NovelToon NovelToon
Dia Yang Ternoda

Dia Yang Ternoda

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir
Popularitas:80.6k
Nilai: 5
Nama Author: khitara

mahkotanya terenggut begitu saja dengan paksa.
jiwanya begitu terpukul dan terguncang hingga mampu membuat mentalnya terganggu.

susah payah ia berusaha bangkit dan berjuang.
namun jejak dari peristwa itu masih berlanjut.

ia hamil....laki laki itu tak mau bertanggung jawab.

penolakan itu kembali mengguncang jiwanya.

mampukah ia bangkit untuk kesekian kalinya, jika kembali jejak peristiwa itu mampu meluluh lantakkan masa depan yang coba ia bangun....?!

pernikahannya di batalkan karena jejak dari peristiwa itu.

bagaimana gadis itu akan mampu membangun masa depannya kembali, jika pria itu kembali hadir di hadapannya..??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon khitara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 6 peristiwa kelam

Flass on

Siang selepas shalat dzuhur, Rain nampak keluar dari area masjid yang ada di sekolahnya.

Masjid yang berada di area gedung belakang, sedikit agak jauh dari aula tempat diadakannya acara perpisahan

Tadi ia datang ke masjid ini bersama sama dengan beberapa orang teman temannya.

Tapi entah kemana mereka, sekarang dirinya hanya tinggal sendirian.

Dengan langkah sedikit cepat Rain bermaksud meninggalkan tempat itu.

Ia sempat merutuki teman temannya yang tega meninggalkannya begitu saja di masjid sendirian.

Area masjid agak sepi, dan ia yang sedikit parnoan dengan tempat sepi di buat semakin tak tenang.

Sampai di lorong lorong kelas, ia sedikit kikuk karena merasa ada seseorang yang tengah memperhatikannya di depan sana.

Jantungnya semakin berdetak lebih cepat ketika Rain tahu siapa seseorang yang tengah memperhatikannya di depannya sana.

Seorang mahasiswa yang gedung universitasnya bersisihan dengan gedung sekolahnya karena memang universitas dan sekolah tempat Rhain menuntut ilmu berada di bawah naungan yayasan yang sama.

ya....Rhain bersekolah di sebuah lembaga pendidikan swasta bertaraf Internasional.

Seorang pemuda dengan penampilan yang bisa di bilang liar dan urakan, berdiri bersandar dinding di depan sana.

Celana jeans sobek sobek dan lengkap dengan jaket jeans juga.

Ada anting tergantung di satu telinganya.

Gelang gelang entah gelang terbuat dari apa juga melingkar di salah satu pergelangan tangan pemuda itu.

Sungguh penampilan pemuda itu membuat Rhain ketakutan setengah mati setiap kali mereka berpapasan.

Karena jika itu terjadi, maka dapat di pastikan...pemuda itu akan terus menatapnya dan memperhatikannya seperti saat ini.

Rexy Mahardika Setiawan.

itu adalah nama dari seseorang itu yang Rain tahu, saat pemuda itu mengenalkan dirinya kepadanya beberapa bulan yang lalu.

Seorang pemuda yang sudah beberapa kali menyatakan perasaannya kepadanya, namun ia selalu menolaknya secara halus.

Jujur....rasanya Rain ingin lari saja dari tempat itu saat itu juga,

tapi, apa itu mungkin ?!

Dan kemana ?!

Lorong ini satu satunya jalan menuju aula tempat di adakannya acara.

" permisi kak...." pamit Rain dengan menundukkan kepalanya dalam dalam ketika ia hendak melewati jalan itu, akan tetapi kaki Rexy yang panjang terjulur memenuhi jalan.

Bukannya menjawab apalagi meminggirkan kakinya, pemuda itu malah bersedejap dada.

Matanya menatap lurus ke arah wajah Rain yang tertunduk.

Rain melipir ke pinggir hingga ke tembok, dan di saat bersamaan.

Rexy tiba tiba bangkit dari bersandarnya kemudian mencekal lengan Rain sementara tangannya yang satu membekap mulut Rain.

Dengan kasar pemuda itu menarik tubuh mungil Rain yang meronta ronta dalam tarikannya.

Rexy membawa Rain masuk ke dalam ruang kosong yang banyak terdapat kursi kursi berserakan.

Sepertinya itu kelas yang di jadikan gudang.

Rexy mendorong begitu saja tubuh Rain masuk kedalam ruangan itu kemudian ia menutup pintu kembali dan mengganjalnya dengan meja dan bangku bangku.

Rain bergidik ngeri, tubuhnya gemetaran menahan takut.

Tak ada siapa siapa, tempat ini sangat jauh dari area acara di sana.

Siapa yang akan menolongnya.

Ya Tuhan....mau apa dia, tolong aku.

Bisiknya dalam hati.

" kakak mau apa, kenapa membawaku ketempat seperti ini " kata Rain dengan suara terdengar bergetar ketika ia melihat Rexy mulai memutar tubuhnya dan menatap tajam ke arahnya.

Rain tak asing dengan tatapan tajam dan menusuk yang selalu Rexy berikan kepadanya setiap kali mereka bertemu.

