Menceritakan tentang Mahasiswi yang mencintai dosennya. mahasiswi itu bernama Anisa Zahra. Anisa mencintai seorang pria tampan saat pandangan pertama di kampusnya. dan pria itu ternyata Dosen baru di kampusnya.
Karena Anisa penasaran dengan sosok dosen itu, Anisa pun terus mencari tau tentangnya. sampai akhirnya Anisa tau kalau ternyata Dosennya itu adalah seorang duda.
Gimana kisah cerita cinta pandangan pertama Anisa Zahra pada dosennya, yuk kita lanjut baca aja..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tuti yuningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Anisa Merasa Takut
Untungnya Pak Ben tidak tau kalau Anisa mau mengambil fotonya. Anisa langsung tersenyum kikuk. Pak Ben menatap Anisa karena merasa ngga enak Anisa menunggu dirinya terlalu lama.
"Kamu ngga papa kan Nis, menunggu sampai jam 7?"
"Ngga papa kok Pak."
"Kalau kamu pengin makan apa ngemil pesan aja."
"Iya Pak. Saya mau buat kopi aja, Bapak mau ngga biar saya buat sekalian?"
"Boleh deh. Buatkan saya kopi hitam ya."
"Baik pak."
Anisa keluar dan pergi ke ruangan tempat buat kopi. kantor sudah sepi dan tidak ada orang.
"Aduh aku lupa kalau sudah ngga ada orang. Sepi banget lagi. Aku berani ngga ya."
Anisa bicara sendiri sambil berjalan dan menengok kanan kiri.
Ruanganya terlihat sunyi. Anisa memberanikan diri dan cepat cepat buat kopi. Tapi saat Anisa mau ambil kopi, Anisa lihat ada kecoa lewat. Anisa yang takut langsung teriak.
"Aaa...."
Pak Ben rupanya juga baru ingat kalau di kantor sudah tidak ada orang. Pak Ben langsung keluar dari ruanganya dan mengejar Anisa. Saat sudah mau sampai ruangan tempat buat kopi, Pak Ben dengar suara teriakan Anisa.
Pak Ben langsung lari ke dalam ruangan.
"Ada apa Nis!?"
Anisa mendengar suara Pak Ben langsung menengok dan berlari ke arah nya. Anisa yang masih merasa takut memeluk tangan Pak Ben sambil menunjuk ada kecoa. Pak
"Itu ada kecoa Pak."
"Di mana?"
"Itu tadi di atas meja," Anisa masih memeluk lengan Pak Ben.
"Sudah ngga ada. Sudah pergi."
Pak Ben sambil berjalan mendekat ke meja. Anisa masih ikut jalan.
Anisa lalu melihat ke meja dan benar ngga ada kecoa. Lalu Anisa melihat tangannya yang memegang lengan Pak Ben. Anisa langsung malu dan lanjut membuat kopi dengan diam. Pak Ben melihat tingkah Anisa jadi tersenyum.
Pak Ben lalu mendekat ke Anisa. Pak Ben bersandar pada meja dan menemani Anisa.
"Gulanya jangan kebanyakan."
"Baik Pak," jawab Anisa pelan karena masih merasa malu.
Setelah kopi jadi, Anisa memberikan pada Pak Ben.
"Makasih. Yuk kita pergi."
"Iya Pak."
Sampai di dalam ruangan, Anisa duduk di sofa. Sedang Pak Ben duduk di kursinya. Anisa lalu memfoto kopi nya untuk di buat seratus.
Anisa menyandarkan kepalnya di sandaran sofa. Anisa sambil main hp. Lama-lama Anisa tertidur. Pak Ben melihat Anisa yang tidur di sofa jadi merasa ngga enak.
Pak Ben mengambil jas nya untuk menyelimuti Anisa. Dengan pelan Pak Ben menutup badan Anisa dengan jas nya. Pak Ben melihat ke Anisa yang tidur dengan nyenyak. Pak Ben mengambil hpnya di kantong. Lalu Pak Ben memfoto Anisa. Pak Ben tersenyum melihat hasilnya yang cukup bagus.
