Perbuatan masa lalu yang mencoreng muka orang tuanya membuat menjadi penyesaln terbesar dalam hidup Pria tampan yang membuat orang tuanya di permalukan di rumah sahabatnya ketika datang melar anak gadis nya untuk jadi menantu
sehingga Farhan berpikir tidak akanada satu pun orang yang akan rela dan menerima dirinya jadi menantunya dengan masa lalunya
Tapi takdir berkata lain
farhan jatuh cimta sama teman sekolah sepupunya yang fotonya hanya di lihat sekilas ketika tidak sengaja melihat chet di grup sekolahnya.
Gadis dari kampung halamanya yang bahkan hanya bisa di lohat dan di pandangnya dari media sosial yang sengaja di follownya
akankah Cinta farhan terbalas ketika mengetahui masa lalunya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ade azhari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
8.Di minta pulang
"Baiklah anak-anak, cukup samapi disini pertemuan kita hari in,i sampai jumpa minggu depan"
Semua mahasiswa sudah bersiap untuk pulang begitu pun dengan gadis berkerudung warna nevi bersama sahabatnya dan langsung menuju parkiran kampus.
"Kina, mu jadi pulang sekarang!" Sambil memasang helm Dewi menanyakan rencana kina pulang kampung.
"Jadi, tapi mau ke kost dulu lah soalnya aku mau pulang naik travel aja, mu juga mau pulang?". kata Kina
"gak lah, baru minggu kemaren pulang, napa mu di suruh pulang na?" tanya Dewi.
"gak tahu Wi, kalu mak yang suruh pulang aku jadi takut, dari kemaren ngak tenang aku". Mereka meninggalkan peegi meninggalkan kampus.
Pembicaran Sakinah dan Dewi di atas motornya menuju kostnya akhirnya harus berakhir di depan kost mereka.
"Wi, bisa tolong antar aku ke loket ngak ? Takut telat aku" sambil memasukan beberapa lembar bajunya ke dalam tas yang akn di bawa pulang.
"Kamu pulang jam berapa?". Dewi melihat jam dinding kamarnya,
"jam tiga rencananya", lalu mengambil handuk yang di gantungnya di belakang pintu kamarnya.
" udah jam dua na, Cepatan mandinya nanti telat" kata Dewi .
Kina bergegas mandi lima menit, sekedar menghilangkan bau keringat
karena sudah tidak cukup waktunya.
tepat setengah tiga Kina sudah diantar dewi ke loket
"hampir aja telat, ya sudah Wi aku pilang dulunya, makasih udah ngantar aku". Kina turun dari motor dan memberikan helmnya ke temannya.
Ya, Kapan mu balik lagi na? menerima helm yang di beeikan Kina.
"kalu bisa besok sore aku udah balik, soalnya hari senin ada kelas Wi".meninggalkan Dewi yang masih berdiri di parkir.
suatu yang paling di takutkan oleh seorang keponakan ketika di suruh pulang oleh mamak nya, karan tidak mungkin akan di suruh pulang menemuinya kalu tidak ada sesuatu yang mendesak, atau kesalahan yang membuat mamaknya meminta keponakannya menemuinya secara pribadi.
Itulah kenapa Kina sangat takut ketika di suruh pulang, oleh saudara laki-laki ibunya ini.
sudah di pastikan ada sesuatu yang sangat penting, yang harus di sampaikan langsung oleh beliau kepada keponakannya.
Perjalan empat jam dari kota padang cukup membuat Kina merasa capek, di tambah lagi mobil yang membawa Kina pulang ke kampung halamannya ini tidak cukup baik kondisinya.
Jam tujuh lewat sepuluh menit Kina sudah sampi di rumahnya, tampak mak angkunya sudah duduk di ruangan tamu rumah sederhan orang tuanya.
"Assalamualaikum".
"Waalaikum salam" salam Sakinah langsung di jawab oleh mak angkunya dari dalam.
