
Helahh...masak kalian maya,geral dan kamu menyusul mau bertengkar di alam ghoib?
Akbar Razaq
Yah...ternyata Geral yg nolong Maya sedang depresi berat.
Smoga selamat tp makin panjang nih cerita
Akbar Razaq
keren maya.biarkan tangan Tuhan yg bekerja tinggal tunggu hasil akhirnya.
berusahalah utk ttp bahagia
Akbar Razaq
ini si Naya sdh mao modar saja masih jadi perusak rumahtangga kakaknya padahal darah kakaknya hampir tiap saat mengalir di tubuhnya.paraah...hh.
keluarga toxic pergi saja maya.
Akbar Razaq
Pingin aku geprek tu mulut suami dan adik laknatnya sdh mau terkubur juga masih berbuat dosa metasa jadi korban lagi.
Weni Munadhiroh
mana) anju
Tabina Rubi
lanjut kak
Elok Pratiwi
buruk
aca
g setuju mereka balikan ksih mYa jodoh lain
Jue
Aku harap Tasya tidak terluka seperti Maya kelak , Kerana memutuskan suatu hubungan tanpa berfikir panjang .
Anonymous
rada meragukan hub karel-tasya....ada kisah kah dibalikny...
Jue
Rangga kamu sentuh atau tidak Naya tak ada beza bagi ku kerana kamu tetap pernah curang dan paling menjijikkan sekali dengan adik ipar sendiri yang hukumnya haram bermadu ketika di dunia , Tidak masalah kalau kamu sudah tidak lagi mencintai Maya masa tu kamu boleh aja berterus-terang kemudian bercerai cara baik kenapa harus curang terlebih dahulu ,
Maya telah bahagia Hidup di kampung perangai mu tidak berubah memaksakan kehendak sehingga sanggup memfitnah Maya , Bukannya berubah tapi sikap mu semakin menjijikkan ,
Aku harap setelah Maya dapat harta warisan maka selamanya Maya dan Rangga tidak bertemu lagi atau pun berjodoh kembali , Jodoh Maya biarlah orang lain jauh dari lingkungan manusia-manusia toksik seperti Naya , Ibu mu dan juga Rangga .
Nurhayati
oooh jd CRT na NaYa iRi ma MaYa toh
Chintya Wijaya
bulet thorr alur cerita mu bosen baca ny
Queen kayla
si Rangga benar" menakutkan thor
Mesra Turnip
pengen tak'colok mata si ranggong ini, dulu aja songong, sekarang licik, maaf Thor, geram aku. sungguh outhornya hebat ! sehat dan bahagia slalu ya !
Jue
Tasya sepatutnya fikir dahulu untuk bersama dengan Doktor Karel , Kerana dia sepupu Lastri yang terlalu banyak makan budi dengan keluarga tersebut , Aku takut nanti Tasya makan hati .
Adi Nugroho
kayaknya Rangga sudah tahu keadaan Maya yg sekarang dengan luka bakar yg ada d tubuh Maya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!