NovelToon NovelToon
RINDU GUGAT

RINDU GUGAT

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Spiritual / Duniahiburan / Reinkarnasi
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Ki Jenggo

Novel dengan bahasa yang enak dibaca, menceritakan tentang tokoh "aku" dengan kisah kisah kenangan yang kita sebut rindu.

Novel ini sangat pas bagi para remaja, tapi juga tidak membangun kejenuhan bagi mereka kaum tua.

Filosofi Rindu Gugat, silahkan untuk disimak dan jangn lupa kasih nilai tekan semua bintang dan bagikan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ki Jenggo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7 Lokasi Raibnya Ki Gede

Tepat Jam 10 pagi lebih sedikit, kedua sosok yang kunanti, yakni Anika dan Ima baru datang. Ia parkir sepeda motor di pinggir jalan di samping Gapura Masuk Gunung Bacin.

Kedua gadis itu tersenyum dan menjabat tanganku bergantian.

"Sudah lama menunggu, ya, Kak? " tanya Anika.

"Tentunya. Lebih dari setengah jam, nih, "jawabku sambil melihat angka jam di layar hape.

"Walah, baru setengah jam, toh. kiranya lebih setengah hari, " ucap Anika bergurau.

Kami bertiga tertawa Ngakak. Aku berjalan menaiki tangga. Sebelum sampai lokasi yang kami tuju. yakni Belik Bacin atau tempat moksa Ki Gede Surya Ngalam, ada makam yang terlihat baru di bangun cungkuonya.

"Ini makam siapa? "tanyaku.

"Kata masyarakat sekitar adalah Makam Mbah Tengger. Beliau adalah kerabat dari Krayon dan di makamkan di sini, " ucap Ima.

Aku mengajak kedua gadis itu melihat sejenak makam Mbah Tengger. Di Dalam Cungkup yang nampak baru ternyata ada makam yang nampak tua. Makan dalam cungkup itu lebih dari satu.

Ima menafsirkan makam tersebut, makam Punden Tengger, yakni Putri Kraton dan pengikutnya.

Kemudian kami bertiga melanjutkan mendaki menuju ke Lokasi yang kami tuju. Di sana sudah nampak lokasi agak tinggi dan ada cungkup dengan dinding tembok setengah badan.

Kami menaiki tangga menuju cungkup. Setelah kami sampai pada cungkup, kami lihat ada sebongkah batu persegi empat yang tak beraturan sisi sisinya. Namun meski demikian, permukaan batu tersebut nampak rata.

"Mungkin batu ini yang dijadikan altar, " ujarku.

Ima mengangguk dan memberi sedikit penjelasan, bahwa batu tersebut dulu di angkat dari belik bacin.

"Lantas di mana lokasi beliknya?" tanyaku.

"Kata para sepuh juga di lokasi ini, " terang Ima.

"Wah, sejak tadi aku kira lokasi beluknya di situ, " ujar Anika sambil menunjuk sebuah tanah cekung berada di samping cungkup Belik Bacin.

"Aku tadi juga beranggapan demikian, " kataku.

Ima tetsenyum dan berkata, "banyak yang menduga demikian. Lokasinya emang cekung kayak gitu. Bahkan menurut orang orang tua, banyak lho yang dari luar kota hanya di tangga pertama itu dan berdoa sambil membakar kedupa . Sebab mereka menganggap lokasi cungkup ini sekedar pendapa".

"Waduh ungkapannya hebat. Sudah kayak ungkapan juru kunci, " ujar Anika.

Mendengar pernyataan Anika kami bertiga kontan tertawa terbahak bahak.

"Begini, cungkup ini di bangun pada era tahun sekitar 2000 an. Nah di sini dulu kata orang, ada beluknya. Masyarakat meyakini sebagai Belik Bacin. Jadi Cungkup ini menutup keberadaannya belik, " terang Ima.

"Waduh, kita kehilangan bekas bagaimana bentuk beliknya, " sahut Anika.

"Ialah, mana bisa kita menemukan bentuk beliknya, sedangkan tertutup lantai cungkup," tukasku.

Kami semua terdiam sejenak. Aku berfikir dan berangan angan tentang keberadaan belik. Ima menjelaskan belum pernah mengetahui keberadaan Belik tersebut. sejak lahir hingga ia menjadi gadis yang punya senyum memikat ini belum pernah mengetahui keberadaan belik tersebut.

"Sejak dahulu orang sini sudah meyakini bahwa lokasi ini adalah belik bacin, lokasi Ku Gede Surya Ngalam moksa," terang Ima.

"Berarti lokasi ini sejak dulu sudah dijadikan lokasi untuk upacara spiritual?" tanyaku.

Ima mengangguk. Ia menceritakan, bahwa ada sebagian masyarakat tidak mau menyebut gunung di mana belik bacin ini berada, sebagai gunung Bacin.

"Mereka menyebut gunungnya dengan gunung batin, sedang beluknya belik bacin, " terang Ima.

"Kok demikian....' sahut Anika.

Ima menjelaskan di lokasi Gunung ini Gede Kutu perang Batin, yaitu antara berpihak pada Ponorogo atau Mandiri tanpa di jajah. Sebab kondisi Suru Kubeng telah menderita kalah.