Tapi...

Kali ini terasa begitu berbeda, Rain benar benar di buat ketakutan setengah mati.

Tatapan pemuda itu tajam dan tak bisa ia mengerti,

Sekuat tenaga ia menggeser tubuhnya yang tiba tiba terasa beku dan berat karena sangking ketakutannya ke tempat lain ketika pemuda itu mulai melangkah kepadanya.

" kakak....kakak mau apa?! Tolong aku mau keluar..." pinta Rain ketakutan.

" keluar...?! kemana ?! Menemui pacarmu ?! " jawab Rexy dengan tersenyum sinis.

" Kita lihat...apakah pacarmu itu masih akan mau denganmu setelah ini " lanjut Rexy lagi dengan ketus.

Rain menggeleng.

Ia tak paham arah pembicadraan Rexy.

pacar...?! siapa pacar yang Rexy maksud, dan setelah ini...apa maksudnya...?!

Apa yang mau di lakukan Rexy kepadanya

Tanya Rain dalam hati.

Tubuhnya kian bergetar hebat.

Ia semakin ketakutan.

" apa maksud kakak, maaf aku tidak mengerti sama sekali....ku mohon kak, biarkan aku pergi.....maaf jika aku ada salah sama kakak selama ini.

Sungguh aku tak sengaja melakukannya....

Aku janji, di kemudian hari aku akan memperbaiki sikapku kepada kakak...." sekali lagi gadis itu memohon sembari menangkup kedua telapak tangannya di depan dada.

Rain kembali berlari ke tempat lain ketika Rexy hampir mendekatinya.

Ia berhasil mencapai pintu, dengan seluruh kekuatannya ia berusaha melempar banhku bangku yang sengaja di tumpuk oleh Rexy itu ke segala arah dan bahkan kepada Rexy.

Hingga ujung kaki salah satu bangku itu ada yang mengenai dahi pemuda itu hingga membuatnya berdarah.

Darah segar mengalir deras dari dahinya dan sampai menetes pada kemejanya kemudian meninggalkan jejak di sana.

Namun Rexy tak menghiruakannya, ia memilih untuk abai dengan luka di dahinya.

Gadis di hadapannya itu jauh lebih penting ketimbang luka di dahinya.

Biarlah ia akan kehilangan banyak darah mungkin nanti, namun satu yang pasti....

Rain harus menjadi hanya miliknya saat ini.

Dengan gerakan cepat pula, ia berhasil meraih tubuh mungil Rain yang hampir mampu menyeret satu meja, dan selanjutnya gadis itu akan mampu membuka pintu itu.

Namun, semua hanya tinggal asa.

Rexy berhasil meraih pinggangnya dan kemudian melemparkannya pada tumoukan kardus yang ada di tengah ruangan itu.

Rain mengerang menahan sakit, punggungnya menabrak sesuatu yang keras yang ia tak tahu itu apa.

Rexy sejenak berhenti dari langkahnya ketika ia melihat rambut hitam legam nan panjang Rain yang tergerai.

Hijab terlepas dari kepalanya ketika Rexy melemparnya ketengah ruangan tadi.

Hati Rexy berdebar, jantungnya berdetak dengan cepat dan darahnya seolah berdesir.

Sungguh cantik seorang Raina Azzahwa Ghaisa Aswhar di matanya.

Sejak pertama melihat gadis itu beberapa bulan yang lalu di acara bazar yayasan,

Rexy memang telah menaruh hati kepada gadis cantik yang masih duduk di bangku kelas XII SMU itu.

Namun, ia yang kini berusia hampir 22 tahun dan berstatus sebagai seorang mahasiswa semester lima tak mau perduli dengan hal itu.

Walau nyatanya, perasaannya hanya mendapatkan penolakan dari gadis itu.

Berkali kali sudah ia mencoba menyampaikan perihal perasaannya pada Rhaina, namun berkali kali pula gadis berhijab itu memberikan penolakan kepadanya.

Sebenarnya ia tak sakit hati dengan penolakan itu, ia justru semakin bersemangat menaklukkan hati gadis cantik itu.

Namun,

seketika darahnya mendidih ketika ia teringat akan kata kata seseorang.

" katanya kau tak pantas untuknya....kau hanya preman di matanya, dan baginya hanya seorang berakhlak baik yang akan di pertimbangkan perasaannya "

Rexy menggigit kuat kuat bibirnya ketika ingatannya melayang pada kata kata seseorang itu kepadanya.

" apa yang ingin kau lakukan kak...tidak...tidak....tidak kak, jangan lakukan itu kepadaku..ku mohon jangan " Rain merintih penuh permohonan.

Ia mendekap tubuhnya dengan kedua lengannya kuat kuat ketika Rexy tiba tiba telah berada di hadapannya dan telah menindihnya.

Ia pun tak pernah berada dalam posisi sedekat ini dengan pria lain selain ayah dan kakeknya.

Ia tak sadar sejak kapan pemuda itu berada di posisi sedekat itu dengannya.

Tadi ia tengah sibuk menahan rasa sakit di pungungnya.

" kenapa ?! kau tidak mau melakukannya denganku ?!

bukankan kau sudah sering melakukannya hah....jangan sok suci.

