Mengandung Benih Pangeran ( Istri Kembar Ceo 2)

"Apa memang aku harus ke dokter kandungan , ya aku harus pergi sekalian melakukan cek USG , kalau benar aku hamil , lantas papa dari anak ku ..." mata julia membulat dengan mulut terbuka mengingat malam panas dengan Andra , atasan nya di kantor .

"Ah ..tidak mungkin . Mudah mudahan tidak benar ."tolak Julia . Ia segera melajukan motornya untuk pulang ke rumahnya . Ia akan pergi ke rumah sakit dengan naik taxsi online . Badannya masih terlalu lemas .

Sampai di rumah sakit jawaban yang ia dapatkan tetap sama .

"Bagaimana Dok hasilnya . Tidak mungkin mungkin kan orang mandul bisa hamil .c tanya Julia.

"Ya , memang benar .sepertinya anda hamil . Dan anda tidak mungkin mandul di sini kandungan anda sangat subur , siapa yang mengatakan anda mandul ,itu tidak benar sama sekali ." jelas Dokter .

Julia lebih terkejut lagi mendengar penjelasan Dokter ahli kandungan yang ia datangi dan langsung bisa melakukan USG,

"Dan anda lihat ini , ini adalah kantong rahim anda . Dan di dalam rahim anda ada sedang tumbuh janin yang sehat berusia lima minggu dan masih sebesar biji kacang ." jelas Dokter kandungan sambil mengerakan alat USG di atas perut Julia .

"Jadi saya tidak mandul Dok ."

"tidak , Anda sangat subur ."

"Dan beneran sekarang saya hamil ." tanya Julia yang tidak percaya dengan apa yang sedang ia alami sekarang .

"Benar nyonya , anda hamil selamat ya ." ucap Dokter kandungan dengan senyuman tipis di bibirnya .

"Terus tes kesuburan yang di berikan oleh mantan suami saya itu apa , sedangkan mantan suami saya juga sudah menikah lagi dan istri juga sedang hamil ." Julia menduga duga kerumitan dan keribetan dalam tes kesuburan .karena itu terpaksa ia di ceraikan oleh mantan suaminya dan kini ia harus hamil tanpa suami .

Julia menatap hasil USG di tangan nya , air matanya luruh begitu saja , saat mengetahui di dalam harimnya ternyata ada janin yang tumbuh dan bersemayam di dalam perutnya . Ada rasa haru sedih dan bahagia . Kini ia merasa menjadi wanita yang sempurna karena keberadaan janin itu . Ternyata selama ini dia sehat dan tidak mandul .

Julia berpikir dalam hati sebenarnya siapa yang mandul . Kenapa tes itu menunjukan bahwa dirinya yang mandul dan Andika yang sehat .Julia masih bertanya tanya tapi ia tetap bersyukur dengan kehadiran janin di rahimnya saat ini . Dia menganggap itu anugerah dari Alloh untuk dirinya .

"Terimakasih nak , sudah mau hadir di rahim bunda , tapi bagaimana dengan Ayahmu ? ." ucap Julia sambil mengelus perutnya yang masih datar . Dan air matanya juga sudah tak berderai kembali , Air matanya berubah menjadi senyuman yang menghiasi bibirnya .

Julia tau siapa Ayah kandung anak yang ada di dalam kandungan nya , yaitu atasan di perusahaan tempat ia bekerja Pangeran Putra Samudra . Julia memutuskan akan memberi tahu Andra kalau dirinya sedang mengandung anaknya .

Julia tidak perduli dengan tanggapan Andra nanti , dia akan terima atau tidak , julia tidak ambil pusing . Dia hanya sekedar ingin mengatakannya saja . Jika ia sedang mengandung darah dagingnya , ia juga akan membesarkan sendiri apabila Andra tidak akan menerima anaknya .

Tapi apa nanti yang akan diomongkan oleh orang orang , karena dirinya baru saja bercerai , dan malah dirinya hamil , jangan jangan orang akan mengatakan kalau itu anaknya Andika , mantan suaminya , bisa saja terjadi seperti itub.

