Aryani Anjani adalah gadis yang berparas cantik,hanya hidup berdua dengan ibunya yang sakit sakitan dan sangat miskin.
Yuda Pradipda, adalah pemuda tampan yang sedari kecil hidupnya selalu berkecukupan, saat pertama kali bertemu dengan Aryani dia sudah jatuh cinta pada pandangan pertama, tapi dia tidak ingin menikahi dan hidup dengan seorang gadis miskin.
Bagaimana kah kisah Aryani dan Yuda, yukk ikuti kisahnya di sini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Resa Palimbong, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 15
Tiga puluh menit kemudian, kini mobil pengantin dan rombongan sudah tiba di halaman gereja, majelis yang bertugas langsung sigap membuka pintu mobil pengantin, sementara Yuda dengan setia mengandeng tangan Aryani turun dari mobil.
Majelis pun segera memberi instruksi agar berbaris sesuai dengan urutan untuk masuk ke dalam gedung gereja, kini Yuda menggandeng tangan Aryani dengan mesra memasuki gedung gereja di ikuti dengan rombongan dan di iringi dengan musik.
Yuda dan Aryani berjalan dengan pelan menuju altar, sedangkan pendeta sudah menunggu di depan sana. Setibanya mereka di altar, kedua mempelai pengantin duduk di tempat yang telah di persiapkan, pendeta pun segera memimpin ibadah.
Kini saatnya kedua mempelai menerima pemberkatan pernikahan, pendeta pun memberikan instruksi kemudian Yuda dan Aryani bangkit berdiri.
"Saudara Yuda Pratama, di hadapan Tuhan dan jemaatnya, apakah saudara dengan sungguh menerima Aryani Prasetia menjadi istrimu, mengasihi dia dalam suka maupun duka, dalam untung maupun malang, dan setia kepadanya sampai maut memisahkan, bagaimana jawab saudara apakah saudara bersedia" kata Pendeta tersebut pada mempelai laki-laki.
"Yaaa,, saya bersedia, saya Yuda Pratama, menerima engkau Aryani Prasetia di hadapan Tuhan dan jemaatnya, menjadi istriku dan akan mengasihani kamu dalam suka mau pun duka, dalam untung maupun malang, dan akan selalu setia kepadamu sampai maut memisahkan" kata Yuda dalam satu tarikan nafas sambil memegang tangan mempelai perempuan dengan tatapan yang tidak bisa di artikan.
"Saudara Aryani Prasetia, di hadapan Tuhan dan jemaatnya, apakah saudara dengan sungguh menerima Yuda Pratama menjadi suamimu, mengasihi dia dalam suka maupun duka, dalam untung maupun malang, dan setia kepadanya sampai maut memisahkan, bagaimana jawab saudara apakah saudara bersedia" kata Pendeta tersebut pada mempelai perempuan.
"Yaaa,, saya bersedia, saya Aryani Prasetia, menerima engkau Yuda Pratama di hadapan Tuhan dan jemaatnya, menjadi istriku dan akan mengasihani kamu dalam suka mau pun duka, dalam untung maupun malang, dan akan selalu setia kepadamu sampai maut memisahkan" kata Aryani dengan mata berkaca-kaca, bukan karena air mata kebahagiaan melainkan air mata karena dia sudah mempermainkan pernikahan ini di hadapan Tuhan.
Sementara orang tua dan para tamu yang melihat Aryani meneteskan air mata ikut terharu menyaksikan itu, mereka semua berfikir jika air mata yang di keluarkan Aryani adalah air mata kebahagiaan.
"Sekarang kalian sudah resmi menjadi suami istri, oleh karena itu kalian bukan lagi dua melainkan menjadi satu" lanjut pendeta setelah Aryani menghapus air matanya.
"Sekarang saatnya kedua mempelai saling menukar cincin" lanjut pendeta lagi sambil memberikan cincin pada Yuda untuk di pasangkan kepada mempelai perempuan dan begitu sebaliknya.
Setelah pemasangan cincin, pendeta tersebut pun mengarahkan mempelai laki-laki untuk mencium kening istrinya, Yuda pun membuka penutup kepala mempelai perempuan kemudian menciumnya keningnya, setelah mencium kening istrinya jantung Yuda berdegup sangat kencang, sementara Aryani meneteskan air matanya semakin deras.
Kini seluruh rangkaian pemberkatan nikah telah selesai, satu persatu keluar pun memberikan selamat, lebih tepatnya hanya para tetangga dan kerabat Aryani yang menghadiri pernikahan mereka. Mereka mengantri untuk memberi selamat dan berfoto bersama pengantin, itu pun foto hanya di abadikan lewat ponsel mereka.
Setelah semua kerabat selesai berfoto, mereka semua pun kembali ke rumah Aryani, untuk menikmati makanan sederhana yang telah di sediakan karena Yuda tidak menginginkan resepsi pernikahan untuk Aryani.
kak ada part 2 ga ?