Mencintai Adik Angkat

Keluarga Boy sudah pulang ke Indonesia. Tinggal lah Boy di rumah sendiri. Boy masih belum mulai kuliah. tap lusa baru Boy masuk kuliah.

Sore hari Boy yang merasa bosan berjalan jalan. dari rumah Boy tidak jauh ada danau. Dulu waktu kecil Boy selalu di larang Mamih nya untuk pergi ke danau karena Mamih takut Boy kecebur karena tidak ada yang temani.

Boy duduk di rumput pinggir danau. Mata Boy melihat ke sekeliling. Banyak orang yang sedang bersantai dan ada juga yang sedang bermain dengan anak anak nya.

Sekarang danau tidak sepi seperti dulu. Sekarang makin ramai. waktu Boy kecil masih sepi. Bahkan jarang orang yang datang untuk bersantai.

Lalu Boy melihat ibu ibu yang sudah cukup tua sedang berjalan sendiri. Boy seperti tidak asing dengan nya. Boy terus menatapnya sampai ibu ibu itu sudah jauh.

"Ya Tuhan, itu ibu Gres," Boy ingat dan langsung bangun dari duduknya untuk mengejar ibu ibu tadi.

Rupanya Ibu Gres itu adalah orang yang dulu menemani Boy di rumah kalau Mamih nya bekerja.

Boy lari agar cepat sampai ke ibu Gres. Saat sudah dekat, Boy memanggilnya.

"Ibu Gres."

"Iya. Kamu siapa ya?"

(ceritanya mereka bicara pakai bahasa inggris ya😊)

"Saya Boy. Ibu ingat saya?" ibu Gres menggeleng.

"Maaf, saya sudah tua. Jadi ingatan saya sudah tidak baik."

"Saya Boy anak dari Mis Dira. Yang rumahnya di ujung gang. Dulu waktu saya kecil, ibu Gres yang temani saya di rumah."

Ibu Gres rupanya mengingat ingat sambil menatap Boy.

"Oh iya saya ingat. kamu Boy yang dulu ibu asuh ya?"

"Iya Bu benar. Saya Boy yang dulu ibu asuh."

Ibu Gres terlihat senang dan langsung memeluk Boy. Ibu Gres mengajak Boy duduk agar enak bicaranya.

Boy dan Ibu Gres mengobrol cukup lama. Keduanya bercerita tentang kehidupan masing masing.

"Ibu kalau ada waktu main ke rumah Boy ya," rupanya Ibu Gres mau pulang karena sudah mau gelap.

"Iya. Nanti kapan kapan Ibu main."

Lalu ibu Gres pun pergi untuk pulang. Tadinya Boy mau mengantar Ibu Gres pulang. Tapi ibu Gres melarangnya karena takut merepotkan.

Boy pun pulang kerumah setelah Ibu Gres pergi.

Sedang Aya di Indonesia sedang tiduran. Aya belum bisa tidur. Besok adalah hari pertama masuk kuliah. Jadi Aya seperti giman gitu.

Setelah mata di pejamkan pejamkan, akhirnya Aya pun tertidur. Pagi hari Aya bangun. Aya melihat jam sudah pukul 6 pagi. Aya merapikan apa saja yang mau di bawa kuliah. Setelah siap semuanya Aya baru akan pergi mandi.

Selesai mandi Aya bersiap untuk pergi kuliah. Karena maba jadi Aya tidak mau sampai telat. Selesai bersiap Aya turun ke bawah untuk sarapan.

"Wah anak Bunda sudah rapi aja. Ini masih pagi loh sayang."

"Iya Bun. Aya sengaja. Aya ngga mau sampai kesiangan."

"Iya sih, benar itu. Ya sudah ayo makan dulu."

Saat Aya sedang makan, Ayah dan Ayu datang dan merak makan bersama. Mamih belum keluar dari kamar karena masih bersiap.

Ayah bilang ke Aya harus rajin kuliah dan ngga boleh main main.

"Iya Ayah. Aya tidak akan mengecewakan Ayah."

Aya rupanya mengambil kedokteran. Dan kedokteran itu memang biayanya cukup mahal. Jadi Aya juga berpikir tidak ingin mengecewakan orang tuanya.

"Papih. Nanti Ayu juga kalau sudah besar mau jadi dokter kaya kak Aya."

"Iya sayang. Ayu mau jadi apa saja, Papih akan selalu dukung. Asal Ayu benar benar serius melakukanya."

"Gimana mau jadi dokter, orang Ayu kan takut darah," kata Mamih yang baru datang.

"Ayu sudah ngga takut darah kok Mih."

"Masa sih ngga takut darah lagi."

"Iya Mih. Tanya aja Bunda. Kemarin waktu mba kena pisau Ayu berani lihat. Iya kan Bunda."

"Iya. Ayu sekarang sudah ngga takut darah lagi. Ayu sekarang sudah besar jadi makin pintar."

Ayu tersenyum senang saat Bunda membelanya.

Di meja makan semua sarapan sambil mengobrol. Lalu selesai sarapan Aya berangkat bersama Ayu di antar pak supir.

Sampai di kampus Aya langsung turun dari mobil. Aya langsung pergi ke aula di mana semua mana berkumpul. Karena mereka akan melakukan ospek.

Aya hanya sendiri karena tidak ada yang kenal. Dari sekolah Aya tidak ada yang masuk kedokteran atau di kampus tempat Aya kuliah.

Una kuliah di kampus luar kota. Una rupanya kuliah di Jogja. Saat Aya sedang menunggu acara ospek di mulai, lalu ada laki laki yang duduk di dekat Aya.

"Aya," Aya menengok karena ada yang memanggilnya. Mata Aya terbuka lebar saat melihat siapa orang yang duduk di sebelahnya.

Jangan lupa like komentar dan vote terimakasih...