NovelToon NovelToon
The Final Entity Never Regrets In Reality

The Final Entity Never Regrets In Reality

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Reinkarnasi / Epik Petualangan / Keluarga / Romansa
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: RiesSa

"Namaku ya..."

Siapa nama dari tubuh gadis yang Kumasuki ini? Apa maksud dari semua mimpi buruk sebelum aku masuk ke tubuh ini? Lalu suara yang memanggilku Himena sebelumnya itu, apakah ada hubungannya denganku atau tubuh ini?

"Vıra...panggil saja aku Vıra." Jawabku tersenyum sedih karena membayangkan harus menerima kenyataan yang ada bahwa aku di sini. Benar, inilah Kenyataanku sekarang.

Semua tentangku, dia, dan tragedi pengkhianatan itu, akan terkuak satu-persatu. PASTI....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RiesSa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Conqueror 1

“Selanjutnya adalah pidato sambutan dari perwakilan siswa baru, Zigruth Rockringham, dipersilahkan!”

Prok! Prok! Prok!

Rentetan tepuk tangan menghiasi setiap langkahnya yang tegas, remaja laki-laki dengan kulit cerah dan sorot mata yang serius itu tersenyum tipis penuh keyakinan. Tipikal orang yang selalu mengejar tingkat teratas di dalam hirarki sosial. Dia berdiri di atas podium, berbicara dengan kalimat penuh makna beberapa menit, lalu mengakhirinya dengan ucapan terima kasih.

Sekarang tinggal ke kelas masing-masing dan menunggu instruksi selanjutnya.

Sekali lagi aku mengecek penampilanku dari cermin, rambut pirang cerah sebahu dan mata biru safir. Aku juga memakai seragam khusus STA Ingrid yang didominasi warna biru dan putih. Ok, semua bersih. Saatnya berjalan membaur mengikuti arus kerumunan yang menuju kelas agar tidak mencolok.

Tap…

“Di sini?” Gumamku melihat papan nama kelas bertuliskan 1-Z. Mataku mengintip sejenak mencari tempat duduk mana yang kosong, lalu diam menunggu hingga…

“Mohon perhatiannya, kelas akan dimulai!”

Satu guru perempuan berseragam militer kerajaan Ingrid masuk memulai pelajaran kami. Aku ingat dia adalah guru yang pernah membantuku ketika pertama kali aku datang ke sekolah ini, Bu Sigrune.

“Karena Ibu tidak mau lama-lama, mari kita mulai saja pelajaran pertama kita.” Kata Bu Sigrune keluar ruangan.

Tunggu, mau apa dia?

“Bagaimana dengan perkenalannya Bu?” Tanya seorang siswa.

“Kita lakukan itu nanti. Sekarang kalian ikuti Ibu.” Bu Sigrune langsung keluar kelas tanpa bicara apa-apa lagi.

Kami mengikutinya hingga tiba di lapangan tempat latihan untuk kelas militer. Bersama-sama dengan kelas 1-E, 1-R, 1-S, dan 1-X.

“Sekarang kalian bergantian ambil satu bola kecil yang ada di kotak itu.” Suruh Bu Sigrune sambil menunjuk ke kotak di tengah lapangan.

Satu-persatu dari kami maju. Sepertinya bola yang diambil satu siswa dengan yang lain memiliki pola dan warna yang berbeda, aku sendiri mendapat bola hitam dengan pola garis emas. Setelah semua mengambil bola masing-masing, di saat itulah Bu Sigrune naik ke atas podium dan memberikan pengumuman yang mengejutkan.

“Kalian cari teman kalian yang memegang bola dengan warna dan pola yang sama, lalu berkumpul dan membentuk kelompok dengan teman bola kalian tersebut. Waktunya 20 detik! Bagi siswa yang tidak menemukan sesama pemegang bola yang sama, kalian akan di hukum menjadi relawan kebersihan di sekolah ini selama sebulan. 3, 2, 1, mulai!!!”

Raut muka bingung menghiasi seluruh siswa di lapangan, instruksi dadakan dari Bu Sigrune sukses membuat kami terdiam memproses informasi yang baru didapat.

