Kirani Adzkia murid murid kelas 12 di nikahkan dini dengan Abian Kemal Mahardika murid kelas 12 juga berdasarkan pertanggungjawaban nya pada malam dimana kesucian seorang Kiran di renggut paksa oleh Abi karena mabuk.
Mereka berdua yang hidup tanpa cinta pada awalnya namun,atas dasar tanggung jawab.
Hingga Abi meninggalkanya tanpa pamit dan ternyata Kiran sedang hamil.Rasa kecewa pada Abi membuatnya pergi menjauh dari kehidupan Kota dan ikut dengan seseorang yang selalu ada buatnya untuk memulai hidup barunya.
Namun,takdir yang membawa Kiran kembali bertemu kembali dengan Abi di waktu yang cukup lama.Namun,kekecewaan Kiran tetap tertanam dalam jiwa nya.
Bagaimana kisahnya jika sang buah hati menginginkan seorang ayah.
Ikuti kisahnya dalam Menikah Muda sampai selesai...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puspa Arum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#Tes DNA
" Om Abi..!!" teriak Bia saat melihat mobil Abi berhenti di depan halte dekat rumahnya.
" Jangan lari-lari bisa jatuh nanti..!!" seru Abi melihat Bia yang berlari menuju mobilnya.
" Hehehe...Om Abi makin lama sama persis kayak mam kalau lagi ngomel.." ledek Bia.
Abi menghela nafasnya dengan kasar mendengar ledekan Bia.Jangan kan marah yang ada Abi melihat semakin menggemaskan sosok seorang Abia di matanya.
" Mama masuk apa kerjanya?" tanya Abi saat mobil nya bergerak menuju sekolah Abia.
Kegiatan Abi setelah tahu jika Abia anak dari Kiran kini,kegiatannya bertambah seperti mengantar jemput anak ABG itu.
" Kenapa emangnya Om,kepo..!!"
" Bukan Kepo, habisnya kamu pagi-pagi sudah chatt Om minta bareng ke sekolah nya." Ujar Abi supaya tidak ketahuan keponya dengan info sang istri.
" Mama masuk pagi jam 6 tadi ,jadi..nanti mama bisa jemput aku Om, dan hari ini Om bebas tugas buat jemput aku."
" Apalah daya saya cuma cadangan .." ucap Abi dengan lagaknya yang sedih seperti teraniaya.
" Drama deh Om nih ." ucap Bia memutar bola matanya.
Setelah dua puluh menit mereka sampai di sekolah Bia.
" Ini uang jajan buat kamu.." ucap Abi menyodorkan lima lembar uang cash pecahan 100rb dari dompetnya.
" Buat Bia Om,tapi..ini banyak banget..cukup satu saja Om.Nanti,Om bangkrut lagi kalau ngasih aku banyak duit." ucap Bia menarik selembar uang kertas itu.
" Emang cukup untuk jajan itu?" tanya Abi heran dengan gadis itu.
" Lebih dari cukup lah Om paling mahal di kantin paling beli bakso 15rb sama es teh 5rb ..masih banyak sisa nya kan?" ucap Bia
Sebenarnya Abi pun tahu jika harga makanan di kantin di bawah harga dua puluh ribu
" Memangnya mama kasih kamu uang saku berapa ?" tanya Abi
" 5orb buat dua hari." jawab Bia enteng
" Hahh..Astaga Kiraannn...!!" gumam Abi yang masih terdengar oleh Bia
" Emang kenapa sama mama,Ohhhh.. jangan-jangan Om naksir mama eaa...,Om suka kepoin mama yaaa,hayooo... ngaku...!!" goda Bia.
" Anak kecil bisa bae kalau ngeledek,Om saja belum pernah ketemu sama kenalan sama mama kamu,gimana mau naksir mama kamu.." elak Abi.
"Bukan naksir lagi dengan mama kamu tapi,dia wanita yang aku cintai."batin Abi
" Iya juga yaa..." gumam Bia.
" Sudah sana turun, sebentar lagi bell masuk tuh..!!" seru Abi.
" Ehhhh...iya,bye Om.." seru Bia sambil melepaskan seatbelt.
Abi menyodorkan tangannya di depan Bia.
" Ngapain tangan Om, pegel?" tanya Bia melihat Abi menyodorkan tangan nya di depan wajahnya.
" Salim lah..anggap saja Salim sama papa kamu !!" ujar Abi.
" Om ada-ada saja ,Aku aja nggak tau muka papa aku bahkan nama ...Om sok sok an mau kayak papa ..sudahlah, aku telat...bye..!!" tolak Bia yang langsung keluar dari mobilnya.
Mendengar alasan Bia menolak untuk Salim padanya membuat Abi makinerasa sesak dadanya.
" Kiran , sebenarnya siapa Bia.Apa dia anak kita?" gumam Abi dengan memasukkan sesuatu ke plastik yang sudah dia sediakan.
Abi langsung menuju perusahaan nya karena memang ada meeting pagi untuk hari ini.
