Trio Kampret Next Gen
Giliran keturunan Trio Kampret plus Dewa n Romeo
- Alsaki Baskara dan Kaysa tidak pernah akur namun mereka akhirnya jatuh cinta dan akhirnya menikah.
- Kaivan Reeves bertemu dengan Anastasia Bulgakov, gadis Russia yang menjadi guru di sebuah biro pelajaran bahasa Russia ketika hendak dirampok saat pulang mengajar. Beda bahasa, membuat keduanya mengalami gagap budaya tapi malah membuat semakin dekat.
- Raiden Park bertemu dengan Dewi Mentari, seorang gadis indigo yang marah karena maketnya dihancurkan Raiden. Pasangan itu menjadi pasangan paling kacau dari trio kampret.
- Sagara Hadiyanto jatuh cinta pada Khadijah Al Kahfi sejak SMA. Pria itu jatuh bangun untuk meyakinkan gadis yang lebih tua darinya.
Generasi ketujuh klan Pratomo
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Semua Bingung Kecuali ...
Kaivan menunggu Anastasia turun dari lantai apartemennya dan tersenyum saat melihat gadis berdarah Russia itu. Entah mengapa usai mendengar sepupunya dipenjara, Kaivan butuh seseorang meredakan peningnya.
"Hai, Kaivan. Sudah lama?" sapa Anastasia.
"Nope. Baru mulai lumutan ..." jawab Kaivan cuek membuat Anastasia cekikikan. "Yuk kita makan malam ..."
"Makan dimana Kaivan?" tanya Anastasia sambil berjalan bersama dengan Kaivan.
"Kamu maunya makan apa?"
"Khas Indonesia tapi jangan masakan Padang lagi... Agak bosan."
"Bagaimana dengan ayam goreng dengan sambal ?"
"Ikut saja lah..." senyum Anastasia.
***
Kediaman Baskara
"Sudah dengar kalau L, Dendeng dan Sagara harus menginap di penjara?" tanya Arkananta ke Alsaki dan Anala, kedua anaknya yang sedang makan malam.
"Lha, tadi aku sama Kaysa ke Polda Metro Jaya buat ngobatin Gara ... Lehernya kena pisau .." jawab Alsaki cuek.
Arabella dan Anala terkejut. "Nggak kena aorta kan mas ?" tanya Anala yang mengambil kuliah di fakultas kedokteran gigi di universitas Padjadjaran Bandung.
"Untungnya nggak ... Soalnya juga nggak terlalu dalam macam kena pisau kalau lagi motong daging atau apalah..." jawab Alsaki.
"Tapi kasihan deh kalau mereka tidur tidak ada selimut atau Sleeping bag..." gumam Arabella.
"Oma Freya dan Tante Alina sudah bawa kok Mam..." jawab Alsaki.
"Oh ya udah. Kebayang empat anak di dalam sel..."
Arkananta menoleh ke arah Arabella. "Sayang, Shohei itu udah tidak bocah lho ..."
"Lha ?"
***
Tempat Makan Ayam Goreng
Kaivan dan Anastasia memesan dua potong ayam goreng, satu porsi iga goreng, sambal terasi, sambal bawang, lalapan, sayur asem dan tempe goreng serta dua nasi plus dua es teh manis jumbo. Anastasia menikmati makan malam itu menggunakan tangan seperti halnya Kaivan.
"Ini enak... Aku pernah makan dekat kantor tapi tidak seenak ini ..." ucap Anastasia.
"Syukurlah kalau kamu suka."
Anastasia melihat wajah kusut Kaivan yang membuatnya bingung. Apa pria tampan ini merasa terpaksa mengajak aku makan ?
"Kai, apakah ada sesuatu? Apa ada yang salah ?" Anastasia menatap lekat ke wajah Kaivan.
"Hanya memikirkan saudaraku..."
"Ada apa ?" tanya Anastasia penuh perhatian.
"Mereka dipenjara..."
Anastasia terkejut. "How ( bagaimana )?"
"Well ... Ceritanya panjang..."
***
Anastasia hanya mengangguk usai Kaivan bercerita. "Aku rasa wajar jika sepupu kamu berbuat seperti itu. Lagipula orang yang bernama Danar itu patut kena hukuman ! Sekarang pertanyaan aku, apakah saudara-saudara kamu sedih dipenjara?"
Kaivan tampak berpikir. "Sepertinya mereka lebih memilih pindah tidur deh ..."
Anastasia tertawa. "Setidaknya mereka punya pemikiran positif jadi tidak merasa panik, tegang atau trauma..."
Kaivan mengangguk. Anak empat itu sepertinya cuek karena mereka di dalam satu sel tapi kalau bawa-bawa hantu yang selalu nempel mereka ... Apa tidak mengganggu napi lainnya ? Semoga tidak terjadi apa-apa deh.
***
Sementara itu di Ruang Sel Polda Metro Jaya Jakarta
"Ya Allah Dendeng ! Sudah ! Jangan usil !" tegur Lachlan yang merasa kasihan ke para napi yang ketakutan dan beberapa diantaranya sampai nyaris pingsan serta ngompol.
