NovelToon NovelToon
Transmigrasi Carra

Transmigrasi Carra

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Time Travel / Transmigrasi ke Dalam Novel / Identitas Tersembunyi / Penyeberangan Dunia Lain
Popularitas:15.2k
Nilai: 5
Nama Author: iiyn_blue

TRANSMIGRASI

Yah.. Mungkin itu nama yang cocok untuk situasi Carra saat ini yang tiba-tiba saja terbangun di dunia antah berantah dengan dirinya yang memasuki raga seorang gadis cantik bermata biru pekat sepakat lautan dalam yang menghanyutkan.

Entah bagaimana dirinya bisa masuk ke dalam raga gadis yang Carra ketahui bernama Carla Ransiska Atmaja ini, nama yang hampir mirip dengan namanya.

Dibalik kejadian yang tak masuk akal ini, ada sebuah misteri yang membuat Carra mau tak mau harus mengungkap tuntas misteri itu. Agar dirinya bisa kembali ke raganya seperti semula. Itu adalah kunci satu-satunya yang akan mengantarkan Carra kembali ke raganya.


Baru belajar menulis! Maaf kalau gak sesuai ekspetasi, mohon jangan terlalu berharap!


#Cover by pinterest

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iiyn_blue, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPISODE 18

Ceklek.

Pintu kamar Carra dibuka oleh seseorang dari luar, dan masuklah Calvino ke dalam. Calvino melihat Carra yang masih tidur diatas kasurnya mulai mendekatinya lalu duduk di pinggir kasur samping tubuh Carra.

Calvino memandangi wajah Carra yang masih tertidur dengan pulas itu, Calvino membelai pipi Carra dengan lembut, dia pandangi wajah cantik jelita milik Carra, jika mengingat perlakukan Arka terhadap Carra membuatnya sangat emosi dan marah sampai mereka pun harus berakhir dengan adu jotos.

Flashback on.

Setelah kepergian Carra dan Verana ke ruang BK, Calvino segera mendekati Arka, berdiri berhadapan dengan Arka. Sedangkan Arka menatap datar Calvino yang ada di depannya.

Semua murid saat itu sudah pergi ke kantin sesaat setelah mendengar bel istirahat berbunyi. Jadi aksi Calvino yang memperingati Arka tak menjadi pusat perhatian banyak murid, hanya ada Black dan teman-temannya yang lain.

"Jangan dekati Carla!" Arka menaikkan sebelah alisnya seolah menantang Calvino.

"Apa hak lo ngelarang gue?" Arka berucap datar. Calvino tak langsung menjawab pertanyaan dari Arka, dia menatap dingin Arka yang ada di depannya.

"Kira-kira apa ya hubungan antara kakak kelas itu dengan Carla, Val?" Valo yang ditanya Bailen menggidikan bahunya. "Mana gue tau"

"Gue kakaknya! jadi gue punya hak untuk ngelarang lo dekat dengan Carla!" Ucap Calvino penuh penekanan.

Arka menaikkan sebelah alisnya. "Lo hanya kakaknya! bukan kekasihnya! Carla yang nantinya akan memilih dengan siapa dia bersama! jadi lo gak punya hak untuk ngelarang gue dekat dengannya!" Ucapnya penuh penekanan.

"Heh! Carla gak akan memilih lo!" Calvino tersenyum mengejek.

"Gue pastikan Carla akan memilih gue!" Arka menatap tajam Calvino. Calvino yang mendengar itu seketika emosinya tersulut, giginya berkemelatuk, mengepalkan tangannya kuat, otot-otot rahangnya mulai bermunculan tanda jika Calvino sedang sangat marah saat ini.

Black yang melihat perdebatan antara mereka berdua menatapnya datar.

"Wih si bos bicara lebih dari beberapa kata cuy!" Heboh Bailen. Valo yang ada di sampingnya membekap mulut Bailen. "Diam sat!" Bailen memukul punggung tangan Valo yang membekapnya, lalu tangan kanannya memberikan tanda 'ok' agar Valo melepaskan bekapannya.

Valo yang mengerti melepaskan bekapannya, lalu mengelap tangan bekas bekapan di mulut Bailen ke baju Bailen. "Bau Jigong anjir!" Bailen melototkan matanya. "Siapa suruh lo bekap mulut gue anj"

Tak tak.

Dua jitakan mendarat di kepala Bailen dan Valo. "Diam bego!" Valo dan Bailen mengelus kepalanya yang dijitak Abino, mereka berdua lalu melototkan matanya kearah Abino. Adrisna yang menyaksikan itu hanya bisa terkekeh sambil menggelengkan kepalanya.

Tiba-tiba saja Calvino memukul Arka tepat di rahangnya dengan keras.

Bugh!.

Muka Arka tertoleh kesamping, badannya sedikit limbung karena belum siap dengan pukulan tiba-tiba yang diberikan Calvino untuknya.

Arka menyeka bibirnya yang sedikit mengeluarkan darah, melirik Calvino lalu membalas melayangkan pukulan ke rahang Calvino.

