NovelToon NovelToon
Introvert Efek

Introvert Efek

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem / Selingkuh / Dokter Genius / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Deri saepul

Akmal seorang dokter gigi yang introvert seketika hidupnya berubah saat mengetahui kalau dirinya dimanfaatkan
Dia berusaha sekuat tenaga untuk mengembalikan kehormatan yang sudah diinjak-injak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Deri saepul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

khawatir

Suasana pagi yang cerah menyambut kedatangan pasien pertama di klinik. Cahaya matahari pagi memancar melalui jendela kaca besar, menerangi ruang tunggu dengan kehangatan. Suara riuh tentang konsultasi menjadi musik instrumental yang lembut mengalun di latar belakang, menciptakan suasana yang tenang dan menenangkan.

Asisten medis dengan pakaian rapi dan senyuman ramah sudah siap menyambut pasien yang datang. Bau harum dari kopi segar dan desinfektan memberikan aroma khas klinik yang bersih. Suara percakapan pelan antara pasien dan petugas resepsionis terdengar begitu ramah dan penuh perhatian.

Dokter dan perawat mulai mempersiapkan ruang pemeriksaan, memastikan bahwa segala perlengkapan medis sudah tersedia dan steril. Suara mesin pengukur tekanan darah dan denyut nadi terdengar di balik pintu yang terbuka, menandakan kesiapan untuk melayani pasien.

Pasien yang menunggu Sebagian ada yang memilih membaca majalah di ruang tunggu Ada pula yang menggunakan ponsel mereka sambil menikmati minuman hangat. Namun tidak sedikit yang terlihat tampak cemas, sementara yang lain terlihat tenang, menunggu giliran untuk bertemu dengan dokter.

Ruangan pemeriksaan yang bersih dan tertata rapi menciptakan kesan keprofesionalan yang tinggi. Lampu-langit-langit menerangi ruangan dengan cahaya temaram, memberikan suasana yang kondusif untuk pemeriksaan medis. Alat-alat medis yang disusun dengan rapi di atas meja memberikan kesan kerapihan dan kesiapan untuk memberikan layanan kesehatan yang terbaik. Begitu juga di ruangan dokter Akmal Sanjaya yang terlihat sudah disibukkan menangani bedah mulut pasien-pasien yang memiliki masalah dengan giginya.

Akmal Sanjaya terus bekerja dengan begitu penuh ketelitian dan kejelian, meski dalam pikirannya terus terngiang-ngiang kejadian tadi malam dan Kejadian beberapa tahun yang lalu yang menimpa keluarganya. Akmal merasa takut kalau terjadi sesuatu yang parah terhadap Shakila soalnya tadi malam dia melihat dengan mata kepalanya sendiri bahwa kekasihnya itu sedang disiksa oleh Ramlan.

Waktu pun terus melaju Akmal terus disibukan dengan melayani pasien-pasien yang datang ke ruangannya. sampai waktu istirahat pun tiba. namun orang yang dikhawatirkan belum kunjung datang membuat Akmal sedikit terlihat gelisah. dia berkali-kali menatap ke arah parkiran dari jendela yang berada di ruangan, berharap orang yang ditunggu datang menampakan batang hidungnya. Namun sayang setelah lebih dari setengah jam dari Waktunya beristirahat belum ada kabar kedatangannya.

"Ke mana kamu Shakila Apakah terjadi sesuatu yang berat yang menimpamu, sehingga kamu melupakan janjimu untuk mengecek hasil ekstraksi gigi?" gumam Akmal yang masih dipenuhi kekhawatiran.

"Apa aku harus menemuimu di rumah, supaya aku bisa tenang dan memastikan kalau tidak terjadi sesuatu yang buruk yang menimpa mu. Tolong kasih kabar Jangan membuatku khawatir, tolong!" ujar Akmal sambil meremas rambutnya merasa frustasi dengan keadaan yang sangat membingungkan. di satu sisi dia ingin menyelamatkan Shakila namun di sisi lain perbuatan baiknya akan terbentur dengan etika tentang istri orang lain.

Merasa tidak kuat menahan perasaan khawatir di dalam hati, Akhirnya dia pun menekan tombol telepon yang berada di meja kerjanya untuk disambungkan ke pihak resepsionis klinik.

"Ya dokter. apakah Dokter meminta pasien selanjutnya untuk masuk?" jawab resepsionis setelah mengetahui bahwa yang menghubunginya adalah dokter pemilik klinik tempat ia bekerja.

"Tidak, Saya hanya mau bertanya Jam berapa janji bertemu dengan ibu Shakila Putri?" Tanya Akmal Sanjaya yang sudah tidak kuat menahan rasa khawatir.

"Jam 10.30," jawab resepsionis membuat Akmal melihat jam yang berada di dinding ruangan yang sudah menunjukkan pukul 12.30.

Akmal semakin merasa takut kalau terjadi sesuatu hal yang buruk menimpa Shakila, dia tidak bisa membayangkan Bagaimana sedihnya ketika seorang istri yang harusnya dicintai, malah disiksa seperti hamba sahaya yang tidak memiliki harkat martabat.

"Apa dia meminta jadwal temu ulang?"

"Tidak dokter. Bu Shakila tidak memberikan kabar apapun."

wajah Akmal semakin terlihat panik dia menyangka bahwa sudah terjadi sesuatu yang buruk menimpa Shakila, hingga dia melupakan rasa malunya untuk meminta pertolongan resepsionis.

