NovelToon NovelToon
Dokter'S Romantic

Dokter'S Romantic

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / cintamanis / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Beda Usia
Popularitas:45.7k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

Apakah perjalanan kisah Zeva dan Askara kembali berlanjut setelah 6 tahun berpisah. Pertemuan keduanya di rumah sakit yang sama. Zeva yang sudah menjadi Dokter muda beberapa bulan di rumah sakit dan tidak lama Askara yang tiba-tiba bergabung di rumah sakit yang sama sebagai senior.

Kecanggungan pertemuan keduanya. Karena masa lalu yang mereka alami bersama. Kasus kematian model terkenal. Membuat keduanya kembali dekat. Askara yang mengetahui kelemahan Zeva sebagai seorang Dokter yang ternyata memiliki ketakutan dan bukan seperti seorang Dokter pada umumnya. Askara yang tetap mendampingi Zeva sebagai senior dalam profesional pekerjaan.

Namun kedekatan keduanya tidak lepas dari dari rasa sakit hati Zeva yang merasa di permainkan dan tidak ingin terjebak dengan masalah hati dengan pria yang sama untuk kedua kalinya.

Bagaimana hubungan mereka selanjutnya?
Bagaimana Askara yang menyembuhkan luka yang pernah di berikannya pada wanita yang dulu pernah mengisi hari-hari nya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 15 Menjemput anak

"Saya berharap kedepannya kamu bisa lebih profesional lagi," tegas Askara. Zeva hanya mengangguk seperti murid yang di marahi dan sejak tadi hanya menunduk saja.

"Kamu bisa menyetir?" tanya Askara. Zeva menganggukkan kepala.

"Kenapa dia malah bertanya aku bisa menyetir atau tidak! Ada apa memangnya!" batin Zeva dengan penuh kebingungan.

Askara tiba-tiba meletakkan kunci mobil di ujung meja yang membuat Zeva bingung.

"Saya harus operasi setengah jam lagi. Chiko akan pulang sekolah dan tidak akan ada yang menjemputnya. Jadi saya minta tolong kepada kamu untuk menjemput Chiko di sekolah!" titah Askara.

"Apah!" sahut Zeva dengan wajah herannya.

"Iya kamu jemput Chiko!"

"Saya akan kirim alamat sekolah Chiko pada kamu," ucap Askara dengan tegas.

"Tapi Kenapa harus aku yang menjemputnya?" tanya Zeva merasa hal itu sangat aneh.

"Bukannya barusan saya mengatakan kepada kamu jika saya ada operasi dan tidak sempat untuk menjemput Chiko dan karena itu saya minta tolong kepada kamu. Apa jawaban yang saya berikan masih kurang jelas," jawab Askara.

"Ya tapi apa hubungannya dengan saya. Dia bukan anak saya. Kenapa bukan istri Dokter saja yang menjemput Chiko. Apa gunanya punya istri jika tidak bisa berguna dan merepotkan orang lain untuk menjemput anak Dokter," oceh Zeva kesal dan tidak akan sudi melakukan hal itu.

"Sudah kuduga," ucap Askara dengan tersenyum tipis.

"Kenapa malah tersenyum setelah menyuruh orang lain melakukan pekerjaan yang bukan pekerjaan di rumah sakit," kesal Zeva.

"Zeva saya tidak mempunyai istri. Jika ada, saya tidak akan menyuruh kamu yang melakukan pekerjaan itu," jelas Askara. Zeva terlihat kaget dengan pernyataan Askara. Namun wajahnya yang tampak sedikit bingung.

"Tidak mempunyai istri. Lalu Laras," batin Zeva.

"Jadi pikiran kamu salah. Karena memang pada kenyataannya saya tidak memiliki istri," tegas Askara sekali lagi.

"Dokter tidak mempunyai istri?" tanya Zeva yang memastikan lagi.

"Iya, Saya memang tidak memiliki istri. Saya belum menikah Zeva," ucap Askara menegaskan sekali lagi yang sudah tahu. Jika karena Laras Zeva akan salah paham, semua sesuai dengan dugaannya.

"Jika dia Dia tidak memiliki istri tapi kenapa dia memiliki anak dan Laras bagaimana. Apa jangan-jangan mereka berdua itu memutuskan untuk tidak menikah, tetapi mempunyai anak. Hidup ala-ala budaya barat yang tinggal satu atap dan melakukan hubungan bebas tanpa adanya ikatan pernikahan. Isss menjijikkan sekali jika pola pikir keduanya seperti itu, sama saja seperti kumpul kebo," gerutu Zeva di dalam hatinya dengan raut wajahnya yang terlihat begitu jijik.

"Ada apa Zeva?" tanya Askara yang sejak tadi memperhatikan Zeva.

