NovelToon NovelToon
Ibu Palsu Untuk Anak-anak Ku

Ibu Palsu Untuk Anak-anak Ku

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / BTS / Blackpink / CEO / Percintaan Konglomerat / Ibu Tiri
Popularitas:16.6k
Nilai: 5
Nama Author: zahra xxx

Victor Winslow, seorang CEO sukses, terlibat dalam kecelakaan tragis saat terburu-buru menjemput anak-anaknya, menabrak seorang wanita yang kehilangan ingatannya dan tidak memiliki identitas. Sementara itu, putrinya Kayla mengalami penurunan kesehatan yang drastis dan menginginkan seorang ibu. Victor, dengan keputusan yang ekstrem, memberikan ingatan dan informasi palsu kepada wanita itu agar bisa menjadi ibu bagi anak-anaknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zahra xxx, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

chapter 17

Di lobi rumah sakit yang ramai, Daniel melangkah dengan cepat, mengenakan setelan jas rapi yang kini digantung di lengannya. Tanpa membuang waktu, ia langsung menuju lift dan menekan tombol menuju lantai 8, tempat area VVIP dan ruang anak berada.

Sesampainya di lantai 8, Daniel melangkah keluar dari lift dengan mantap. Ia berjalan menyusuri koridor yang sunyi menuju kamar VVIP 10. Setibanya di depan pintu, ia berhenti sejenak dan menoleh ke kiri dan ke kanan, mencari tanda-tanda keberadaan anak buah Victor yang seharusnya bertugas menjaga ruangan itu.

"Apa si bodoh itu masuk ke dalam? Tidak bisa dibiarkan," gumam Daniel dengan nada kesal sebelum menerobos masuk ke dalam ruangan VVIP 10.

Di dalam ruangan yang luas Dan mewah, Daniel segera menyadari bahwa tidak ada siapa pun di sana, kecuali seorang wanita yang masih terbaring di ranjangnya. Rasa cemasnya berubah menjadi kemarahan. Ia merogoh sakunya dengan cepat dan mengeluarkan ponselnya. Dengan tangan gemetar menahan amarah, ia segera menghubungi anak buah Victor.

"Di mana kau, bodoh? Kenapa kau meninggalkan dia sendirian?" suara Daniel terdengar keras di telepon. "Masa bodoh dengan tugas itu, kembali ke sini sekarang dan jaga kamar ini!" lanjutnya dengan nada penuh perintah.

Setelah memutus sambungan telepon, Daniel menghela napas berat dan melihat ke arah wanita yang terbaring lemah di ranjang. Wajahnya tampak pucat, namun ada ketenangan yang terpancar darinya. Daniel mendekat dan memastikan bahwa semua peralatan medis bekerja dengan baik. Hatinya sedikit tenang mengetahui bahwa keadaan wanita itu stabil, namun ia tetap waspada.

"Kenapa kau menggunakan kalung dengan liontin yang di dalamnya ada GPS?" tanya Daniel dengan nada bingung sembari berjalan menuju jendela besar yang menghadap ke taman rumah sakit. Pemandangan yang hijau dan tenang di luar sana kontras dengan kekhawatirannya yang membara di dalam hati. Pikiran Daniel berkelana, mencoba mencari jawaban atas misteri yang membingungkan ini.

"Semua tentangmu aneh. Bagaimana bisa seorang wanita sepertimu memiliki luka tembakan di bahumu? Dan kenapa tak ada satu pun anggota keluarga yang mencarimu?" Daniel melanjutkan, mengeluarkan semua pikirannya yang bercampur aduk.

Sejak Victor menabrak wanita itu dalam sebuah kecelakaan, Daniel sudah beberapa kali pergi ke kantor polisi California untuk mencari tahu apakah ada anggota keluarga yang mencari wanita tersebut. Namun, setiap kali hasilnya nihil. Tidak ada satu pun orang yang datang mencarinya. Hal ini semakin membuat Daniel bingung dan penasaran.

"Siapa kau sebenarnya?" gumam Daniel, tatapannya terfokus pada wajah wanita yang masih terbaring tak sadarkan diri di ranjang rumah sakit.

Dengan Pikiran yang penuh dan hati yang berdebar, Daniel kembali ke sisi ranjang. Ia menatap wajah wanita itu dengan rasa tanggung jawab yang besar. Wanita itu, meski dalam keadaan tidak berdaya, memancarkan aura misterius yang membuat Daniel semakin terpikat untuk mengetahui identitasnya. "Aku akan melindungimu selama kau masih tidak berdaya di sini, dan aku akan memastikan untuk menemukan identitasmu," bisiknya pelan, seolah berjanji pada dirinya sendiri.

Daniel duduk di kursi dekat ranjang, matanya tak lepas dari wanita tersebut. Wajahnya yang pucat dan tubuhnya yang lemah membuatnya merasa iba, namun juga menimbulkan tekad kuat untuk mengungkap misteri di balik keberadaannya. Ia ingat betapa terkejutnya dirinya saat menyadari bahwa wanita yang ditabraknya bukanlah orang biasa. Luka tembakan di bahunya adalah bukti bahwa wanita ini telah melalui sesuatu yang berbahaya, sesuatu yang mungkin melibatkan orang-orang berpengaruh atau situasi yang rumit.