Bugh!.

Muka Calvino tertoleh kesamping, lalu keduanya langsung saling memukul dengan brutal.

Bugh!

Bugh!

Bugh!

Bugh!

Dua pukulan Calvino layangkan di bawah dagu serta perut Arka, begitupun sebaliknya, Arka juga membalas pukulan Calvino di area yang sama.

Black dan teman-temannya yang menyaksikan itu segera mendekati keduanya lalu memisahkan Arka dan juga Calvino. Black dan Adrisna yang menahan kedua tangan Arka sedangkan Bailen dan Valo menahan kedua tangan Calvino.

"Gue peringatin sekali lagi! jangan dekati Carla!" Calvino menatap tajam Arka, Ucapannya penuh penekanan dan ancaman.

"Heh! gue gak butuh ijin lo!" Arka tersenyum remeh. Calvino yang melihat itu ingin maju namun tidak bisa karena pergerakannya di tahan oleh Bailen dan Valo. Calvino lalu menyentak kasar tangannya dari cekalan Bailen dan Valo. Calvino menatap tajam Arka begitupun sebaliknya, Arka juga menatap tajam Calvino.

Tidak jauh dari tempat perkelahian Calvino dan Arka ada Terra yang sedang memperhatikan dan juga menguping pembicaraan keduanya, lalu Terra segera pergi untuk menghampiri Carra di ruang BK.

"Udah bos, mending kita pergi menemui Carla aja bos" Usul Bailen. Arka melepaskan tangannya dari cekalan Black dan juga Adrisna, lalu segera beranjak pergi dari tempat itu menuju ke ruang BK untuk menghampiri Carra. Teman-temnannya yang melihat Arka pergi segera menyusulnya, tak terkecuali Calvino juga ikut menyusul untuk menghampiri Carla di ruang BK.

Flashback off.

Carra yang merasakan pipinya ada yang membelainya membuka matanya perlahan, lalu matanya melihat Calvino yang duduk di sebelahnya.

"Kak? ngapain di sini?" Ucapnya dengan suaranya yang serak khas bangun tidur. Carra bangun lalu duduk di kasurnya menatap Calvino.

Calvino menatap lembut Carra namun wajahnya masih terlihat datar. Calvino memegang rahangnya yang lebam dan juga sudut bibirnya yang ada jejak darahnya. "Bantuin obati kakak dong Honey" Carla terdiam sebentar menatap yang di sentuh Calvino, lalu mengangguk mengiyakan untuk membantu mengobati Calvino.

"Sebentar aku ambil kotak p3k nya dulu" Carra lalu turun dari kasurnya menuju meja belajarnya untuk mengambil kotak p3k.

"Kemarilah kak" Calvino menghampiri Carra yang duduk di sofa, lalu mendudukan dirinya di sofa samping Carra. Mereka berdua saling berhadapan lalu Carra segera mengobati Calvino.

Carra mengobati lebam yang ada di rahang Calvino terlebih dulu setelah itu dia mengobati sudut bibir Calvino, muka mereka sangat dekat saat ini, sampai-sampai keduanya bisa merasakan hembusan nafas dari keduanya.

Calvino menatap dalam Carra, lalu tangan kirinya terangkat untuk membelai pipi Carra, Carra menghentikan pergerakan tangannya yang mengobati Calvino, lantas matanya menatap mata Calvino, keduanya saling menatap dengan pandangan yang berbeda, Carra yang menatap was-was kearah Calvino, sedangkan mata Calvino beralih menatap bibir Carra seakan ingin melumat habis bibir mungil merah milik Carra itu.

Jempol Calvino membelai bibir Carra perlahan, lalu mukanya mulai mendekati wajah Carra, memiringkan mukanya untuk mencium bibir Carra, sebentar lagi bibirnya akan menempel dengan bibir Carra namun Carra malah memundurkan mukanya, telapak tangannya berada di mulut Calvino.

"Aku sudah selesai mengobati mu kak" Carra segera berdiri dari duduknya, merapihkan kotak p3k lalu menaruhnya lagi di tempat semula.

Calvino menatap datar Carra lalu berucap. "Jangan dekati Arka!" Ucapnya dengan suara rendahnya. Carra berbalik menatap Calvino, menaikkan sebelah alisnya. "Kenapa?" Tanya Carra.

"Kakak tidak suka kau berdekatan dengannya!" Carra yang mendengar itu memberikan senyum tipisnya. "Aku tidak dekat dengannya kak"

"Tapi dia berusaha mendekati mu Honey!"

"Yang terpenting aku tidak ada hubungan dengannya kak" Calvino yang medengar itu tersenyum manis.

"Baguslah kalau kau tidak ada hubungan dengannya, karena kau hanya milik ku Honey!" Senyuman Calvino memang manis, hanya saja dibalik senyumannya itu mengandung obsesi yang besar terhadap Carra. Carra tau sedari awal Calvino memang sangat terobsesi dengannya, namun dia tidak mempermasalahkan itu selagi Calvino tak menghambat pergerakannya untuk mengungkap misteri yang ada di dunia novel ini, karena itulah memang tujuannya berada di sini.

