Terjerat Pesona Suami Orang

Darah Diana seperti mendidih kembali begitu melihat wajah wanita yang sangat dia benci. Wanita yang sudah menjadi penghancur rumah tangganya 15 tahun lalu. Rasanya dia sangat tidak percaya jika selama 15 tahun ini suaminya masih berhubungan dengan wanita itu dan telah membohonginya habis-habisan.

Beberapa hari lalu Diana datang ke kantor, namun dia tidak menemukan suaminya ada disana, hingga Diana mendesak sekertaris suaminya untuk bicara jujur. Diana merasa curiga saat sekertaris suaminya mengatakan jika Daniel sering pergi keluar di jam kerja. Akhirnya hari ini Diana datang ke kantor suaminya kembali. Dia ingin tau apa yang dilakukan oleh Daniel diluar kantor selama jam kerja. Diana meminta sang supir untuk mengikuti mobil suaminya dari arah belakang saat melihat mobil Daniel pergi meninggalkan area kantor.

Setelah tiga jam lebih perjalanan, Diana melihat mobil suaminya memasuki gerbang sebuah rumah. Diana yang merasa sangat penasaran akhirnya memilih untuk menunggu tidak jauh dari dari rumah itu dan menyuruh supirnya untuk bertanya siapa pemilik rumah yang dimasuki oleh suaminya.

Dan seorang tetangga rumah itu mengatakan jika rumah itu dihuni oleh seorang wanita bernama Anita, sudah 15 tahun lamanya Anita menjadi penghuni disana.

"Dasar wanita ja-lang!! Berani sekali kamu masih memiliki hubungan gelap dengan suamiku, hah!!" Diana hendak melayangkan kembali tangannya namun pergelangan tangannya segera ditahan oleh Anita.

"Kamu saja yang bodoh! Mau-maunya dibohongi oleh suami kamu itu, Diana. Terima sajalah kenyataan jika suami kamu masih ingin mempertahankan aku meskipun ada kamu disisinya!!" Anita menghempaskan tangan Diana, matanya menatap nyalang pada Diana.

Anita sudah mempersiapkan mentalnya sejak lama jika hubungan gelapnya dengan Daniel akan kembali terendus oleh Diana. Jika dulu Anita hanya bisa pasrah dan menangis saat Diana menampar dan mencaci maki dirinya, sekarang Anita sudah tidak peduli lagi dengan status dirinya yang dicap sebagai seorang pelakor.

Pada kenyataannya, Anita tidak akan pernah bisa memperbaiki semuanya. Dirinya sudah terlanjur kotor dan berkhianat, tak akan ada orang yang mau memandang baik padanya lagi, mungkin termasuk putrinya sendiri yaitu Karin.

"Sama halnya dengan dirimu, aku hanyalah wanita bodoh yang begitu percaya dengan bualan dan janji-janji manis suami kamu. Lima belas tahun, dengan landasan atas nama cinta, suami kamu hanya menjadikan aku sebagai budak nafsu-nya saja tanpa memberikan kepastian padaku!!" Anita begitu tersulut emosi mengingat betapa bodoh dirinya meninggalkan orang-orang tersayangnya demi sebuah kebahagiaan yang tidak pasti.

Anita menghembuskan nafas panjang, "Sebaiknya kamu tanyakan saja pada suami kamu itu, kenapa dia masih mempertahankan aku meskipun sudah lima belas tahun lamanya."

Setelah berkata seperti itu Anita menutup pintu rumahnya kembali dengan rapat dan menguncinya dari dalam. Anita tidak menghiraukan Diana yang sedang menggedor-gedor pintu dari luar.

"Hei wanita ja-lang, aku belum selesai bicara!!!" Teriak Diana dari luar sambil terus menggedor pintu dengan keras.

Anita memilih untuk tidak menanggapi teriakan Diana, dia menyenderkan tubuhnya di daun pintu dan memejamkan kedua matanya. Hidupnya pasti akan kembali terusik karena Diana sudah mengetahui hubungan gelapnya dengan Daniel. Ini semua adalah resiko yang harus dia terima setelah memutuskan bercerai dari Ardi dan memilih tetap menjadi selingkuhan Daniel dulu.

"Maafkan aku mas Ardi, semoga aku masih diberikan kesempatan hidup lebih lama. Supaya aku bisa meminta maaf secara langsung kepada kamu dan Karin," batin Anita dengan air mata yang menetes diwajahnya.

...🔥🔥🔥🔥🔥...

"Dimana anak itu? Apa dia belum kembali juga?" Tanya Mike pada Rama. Saat ini dia sedang berkunjung ke perusahaan dan sedang berada di ruangan kerja Alvaro.

Dengan wajah sedikit menunduk, Rama mencoba bersikap tenang untuk menjawab pertanyaan tuan besarnya. "Tuan muda Alvaro bilang akan pulang malam ini."

Mike yang sedari tadi berdiri memunggungi Rama segera membalikkan badannya untuk menatap wajah asisten putranya.