Semakin membuat jantung Sakinah menari-nari
"Mak angku", kina menyalami mamaknya dan juga orang tuanya bergantian.
"Baru sampai na." kata angkunya basa basi.
"inya ngku.." jawab Kina singkat.
"Kamu bersih-bersih lah dulu, setelah itu kita makan sama-sama" ucap Lisna kw anak gadisnya yang baru sampai
"Iya Bu" Kina berdiri dan masuk kekamarnya yang kebetulan berada di ruang tamunya, tampa menunggu lama kina langsung masuk kelamar mandi yang ada di kamarnya.
meski pun rumah yang di miliki orang tuanya sederhan, tapi mereka tetap berusah memberikan fasilitas yang layak untuk anak gadis satu - satu nya yang di miliki pak Bustami dan Lisna.
Tidak mau membuat mak angkunya menunggu lama, kina segera keluar dari kamrnya setelah menganti bajunya.
"Kita makan dulu, angku juga sudah lapar", Angku berdiri dari duduknya di sofa sederhan di ruang tamu rumah orang tua kina.
"Iya ngku..." Kina hanya mengikut saja di belakang angkunya.
Pak Bustami jalan beriringan dengan kakak laki laki istrinya,sedang kan sakinah berjalan di belak nya.
Hidangan sederhan yang sudah di siapkan oleh ibuknya cukup mengugah selera, tapi sayang rasa lapar yang di rasakannya dari tadi hilang entah kemana, ketika tahu kalu dia di tunggu angkunya di dalam rumah.
Selesi makan angkunya kembali beralih duduk ke ruang tamu, tapi sakinah masih asik membantu ibuk nya
"Pergi lah, lamu temui Angku mu nak!hari sudah malam". Lisna meminta anaknya untuk menemui Angkunya yang sudah menunggunya.
"Iya, buk". Kina meninggalkan ibuknya sendiri membersih kan peralatan makna mereka tadi.
Sebelum pergi Kina sempatkan bertanya, "kina ada buat salah apanya buk?"
"Nak, di pangil Angku mu belum tentu buat salahkan, mungkin memang ada hal yang penting harus di sampaikan langsung sama kamu nak" jawab Lisna ke anak gadisnya yang terlihat cemas.
"Pergilah! tidak perlu cemas", lalu tersenyum ke anaknya.
Akhirnya Sakinah menemui Angkunya dan duduk tepat di sofa depan angkunya.
Tampa basa basi, "Kina, angku sengaja menyuruh kamu pulang, karena ada hal yang tidak bisa sampaikan lewat telepon"
tidak lama setelah itu ibuknya datang dan duduk di sebelah Sakinah.
"Iya ngku" kina masih mencoba tenang meskipun dia sendiri gelisah,
"Kamu tahu kan sama Pak Peni yang bengkelnya di seberang sawah kita?" Angku menjeda ucapanya.
"Tahu angku" jawab Kina singkat
Sekitar sebulan yang lalu beliau datang ke Angku, beliau meminta kamu untuk keponakannya yang di Jakarta". mengambil gelas dan minum sedikit sekedar membasahi kerongkongannya.
Deng..yang di ketahui kina keponakan Pak Peni yang laki -laki apa teman semasa SMP dulu
"ponakannya ngku?" kina mengulang ucapan angkunya.
"Iya, tapi ponakannya ini memang tidak pernah tinggal di kampung, ini kamu baca dan pahami, semua data tentang dia ada disana, angku tidak mau kamu mengambil keputusan tampa mempertimbangkannya lebih dahulu libatkan tuhan dalam keputusan mu nya"
"Iya ngku, Kina baca dulu insya allah, Kina akan melibat kan tuhan dalam keputusan Kina" kina mengambil kertas yang tadi si letakan di meja sam Angkunya.
"ya, sudah kalu begitu angku pulang dulu" berdiri dari duduknya.
"kapan kamu balik kepadang?" tanya Angku sebelum benar -benar keluar dari rumah saudara perempuannya.