Tak lama pintu di ketuk oleh Bi Inem yang menyuruhnya untuk makan malam.

"Kamu duluan saja kak, nanti aku nyusul"

"Baiklah. kakak turun dulu Honey" Carra mengangguk lalu Calvino segera pergi dari kamar Carra.

Carra berjalan ingin ke kamar mandi, namun pergerakannya terhenti karena ada yang melemparkan sesuatu dari balik cendela balkonnya.

Tak!

Carra mendekati cendela itu, membukanya lalu melihat kesekeliling. Tidak ada apa-apa, Carra menggidikan bahunya acuh ingin berbalik dan menutup cendelanya lagi, namun matanya tak sengaja melihat ada gumpalan kertas yang sepertinya berisi batu di bawah. Carra mengambilnya dan membukanya, seketika matanya terbelalak terkejut melihat tulisan yang ada di kertas itu.

Di kertas itu berisi tulisan. "Menjauh dari Arka, Black dan Calvino! atau nyawa lo berada dalam bahaya!"

Carra menatap datar tulisan kertas yang sepertinya di tulis menggunakan darah itu, lalu Carra segera menutup cendela balkonnya kembali lalu segera masuk dan menyimpan kertas itu di laci meja belajarnya.

Carra menghela nafas lelah, masalah satu belum selesai kini muncul lagi masalah lain, sebenarnya ada berapa misteri yang harus di ungkap olehnya! sungguh menjengkelkan. Lalu Carra segera pergi dari kamarnya menuju meja makan.

1
Arvilia_Agustin
Semangat, nulisnya ka Thor
Kartika Lina
kayanya si peneror ini si zufa deh 🤨
PRIYN_027: hihi ntahlah kak, tunggu saja sampai terungkap ya kak/Chuckle/
total 1 replies
PociPan
bagus jg nama calvino kak hee
PRIYN_027: hehhe iyh kak, makasih ya sudah mau mampir/Smile/
total 1 replies
Ibuk'e Denia
aq mampir thor semoga ceritanya bagus
PRIYN_027: makasih sudah mampir, semoga suka ya/Hey/
total 1 replies
iin marlina
apa bukan ortu kandung ya itu
PRIYN_027: terus Carla anak siapa dong🤔


nantikan terus yuuk ceritanya, terimakasih sudah mampir/Kiss/
total 1 replies
Arvilia_Agustin
Cerita nya seru Thor. Walaupun takut ada setan nya, mampir juga yu di karyaku Wanita Tangguh
PRIYN_027: makasih sudah mampir kak/Smile/

siap nanti pasti aku mampir dikaryamu kak/Determined/
total 1 replies
Syiffitria
semangat terus ya kaaaa, 2 /Rose/untuk kakak/Smile//Smile//Smile/
PRIYN_027: wahh makasih banyak ya kak/Kiss//Smile/
total 1 replies
Syiffitria
si bailen ganteng amatttttt
PRIYN_027: iya tapi sukanya usil si Bailen wkwk/Facepalm/
total 1 replies
Syiffitria
calvino psyco amat dahhh/Awkward//Awkward//Awkward/
PRIYN_027: iya, dasar pysco si Calvino/Silent/
total 1 replies
Syiffitria
haduh arka sama black juga calon-calon cowok posesif ini /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
PRIYN_027: hihi iya nih posesif banget sama si Carra/Casual/
total 1 replies
Syiffitria
hihi penasaran deh nnti carra sama siapaaa/Smile//Smile//Smile/
PRIYN_027: sama siapa ya? semuanya aja kali ya hihi/Hey//Chuckle/
total 1 replies
piyo lika pelicia
jangan lupa mampir
PRIYN_027: siap, nanti aku mampir/Smile/
total 1 replies
Lady Naa
semangattt, jgn males update yaa/Smile//Determined/
PRIYN_027: mksh sdh mampir😊
total 1 replies
Ai
semangat up
PRIYN_027: makasih kak, kamu juga semngat🥰
total 1 replies
Zahreeta Jinan
hy kak saya udah mampir ni, jangan lupa mampir di novel aku juga ya,bantu like nya
PRIYN_027: hy juga kak, maksih ya sudah mampir😊
total 1 replies
Bilqies
aku kasih 🌹 lagi biar makin semangat menulisnya /Smile/
PRIYN_027: waah kak makasiih banyak ya😍
total 1 replies
Bilqies
keren Thor
Bilqies
semangat terus menulisnya Thor
Bilqies
hai Thor aku udah mampir yaaa, udah aku subscribe dan kasih 🌹 biar makin semangat menulisnya /Smile/
PRIYN_027: aaa makasih kak udah mampir dan kasih🌹nya😍
total 1 replies
VALLENDA
semangat ❤
PRIYN_027: makasih, kamu juga semangat kak🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!