NovelToon NovelToon
Teluk Narmada

Teluk Narmada

Status: tamat
Genre:Tamat / Teen Angst / Teen School/College / Diam-Diam Cinta / Masalah Pertumbuhan / Keluarga / Persahabatan
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: Chira Amaive

Angin pagi selalu dingin. Ia bergerak. Menerbangkan apa pun yang sekiranya mampu tuk diterbangkan. Tampak sederhana. Namun ia juga menerbangkan sesuatu yang kuanggap kiprah memori. Di mana ia menerbangkan debu-debu di atas teras. Tempat di mana Yoru sering menapak, atau lebih tepatnya disebabkan tapak Yoru sendiri. Sebab lelaki nakal itu malas sekali memakai alas kaki. Tak ada kapoknya meskipun beberapa kali benda tak diinginkan melukainya, seperti pecahan kaca, duri hingga paku berkarat. Mengingatnya sudah membuatku merasakan perih itu.

Ini kisahku tentangku, dengan seorang lelaki nakal. Aku mendapatkan begitu banyak pelajaran darinya yang hidup tanpa kasih sayang. Juga diasingkan keluarganya. Dialah Yoru, lelaki aneh yang memberikanku enam cangkang kerang yang besar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chira Amaive, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 28

Nyatanya, bukan keberadaan Yoru yang menyebabkan kekacauan. Melainkan aku dan Niji. Tiga lelaki itu malah sedang sibuk membersihkan ikan-ikan hasil tangkapan Yoru. Tiba-tiba mereka seperti teman dekat, walaupun Yoru tidak pernah menanggapi perkataan Kai maupun Samu. Tugas prakarya tergantikan acara bakar-bakar ikan.

Walaupun aku masih kesal dengan Yoru, namun melihat ada orang lain yang mau membersamainya membuat ikut senang. Yoru juga pasti senang. Aku berharap Kai dan Samu tidak terlalu sering datang ke sini, agar ia tidak seperti warga desa yang kenal lama dengan Yoru. Sehingga membuat Kai dan Samu sama seperti warga di sini, sudah muak dengan kelakuan Yoru. Perkataan Zetta kembali melekat pada kepalaku.

Aku duduk sendirian. Niji sudah pergi sejak tadi, disusul Queen dan Samu yang hendak mencegah dan menenangkan. Namun, aku mendapati yang kembali hanya Samu. Aku menyesal telah berdebat dengan Niji. Juga sakit hati karena perkataannya. Ini bukan kali pertama ku berseteru dengan sahabatku itu. Dulu, sewaktu SD bahkan sangat sering. Namun, rasanya ini berbeda. Mungkin karena kami bukan anak SD lagi. Sekali pun ibu menganggap permasalahan anak SMP tidak jauh berbeda. Ya, mungkin aku juga akan berpikir seperti itu suatu saat ketika aku telah tumbuh dewasa. Ketika aku mengetahui keadaan dunia yang lebih luas, juga bagaimana semesta bekerja pada kiprah dewasa.

Tetap saja, aku tidak suka jika harus bertengkar dengan Niji. Tapi, bukankah dia yang memulai?

"Nanti kita bawakan dia ikan-ikan ini, Cine. Kita makan bersama di rumah Niji," ujar Kai menghiburku.

"Kalian saja. Aku tidak mau ikut makan di sana. Aku mau makan masakan ibu saja," jawabku menolak.

"Baiklah, ikannya kita bawa ke rumahmu saja. Nanti sisanya kasih ke Niji. Biar kamu nggak perlu ke sana." Kai menuturkan opsi lain.

"Aku nggak mau makan ikan itu. Biar saja aku egois."

Kai merapatkan bibirnya. Sudah kehabisan kata-kata untuk membujukku. Seorang gadis egois. Ya, perkataan Niji memang benar. Aku egois.

Yoru menyusul. Menyodorkan sebuah cangkang keong. Namun, segera dibuangnya sebelum aku mengambilnya, "Itu jelek. Tidak seperti di pantai Narmada."

Aku mengangguk saja. Sekali pun tidak mengerti maksudnya menyodorkan itu jika tidak berniat memberikannya padaku. Telapak tangan ketiga lelaki itu kusut. Terutama Yoru. Ia paling lama berendam di sungai. Samu terlihat menggigil. Namun tetap semangat memperlihatkan hasil ikan yang telah dibersihkannya.