Sampai di lobby kantor Abi melangkah menuju ruangannya, langkahnya tegap dan pandangannya lurus ke depan dengan tatapan mata yang tajam.
Abi memang terkenal dengan boss Arrogan dan cenderung dingin pada karyawan nya.Kejam itu sudah melekat di diri Abi.
"Luti,suruh Vian ke ruangan saya." ucap nya pada sang sekretaris.
" Baik Pak." jawab Luti singkat.
" Huft..sudah lima tahun kerja disini.Baru mau dua bulan dia stay di sini tiap hari di bikin spot jantung." gumam Luti
.
.
" Ada apa Lo nyari gue?" tanya Vian saat masuk dalam ruangan Abi
" Gue ada tugas buat Lo." ucap Abi dan menyerahkan sesuatu pada Vian
" Apa nih maksudnya?" tanya Vian penasaran
" Tolong Lo lakukan test DNA antara gue sama Bia." ucap Abi sukses membuat Vian terkejut.
" Hahh..Lo yakin,Bia anaknya Kiran?" tanya Vian
" Hemmm...berapa lama kira-kira hasilnya keluar?"
" Paling dua Minggu paling cepet." ucap Vian
" Gue mau cepet ,dan lakuin di AK Mahardika Hospital,tolong rahasiakan." ucap Abi
" Baiklah,gue kasih ke Rio." ucap Vian
" Jangan sampai ada yang tahu kecuali Lo,Rio sama gue dulu." ucap Abi
" Iya ,beres." jawab Vian. " Bi,kenapa Lo lakuin test DNA ini sama tuh bocah?" tanya Vian
"Entahlah, sepertinya ada sesuatu yang narik dia selalu ada di dalam otak gue Yan.." jawab Abi
" Hahh..okelah,tapi..gue pengen Lo tahu jika dia anak Kiran.Jika pemeriksaan itu menyatakan dia bukan anak Lo atau misalnya kebalikannya sikap Lo sama dia apa akan berubah?" tanya Vian
"Aku sudah terlanjur sayang sama gadis itu, entahlah..dia begitu saja masuk dalam hatiku Yan." terang Abi dengan membayangkan wajah Bia yang menggemaskan.
" Sayang sebagai anak mungkin aku bisa ngerti,jangan sampai sayang kamu itu menimbulkan perasaan yang lain Bi.." ujar Vian
" Kalau perasaan cinta antara pria dan wanita itu seperti nggak ada,hanya rasa sayang seperti Om dengan ponakan atau bahkan dengan anak." ucap Abi dengan yakin.
" Okelah..gue langsung hubungi Rio buat hasil tercepat " ucap Vian dan keluar dari ruangan Abi.
.
.
.
Di Rumah Sakit Kiran sedang berada di kantin Rumah Sakit bersama teman sesama perawat yaitu Ambar yang sama-sama bertugas di UGD.
" Ira..aku dengar Dokter Candra suka sama kamu yaa?" tanya Ambar
" Hahh..kata siapa,gosip saja kamu.." ucap Kiran
" Tapi, suster Mila bilang..Dokter Candra itu kalau lihatin kamu itu kayak orang kagum gitu Ra .." ucap Ambar
" Kalian ini ada-ada saja, semuanya aku anggap sebagai teman.Lagian aku sudah tua Ambar,anak ku saja sudah gadis." ucap Kiran
Uhuk uhuk uhuk
" Minum dulu,jangan kaget gitu dong. " ucap Kiran menyodorkan minuman pada Ambar.
" Kamu kira-kira dong Ira kalau mau bikin kaget.." ucap Ambar
" Apa yang salah coba ,aku ngomong sebenarnya kok." ucap Kiran
" Kamu serius sudah punya anak?" tanya Ambar
" Aku serius punya anak,sudah kelas 3SMP malahan.." ucap Kiran santaim
" Suami kamu?"tanya Ambar makin penasaran dengan kehidupan pribadi Kiran.
" Suami ku ,entah kemana..dari aku tamat SMA hamil Bia anak ku,aku belum ketemu lagi sama dia.Mungkin dia sudah bahagia sama dengan yang lain." ucap Kiran
"Maaf Ra,apa suami kamu ninggalin kamu?" tanya Ambar penasaran.
" Entahlah,saat tiga bulan dia nggak pulang aku terpaksa harus pergi dari tempat suami aku ,karena aku nggak mau menunggu tanpa kepastian." terang Kiran
" Kamu sudah bercerai dengan suami kamu ?" tanya Ambar
" Dia belum mengucapkan talak padaku,jika aku menggugat pun,kita hanya nikah sirih."jelas Kiran
Ambar mendengar penuturan Kiran terasa susah percaya dengan Kiran yang berstatus punya anak.Karena memang Kiran terlihat masih sangat muda walaupun umurnya 33th.
Bersambung
astagaaaaa author bikin ngakak typo nya kebangeten aku sampai baca berkali-kali itu kata" ttp ngakak