Tiga dominasi kekuatan mencengkram alam semesta. Istana Langit, Aula Kemuliaan dan Kuil Abadi seluruhnya mendominasi segalanya. Bai Feng, seorang murid dari aula kemuliaan mendapatkan teknik legendaris yang diperebutkan tiga kekuasaan. Teknik yang mampu mengantarkan seseorang ke jalan keabadian mutlak menguasai seluruh semesta mencengkeramnya dalam satu genggaman.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yogasurendra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kemenangan Sebelum Kematian
"Amithaba, silahkan saudara menyerang terlebih dahulu,"ucap Cao Ping.
"Baiklah bila itu keinginan mu,"balas Gu Wang melesat mengayunkan sabitnya.
Cao Ping merapal mantra menahan Gu Wang menggunakan aksara kuno dimana aliran jiwa layaknya sungai mengalir memenuhi udara.
"Hancurkan!"
Gu Wang melemparkan sabitnya memotong setiap benang melesat menyerang. Cao Ping bertarung menggunakan tangan kosong menghindari ayunan sabit pencabut nyawa.
"Lonceng Emas!"
Bangg....!!
Gu Wang mundur tatkala lonceng emas melindungi Cao Ping. Dirinya mengamati setiap rapalan mantra yang diucapkannya.
"Sutra hati murni? Kau benar-benar ingin bertarung denganku di alam lain?"ucap Gu Wang menyadari sekelilingnya berubah.
Cao Ping melayang di udara merapalkan mantra membuat suaranya bergema di tengah kesunyian. Suara gemericik air terdengar begitu menenangkan hati. Riak air menyertai alunan merdu mantra yang diucapkannya. Dari dalam air muncul kelopak bunga teratai emas satu per satu hingga menampakkan wujudnya di atas permukaan air. Gu Wang berdiri di tengah-tengahnya yang perlahan-lahan kelopak bunga tertutup.
"Teratai kemurnian hati!"ucap Cao Ping.
Gu Wang berdiri dengan tenang ketika teratai emas menyerap energi jiwanya terus-menerus.
"Memenggal segala jiwa!"ucapnya menebas teratai emas melesat di udara meledakkan kekuatannya menciptakan avatar penjaga alam suci.
"Keagungan jiwa suci!"
Bangg....!!!
Gelombang energi tak terbatas menyapu seluruh permukaan air menciptakan riak kecil.
"Jika kau tak serius maka mati adalah pilihan tercepat,"ucap Gu Wang memegang erat sabit pemenggal raga.
"Saudara benar-benar sesuai rumornya. Memiliki koneksi dengan alam kesejatian roh suci dan mampu menciptakan refleksi avatar penjaga alam kesejatian roh suci,"balas Cao Ping.
"Kita sama-sama mempraktekkan seni ilmu roh, alam kesejatian roh suci induk dari segala seni roh di dunia. Kau benar-benar terlalu merendahkan diri,"balas Gu Wang dingin.
"Hahahaha. Saudara memang benar maka aku tak lagi-lagi sungkan,"ucap Cao Ping menyatukan kedua tangannya meledakkan energi spiritual dari dalam tubuhnya mengalir memenuhi udara masuk ke dalam air. Sekuntum bunga teratai bermekaran muncul dari dalam air menyembul keluar memancarkan keindahannya.
"Kemurnian Hati Agung!"
Teratai raksasa melesat ke arah Gu Wang dimana ledakan kekuatan terjadi secara beruntun. Lambang kemurnian hati yang menghancurkan iblis hati setiap manusia. Gu Wang melompat kesana kemari menghindari setiap ledakan teratai emas yang mengarah kepadanya.
"Penghancur jiwa!"
Slasshhhh....!!
Kilatan cahaya menebas puluhan teratai emas secara bersamaan. Gu Wang bergegas maju mengayunkan sabitnya kembali. Hantaman keras terjadi tatkala lonceng emas melindungi Cao Ping dari serangan kematian. Rapalan mantra terdengar semakin kuat menggema disegala penjuru. Cahaya Buddha bersinar terang dari dalam tubuh Cao Ping. Tulisan aksara kuno yang ditulis di atas permukaan bambu muncul melayang di udara terbuka lebar mengelilingi tubuhnya memancarkan cahaya terang mementalkan sabit pemenggal raga.
"Sutra hati murni,"gumam Gu Wang.
Cao Ping mengembunkan energi spiritual dari setiap aksara kuno yang terbaca olehnya dimana merupakan kumpulan energi suci para roh yang memiliki kebajikan tertinggi. Teratai emas bermekaran disertai semerbak harum wangi murni.
"Kau benar-benar melakukan yang terbaik untuk itu,"puji Gu Wang memegang erat sabit pemenggal raga melemparkannya ke udara meneteskan darahnya melakukan penyatuan.
"Penyatuan jiwa dan raga!"
Bangg....!!!