"Tidak apa-apa! Ya walau Dokter mempunyai istri atau tidak mempunyai istri itu bukan urusan saya. Yang penting tidak ada kewajiban saya untuk menjemput anak Dokter. Dokter bisa menyuruh mamanya dan jangan melibatkan saya dan nanti saya bisa terkena masalah di antara kalian berdua," tegas Zeva.

"Maksud kamu apa mengatakan akan terkena masalah, di antara kami berdua?" tanya Askara.

"Ya saya tidak harus menjelaskannya dan lagian Dokter juga pasti paham dengan apa yang saya katakan. Pokoknya saya tidak mau menjemput anak Chiko," tegas Zeva dengan pendiriannya yang tidak boleh di ganggu gugat.

"Apa Dokter senior kamu tidak bisa meminta tolong kepada kamu?" tanya Askara dengan alisnya terangkat.

"Saya hanya akan menuruti perintah yang berkaitan dengan rumah sakit dan ini bukan berkaitan jika bukan tentang rumah sakit saya tidak mau. Karena perintah Dokter Ini lebih masalah rumah tangga," tegas Zeva.

"Baiklah kalau begitu, kamu siap-siap!" ucap Askara yang membuat Zeva bingung.

"Siap-siap untuk apa?" tanya Zeva dengan dahinya mengkerut.

"Kamu gantikan saya untuk operasi," jawab Askara yang membuat mulut Zeva terbuka lebar dengan matanya melotot.

"What!" pekik Zeva.

"Bagaimana mungkin saya bisa melakukan operasi pada pasien. Sementara saya belum punya pengalaman dan bagaimana jika pasiennya justru meninggal," ucap Zeva panik yang merasa Askara aneh-aneh saja.

"Kamu seorang Dokter. Seharusnya malu mengatakan hal seperti itu," sahut Askara.

"Ya tapi saya belum mendapatkan izin surat operasi. Jadi saya selama ini hanya ikut-ikut saja mendampingi. Jadi mana mungkin saya mengoperasi pasien," tegas Zeva.

"Saya akan keluarkan izin operasi kamu dan kamu melakukan operasi pertama kamu," sahut Askara. Zeva semakin terkejut dengan matanya yang terbelalak kaget.

"Tapi Dokter....." Zeva benar-benar terlihat begitu gelisah.

"Tidak ada tapi-tapi!" tegas Askara.

"Dokter saya benar-benar belum siap untuk melakukan operasi. Saya masih jauh dari pengalaman dan selama ini saya juga ikut di dalam ruang operasi selalu menghindar untuk melihat Apa yang dilakukan rekan-rekan saya. Saya akan menjemput anak Dokter. Tapi jangan lakukan ini," ucap Zeva memohon sampai menyatukan kedua tangan asalkan tidak melakukan operasi sampai rela melakukan perintah yang pertama yang di berikan Askara.

"Kamu mau sampai kapan menghindari semua ini?" tanya Askara.

"Saya belum banyak pengalaman. Jadi mohon jangan pojokkan saya dan paksa saya seperti ini yang akan membuat masalah besar nantinya,"ucap Zeva dengan wajahnya yang ingin di kasihani.

"Baiklah saya akan memberikan kamu kesempatan. Setelah selesai dari pelatihan. Awas saja Jika kamu belum melakukan tugas kamu sebagai seorang Dokter," tegas Askara. Zeva mengangguk-anggukkan kepalanya yang cukup lega.

"Sekarang keluarlah dan jemput Chiko!" tegas Askara.

"Baiklah!" sahut Zeva yang langsung pergi dari ruangan tersebut sebelum Askara berubah pikiran. Zeva emang lebih baik menjemput Chiko daripada harus melakukan operasi hal yang belum pernah dilakukannya sama sekali selama bekerja di rumah sakit.

"Bisa-bisanya dia berubah pikiran. Hanya karena untuk menghindari operasi," batin Askara dengan geleng-geleng kepala dengan kelakukan Zeva yang sudah berubah dari sejak awal di kenalnya.

*********

Akhirnya Zeva sampai juga di sekolah Chiko. Zeva yang langsung turun dari mobil dengan kepalanya berkeliling mencari-cari Chiko.

"Apa dia sudah pulang sekolah. Kata Dokter Askara seharusnya sudah pulang," gumam Zeva yang terus mencari.

"Itu dia!" ucap Zeva yang akhirnya menemukan Chiko.

"Chiko!" panggil Zeva membuat Chiko menoleh mencari arah suara tersebut. Zeva yang akhirnya menghampiri Chiko.

"Hay Chiko!" sapa Zeva dengan nafasnya naik turun yang cukup lelah. Karena lari-lari.