Setiap kali Daniel pergi ke kantor polisi, ia mengajukan pertanyaan yang sama, berharap ada petunjuk baru. Namun, polisi tidak memiliki catatan yang cocok dengan deskripsi wanita itu. Mereka menyarankan agar Daniel bersabar, tetapi kesabaran itu kini mulai menipis.

Daniel kembali merenungkan kejadian hari itu, ketika Victor dengan meneleponnya setelah kecelakaan.

"Aku tidak akan membiarkan siapa pun menyakitimu lagi," kata Daniel, kali ini dengan suara yang lebih tegas. Ia merasa bahwa wanita ini adalah tanggung jawabnya, dan meskipun ia tidak tahu siapa dia, hatinya mengatakan bahwa ia harus melindunginya.

Beberapa menit kemudian, suara langkah kaki terdengar di luar pintu. Anak buah Victor kembali dengan wajah penuh penyesalan. "Maaf, Pak Daniel, saya tadi keluar sebentar untuk mengurus sesuatu," katanya dengan suara lirih.

Daniel menatapnya dengan tajam. "Jangan ulangi lagi. Tugasmu adalah di sini, menjaga dia. Jangan sampai ada yang masuk tanpa seizin kita," ujarnya dengan tegas.

Anak buah Victor mengangguk cepat, menyadari keseriusan situasi. Daniel kemudian kembali duduk di kursi dekat ranjang, memastikan bahwa wanita itu tetap aman. Dia mengeluarkan ponselnya dan mulai mencari informasi tambahan, berharap menemukan petunjuk yang bisa menjelaskan identitas wanita itu. Di tengah ketegangan dan kekhawatiran, Daniel bertekad untuk tidak membiarkan apa pun mengancam keselamatan wanita itu. Di dalam ruangan VVIP 10, Daniel bersiaga penuh, siap menghadapi segala kemungkinan.

"kau bisa berjaga didepan," perintah Daniel dengan tegas kepada anak buah Victor. Anak buah itu mengangguk dan segera mengambil posisinya di luar pintu kamar.

Tiba-tiba, ponsel Daniel berdering. Ia melihat nama yang tertera di layar dan langsung mengangkatnya. "Halo, ada apa, Lis?" tanyanya.

"Aku tahu hotel tempat wakil pimpinan Kim menginap," ujar Lisa di seberang telepon, suaranya terdengar tegas dan mendesak.

"Kirimkan aku alamatnya. Aku akan ke sana," balas Daniel, segera keluar dari ruangan, meninggalkan anak buah Victor yang berdiri waspada di depan pintu.

Sambil berjalan cepat menuju parkiran, Daniel menerima pesan dari Lisa berisi alamat hotel. Tanpa membuang waktu, ia masuk ke mobilnya dan segera melajukannya dengan kecepatan tinggi. Mobilnya melaju kencang, menerobos beberapa mobil lain dan bergerak lincah di jalanan yang ramai. Fokusnya hanya satu: mencapai hotel secepat mungkin.

"Lisa bilang wakil pimpinan Kim akan segera meninggalkan hotel. Aku tidak punya banyak waktu," gumam Daniel kepada dirinya sendiri, matanya terfokus pada jalan di depan. Sambil mengemudi, pikirannya berputar, memikirkan berbagai kemungkinan skenario yang mungkin akan ia hadapi.

Setelah beberapa menit, Daniel tiba di hotel yang dimaksud. Ia memarkir mobilnya dengan cepat dan bergegas masuk ke dalam. Hotel itu tampak megah dengan lobi yang luas dan elegan. Daniel menuju meja resepsionis dengan langkah mantap. "Saya mencari wakil pimpinan Kim. Dia seharusnya menginap di sini," katanya kepada resepsionis.

Resepsionis itu tampak ragu sejenak, lalu memeriksa daftar tamu. "Maaf, Tuan, tapi kami tidak bisa memberikan informasi tentang tamu kami."

Daniel menatap resepsionis itu dengan tatapan tajam. "Ini penting. Saya harus bertemu dengannya sekarang."

Melihat keseriusan Daniel, resepsionis itu akhirnya memberi tahu bahwa wakil pimpinan Kim baru saja keluar dan mungkin masih berada di sekitar lobi atau pintu keluar. Tanpa membuang waktu, Daniel berlari menuju pintu keluar, matanya mencari-cari sosok yang mungkin adalah wakil pimpinan Kim.

1
Siti Rosita
kk ko bersambung .. mana kelanjutannya kk ..
FeVey
wah... wah.... gak bahayata...??? ternyata victor punya niatan menjadikan korban kevelakaan mnjdi istrinya.... /Shy/
Dedi Aljufri
baru baca tp cerita nya buat penasaran .. . semangat Thor 😊
Dede Dedeh
okk masih nyimak!!
Anita Jenius
1 iklan buatmu
Mắm tôm
Mantap banget nih thor, jangan berhenti menulis ya!
Keyla: makasih, tenang aja gk bakalan berhenti
total 1 replies
Ryner
Ceritanya bikin nagih thor, terus lanjut ya!
Keyla: makasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!