'Besok kemungkinan ngku,soalnya Kina ada kelas hari senin" jawab Kina
"Jangan lama-lamanya Kina, kalu bisa minggu depan sudah ada jawabannya dari kamu" kata Angku.
"Iya, Angku" jawab Kina.
Setelah kepergian Angkunya,Kina baru dapat bernafas lega meski pun ada Pr yang di berikan oleh angkunya.
jam sepuluh Kina masuk kekamrnya untuk istirahat sambil membawa seta yang di berikan oleh Angkunya tadi
Karena Kina tadi tidak melaksankan solat magrib maka kina terpaksa men jamak solatnya di waktu isa
Hampir satu jam Kina membaca biodata yang di berikan angkunya tadi, tapi belum lagi selesai membaca semuanya mata Kina sudah tidak dapat menahan kantuknya, dengan terpaksa Kina menutup lembaran kertas yang di pegangnya, besiap untuk tidur mungkin nanti di padang kina akan melanjutkan membacanya.
ting...ting....entah siapa yang dari beberapa hari ini sering sekali menggangu Kina dengan rayuan recehnya .
Namin tidak sekali pun kina membalas pesan yang tidak ber mutu menurutnya.
Kina mengambil ikat rambutnya yang di letak kan di bawah bantal lalu mengikat secara asal rambut ikalnya, lalu bediri dan masuk kelamar mandi untuk mengambil Wudhu dan solat subuh di kamarnya sendiri.
Selesi solat Kina keduar dan membantu ibuknya memasak makan mereka untuk pagi ini.
"Buk!
"Ya, kenapa?" melihat sekilas ke anaknya
"Menurut ibuk bagai mana?" Kina bertanya dan meminta pendapat ke Wanita yang sudah melahirkannya in.i
"Bagai man,apanya nak?" terus saja mengaduk kalio ayam yang di buatnya pagi ini.
"Soal yang di sampaikan angku semalam".
"Kalu itu ibuk sama bapak mu tidak bisa mengambil keputusan, karena yang akan hidup bersamanya kamu bukan kami, tugas kami hanya mendampingi kamu, sisanya kamu yang bertanggung jawab nak."
Sekitar jam sebelas siang kina sudah bersiap untuk kembali ke padang.
Kali ini Kina pulang dengan hati lebih tenang tidak ketika pulang kemaren, walaupun angkunya menitipkan Pr yang cukup berat untuknya .
Jam tiga sore Kina sudah sampai kembali,tidak jauh dari tempat mobil berhenti Dewi sudah duduk santai di jok motor Scoopy hitam miliknya
"Na.." sambil melambaikan tanganya
Kina mengambil barang yang di bawanya tadi dari kampung bergegas menemui sahabatnya . segera naik ke motor yang di kendar Dewi.lalu meluncur ke kost mereka.
"Na,.bawa apa na!" Dewi menanyakan apa yang di bawa Kina dari kampung
" Ada tuh, Ibuk tadi buat kalio ayam kampung"
"wah, Enak nih,perbaikan gizi kita nih na". Dewi membuka bungkusan plastik yang di bawa Kina dan di masukannya ke piring.
Ya, Dewi sengaja tidak membuat masak tadi karena sudah menjadi kebiasaan anak kost kalu pulang pasti si bekali lauk yang enak- enak sama orang tua mereka .
Sambil makan, "ngapain di suruh pulang Na?"
"Ngak ada",Jawaban singkat kina, cukup di mengerti Dewi kali dia tidak boleh tahu atau belum saatnya tahu.
Maka Dewi menuruskan makan siangnya yang sudah terlambat.
Di malam hari ...
Kina kembali membaca kertas yang di berikan angkunya semalam semakin kina membacanya kina bukan semakin tenang tapi malah semakin binggung
Dari pada memikirkan nya kina lebih memili tidur.tapi matanya tidak juga mengantuk akhirnya kina memutuskan solat istikharah.
-----------------------xxxxxxx------------‐---
Angku\= Mamak( pangilan umtuk saudar laki-laki Ibu )
