NovelToon NovelToon
Chelsea And The Ghosts

Chelsea And The Ghosts

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / matabatin / Diam-Diam Cinta / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / TKP
Popularitas:114.8k
Nilai: 5
Nama Author: Hana Reeves

Lanjutan Ghost Detective

Kisah putri dari Lachlan de Luca dan Nareswari Kosasih. Lahir dari ayah dan ibu indigo, membuat Chelsea yang biasa dipanggil Shea, juga super indigo. Awalnya eyang buyut binti canggah nya yang hadir, yaitu eyang Surti namun lama-lama Shea terbiasa hingga membantu biro detektif ayahnya. Shea yang kuliah di fakultas kriminologi, bersahabat baik dengan Yudho Sardono, cowok nerd berkacamata dan... Penakut. Dibantu oleh para hantu anak buah eyang Surti, Shea dan Yudho berjibaku memecahkan kasus dingin maupun baru.

Generasi ke 8 klan Pratomo
Follow my IG @hana_reeves_nt

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Penunggu

Rumah Tami

Sasha berjalan masuk ke dalam halaman gubuk Tami dengan wajah judes dan songong membuat pemilik rumah sedikit takut namun Yudho membisikkan sesuatu ke gadis polos itu. Untuk sejenak, Tami pun merasa tenang apalagi ada tiga cogan bersamanya dan pasti Tami akan dilindungi mereka.

"Tami ! Mana setrikaan aku !" teriak Sasha sambil masuk ke dalam rumah Tami. Gadis itu terkejut saat melihat ada tiga pria ganteng disana. "Kamu sudah mulai ngel**te ya?"

"Eh siapa yang ngel**te ? Anda fitnah !" ucap Seiya sebal.

"Ini siapa Tami ?" tanya Ryuga seolah tidak tahu.

"Ini mbak Sasha, tetangga aku kak. Dia suka nitip cucian dan setrikaan di aku..." jawab Tami berusaha tenang meskipun dirinya takut juga. "Bentar mbak. Aku ambilkan ..." Tami pun masuk ke dalam kamar sementara trio detektif hantu itu menilai Sasha dari ujung rambut hingga ujung jempol.

"Kalian bertiga ngapain ke gubuk Tami ? Mau dijadiin babu ya ?" ejek Sasha sinis membuat Seiya pengen meninju wajah menyebalkan gadis itu meskipun di keluarganya tidak boleh main tangan sama perempuan.

"Oh nggak. Kami cuma ingin tahu soal kasus pembunuhan nona Sisil ... Sebab kami mendapatkan informasi bahwa pelaku pembunuhnya menggunakan orang lain sebagai alibi..." jawab Yudho tenang membuat Sasha memucat.

Ryuga dan Seiya melirik tajam ke calon sarjana hukum itu. Ini bocah ya ! Malah golek molo !

"Apa mbak Sasha tahu siapa pembunuhnya? Maksud saya, kan mbak Sasha dan nona Sisil saudara kembar bukan? Dimana anda saat pembunuhan itu berlangsung? Tidak sedang membunuh saudara anda kan mbak?" sambung Yudho.

Tami keluar sambil membawa bungkusan tas kresek hitam besar yang ketiganya tahu itu berisikan baju.

"Mbak Sasha, semuanya empat puluh ribu..." ucap Tami.

Sasha mengambil bungkusan itu dan melemparkan uang 50ribu ke Tami membuat Seiya tidak tahan.

"Yang sopan woi !" seru putra Brigjen Rayyan dan Anala Baskara itu.

Sasha hanya berbalik meninggalkan mereka berempat sementara Tami mengambil uang bewarna biru itu dari lantai.

"Memang nggak sopan tuh kutu busuk !" sungut Seiya lagi.

"Sudah kak Seiya ... Tidak apa-apa..." senyum Tami manis. "Aku sudah biasa kok dianggap anak miskin..."

"Kamu lulus SMA nggak?" tanya Ryuga.

"Alhamdulillah lulus kak. Hanya saja aku tidak bisa masuk sekolah kebidanan atau apoteker karena tidak ada biaya..." jawab Tami dengan senyum miris.

"Dodo, karena elu sudah mancing di air Empang, kayaknya bahaya kalau Tami disini" ucap Ryuga.

Yudho menatap Tami yang sebenarnya memiliki wajah manis hanya saja kehidupan membuat penampilannya super sederhana. "Tami, bagaimana jika kamu ikut kami. Bukan apa-apa, nyawa kamu bahaya disini..."