"Kamu nggak egois. Kamu senantiasa memikirkan orang lain dibandingkan dirimu sendiri. Aku tahu kamu. Aku kenal kamu, mungkin melebih kenalnya Niji terhadapmu. Ah, tidak juga. Jelas Niji lebih mengenal dirimu. Aku hanya bercanda," ujar Kai.

Yoru berlalu, mungkin merasa tak dipedulikan.

"Sudah beres!" seru Samu.

"Cine!" Seseorang memanggilku.

"Zetta!?"

Gadis itu duduk di dekatku. Selintas melirik tajam pada punggung Yoru.

Pada akhirnya, tugas kelompok prakarya tak jadi dibuat hari ini. Tenggat waktunya memang masih satu minggu lagi, yakni pada pertemuan berikutnya. Minggu lalu adalah pembagian kelompok, pemberian tugas dan diskusi. Minggu ini jam kosong agar kami lebih banyak waktu untuk berdiskusi. Sebab tugasnya memakan waktu lumayan banyak. Minggu depan adalah pengumpulan tugas.

"Kamu yakin nggak mau bawa ikan juga, Yoru?" tanya Kai.

Yoru menggeleng. Lalu berlalu tanpa pamit.

"Dia memang seperti itu?" Kali ini Samu yang bertanya.

"Iya," jawabku dan Zetta serempak. Zetta baru saja berkenalan dengan Kai dan Samu. Ia datang menemuiku setelah berpapasan dengan Niji dan Queen di jalan sebelum akhirnya ke tempat ini untuk menemaniku. Tugas kelompok kacau sudah. Semua bahan ada di rumahku.

"Dia ada kelainan?" Samu bertanya lagi.

Tangan gatal Kai menarik hidung Samu, "Ngomongnya dijaga!"

"Nanya doang! Sakitlah! Jangan narik hidung," tegas Samu.

"Biar mancung."

Aku dan Zetta tertawa.

"Kalian jangan sering-sering ke sini, ya," pinta Zetta.

"Kenapa?" tanya Samu.

"Biar kalian nggak perlu melihat mengetahui sisi lain Yoru."

Aku tak menyangka. Apa yang terpikir dalam benakku terlontar begitu saja dari mulut Zetta.

❀❀❀

Tak ada lagi langkah cepat untuk menghindar. Tak ada lagi pikiran penuh akan tempat sembunyi. Sebab tak ada lagi sikap pantang menyerah Niji yang ingin berbaikan denganku. Ah, aku malah ingin melihatnya seperti itu lagi. Membujukku. Niscaya akan aku maafkan dia. Namun, sekarang dia balas cuek padaku.

"Tak baik saling mendiamkan sesama, Cine." Bibi menasihati setelah aku menceritakan masalahku dengan Niji.

"Tapi dia yang mulai, Bi."

"Nggak peduli siapa yang memulai. Orang yang terlebih dahulu minta maaf dan memaafkan, ialah yang paling utama. Niji ada minta maaf ke kamu, nggak?"

Aku mengangguk perlahan.

"Terus, kenapa masih berlanjut pertikaiannya?"

"Karena aku...."

"Karena kamu nggak maafin dia?"

Aku mengangguk lagi. Lemas.

Fara yang tertidur di pangkuan bibi tampak mengendus. Mungkin sedang bermimpi menghirup udara tak sedap.

"Niji udah benar, tuh. Minta maaf karena telah berbuat salah."

"Tapi aku juga punya hak dong membiarkan rasa kesalku menyala sampai ia padam sendiri."

"Tapi, sebelum rasa kesal itu padam, sekarang justru rasa kesal Niji yang menyala. Jadi, siapa yang rugi sekarang?"

Ucapan bibi berhasil membuatku bungkam. Tentu saja aku tak menyalahkan Niji sepenuhnya. Aku juga tidak menyalahkan diriku sepenuhnya. Masing-masing punya sisi yang salah. Niji yang membongkar rahasiaku kepada Zetta, aku yang enggan memaafkannya. Masing-masing mempunyai sisi buruk.

"Itu artinya Niji kurang bersabar untuk menunggu perasaanku baik-baik saja. Ternyata, Niji bukanlah sahabat yang terbaik seperti yang aku bayangkan selama ini."

