Disclimer ⚠️ kalo misalnya ada yang ga sesuai kenyataan mohon untuk di mengerti. ini cerita hanya mengalir sesuai fantasi di otak saya jadi kalo banyak kejadian aneh bin ga masuk akal mohon dimaafkan. sekali lagi ini hanya Fiksi. Terima kasih. 🙏🙏
but , happy Reading guys
Arbian , pemuda tampan dan juga mapan yang dulu hidup dengan rasa nyaman kini berubah setelah kepergian sosok yang berarti baginya.
Dia terpaksa harus menjaga seorang gadis karena permintaan konyol adiknya saat akan menghembuskan napas terakhirnya. Di satu sisi , Arbian sudah memiliki seorang gadis yang ia sukai.
Lantas bagaimana kelanjutan kisah Arbian ? terus ikuti kekanjutan dari cerita ini yaa ..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon GadisBodoh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 23 - LunArbi
Happy Reading..
..
..
Masih Flashback..
Di sebuah kafe dua laki laki berbeda umur kini tengah mengobrol serius. Tampak wajah pemuda itu terlihat sendu dan putus asa.
" om , Dean bener bener ga salah. Tapi Dean juga ga bisa nemuin buktinya. Arbian pasti bener bener nyangka Dean seorang pengkhianat "
Pria Dewasa didepannya hanya tersenyum tipis. Tangannya terulur untuk menepuk pelan bahu pemuda di depannya itu. Dia adalah Naufal ayah kandung Arbian.
" om yakin , kalo kamu memang tidak bersalah. Kebenaran itu pasti terbuka dengan sendiri nya." Naufal memberi semangat oada sahabat putra nya itu.
Naufal mengetahui pertengkaran antara putranya dengan sahabatnya itu. Ia langsung menanyakan detail masalahnya pada Arbian dan juga Dean. Ia tak ingin asal menyalahkan salah satunya apalagi Dean merupakan anak dari salah satu sahabat dan juga rekan bisnisnya.
Hingga akhirnya Naufal tahu pokok utama dari masalah yang menimpa mereka yaitu masalah asmara. Naufal juga begitu kaget mendengar dua cerita dari sisi yang berbeda.
Putra nya Arbian yang menyalahkan Dean karena telah berkhianat tapi Dean justru menentang keras. Bahkan Naufal dalam melihat kejujuran dari mata kedua pemuda itu.
Dan akhirnya Naufal mengerti , sepertinya ada yang sengaja membuat kesalahpahaman diantara mereka dan yang menjadi tertuduh disini adalah Sisil.
Dean yang sejak tadi menunduk kini mengangkat wajahnya menyusuri jalan raya yang berada di sebelahnya. Netranya menyipit kala sosok yang menjadi dalang utama retaknnya hubungan persahabatan dia dan Arbian berada di depan matanya.
Gadis itu kini tengah bergandengan mesra dengan sosok lelaki yang sepertinya seumuran dengan dia dan Arbian.
" om , itu bukannya Sisil?"
Naufal yang tadi tengah fokus dengan ponselnya langsung menoleh kearah yang di tunjuk oleh Dean. Matanya membola melihat apa yang dia lihat , rahangnya mengetat dengan tangan terkepal. Gadis yang tertuduh menjadi dalang hancurnya persahabatan putranya yang sialnya adalah kekasih putranya itu kini terlihat tengah bermesraan dengan seorang laki laki yang diperkirakan seumuran dengan Arbian.
Pemuda itu terlihat mengecup pipi Sisil dengan tangan yang melingkar di pinggang ramping gadis itu. Setelah itu mereka masuk kedalam mobil dan pergi dari sana.
" gadis tidak tahu diri . Jadi dia selingkuh dari putraku ." Geram Naufal.
" kita ikuti mereka Dean"
Setelah melihat itu , mereka sepakat untuk mengikuti Sisil dan pria misterius yang diduga selingkuhan Sisil.
Mobil yang mereka ikuti turun di sebuah kos kosan. Dilihat dari luar kosan itu terlihat bersih dan rapih namun sepertinya cukup sepi dilihat dari pintu pintu kosan yang banyak terkunci.
Sebelum turun dari mobil , Naufal membagian lokasi pada putranya agar segera menyusul. Entahlah feeling Naufal mengatakan ada sesuatu yang akan terbongkar.
*
*
*
Setelah beberapa menit , Arbian datang bersama dua sahabatnya karena memang tengah bersama saat Naufal memintanya untuk datang.
" ada apa Dad ?" Tanya Arbian ,
Wajah Arbian yang tadi penuh raut penasaran kini berubah masam saat melihat sosok Dean disamping ayahnya dengan seorang lagi yang tidak ia ketahui itu.
" ngapain lo disini." Ucapnya tak suka pada Dean yang langsung membuat Dean mendengus kesal.
" sudah jangan bertengkar. Daddy menyuruhmu kesini karena disini ada kekasihmu didalam salah satu kosan itu bersama seorang pria." Lerai Naufal yang enggan ada keributan.
" Daddy nuduh Sisil selingkuh? Jangan bilang daddy kehasut si penghianat ini."
" tidak . Jika tidak percaya tanya bapak ini saja mereka memang sudah sering di laporkan karena meresahkan. Makanya ini beliau sebagai pemilik kos ingin melihat langsung apa yang mereka lakukan." Jawab Naufal yang membuat Arbian menatap pada pria paruh baya berkumis tebal itu.