Tapi tunggu! Bu Sigrune kan guru kelas militer, jadi kalau begitu kelas ini…

Aku segera pergi keluar dari kerumunan dan mencari siswa yang memegang bola yang sama denganku. Beruntung ada satu juga yang keluar dengan bola yang sama. Kalau tidak salah dia siswa yang mendapatkan peringkat dua setelah Zigruth. Aku memberi isyarat agar dia mencari siswa yang sama di dekatnya, dan aku akan mencari di sini. Titik kumpulnya di bawah tiang besi di pojokan lapangan.

Siswa peringkat dua itu mengangguk dan kami segera membaur ke kelas lain mengajak satu-persatu siswa kelompok bola hitam berpola garis emas.

“Ayo! Apa kalian tidak segera mencari? Sebesar itukah keinginan kalian jadi relawan kebersihan sekolah selama sebulan?” Seru Bu Sigrune memperingatkan.

Jreng-jreng! Semua siswa kalang kabut berlarian mencari anggota kelompoknya! Beberapa bahkan malah berputar-putar di tempat kebingungan. Aku melihat mereka semua dari kejauhan bersama kelompok bola hitam emasku. Jumlah kelompok kami sepuluh orang dengan 6 laki-laki dan 4 perempuan termasuk aku sendiri.

“Aku senang ada orang yang sepemikiran denganku.” Siswa laki-laki peringkat dua mengajakku bicara dan memberiku salam tangan.

“Aku juga.” Jawabku pendek membalas salam tangan darinya.

“Terima kasih ya kalian telah mengajak kami tadi, kalau tidak mungkin kami sekarang kebingungan seperti mereka sekarang.” Ucap seorang siswi perempuan dengan bando merah.

“Lihat! Ada yang mengumpulkan kelompoknya dengan menarik perhatian siswa.” Sahut siswa berkacamata.

“Itu ‘kan? Siswa peringkat pertama tes angkatan kita. Kalau tidak salah namanya Zigruth… Apa ya?”

“Zigruth Rockringham, dia dari kelas 1-X sama sepertiku.” Sahut siswa peringkat dua.

Zigruth menarik perhatian dengan membuat sebuah ledakan AURA kecil dengan melempar bola emas berpola gerigi biru ke udara. Berkat itu anggota kelompoknya berkumpul dengan sendiri ke dia tanpa bersusah payah mencari-cari.

“Cara yang menarik juga.” Ucap siswi berambut pirang gelap di sampingku.

“Ya, tapi cara tersebut hanya akan berguna sekali.” Sahutku.

“Kenapa sekali?” Tanyanya.

Aku menunjuk ke beberapa siswa yang mulai mencontoh cara Zigruth, tapi apa yang mereka lakukan malah menambah bingung pencarian antar para siswa. Pasalnya bukan hanya satu siswa yang melakukan hal itu, melainkan hampir seperempat dari kerumunan. Mereka semua kebingungan karena tidak tahu harus berkumpul ke titik yang mana dan siapa.

“3! 2! 1! Berhenti! Bagi yang cuma mendapatkan 3 anggota atau kurang sekarang menepi.” Seru Bu Sigrune.

Dari lima kelas, terbentuk 20 kelompok dengan anggota mulai dari enam hingga sepuluh siswa. Masing-masing dari kelompok berkumpul di posisi yang berbeda di setiap lapangan. Kelompok bola hitam emasku ke bagian tempat yang sama seperti di awal, yaitu di bawah tiang besi di pojokan lapangan.

Bu Sigrune memberi kami penjelasan apa yang harus kami lakukan berikutnya. Kami akan melakukan sebuah permainan yang bernama ‘CONQUEROR’.

“Kalian harus menjaga bola di tangan kalian masing-masing, bola tersebut akan menjadi identitas dan kedudukan kalian di dalam permainan CONQUEROR. Anggap saja kelompok kalian sekarang itu adalah sebuah negara dan tempat kalian adalah wilayah kekuasaannya. Di setiap wilayah kekuasaan ada satu bendera yang harus kalian jaga. Tugas yang harus kalian lakukan adalah menguasai tempat lawan kelompok lain dengan mengambil benderanya. Tentu saja setelah menguasai kelompok lain, kalian bisa merekrut anggota kelompok itu dan menjadikannya bawahan atau menolaknya. Bagi kelompok yang kehilangan negaranya siap-siap saja dengan konsekuensi yang ada. Negara terakhir dengan anggota kelompok terbanyak dan terluas akan menjadi juara.” Ujar Bu Sigrune.

