NovelToon NovelToon
Bidadari Penghapus Luka

Bidadari Penghapus Luka

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Nikahmuda
Popularitas:7.5M
Nilai: 4.5
Nama Author: ujungpena90

Hasna berusaha menerima pernikahan dengan seorang laki-laki yang tidak pernah ia kenal. Bahkan pertemuan pertama, saat keduanya melangsungkan akad nikah. Tak ada perlakuan manis dan kata romantis.

"Ingat, kita menikah hanyalah karena permintaan konyol demi membalas budi. jadi jangan pernah campuri urusan saya."
_Rama Suryanata_


"Terlepas bagaimanapun perlakuanmu kepadaku. Pernikahan ini bukanlah pernikahan untuk dipermainkan. Kamu telah mengambil tanggung jawab atas hidupku dihadapan Allah."
_Hasna Ayudia_

Mampukah Hasna mempertahankan keutuhan rumah tangganya? Atau justru menyerah dengan keadaan?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ujungpena90, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3

Beberapa mobil boks berhenti di depan sebuah gedung hotel. Kemudian menurunkan banyak kotak berisi nasi dan kue. Terlihat Hasna juga turut hadir disana.

Tangan kanannya merogoh ponsel dalam tas selempang kecil yang menggantung dipundaknya. Hasna bermaksud menelepon tante Rosita, yang kebetulan memesan katering di tempat usahanya.

Namun getakannya terhenti saat seorang pemuda yang tak lain adalah Kevin, berjalan menghampirinya.

"Mbak Hasna." Sapa Kevin, gadis berjilbab marun itupun menoleh ke arah sumber suara.

"Mas Kevin, assalamu'alaikum." Ucapnya seraya menangkupkan kedua telapak tangannya di depan dada.

"Wa...Wa'alaikumussalam." Jawab Kevin sedikit canggung, karena hampir tidak pernah ia mengucapkan salam jika bertemu seseorang.

"Mbak Hasna mau bertemu dengan mama saya?" Tanya Kevin yang berusaha menghilangkan kecanggungan yang ada pada dirinya.

"Iya mas. Tante Rosita nya ada?"

"Ada, mari ikut saya mbak." Kevin mempersilahkan Hasna untuk masuk ke dalam gedung.

"Panggil saja saya Hasna, sepertinya usia saya masih dibawah mas Kevin. Saya merasa tidak enak."

"Ah...baiklah, jadi berasa tua saya." Kekeh lelaki itu.

"Silahkan."

Hasna mengekori langkah Kevin untuk bertemu mamanya.

"Assalamu'alaikum tante." Hasna bersalaman dengan Bu Rosita.

"Wa'alaikumussalam, nak Hasna." Jawab Bu Rosita, namun matanya mengarah pada sang putra. Ekspresi yang sama ditunjukkan oleh bu Rosita saat menjawab salam dari Hasna. Kevin hanya tersenyum canggung melihat tatapan sang ibu.

"Apa ada hal yang serius, yang perlu dibicarakan sama tante?." Ucap Bu Rosita mengawali pembicaraan dengan gadis muda di hadapannya itu.

"Iya tante. Saya ingin menitipkan dua ratus boks nasi beserta kuenya untuk dibagikan juga pada anak-anak yatim. Mohon diterima ya tante." Ucap Hasna dengan sopan.

Bu Rosita sedikit terkejut dengan ucapan Hasna, pun dengan Kevin.

"Bukannya tante tidak mau menerima, tapi untuk apa nak Hasna? Tante bahkan memesan lebih, agar tidak sampai ada yang tidak kebagian. " Wanita paruh baya itu sedikit bingung dengan perkataan Hasna.

"Kebetulan tante mengadakan acara amal untuk anak-anak yatim. Jadi saya menitipkan sedekah atas nama orang tua saya untuk mereka. Semoga mereka berkenaan mendoakan kebaikan untuk kedua orang tua saya tante." Jawab Hasna dengan tatapan mata sendu dan seulas senyuman.

"Diterima ya tante." Ucapnya lagi, dan terdengar seperti sebuah permohonan.

"Baiklah, saya akan sampaikan nanti." Jawab Bu Rosita akhirnya.

"Terima kasih banyak tante, kalau begitu saya permisi. Assalamu'alaikum." Pamit Hasna sambil menjabat tangan Bu Rosita dan menangkupkan kedua tangannya kepada Kevin.

"Wa'alaikumussalam." Jawab Kevin dan Bu Rosita bersamaan

Hasna pun meninggalkan tempat acara, menyisakan Kevin beserta ibunya yang terpana akan tingkah gadis bergamis panjang itu.

"Bagus, pertahankan boy." Ucap Bu Rosita sembari menepuk pundak putranya. Seketika Kevin mengalihkan pandangannya pada ibunya.

"Maksud mama apa?" Kevin sedikit bingung dengan perkataan sang ibu.

"Dia gadis yang baik, sopan dan sangat lembut. Mama suka itu. Mama akan sangat bersyukur jika dia bisa menjadi pendamping hidup kamu." Ucap wanita itu dengan senyuman yang sangat lebar.

"Ma, Kevin baru mengenalnya semalam. Itupun tidak disengaja. Siapa tau dia sudah memiliki pasangan, bahkan sudah bersuami."

"Mama yakin dia masih single, mama tidak melihat ada cincin melingkar di jari manisnya." Sanggah ibunya.

"Kalau dia sudah memiliki kekasih?"

"Tidak mungkin. Modelan gadis seperti Hasna, tidak akan mau yang namanya pacaran."

"Terus, buat apa mama suruh Kevin buat deketin dia?" Seketika sang ibu memukul lengan putranya itu. Sepertinya sang putra masih belum bisa menterjemahkan maksud perkataannya.