" betul mas . Kamar itu memang sudah meresahkan penghuni lainnya. Apalagi saat jam seperti ini saat penghuni lainnya sedang tidak ada di kamar." Sahut bapak berkumis itu.
*
*
*
Keenam orang itu kini sudah berada di depan pintu kamar kos yang dicurigai keberadaan Sisil di dalam nya.
Saat hendak mengetuk pintu , mereka mendengar suara orang mengobrol dari dalam yang kebetulan ruangan itu tidak kedap suara. Sayangnya suara perempuan didalam sana terdengar sedikit aneh seperti tengah menahan sesuatu.
" jadi , kamu kesini kekasih mu itu tahu tidak ?" Tanya laki laki itu.
" tid.. ahh . Dia sedanghhh bersama para sahabatnya"
" lalu hubungan dia dengan sahabatnya itu bagaimana ? Apa sudah berbaikan ?"
"Belum .. uuhh lebih dalam ko.. "
Tak lama terdengar suara peraduan kulit yang membuat keenam orang bergidik jijik.
" mereka masih .. ahh.. bertengkar " lanjut gadis itu.
" Arbian sungguh bodoh , padahal Dean tidak bersalah malah di musuhi." Ujar pemuda itu terkekeh membuat Arbian tersentak.
" iyaahh dia memang bod.. oohhh "
" padahal .. aku yang mencium Dean ahhh"
Deg!
Jantung Arbian berdegup kencang saat mendengar suara yang sangat ia kenali itu. Namun , ia berusaha menapiknya.
" pak , tolong buka sekarang pintunya." Pinta Arbian dengan raut wajah yang pias.
" baik mas"
Brakk !!
Dobrakan kasar itu membuat dua orang berjenis kelamin berbeda itu tersentak kaget dengan tubuh polos yang masih saling bertindih di atas sofa itu.
Keenam orang itu juga ikut tersentak melihat hal tak senonoh yang ada di depan mata mereka. Membuat mereka membuang muka jijik.
Begitu juga Arbian merasa kecewa dan jijik melihat kekasihnya tengah bergumul dengan laki laki lain. Padahal selama ini dia kira Sisil adalah orang yang polos.
" Ar.. arbian " lirih gadis itu. Namun Arbian mengabaikannya ia memilih untuk keluar dari kamar.
" kalian kenakan pakaian kalian dulu , kami akan menunggu di luar setelah itu kalian harus menjelaskan semuanya." Ucap pemilik kosan marah.
Bagaimana tidak marah jika tempat usahanya di jadikan tempat berbuat maksiat. Selagi menunggu keduanya kembali berpakaian keenam orang itu menunggu di depan.
Arbian , pemuda itu tampak kacau saat ini. Dia bersandar pada tembok dengan menjambak rambutnya.
" Ar " lirih parah sahabatnya.
Mereka benar benar merasa kasihan pada Arbian saat ini. Padahal kemarin ia terang terangan membela kekasihnya tapi nyatanya fakta sesungguhnya lebih menyakitkan. Jadi selama ini bukan sahabatnya lah yang salah tapi kekasihnya.
" Arbian ." Panggil Dean.
Arbian mendongak menatap wajah Dean yang tengah tersenyum begitu tulus. Arbian malu berhadapan dengan Dean kali ini mengingat prilakunya yang selalu buruk pada pemuda itu.
" gue bodoh yan , gue bodoh " ucap Arbian mulai terisak. " gue lebih percaya ular itu ketimbang lo sahabat gue ." Lanjutnya.
Dean menggeleng lalu menepuk bahu Arbian pelan. "enggak kok , lo ga bodoh wajar kalo lo marah saat denger cewek lo di lecehin. gue pun bakal lakuin hal yang sama kayak lo kalo ada di posisi lo."
" tapi , gue ,--" Arbian sudah tak mampu berkata kata lagi perlakuannya pada Dean sungguh sangat jahat.
" sudah , yang jelas lo udah percaya kan kalo gue ga bersalah dan lo juga tau kan sekarang gimana cewek lo? Gue mohon sama lo , jangan terkecoh lagi. Dia ga baik untuk lo."
Arbian mengangguk , lalu dengan gerakan cepat Dean merengkuh tubuh sahabatnya. Yang tak lama langsung diikuti oleh kedua teman yang lainnya. Melihat keempat pemuda yang saling berpelukan saling memberi kekuatan dan semangat membuat senyum Naufal mengembang. Akhirnya persahabatan putranya kembali utuh.
*
*
*
Setelah penggrebekan itu , kedua orang tua pelaku di datangkan untuk mediasi.
Hingga keputusan akhirnya pemuda yang bersama Sisil itu. Yang tak lain bernama Riko itu di usir dari kosan itu. Sedangkan Sisil akan di pindahkan oleh orang tuanya ke luar negeri karena tak kuasa menahan malu pada Arbian dan orang tua Arbian.
Hubungan Riko dan Sisil sebenarnya hanyalah sebatas friend with benefit saja. Tidak ada hubungan spesial hanya untuk saling memberi kepuasan saja.
Sedangkan hubungan Arbian dan Sisil pun kandas hari itu juga. Arbian enggan melihat wajah Sisil sama sekali sekalipun gadis itu sudah bersimpuh di bawah kakinya.
Flashback off
...****************...