"Maka para masyarakat tertentu menganggap lokasi ini bernama Gunung Batin. Sedang yang sebagian lain menganggap bernama Gunung Bacin, " tegas Ima.

"Ragam pendapat masyarakat semakin kita harus menelisik lebih jauh tentang keberadaan Ku Gede Kutu, " jawabku.

*****

Adzan Duhur berkumandang di angkasa. Kami bertiga berjalan menuruni bukit yang menyimpan misteri tentang keberadaan Ki Gede Surya Ngalam, seorang tokoh yang kontra pada Majapahit dan berdirinya Kota Ponorogo.

"Sejauh ini, saya kok belum bisa percaya tentang Ku Gede Kutu sebagai penghalang penyebaran Islam di Ponorogo," kataku membuka percakapan saat menuruni perbukitan yang telah di caping dengan apik dan rapi.

"Lantas, bagaimana pendapatmu, Kak?" tanya Ima.

Aku menghela napas panjang. Menjaring pendapat yang berkecamuk di pemikiranku tentang Ku Gede Kutu.

"Tentu pertikaian antara Raden Batara Katong dan Ki Gede Kutu, adalah murni pertikaian politik di Majapahit, yang berimbas pada Ponorogo, " jawabku.

"Kita juga belum bisa memastikan, siapa Raja Majapahit waktu itu saat Gede Kutu menjadi salah satu prajurit di Majapahit dan ia pergi dari Kerajaan, " kata Anika.

"Kan sudah di sebut Prabu Brawijaya, " timpa Ima.

"Benar, tapi Prabu Brawijaya yang mana? Sebab sebutan Brawijaya tidak kita temukan di Nagara Kerta gama," tegas Anika.

"Betul juga, ya. Kedatangan Batara Katong, saja kita juga belum bisa menganalisis lebih jauh, " tambah Ima.

"Makanya kita harus hati hati dalam penelusuran Kadipaten Ponorogo ini. Sebab tak mampu kita mencari literasi yang lain selain pada Babad Ponorgo, "tegasku.

Sesampai di jalan bawah Bukit dekat Hapus masuk pamoksan Surya Ngalam, Ima mengajak kami melanjutkan penelusuran di Gunung Kebatan.

"Enaknya nih cari Kopi dulu, "kataku.

"Gunung Kebatan itu tinggal 100 meter dari sini, "terang Ima.

"Ya, tapi ini panas mbanget, Ima. Di sana ada apa. sih?" tanya Anika, menyepakati usulku untuk istirahat.

"Ya, cuma ada bukit saja sih," sahut Ima.

"Kalau demikian, kita potret aja dari bawah setelah itu kita mencari Warung dan ke Gunung Jimat, " ujarku.

Keduanya mengangguk sebagai tanda sepakat akan usulku.

Memang jarak antara Gunung Bacin dengan jalan raya Ponorogo Trenggalek tidak begitu jauh. Maka tak mengherankan nila di lokasi yang di anggap sebagai lokasi moksanya Ki Gede Kutu banyak yang datang dari luar kota.

"Wah sana itu dulu angker, Nak. Sampai saat ini banyak yang datang dari Kediri " terang salah satu orang tua yang kami temui saat ngopi.

"Emang dulu ada apanya, Mbah? " tanyaku.

"Dulu cuman belik. Dan di bangun diberi cungkup itu. Saat membangun itu, hujan deras. Tapi anehnya lokasi situ katanya tidak hujan. Dan para pekerja kuli tidak ada yang kehujanan, "terang Kakek tadi.

Aku menatap Simbah Tua, sambil meminum kopi. Harapanku, dia akan banyak bercerita tentang keberadaan Belik Bacin.

"Kalau dulu orang mencari Jimat itu ada di Gunung Jimat. Surya Ngalam yang sakti mandra guna banyak memiliki jimat. Dan katanya jatuh di gunung itu, " ujar Kakek itu sambil menunjuk arah Gunung Jimat.

"Emang kalau di Gunung Jimat dulu banyak orang dapat jimat, Mbah? " tanya Anika.

"Tidak begitu, Nduk. Orang datang ke Gunung Jimat banyak yang berniat cari Jimat. Sampai di sana, bila menemukan batu aneh, kayu aneh, atau benda ganjil lain di bawa pulang dan di jadikan jimat, " terang Kakek.

*****

Lebih setengah jam kami berbincang tentang Gunung Jimat. Dan banyak yang kami dapat tentang anggapan masyarakat terkait Gunung tersebut.

1
Reni
👍
jhope's wife
aku mampir🐳

bantu support karyaku juga yuk🐳
Evichii
Wuah seru kita jadi ikutan diajak jalan-jalan.. 👏🏻
Evichii
Bahasanya kerennn.. 🔥
ica
semangaaat!!!
Los Dol TV
mantul, thor
ica
semangat berkarya!!!

mari terus saling mendukung untuk kedepannya
Los Dol TV: siap....
total 1 replies
Wy Ky
n
Los Dol TV: terima kasih, ya... semoga kau sehat dan cantik selalu
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!