Aku menghela nafas sedikit malas. “Sudah kuduga…”

“Namun untuk lolos dan tidak menerima hukuman konsekuensi kalian bisa juga menjadi salah satu dari empat negara berakhir yang bertahan. Tentu saja empat negara terakhir yang bertahan akan menerima hadiah, tapi hadiah hanya akan dibatasi oleh anggota kelompok aslinya saja! Cara lain yang bisa dilakukan untuk menguasai kelompok lain adalah dengan mengambil bola warna kedudukannya! Bagi anggota yang kehilangan bola kedudukannya akan ada konsekuensinya juga. Ingat! Kehilangan bendera kelompok dengan kehilangan bola kedudukan itu berbeda! Bagi yang mendapatkan bola kedudukan kelompok lain tentu saja akan ada kejutan menarik yang menanti. Bisa jadi itu nilai tambahan, hadiah, atau yang lainnya. Maka dari itu pikirkan lagi antara mengambil bendera atau bola kedudukan. Cara untuk mendapatkan kembali bola kedudukan adalah dengan membantu orang yang mengambil bolamu agar mengambil bola kelompok lain. Dengan begitu kalian bisa menjadi anggota baru dari kelompok yang menaklukkan kalian.”

Ya-ya-ya… sudah jelas sekali akan ke arah mana pelatihan berkedok permainan ini.

“CONQUEROR ini bisa kalian lakukan serius atau bercanda. Namun bila sampai kalah, salah satu hukuman yang sudah ada contohnya di sini! Siswa-siswi di belakang Ibu ini sudah siap dengan hukuman menjadi relawan kebersihan. Tentu saja bagi partisipan CONQUEROR akan lebih sedikit hukumannya. Aturan permainan sudah Ibu jelaskan! Jangan khawatir dengan masalah luka atau apa pun itu. Semua sudah kami para guru siapkan untuk kemungkinan terburuk yang mungkin terjadi. Maka dari itu lakukan apa pun yang kalian bisa untuk membuat kelompok kalian menjadi pemenang. Permainan akan dimulai 5 menit lagi. Diskusikan strategi apa yang akan kalian lakukan!”

Bu Sigrune turun dari podium seusai mengumumkan apa yang harus kami lakukan. Bagi kelompok dengan anggota yang sedikit pasti sangat tidak diuntungkan di permainan ini.

“Jadi apa strategi kita?” Tanya siswi berbando merah.

“Pertama-tama bagaimana kalau kita berkenalan terlebih dahulu. Kita semua belum tahu satu sama lain, aku YeGrim los Telaskova. Panggil saja Ye atau Grim” Ucap siswa peringkat dua.

Kami saling memperkenalkan diri masing-masing secara berurutan. Mulai dari Lunann siswi berbando merah, Henos siswa berkacamata, Kromar siswa bertubuh gempal, Gleme siswi berambut pirang, Yonna dan Sonna Si kembar, Akasha, dan terakhir Magnidya Ra Redhunt fi Thorlad, Si peringkat kelima setelah Kak Sith dan sekaligus anak dari Pangeran Looqe.

Tinggal aku seorang yang belum berkenalan, semoga mereka tidak terlalu membenciku karena nama ini.

“Feenrar LaVira Ar Wooseman fi Looqe, panggil saja Feenrar.”

Sekarang, bagaimana reaksi mereka saat mendengar nama ini kira-kira?

1
RiesSa
Menyala gan
Hakim Zain
Menyala abangkuh!
Hakim Zain
Bagus thor
Hakim Zain
Nice
Linda Ika Widhiasrini
up gan
Linda Ika Widhiasrini
Doppelgangerkah? mirip banget
Linda Ika Widhiasrini
Up Thor
RiesSa: Siap, terima kasih
total 1 replies
Linda Ika Widhiasrini
lanjut thor
fayefae
penulisannya bagus thorr, aku mampir yaa, kalau berkenan boleh mampir balikk. semangat terusss
RiesSa
Terima kasih
👑Queen of tears👑
dalam bangettt ini thor /Kiss/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!