Wajah Tami memucat. "Apa kak?"

Yudho bersama Ryuga menjelaskan pada Tami, sementara Seiya meminta ijin pada kakaknya, Philip O'Grady atau biasa dipanggil Pip untuk meminjam satelit Jang Corp.

***

Sebuah Mall di Jakarta

Jerome tampak pasrah saat ayah Alfie datang bersama dengan rekannya di rumah makan itu. Irjen Dean Thomas dan Brigjen Rayyan menatap tajam ke kepala bagian IT mall tersebut.

"Bagaimana bisa anda macam kerbau dicucuk hidungnya pakai galah membantu seorang wanita yang hendak membunuh saudara kembarnya ? Cinta boleh g*bl*k jangan ! Anda mempertaruhkan semuanya ini ! Karier dan kebebasan anda ! Memangnya kami tidak terus menyelidiki !" omel Brigjen Rayyan gemas.

Jerome pun menunduk. Bodoh ! Bodoh ! Bodoh !

"Sekarang, anda ikut kami ke kantor polisi... Kita bicara di sana." Irjen Dean Thomas memberikan kode kepada dua anak buahnya yang ikut untuk membawa Jerome Paniki ke Polda Metro Jaya. "Lewat pintu darurat saja biar tidak jadi pertanyaan ..."

Sabtu ini mereka memang datang dengan pakaian preman jadi tidak ada yang tahu kalau mereka polisi.

"Kalian cuma berdua... Trio hantu lainnya kemana?" tanya Irjen Dean Thomas.

"Melindungi saksi kunci, Pa ..." jawab Alfie. "Sasha itu memang wanita jahat !"

***

Shea dan Alfie keluar dari restauran itu sementara Irjen Dean Thomas dan Brigjen Rayyan membawa Jerome Paniki bersama dua polisi lainnya melalui lift barang dan keluar dari jalur darurat menuju parkiran.

Suara ponsel Shea pun berbunyi dan gadis itu menerima panggilan dari Yudho.

"Gimana Dodo?" tanya Shea yang mendengarkan ucapan sahabatnya dari seberang. "Asyik !! Tentu saja aku mau !"

Alfie menoleh ke Shea. "Kamu mau apa?"

"Jadi penunggu gubuk !"

Alfie tampak bingung. "Whaaaatttt?"

***

Menjelang pukul sembilan malam, area perkampungan di sekitaran rumah Tami itu tampak sepi karena kebanyakan dari mereka sedang datang ke mesjid untuk acara tahlilan salah seorang sesepuh di kampung itu. Tami sendiri tidak ikut karena masih banyak pekerjaan menyetrika orang-orang yang melaundry ke dirinya.

Tami baru saja menyelesaikan satu ronde acara setrika dan duduk di ruang tengah rumahnya. Gadis itu pun berdiri untuk membuat Indomie telor kesukaannya. Tak lama harum mie instant itu pun menyeruak di rumah super sederhana dan Tami pun duduk di kursi makan reyot sambil memakan Indomienya.

Karena daya listrik di rumahnya tidak terlalu besar, maka Tami harus bergantian memakainya bahkan untuk lemari es saja, almarhumah ibu Tami memilih yang Watt kecil namun cukup untuk menyimpan makanan jangka panjang.

"Ya ampun enaknya makan Indomie... Nikmat mana yang kamu dustakan neng ..." gumam Tami sambil menikmati Indomienya.

Tami pun menyetel Drakor dari ponsel bututnya sambil makan Indomie tanpa mengetahui ada seseorang yang masuk ke dalam pekarangan belakang rumahnya yang reyot. Tami masih asyik nonton, ketika seseorang hendak memukul dirinya dengan rollpin namun ada yang menahan tangan orang itu.

Tami pun berbalik dan melihat Sasha sedang ditahan tangannya oleh Brigjen Rayyan.

"Saudari Sasha, anda kami tahan ..." ucap Ayah Seiya itu dengan wajah dingin. Tak lama lampu rumah itu pun menyala dan Sasha bisa melihat ada beberapa polisi di rumah itu. Sasha lebih terkejut lagi saat tahu gadis yang asyik makan Indomie itu bukan Tami melainkan seorang gadis bule dengan wig hitam.