"Tante Dokter. Bukannya Tante Dokter yang ada di rumah sakit papa," ucap Chiko yang mengingat Zeva dan bahkan Zeva sempat cuek padanya.

"Iya Chiko dan tante sengaja datang ke sekolah kamu untuk menjemput kamu disuruh papa kamu," jelas Zeva singkat.

"Begitu rupanya. Memang Papa tidak bisa menjemput Chiko?" tanya Chiko.

"Tidak bisa. Jadi kamu pulang sama Tante ya," ucap Zeva.

Chiko belum mengangguk dan masih berpikir.

"Hey apa yang kamu pikirkan. Kamu tidak percaya pada Tante yang sudah di perintahkan papa kamu hah?" tanya Zeva melihat keraguan di wajah Chiko.

"Ayo kita pulang!" ajak Zeva.

"Ya sudah kalau begitu," sahut Chiko yang ternyata anaknya sangat mudah dan tidak rewel. Zeva menghela nafas yang tidak perlu membujuk sana sini yang sepengetahuannya anak kecil memang sangat sulit diatur.

Ini memang pengalaman pertama Zeva dekat dengan anak kecil. Walau Zeva terpaksa menjemput Chiko. Tetapi jauh lebih baik dari pada harus melakukan operasi dengan tiba-tiba.

Bersambung

1
⁽⁽ଘ[♏Le✪🍒]ଓ⁾⁾
makasih banyak kak 👍👍🙏🙏❤️❤️
happy ending..so sweet ❤️❤️
achilla 82
horeeee,,,akhirnya happy ending,,,,
makasih mak othor,,,,selamat ya askara dan zeva, semangat terus berkarya ya mak othor,,,,
ainuncepenis: Makasih kak. Dukung karya aku berikutnya ya kak
total 1 replies
Yani Cuhayanih
akhirnya happy end...I love you othor/Heart/
ainuncepenis: Makasih kak
total 1 replies
Yani Cuhayanih
Aku pantengin sampai halal..gk usah neko2 ya thor campurin bumbu...godaan yg ada pake bumbu kacang jd gado gado..kayak nya enak niih..makan sekarang...hehehe...
Siti Aminah
ohhhh askara ,adakah cinta seperti ini di dunia nyata tolong titipkan aku satu
⁽⁽ଘ[♏Le✪🍒]ଓ⁾⁾
Oh so sweet banget 💓💓
Yani Cuhayanih
Aku merasa...tak bahagia ya..dengan clbk reva dan askara...aku suudzan askara akan kembali labil...dan menyakiti zeva lagi....
Yani Cuhayanih
jangan dulu ketemu terlalu mudah...biarkan lah kucing2an dulu sela 3 thn..baik bangeet aku kan....hahahahaha....
Yani Cuhayanih
cemen bangeet dokter askara..baru lihat zeva berpegangan tgn dengan frans..dah menyerah sebelum berjuang....apakabar dengan kebohongan dokter askara selama bertahun tahun..gk bener aaaah
juan 🍫
udah ga sbar degan lanjutannya
achilla 82
mngkin itu kalimat perpisahan rora utk selamanya,,,
dan askara ma zeva jg akan berpisah,,,wiisss kabeh do pisah, gek bubar,,,wkk
Muliati Muliati
aeru
Muliati Muliati
Kecewa
Muliati Muliati
Buruk
achilla 82
definisi jodoh tak kan kemana ya ini,,, bukan ga ada laki" lain, bukan ga ada wanita lain, tp klo jodoh, meski di manapun dan kondisi apapun akan tetap bertemu dan bersatu,,,
berharapnya bgtu dg askara dan zeva ya mak othor,,,
Yani Cuhayanih
sama sama kabuuuuur....toh memang pasangan cocok..askara dan zeva...
ainuncepenis: Dah lah ya mereka di satukan aja lah ya
total 1 replies
Yani Cuhayanih
No no no no clbk.....
⁽⁽ଘ[♏Le✪🍒]ଓ⁾⁾
Rora biar gila
kalau perlu dia bundir 😝😝

Mau pergi kemanapun
kalau memang udah jodoh
Zeva n Askara akan bertemu lagi👍👍
⁽⁽ଘ[♏Le✪🍒]ଓ⁾⁾: terserah kakak aja
yg penting happy ending buat Zeva😘😘
ainuncepenis: Mereka di satukan aja ya
total 2 replies
Risdan Arpandi
kayak tidak ada cowok lain selain askara
Yani Cuhayanih
yeeeeey masa lalu biarlah masa lalu jgn kau ungkit lagi...oh bunda inul....cerita masa lalu kembali...tariik siis semongko....aku sampe mendelik..kirain romantika frans dan zeva akan bertahan 10 kali up...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!