"Kamu mengetahui sesuatu Rama? Proyek apa yang sedang Alvaro kerjakan hingga mengharuskan dia pergi diakhir pekannya. Bahkan ini sudah empat hari dia belum kembali," tanya Mike dengan wajah tegas namun tetap terlihat tenang.

Rama nampak gelagapan untuk menjawab, tidak mungkin dia mengatakan yang sejujurnya pada Tuan Mike. Dalam hal ini dia memang bersalah karena ikut menutupi kebohongan tuan mudanya yang sedang bermain gila dengan wanita lain.

"Eemmm.. itu... itu...."

"Putraku memiliki wanita idaman lain?" Tebak Mike. Seorang pria yang sudah menikah dan menjunjung tinggi sebuah kebohongan, sudah pasti memiliki seorang wanita idaman lain diluar sana.

Rama tidak berani menjawab, jantungnya berdegup sangat kencang. Bibirnya begitu kelu dan butiran keringat mulai menempel di dahinya. Sedikit saja dia salah berucap, akibatnya bisa fatal.

Melihat Rama yang hanya diam tertunduk, Mike sudah bisa menebak jika dugaannya pasti tidak meleset. Bahkan Mike juga sebenarnya sudah mengetahui jika besannya yaitu Daniel, sebenarnya memiliki wanita simpanan. Namun Mike memilih untuk bungkam dan tidak mau ambil pusing dengan sesuatu yang bukan menjadi urusannya.

Beberapa tahun lalu saat Mike sedang bepergian keluar kota, tidak sengaja dia melihat Daniel yang sedang berkencan dengan seorang wanita. Keduanya nampak sangat mesra, hingga Mike bisa menarik kesimpulan jika besannya itu memiliki seorang wanita selingkuhan. Mike membayar orang untuk mencari kebenaran itu, dan rupanya benar, wanita bernama Anita itu adalah selingkuhan Daniel. Bahkan sebelumnya mereka sempat kepergok oleh Diana hingga membuat Daniel dan Diana hampir saja bercerai.

Dengan wajah tenangnya Mike berjalan menghampiri Rama, mereka berdiri saling berlawanan arah. Mike menepuk pundak Rama dan sedikit menekannya.

"Siapa wanita itu? Wanita yang sudah membuat putraku tergila-gila."

...🔥🔥🔥🔥🔥...

Karin langsung memeluk tubuh Alvaro dengan sangat erat begitu keduanya turun dari dalam mobil. Setelah empat hari mereka tinggal bersama, akhirnya malam ini mereka memutuskan untuk kembali. Sudah tiga hari Karin tidak masuk kerja dan memberikan alasan sakit pada David.

"Apa kamu yakin akan mengatakannya pada istrimu, Al?" Tanya Karin. Dia melepaskan pelukannya dan menatap wajah Alvaro guna mencari kesungguhan.

Alvaro mengangguk yakin. "Ya, begitu aku sampai di apartemen, aku akan langsung mengatakan pada Maya tentang hubungan kita. Aku tidak ingin menutupi tentang apapun lagi, Rin. Aku siap menanggung semua resikonya."

Tidak mudah memang untuk bicara jujur tentang hubungannya dengan Karin pada Maya. Maya pasti tidak akan terima begitu saja saat mendengar semua itu. Namun, Alvaro tidak ingin terus berbohong, meskipun resikonya dia pasti akan kehilangan salah satu dari wanita-nya, atau bahkan mungkin kehilangan kedua-duanya.

Bahkan, bukan hanya Maya yang tidak terima nantinya, keluarganya dan keluarga Maya juga pasti tidak akan terima saat mendengar tentang dirinya yang memiliki hubungan spesial dengan wanita lain.

"Al...." Karin menyentuh wajah Alvaro dan mengusapnya lembut dengan jari jempolnya. "Bagaimana jika ini menjadi pertemuan terakhir kita? Saat semua orang tau, mereka akan menentang hubungan kita ini, Al."

Alvaro meraih tangan Karin yang ada diwajahnya, dikecupnya lembut punggung tangan wanita-nya.

"Karin, ini memang tidak mudah. Dan aku tidak bisa memberikan jawaban apapun sekarang. Tunggulah sampai aku datang untuk menemuimu kembali." Alvaro bisa melihat kecemasan yang sangat besar dalam diri Karin, kecemasan yang sama seperti yang sedang dia rasakan.

Karin menganggukkan kepalanya dan kembali memeluk tubuh Alvaro. Besok Karin juga berniat untuk pulang ke rumahnya dan akan menceritakan semua kebenarannya pada papa dan tantenya. Sama halnya dengan Alvaro, Karin pun sudah merasa siap dengan segala resikonya.

"Alvaro!!"

Dengan raut wajah kesal penuh amarah, seseorang berjalan maju dan menarik jaket Alvaro dari arah belakang, membuat pelukan Alvaro terlepas dari Karin.

Buugghh....

...🔥🔥🔥🔥🔥...