"Hampir aku tembak Oom... " ucap Shea sambil mengacungkan pistol yang dia pegang di pangkuannya.

Brigjen Rayyan mendelik. "Shea ! Yang benar saja kamu bawa pistol !"

Shea hanya nyengir dan menodongkan pistol itu ke Sasha. "Halo mbak Sasha. Dapat salam dari mbak Sisil ..." Shea menarik pelatuk yang membuat semua polisi disana siaga tapi bukan peluru yang keluar melainkan...air.

Wajah Sasha basah kuyup akibat kena semprot Shea. "Anggap saja ini ludahnya mbak Sisil ..."

Brigjen Rayyan dan para polisi disana menggelengkan kepalanya. Astaghfirullah... Malah dibilang ludahnya Sisil.

***

Malam itu kampung tempat Tami pun geger karena sebenarnya mereka bisa meraba bahwa Sasha pelakunya tapi tidak mengira dia sangat jahat karena hendak membunuh Tami yang notabene dijebak dan difitnah oleh Sasha sebagai alibinya. Bagaimana pun semua orang tahu Tami anaknya baik tapi nyaris menjadi korban kejahatan Sasha.

***

Yuhuuuu Up Pagi Yaaaaaaaa

Thank you for reading and support author

Don't forget to like vote and gift

Tararengkyu ❤️🙂❤️

1
Sistiningsih Ika Dewi
yg bingung bukannya yg ditaksir yak,,,,, malah yg naksir yg bingung bin puyeng, para reader jg makin gemes kalo gini
Jenong Nong
bang stev baru tahu ya klo saigannya bnyak .....🤣🤣❤❤🙏🙏
amilia amel
karena pak Angga juga naksir Shea
senja
shea mah g sah pake pelet dah jd incaran para pria,3 sekaligus gak tu?Tapi papa L koq g ngereog y?🤔
Sayem Sayem
g cm Steven m Yudho yg bingung bin membagongkn para readers ny pun d bikin muder muyer dengan sikap NY shea ...y Alloh knp zonk cintrong ny oma kaia nurun k shea
97 ⁷⟬⟭💜❄ʰᶦᵃᵗ☑︎
yaaa karena memang begitu bang🤣🤣🤣🤣
Murti Puji Lestari
penisirin sangat....
Yuli Budi
bisa jadi Ibra yg sama itu
Noey Aprilia
Nah kaaannn.....
ksus baru,skrng tmbah lg....tp mngkn trsangkanya orng yg sma.....
Duhhh sheaaa.....boro2 mkirn pcaran kl ky gni mh,mkirn ksus mulu tiap hri....
heidiy
alfie suka sama bocil
M Gibran Permana
ayo do gerak cepat atau diam diam menghanyutkan juga boleh 🤭
Sayem Sayem
tega bnr tu laki-laki ngelakuin m ank mch piyik gt ..mn g tanggung jawab pula...t jamin kalo bnr itu laki c dosen gay mari para readers kita kebiri sampe habis
97 ⁷⟬⟭💜❄ʰᶦᵃᵗ☑︎
lahh nyambung ke kasus baru kan yaaa
Sistiningsih Ika Dewi
bang Steven, nnt kalo memang Ibra yg dimaksud Shea adalah Ibra yg sama dgn kasus mas Darussalam jgn dipisah kalo tiba2 Shea banting itu si Ibra ya,,,,, wes ojo dipisah ben puas Shea
awesome moment
shea bisa jd dirinya sndiri saat bareng stev. klo sm dodo kn mmg udh dri piyik.jd yo...bgono dwh.
🥰
hiiihhh😬😬 dasar manusia lucnut.. kalo sampe Ibra yg dimaksud kartika sama dengan Ibra yg Shea cari, emang beneran minta di k*b*ri tu orang🙄
dewi_oetari14
suka dengan author nya, apalagi kasus2nya. sayang kasusnya ga panjang
Hana Reeves: mamaciihhh 🙏🏻🙏🏻🙏🏻
total 1 replies
senja
hhhmmmm,shea yuk ma bang steven j🤣,
Jenong Nong
waduhhhh dosen kok otake kewalik bisa acdc .....🤦🏾‍♀️🤦🏾‍♀️🤦🏾‍♀️❤❤❤🙏🙏🙏
amilia amel
ya Allah.... sepertinya ini Ibra yang sama dengan dosen Ibra di kasusnya mas Darussalam,
emang minta di kebi** nih orang
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!