"Aku harus bagaimana sekarang ? Tidak mungkin aku hamil tanpa suami ,nanti orang orang mengira aku hamil Anaknya Andika lagi , aku harus cepat memberi tau pak Andra kalau aku sedang mengandung benihnya . Tapi apa dia akan percaya ? ." Julia mengusap kasar wajahnya .

"Tapi aku juga sudah tidak berhubungan dengan Andika enam bulan lebih , bagaimana ini , iya betul . Pasti aku akan di cap sebagai wanita buruk ." Julia masih bergelut dengan pikiran nya .

Julia tidak perduli dengan Andra jikalau tidak mau bertanggung jawab , tapi bagaimana nasib anaknya kalau sudah besar nanti ? Pasti akan di juluki sebagai anak haram .

"Aku harus temui pak Andra dan memberi tau dia , dan dia harus bertanggung jawab ." Julia mengambil ponselnya , dia mengotak atik mencari kontak seseorang yang tidak lain adalah nomor Andra .

Julia langsung mendial nomor itu , nomor nya tersambung tapi tidak di angkat . Julia tidak ingin menyerah dan mencoba untuk menghubungi nya lagi di dering yang ketiga telepon di angkat .

"Hallo .".

Julia terkejut suara wanita yang mengangkat telepon Andra .

"Aku tidak salah menghubungi kan ? ." batin Julia sambil mengecek kembali nomor kontak yang baru ia dial .

"Tidak salah kok , kemarin pak Andra pakai nomor ini saat menghubungiku setelah mentranfer uang padaku ."

"Hallo siapa , kenapa.tidak bicara ."

"Siapa yang telepon Yank ,"

Julia bisa mendengar itu suara Andra , yang bertanya pada wanita yang mengangkat telepon nya .

"Ngak tau yank , tidak ada suaranya dari tadi juga tidak ngomong ."

Julia langsung mematikan ponselnya . Ia mendengar Andra dan wanita itu saling melontar kata sayang .

"Astaqfirulloh , bagaimana ini , ternyata pak Andra sudah punya kekasih ,bagaimana nasib anak ku . Tidak mungkin kan aku menghancurkan hubungan pak Andra dengan kekasihnya ? .".julia ada dalam dilema .

Sungguh sekarang Julia tidak bisa berpikir dia butuh istirahat .

"Terserah lah pasrah , aku mau tidur dulu kepalaku semakin pusing , Alloh pasti akan beri aku jalan keluar ."

Julia merebahkan badan nya ,ke atas ranjangnya , waktu juga sudah larut malam ia harus tidur dan besok pagi ia juga harus pergi bekerja .

***

Sementara Andra mengerutkan keningnya saat melihat nomor telepon yang baru saja menghubunginya . Ia tidak tau kenapa ia memberi nama pada nomor Julia dengan sebutan klien , mungkin Andra menganggap Julia sebagai karyawan nya atau ada maksud lain . Andra hanya mengendikan bahunya .

Andra meletakan ponselnya dan segera menyusul Sherly yang sudah bersiap siap untuk pulang .Sherly sudah sedikit melunak dan tiga hari ini lagi mereka akan melaksanakan pernikahan .

"Jadi besok setelah kita menikah , aku akan langsung terbang ke UK .ini aku sudah menundanya selama seminggu lo Yank ." ucap Sherly .

"Iya iya pokoknya kita harus menikah dulu ." jawab Andra gemes sambil mencubit pipi tunangan nya itu . Andra mengantar Sherly keluar dari Apartemennya setelah memberikan kecupan di bibir Sherly .

Sebenarnya mereka berdua dalam masa pingitan dilarang bertemu seminggu menjelang pernikahan . Karena kedua belah keluarga juga sudah menyetujuinya . Tapi anak jaman sekarang tidak lagi percaya akan hal hal seperti itu . Sehingga malam itu Sherly menemui Andra dengan alasan menunjukan gaun yang akan dia pakai di acara akad nikah nanti .

Andra membukakan pintu mobil untuk Sherly setelah mobil sherly meninggalkan pelataran Apartemen nya Andra segera naik kembali ke Apartemen nya .