Suara kipas angin berkarat bibi terdengar bising. Sedikit mengganggu pembicaraan. Namun, tanpanya kami akan bermandikan peluh. Selain suara kipas angin, ada juga suara dengkuran Fara yang halus, suara ayam kampung di halaman, serta suara gemuruh batinku yang tak kunjung reda.

"Ibu selalu menganggap masalahku sepele. Ibu tidak seperti ibu orang lain, yang senantiasa menjadi pendengar yang baik untuk anak-anaknya." Perasaan tak terkontrol ini membuat nama ibu terjerumus ke luapan emosiku.

"Husssttt, jangan bawa orang lain lagi ke dalam seseorang yang kamu keluhkan. Cukup Niji. Masalahmu saat ini adalah dengan Niji. Bukan dengan ibu, bukan bapak, apalagi dengan Bibi."

Air mataku mengalir. Namun tetap tanpa suara. Aku tak mau Fara melihat kakak sepupunya ini terlihat lemah dan cengeng.

"Semua orang menyebalkan. Semua orang nggak bisa diandalkan." Air mataku semakin deras membasahi pipi. Aku tertunduk. Membiarkan rambut panjangku menutupi wajah. Biarlah rumah bibi menjadi tempat isak tangisku tumpah. Sebab di rumah, tak ada yang bisa mengerti rengekan ini.

Pelukan hangat bibi menjemput. Kepala terlelap Fara telah dipindahkan ke bantal.

"Apakah Bibi juga menyebalkan?"

Aku menggeleng.

"Berarti tidak semua orang." Bibi menarik napas, "Jika kamu mencari seseorang yang bisa memahamimu tanpa sedikit celah cacatnya, maka sampai ke belahan dunia mana pun kamu tidak akan menemukannya. Jika dunia tidak berjalan sesuai kehendakmu, maka kehendaki dirimu untuk senantiasa berlapang dada. Karena, ada Allah yang maha berkehendak. Segala rasa sedih yang membungkus rapat-rapat hati itu merupakan bentuk kasih sayang-Nya, dengan kesedihan maka kita akan mencari tempat mengadu yang tidak mampu dimengerti manusia, yaitu langsung kepada-Nya. Artinya, Allah mau Cine lebih mendekatkan diri dan berharap kepada-Nya. Bukan kepada makhluk. Bukan kepapa Niji, ibu, bapak."

1
_capt.sonyn°°
ceritanya sangat menarik, pemilihan kata dan penyampaian cerita yang begitu harmonis...anda penulis hebat, saya berharap cerita ini dapat anda lanjutkan. sungguh sangat menginspirasi....semangat untuk membuat karya karya yang luar biasa nantinya
Chira Amaive: Thank you❤❤❤
total 1 replies
Dian Dian
mengingatkan Q sm novel semasa remaja dulu
Chira Amaive: Nostalgia dulu❤
total 1 replies
Fie_Hau
langsung mewek baca part terakhir ini 😭
cerita ini mengingatkan q dg teman SD q yg yatim piatu, yg selalu kasih q hadiah jaman itu... dia diusir karna dianggap mencuri (q percaya itu bukan dia),,
bertahun2 gk tau kabarnya,,, finally dia kembali menepati janjinya yg bakal nemuin q 10 tahun LG😭, kita sama2 lg nyusun skripsi waktu itu, kaget, seneng, haru..karna ternyata dia baik2 saja....
dia berjuang menghidupi dirinya sendiri sampai lulus S2,, masyaAllah sekarang sudah jd pak dosen....

lah kok jadi curhat 🤣🤦
Chira Amaive: keren kak. bisa mirip gitu sama ceritanya😭
Chira Amaive: Ya Allah😭😭
total 2 replies
Iif Rubae'ah Teh Iif
padahal ceritanya bagus sekali... ko udah tamat aza
Iif Rubae'ah Teh Iif
kenapa cerita seperti ini sepi komentar... padahal bagus lho
Chira Amaive: Thank youuuu🥰🤗
total 1 replies
Fie_Hau
the first part yg bikin penasaran.... karya sebagus ini harusnya si bnyak yg baca....
q kasih jempol 👍 n gift deh biar semangat nulisnya 💪💪💪
Chira Amaive: aaaa thank you🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!