Demi menjaga nama baik keluarga Adiguna, Sandra harus rela menjadi istri pengganti majikannya sendiri. Insiden mempelai wanita yang melarikan diri, justru membuat Sandra terseret dalam ikatan suci pernikahan dengan putra sulung keluarga Adiguna yang lemah lembut dan sangat ramah.
Namun sangat di sayangkan, akibat pelarian sang pujaan hati membuat sifat Harun Pradipta berubah sepenuhnya. Sifat lemah lembut dan ramahnya seakan terkubur dalam dalam bersamaan dengan perasaanya terhadap sang kekasih.
Penghinaan tepat di hari pernikahan merubah sosok Harun menjadi pria arogan dan dingin. Termasuk kepada wanita yang kini berstatus sebagai istrinya.
Lalu bagaimana dengan Sandra? Akankah dia bisa membawa Harun kembali dari jurang keterpurukannya.
Update setiap hari jam 12.00.
Follow Instagram @Alfianaaa05_
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alfiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 8
Harun tengah melakukan panggilan video dengan wanita pujaan hatinya, rasanya sangat bahagia ketika Isabel menghubunginya meski itu hanya 1 minggu sekali. Sebagai seorang kekasih, tentu ia harus memahami Isabel yang sedang sibuk dengan karir barunya. Ya, Isabel kini sudah resmi menjadi seorang model internasional setelah hampir 5 bulan menjalani seleksi demi seleksi, kini nama Isabel dikenal di dunia permodelan.
"Sayang, sedang apa?" tanya Harun basa basi, terlihat disana Isabel sedang memoles wajahnya dengan makeup.
"Biasa sayang, kamu kan tahu sebagai seorang model aku harus selalu terlihat cantik." Jawab Isabel dengan masih melakukan kesibukannya.
"Kamu tanpa makeup juga cantik kok, apalagi nanti setelah kita menikah," puji Harun disertai senyuman manis diwajah tampan nya.
Berbeda dengan Harun yang tersenyum bahagia, Isabel justru terlihat tidak senang. Raut wajahnya berubah menjadi datar dan semakin sibuk melakukan kegiatannya tanpa mempedulikan Harun.
Tiba tiba terdengar suara bel berbunyi, Isabel beranjak dari duduknya sampai tak terlihat dari kamera yang masih terhubung dengan Harun. Setelah beberapa saat menunggu, Isabel kembali namun berniat untuk mengakhiri panggilan videonya.
"Sayang aku tutup ya, aku ada urusan sama manager." Ucap Isabel tanpa menunggu langsung mematikan panggilan video nya sepihak.
Harun menghela nafas, 5 bulan sudah berlalu sejak keberangkatan Isabel. Wanita itu terlihat berbeda, ia hanya akan menghubunginya 1 minggu sekali itupun harus Harun dulu yang mengirim pesan padanya. Terkadang Harun sendiri berpikir macam-macam soal Isabel, ia berpikir bahwa Isabel pasti main gila di Paris namun karena begitu besarnya cinta Harun pada Isabel seketika ia menepis semua pikiran buruknya tentang Isabel.
"Oh ayolah Harun, Isabel sangat mencintaimu tidak mungkin dia akan mengkhianati mu." Ucap Harun menghibur dirinya sendiri.
Dan disaat itulah, pintu kamarnya diketuk dari luar. Setelah mempersilahkan masuk, terlihat Sandra datang dengan segelas kopi ditangannya.
"Den, ini kopinya." Ucap Sandra seraya meletakkan gelas kopi itu di meja depan ranjang.
"Iya Sandra letakkan saja disitu, terimakasih ya." Balas Harun diangguki Sandra yang langsung pamit pergi.
Merasa bosan, Harun akhirnya memutuskan untuk menyelesaikan pekerjaannya yang masih menumpuk. Laptop mulai dinyalakan, setumpuk berkas sudah tertata di meja kerjanya dan siap untuk ia cek satu persatu.
Sementara di lain tempat, waktu yang berbeda terlihat seorang wanita cantik dengan pria yang lumayan tampan tengah duduk di pinggiran ranjang presidential suite. Pasangan itu justru sedang berpangutan liar, tanpa memikirkan seseorang yang dengan setia menanti wanita yang ia cintai.
"Siapa?" tanya pria itu setelah melepaskan bibirnya dari bibir si wanita.
"Biasa sayang, kamu kan tahu aku masih menjadi kekasih nya." Jawab wanita itu seraya merangkul manja lengan sang pria.
"Kenapa kamu tidak akhiri saja hubungan kalian? percuma saja, dia tidak bisa memberikan apa yang aku berikan padamu." Cicit Felix kesal, sudah 2 bulan hubungan terjalin antara dirinya dan modelnya yang tak lain adalah Isabel.
"Aku akan mengakhiri hubunganku ketika aku kembali ke Indonesia sayang, aku pernah buat janji padanya jika aku akan menikah dengannya 1 tahun setelah aku sukses menjadi model di Paris. Tapi ternyata selain sukses menjadi model, aku justru mendapatkan kekasih tampan dan bisa membuatku bahagia, bukan seperti dirinya yang sok suci dan munafik." Balas Isabel mengusap wajah Felix dengan telapak tangannya yang lembut.
"Kamu yakin dia akan mau mengakhiri hubungan kalian?" tanya Felix, tangannya sudah meraba pinggang Isabel dengan seduktif.
"Aku yakin, kalaupun dia menolak maka aku akan tetap mengakhirinya." Jawab Isabel yakin sebelum bibirnya dengan tidak tahu malu menciumi bibir Felix duluan.
Dan kegiatan itu diakhiri dengan suara erangan parau dari keduanya. Berhubungan badan sebelum menikah sudah biasa Isabel lakukan dengan pemilik agensi yang menjadikannya model itu. Ya, Felix merupakan pemilik agensi karena itu Isabel mau menjadi kekasih pria itu. Terlebih lagi Felix selalu mau melakukan apa yang Isabel inginkan dari dulu. Bukan seperti Harun yang munafik.
Lanjut 1 lagi🐙
BERSAMBUNG........