"Gimana pak Jampang ?" ejek Raiden.
"Apaan kalian semua !" bentak polisi yang berjaga segera datang ke ruang sel karena mendengar keributan yang tidak biasa.
"Pak.... Mohon ampun pak. Saya janji tidak berbuat jahat lagi pak ... Tapi saya jangan ditahan disini..." rengek beberapa napi.
"Memang kenapa?" tanya polisi itu. Jumlah polisi yang masuk ke dalam ruangan itu berjumlah lima orang dan dua dari mereka membawa pentungan.
"I ... Itu ..." Pak Jampang yang biasanya membuat polisi keder pun tampak memucat, sangat tidak balance dengan perawakannya.
Polisi itu pun menengok ke arah sel dan menatap pojok ruang berteralis yang tampak kosong.
"Tidak ada apapun? Kenapa kalian teriak-teriak?" bentak polisi itu lagi.
"A... Ada ... Mbak ... Kunti..." bisik salah satu napi.
"Hah? Nggak mungkin !" ucap polisi itu. "Dua tahun Ku jaga disini, tidak ada apa-apa !"
"Se... Sekarang ... Berbeda pak. Sumpah ! Tadi ada mbak Kunti disana..." rengek napi lainnya yang sudah mengompol saking takutnya.
"Halaaahhh ! Halunya kalian saja ! Sudah ! Jangan berisik !" Polisi itu pun menoleh ke arah sel yang berisikan keturunan klan Pratomo, kecuali Shohei. "Jadi ini yang anaknya Dewa Hadiyanto?" ejek polisi itu ke Sagara yang hanya membalas datar.
"Anaknya Dewa Hadiyanto? Boss Bank Arta Jaya?" bisik-bisik para napi.
"Memang kenapa pak?" balas Sagara.
"Mentang-mentang ayahmu orang kaya, jadi kamu seenaknya saja bawa centeng berpistol ! Mana ini masih kecil sudah main mafia segala !"
"Opa aku memang mafia Korea Selatan, opa buyut aku mafia Italia dan Yakuza Jepang! Jadi beneran aku turunan mafia ! Bukan ngadi-ngadi macam centeng di sel sana !" balas Raiden galak.
"Halah ! Ngimpi !"
Raiden tidak terima jika keluarga nya dihina, langsung menggenggam gembok yang mengunci selnya geram.
"Heh, dengar kamu anaknya Dewa Hadiyanto ! Sudah lama aku ingin balas dendam sama keluarga kamu ! Gara-gara bapakmu, karier iparku jadi stagnan !" bentak polisi itu.
"Memang siapa ipar kamu pak?" balas Sagara.
"Gatot Prambudi."
Sagara tercenung mencoba mengingat cerita soal ayahnya. "Maaf, itu urusan papaku dan ipar kamu. Dan mungkin ipar kamu yang bikin perkara duluan?" seringai Sagara.
"Jangan sembarangan !" bentak polisi itu.
"Jangan membentak kakakku !" balas Raiden tanpa sadar menarik gembok itu hingga terlepas dari kuncinya. "Eh? Rusak?"
Lachlan dan Sagara menepuk jidatnya. Apa sih yang nggak bisa nggak rusak sama kamu Dendeng?
***
Bandara Soekarno Hatta Jakarta
Khadijah turun dari pesawat dengan perasaan bingung karena memikirkan Sagara. Terlepas Sagara adik kelasnya waktu SMA dan terang-terangan bilang suka pada dirinya saat penerbangan terakhir ke Palembang tapi Khadijah masih belum menerima pernyataan putra Dewa Hadiyanto itu.
Tapi kini, dirinya merasa tidak karu-karuan memikirkan Sagara yang dipenjara plus lehernya terluka.
"Kamu kenapa Dijah?" tanya rekannya yang dari tadi melihat Khadijah seperti tidak fokus dan seperti bukan gadis itu yang selalu serius.
"Kakak senior, besok aku off kan ?" tanya Khadijah.
"Iya ... Ini jadwal kamu sudah muncul. Kamu baru terbang tiga hari lagi apalagi kamu nyaris tidak pernah off" ucap seniornya yang memegang jadwal penerbangan pramugari.
Khadijah mengucapkan syukur karena dia ada off besok.
"Kenapa Dijah? Apa ada Keluarga kamu yang sakit ?"
Khadijah mengangguk. "Iya kak... Ada yang harus mondok." Mondok ( menginap ) di penjara tapi.
***
Yuhuuuu Up Malam Yaaaaaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️ 🙂 ❤️
Mndingn sel'ny ga ush d gmbok,toh mreka jg ga bkln kbur....drpd tar rsak lg.....🤣🤣🤣
ajari ya dendeng mushi... kamu kan anak baik hati dan tidak sombong 🤭🤭
pantes g pernah diajak juga.
mksdnya apa?
Tuuhhh....yg lg besuk aja kna jg,mskpn cma ngntip doang....tp kn ttp bda alam....brsa gmnaaaa gt..