Apa menurutmu aku seorang preman sehingga aku tak pantas untukmu begitu ?! " sentak Rexy sembari menarik dengan paksa kemeja yang di kenakan Rain.

Seketika gadis cantik itu menjerit, ia yang selalu di perlakukan dengan lembut dan penuh kasih sayang oleh kedua orang tuanya juga orang orang di sekitarnya.

Merasa sangat terkejut dan seakan tak tahu harus berbuat apa menerima perlakuan kasar Rexy kepadanya ini.

Kemejanya koyak....

Hingga sesuatu yang selalu ia tutupi dengan sempurna terpampang jelas begitu saja.

Sungguh ini sulit baginya, Ia bahkan tak pernah di bentak apalagi di perlakukan sekasar ini.

" aku mohon jangan lakukm itu kepadaku, jangan.....tidakkkkk......" Rain menjerit jerit ketika Rexy memulai aksinya di atas tubuhnya,

Dengan kasar dan seperti orang yang kesetanan, pemuda itu meninggalkan jejak yang begitu parah di hampir seluruh tubuh gadis malang itu.

Jejak jejak yang ia tinggalkan berwarna merah keunguan.

Biadab memang Rexy memperlakukan gadis itu.

Cemburu dan sakit hati telah membuatnya hilang akal

Tak ia hiraukan rintihan dan jerit kesakitan yang begitu memilukan dari gadis yang tak berdaya dalam kungkungannya itu.

Yang ia inginkan saat ini hanya satu,

tak akan ada lagi jejak selain dirinya yang ada pada tubuh gadis itu.

" sakitttttt......!!! " untuk kesekian kalinya, Raina menjerit menahan sakit ketika Rexy memaksakan dirinya pada dirinya setelah tadi ia sempat berhenti sejenak.

Berkali kaki Rain menggigit bahu dan bibir Rexy hingga darah pemuda itu turut menetes pada tubuhnya.

Rain juga mencakari punggung Rexy,

Tapi Rexy sudah benar benar kesetanan.

Ia seakan tak merasakan sakit akibat gigitan dan cakaran Rain pada tubuhnya.

Rexy sempat berhenti sejenak memang tadi, jujur ia merasakan kesulitan yang amat sangat ketika ia mencoba menerobos perthanan gadis itu.

Namun, seolah ia tak ingin mempercayai kenyataan yang ada, ia lebih mempercayai apa yang telah ia dengar dari orang lain tentang gadis itu.

Rexy terus melanjutkan aksinya meski yang sebenarnya ia pun merasakan sakit dan perih pada miliknya.

" kau bajingan, kau binatang..kau tak layak di sebut sebagai manusia.

Seumur hidupku aku tidak akan pernah memaafkanmu hingga aku mati.

Semoga kau akan membayar semua perbuatan menjijikkanmu ini kepadaku " sumpah serapah Rain ucapkan kepada Rexy yang hanya terdiam membisu setelah ia melakukan aksinya berkali kali pada gadis itu.

Kini ia tengah duduk bersandar di dinding dengan tatapan yang entah kepada gadis yang tengah mengumpatinya dan menghujaninya dengan sumpah serapahnya itu.

1
Zahbid Inonk
pengen cepet-cepet lh eksekusi tu duo apem bulukan 😡
Eka Burjo
dikit amat thor 🙈🙈
Ninik
g koment dulu lagi cape ngantuk
Tuti Tyastuti
si joni ikutan bangun🤣🤣🤣🤣🤣
Zahbid Inonk
duch cari perkara ja udah tau baru pendekatan mlh nempel" jdi idup k si anton nya 🤣🤣🤣🤣
Ninik
itumah rexy yg cari penyakit
Siti Nurhasanah
hiiiiyyyy......zizay ih, Marissa dan Helga, Hell girl semua
Tuti Tyastuti
rexy gx tahan
Syahrina Vivo
lanjut thor
Ninik
takut ada yg bangun y rexy
Zahbid Inonk
astaghfirullah
Tuti Tyastuti
lanjut thor
Tuti Tyastuti
waduh helga ternyata penyuka sesama jg
Sabaku No Gaara
helga?
astaga
Ninik
hih jijik banget ternyata Marissa sama Helga sama gilanya najis banget. emang bener ya kalau penyakit kaya gitu bisa menular
Siti Nurhasanah: iya, mba, menular. aku dulu punya temen kerja yang ngekost sama perempuan lsbong, eeh dia juga jadi ikutan lesb, tapi ga lama, keburu ada cowok yg deketin dan terus nasehatin dia sampe akhirnya sembuh dan mereka menikah, alhamdulillah...
total 1 replies
Zahbid Inonk
boleh teriak ga ni boleh ya maksa aku....
aaaaaaaaaaaaaaaaa......
lope sakebonan babang Rexy
Ninik
dasar rexy sampai bingung mau ngomel aku
Tuti Tyastuti
lanjut thor💪💪
Tuti Tyastuti
Alhamdulilah dah sah selamat ya rhain rexy
Tuti Tyastuti
rexy gx tanggung"langsung nikah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!