Setelah itu Pak Ben lanjut kerja. Sampai jam tujuh kurang 20 menit, Pak Ben membangunkan Anisa.
"Nis. Anisa, bangun."
Pak Ben menepuk pundak Anisa dengan pelan. Anisa membuka matanya pelan dan langsung melihat Pak Ben di sampingnya.
"Oh iya Pak. Maaf saya tertidur."
Anisa duduk dan melihat jas Pak Ben ada di atas tubuhnya. Anisa mengambil jasnya dan di berikan pada Pak Ben.
Dalam hati Anisa merasa kaget kenapa jas Pak Ben ada di badanya.
"Ya Tuhan, berarti Pak Ben menyelimuti aku dengan jasnya," Anisa bicara dalam hatinya.
Pak Ben lalu menyuruh Anisa untuk bersiap karena mau berangkat.
"Saya ke kamar mandi dulu ya Pak."
"Iya sudah sana. Saya juga mau merapikan meja."
Anisa pergi ke kamar mandi. Anisa merapikan rambut nya dan membenarkan bedak juga lipstik.
Setelah semuanya rapi, Anisa keluar dari kamar mandi. Pak Ben melihat Anisa yang terlihat segar dan cantik. Anisa yang di tatap jadi merasa malu.
"Ya sudah ayo kita berangkat."
"Iya Pak."
Keduanya berjalan keluar dari ruang kerja Pak Ben. Anisa yang takut karena kantor sudah sepi, jalanya sangat dekat dengan Pak Ben.
"Kamu takut?" Anisa mengangguk.
Pak Ben lalu menggandeng tangan Anisa. Anisa melihat ke tangannya yang di gandeng Pak Ben.
"Ya Tuhan, tangannya halus bener sih."
Anisa lalu tangannya makin erat menggenggam tangan Pak Ben. Pak Ben melihat ke Anisa, dan Anisa juga melihat ke Pak Ben. Keduanya langsung tersenyum tipis.
Gandengan tangan akhirnya sampai di parkiran mobil.
Anisa tadinya di ajak naik mobil Pak Ben. Tapi Anisa tidak mau dan minta bawa mobil sendiri sendiri saja. Anisa takut Pak Ben nanti mengantarkan dirinya pulang. nanti Pak Ben jadi tau rumahnya.
Akhirnya keduanya pakai mobil sendiri sendiri. Anisa di dalam mobil terus saja tersenyum karena teringat kejadian tadi saat di kantor buat kopi dan saat tangannya di gandeng Pak Ben.
"Ya Tuhan, kenapa aku jadi gini. Kenapa rasa hatiku jadi senang gini ya."
Anisa menyalakan musik di dalam mobil. Anisa ikut bernyanyi mengikuti lagu dengan rasa senang.
Mobil Pak Ben berbelok di restoran mewah. Anisa pun mengikuti belok dan parkir dekat mobil Pak Ben.
Keduanya turun dari mobil. Lalu Pak Ben mengajak Anisa masuk.
"Memangnya ada acara apa sih Pak?"
"Saya di undang makan malam sama relasi. Dan semuanya harus bawa pasangan. Karena saya ngga punya pasangan, jadi saya ajak kamu. Kamu ngga papa kan saya ajak ke sini?"
"Ngga papa Pak. Saya justru senang. Bisa makan enak, gratis lagi. Juga dapat uang," Anisa sambil tersenyum.
"Ya sudah yuk Masuk."
Keduanya berjalan masuk ke dalam. saat sampai di ruangan acara jamuan makan, mata Anisa melihat orang yang sangat di kenalnya. Orang itu juga melihat Anisa datang sangat kaget. Pak Ben melihat mata Anisa menatap ke temanya yang sudah duduk juga kaget.
Pak Ben dengan pedenya merangkul pundak Anisa dan menyuruh Anisa untuk duduk. Anisa makin merasa ngga enak karena terus di tatap dengan tajam oleh orang yang sudah sangat di kenalnya.
Jangan lupa like komentar dan vote terimakasih...
Semangat ka Tuti di tunggu karya selanjutny 🫢🫢🫢🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Semangat dan sukses buat ka Tuti 🙏🏻🙏🏻🙏🏻