"Siapa yang suruh deketin buat pacaran? Lamar dia, jadikan menantu di keluarga kita." Jawab Bu Rosita tanpa ragu dan berlalu meninggalkan sang putra. Seketika mulut Kevin terbuka saking terkejutnya dengan ucapan sang mama.

***

Semakin hari kesibukan Hasna semakin bertambah, seiring akan dibukanya restoran barunya.

Hasna ingin merintis usaha Restoran setelah memiliki tiga usaha ketering dan dua toko cake and pastry. Dulu itu adalah impian almarhum kedua orang tuanya. Dan sekarang Hasna berhasil merealisasikan mimpi orang-orang terkasihnya itu.

Acara tinggal dua hari lagi. Hasna memeriksa ponselnya, barangkali ada panggilan atau pesan dari sang kakek. Mengingat akhir-akhir ini ia pulang setelah sang kakek beristirahat. Jarang ada waktu untuk sekedar mengobrol berdua.

Ternyata banyak sekali pesan dari beberapa customer dan para EO yang menangani grand opening H.Ay Restaurant, restoran miliknya. Ada satu pesan yang menarik atensinya, pesan dari nomer yang tidak dikenal.

~Assalamu'alaikum Hasna. Ini tante Diana, istri om Andi.~

Sekilas ia membaca pesan teks yang dikirimkan padanya. Kedua alisnya bertaut setelah membacanya.

"Tante Diana? Om Andi? Mereka siapa?" Gumamnya

Drrrtt...drrrtt...

Suara panggilan dari ponselnya membuyarkan lamunannya. Ternyata dari nomer yang sama. Segera diangkatnya untuk menjawab rasa penasarannya.

"Halo, assalamu'alaikum." Sapanya

"Wa'alaikumussalam Hasna. Ini tante Diana, istrinya om Andi." Terdengar suara seorang wanita memperkenalkan dirinya.

"Kakek Rusdi sudah bercerita kan sama Hasna?" Hasna masih diam menyimak perkataan wanita di seberang telepon.

"Rencananya, insyaallah besok malam kami akan ke rumah untuk membahas tentang kamu dan anak tante. Semoga kamu sudah mendapatkan jawabannya ya, sayang." Sambungnya.

Deg... ternyata masalah itu. Lidah Hasna tiba-tiba menjadi kelu. Tak sepatah katapun yang mampu terucap.

"Hasna, kamu masih disitu kan, sayang?" Tanya Bu Diana, karena tak ada sahutan apapun dari lawan bicaranya.

"I...iya tante. Nanti akan saya sampaikan sama kakek perihal kedatangan tante ke rumah." Akhirnya ada juga kata yang terucap.

"Ya udah kalau begitu, tante tutup dulu ya teleponnya, assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumussalam." Sambungan pun terputus.

Ditatapnya sejenak layar ponsel miliknya. Hasna hampir saja melupakan pembicaraannya bersama sang kakek tempo hari. Bahkan benar benar tidak mengingatnya..

Dia begitu sibuk dengan pekerjaannya. Hasna mencoba tenang dengan menghela nafas sepenuh dada. Telepon barusan benar benar menyita pikirannya.

Tak pernah terpikirkan sebelumnya, jika ia harus menikah di usia muda. Bahkan usianya belumlah genap dua puluh tiga tahun. Masih banyak yang ingin ia capai sebelum di sibukkan dengan masalah rumah tangga.

Hasna memijit keningnya perlahan. Berkali kali menghela nafas dan menghembuskannya perlahan.

Pikirannya benar benar terpecah. Seharusnya masalah pribadi tak boleh dicampur adukkan dengan masalah pekerjaan. Dia harus profesional.

Segera ia tuntaskan pekerjaannya yang tinggal sedikit lagi. Ia tak mau sampai membawa pekerjaan ke rumah, disaat fokusnya terpecah.

Segera ia menyambar kunci mobilnya dan pulang untuk menemui sang kakek. Mumpung masih sore, masih ada waktu baginya untuk membicarakan hal ini.

"Mbak Dina, aku pulang duluan ya. Kalau ada apa-apa segera hubungi aku." Hasna berpamitan kepada salah satu pegawainya.

"Baik mbak Hasna, hati-hati dijalan."

"Makasih mbak, assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

1
Rusliaty Mokodompit
lanjutkan
Rusliaty Mokodompit
Kalau saya punya suami seperti itu,pasti minta cerai.
Rusliaty Mokodompit
Banyak iklan
Heryanti
Luar biasa
Reni Setia
makasih untuk novelnya
Fajar Ayu Kurniawati
.
Tika purnamasari
nyesek sekali😭😭
Yusmiati
mau ya jodoh Kevin sama Nayla aja
Wati Watipristika
Luar biasa
Heksa Suhartini
Kecewa
Heksa Suhartini
Buruk
Yuni Ngsih
Alhamdulillah akhirnya selesai ,alur eritranya Author sangat bgs ...trskan pd novel" ceritra yg lain ...ok
Boy Chf
mantap
Arrum Novalgina
ya Allah thor kau jahat pula Ama Kevin
Khusnul Khotimah
Harusnya Rama langsung ber erita saat kejadian
Sarah Alkansa
MaaSyaaAlloh Tabaarokalloh.. ini cerittany bagus.. Bnyk ilmu2 yg bermanfaat didalamny
Syabariah BidolS
Kereenn 👍
sukesikusno waluyo
nelangsaaa
Khusnul Khotimah
hasna benar benar wanita sholihah.Calon bidadari syurga
Anonymous
p
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!