"Bisakah kamu menghubungkan dengan Bu Sakila Putri."

"Baik, sebentar dokter." jawab resepsionis kemudian dia melakukan tugasnya untuk menghubungi Shakila.

"Pasti terjadi sesuatu yang buruk yang menimpamu. Apakah yang dilakukan oleh suamimu sangat brutal sampai-sampai kamu melupakan janjimu untuk bertemu denganku?" Gumam Akmal dengan wajah cemas menunggu teleponnya terhubung.

Tring, tring, tring....!

Tak lama menunggu akhirnya telepon yang berada di meja pun berdering , dengan segera Akmal Sanjaya pun mengangkatnya dengan tangan yang sedikit gemetar, menahan rasa malu bertemu dengan Shakila meski hanya lewat telepon.

"Halo, saya Akmal Sanjaya. dokter Akmal Sanjaya. dokter gigimu yang kemarin mengobati." ujarnya memperkenalkan diri.

Namun tidak ada balasan dari orang yang berada di ujung telepon sana, suara yang terdengar hanya keheningan seperti di dalam Goa.

"Halo, apakah benar ini dengan Ibu Shakila Putri?" tanya Akmal Sanjaya yang tidak mendapat jawaban.

"Yah Dokter, maaf." jawab suara seorang perempuan yang terdengar sangat serak, membuat prasangka Akmal Sanjaya semakin kuat, bahwa Sakilah Putri sudah disiksa habis-habisan oleh suaminya.

"Kamu melewatkan janjimu untuk memeriksa ekstraksi gigi. Apakah baik-baik saja, saya takut kalau terjadi sesuatu gara-gara pencabutan gigi kemarin?" tanya Akmal Sanjaya dengan penuh perhatian, Namun sayang dia tidak mendapat jawaban kembali sepertinya Shakila benar-benar Terpukul dengan apa yang menimpanya.

"Halo, apakah kamu masih di sana?"

"Maaf dokter, saya tidak datang." jawab Shakila dengan suara yang berat seperti hendak mau menangis.

"Kenapa, nanti Bagaimana dengan ekstraksi gigimu kalau ada infeksi itu sangat bahaya bagi kesehatan mulut."

"Sekali lagi saya mohon maaf dokter, saya tidak bisa datang hari ini."

"Kalau begitu baiklah nanti saya yang akan berkunjung ke rumah, karena selain menyediakan pengobatan di klinik, saya juga menyediakan layanan mengunjungi pasien." jawab Akmal Sanjaya yang terkesan sedikit memaksa ingin bertemu dengan Shakila.

"Maaf, dokter tidak bisa datang ke sini, nanti suamiku akan marah. dia tidak suka aku berdekatan dengan laki-laki lain."

"Meski dengan dokter yang hanya ingin memeriksa gigimu?"

"Siapapun itu yang terpenting berjenis kelamin laki-laki, bahkan jenis kelamin perempuan juga suamiku kadang melarang  Jadi mohon maaf saya tidak bisa mengijinkan."

"Terus bagaimana Karena kesehatan gigimu adalah prioritas pelayanan dari klinik. kami tidak ingin terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan menimpa pasiennya."

"Nanti kalau situasinya sudah membaik saya akan segera memeriksakan Gigi saya kembali."

"Tidak boleh ditunda-tunda. Bagaimana kalau kita bertemu di tempat yang dekat dengan rumahmu. aku tidak meminta waktu banyak, aku hanya membutuhkan waktu 5 menit saja untuk memastikan kamu baik-baik saja." pinta Akmal yang terlihat gigih dalam memperjuangkan keinginannya yang ingin melihat wajah Shakila secara langsung.

Suara balasan pun tidak terdengar kembali membuat, hati Akmal terasa berdebar, jantungnya semakin berdegup. Takut wanita pujaannya menolak untuk bertemu namun kekhawatiran itu sirna seketika saat Shakila menyanggupinya.

"Baik, taman teater 30 menit dari sekarang." Jawab Shakila yang membuat Akmal dengan segera bangkit dari tempat duduknya kemudian keluar dari ruangan.

Akmal tidak memperdulikan pasien yang bertanya dengan memegangi gigi untuk berobat di ruangannya, karena di dalam pikiran Akmal sekarang hanyalah bagaimana dia bertemu dengan Shakila. membuat resepsionis dan beberapa orang yang berada di tempat itu sedikit merasa heran, tapi mereka tidak bisa berbuat banyak karena selain dari pemilik klinik waktu itu adalah waktu istirahat.

1
xoxo_lloovvee
mc-nya freak, kek mana ga ada yg ngedekatin

1 like for you
jangan lupa mampir ya ke novelku ya 🤗
Raksha
saya juga pernah digituin thor
Raksha
Alusss, lanjutin Ampe sratusss
Raksha
Detail banget🙏, kamu dokter gigi kah thorr?
Raksha
Anjayyyy akhirnyoo
Raksha
tapi Thor, bukannya Akmal ganteng dan gagah?
Raksha
Thorrr saling mendukung yukk
Raksha
gwe suka penggambaran suasana lu
Raksha
Author, bisa gak mcnya jangan... 'gitu' ngerti ga?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!