Sabit pemenggal raga jatuh ke kedalaman air disertai gelembung udara muncul menyertainya. Gu Wang membuka kedua matanya dimana energi suci mengelilingi tubuhnya berputar-putar layaknya roda. Di tempat jauh, sesosok misterius membuka kedua matanya menghembuskan nafas dingin menggerakkan tangannya membuka portal kuno di bawahnya. Ratusan roh tersedot ke dalamnya tanpa terkecuali berikut seberkas jiwanya. Gu Wang berteriak lantang menggetarkan dimensi kesadaran Cao Ping memporak-porandakannya. Avatar penjaga alam kesejatian roh suci muncul dibelakangnya. Sabit pemenggal rasa melesat dari dasar kedalam air melayang di udara dan berada dalam genggaman Gu Wang.
"Kesejatian para roh suci!"ucapnya lantang.
Para roh suci bermunculan dari dalam air merubah dirinya menjadi sabit pemenggal raga milik penjaga alam kesejatian roh suci. Hempasan angin kuat menciptakan ombak setinggi beberapa meter menyapu segalanya. Teratai emas kian membesar dan satu per satu kelopaknya terbuka. Satu diantaranya gugur yang kemudian ditangkap oleh Cao Ping menggunakan jari telunjuk dan ibu jarinya di gerakkannya sembari merapal mantra hingga membentuk sebuah segel.
"Yang Abadi tak tertandingi segala sesuatu kembali ke asalnya nanti. Teratai hati muasal jiwa!"ucap Cao Ping melepaskan kelopak bunga teratai emas disertai mekarnya sempurna dari teratai emas raksasa menembakkan energi suci. Gu Wang mengayunkan sabit pemenggal raga menahan serangan teratai emas. Ledakan terjadi hingga menyebabkan gelombang ombak besar. Teratai emas bermekaran di permukaan air berada di dekat Gu Wang membuat sang empu tersentak.
Takkk...!!!
Suara jentikan jari disertai suara ledakan beruntun dari teratai emas menyebabkan gelombang energi tak terbatas meluap-luap. Gu Wang menggertakkan giginya mendorong balik menggunakan kekuatannya menghentakkan kakinya memenggal tembakan spiritual Cao Ping.
"Pemenggalan jiwa suci memisahkan yang abadi!"ucap Gu Wang mengayunkan sabitnya menghancurkan teratai emas hingga hancur berkeping-keping. Cao Ping mundur memuntahkan seteguk darah segar menatap nanar Gu Wang sembari mengusap darah di sudut bibirnya. Kedua telapak tangannya bersatu dan memejamkan kedua matanya. Gu Wang melesat menyerang meskipun lonceng emas melindungi Cao Ping.
Hiakkk....!!!
Krakkk...!! Pyarrrr....!!
Cao Ping mundur membuka telapak tangannya seketika lautan bergemuruh hebat. Sinar cahaya emas menembak begitu cepat menembus tubuh Gu Wang.
Deg..Deg...Deg...
Cao Ping mendarat di atas permukaan air dengan nafas terengah-engah menatap Gu Wang yang tertunduk.
"Jalan kebajikan tertinggi dari sutra hati murni. Teknik hati yang satu!"gumamnya lirih.
"Hahahahahahahaha...!!!"
"Teknik tertinggi dari sutra hati murni. Teknik hati yang satu tercipta dari keuletan hati seorang manusia yang mengumpulkan kebajikan dalam hidupnya menjadikannya serangan mutlak yang mematikan,"ucap Gu Wang mengangkat kepalanya.
"Bagaimana bisa!"ucap Cao Ping terkejut.
Kedua mata Gu Wang menyala dan sekujur tubuhnya dipenuhi aura biru. Sabit pemenggal raga bergetar lirih ketika Gu Wang mengusapnya.
"Aku akan membantumu dalam kemenangan ini,"ucapnya lirih. Angin berseru kencang menyapu segalanya disertai gemuruh hebat terdengar memekakkan telinga. Avatar penjaga alam kesejatian roh layaknya memiliki jiwanya tersendiri. Tangan kirinya membuat segel tangan menuliskan kalimat di udara kosong bertuliskan kematian takdir.
"Sangat disayangkan kau tak memahami lebih lanjut dari sutra hati murni dan menemukan rahasianya. Aku menunggu siapa yang mempelajari sutra hati murni selain kau yang memiliki pencapaian luar biasa,"ucap Gu Wang menghentakkan sabitnya meledakkan aura kuat hingga membelah lautan. Cao Ping membuat perlindungan ketika angin menerjang tubuhnya hingga membuat pakaiannya berkibar.
"Pergi!"
Aksara kuno melesat berada di atas kepala Cao Ping mengeluarkan tekanannya seakan menandai yang terpilih. Gu Wang mengigit jaringan mengusap sabit pemenggal raga membuka segala rahasianya menciptakan perubahan.
"Memisahkan Kehidupan!"ucapnya lantang mengayunkan sabit pemenggal raga membelah membelah dimensi. Cao Ping menyatukan kedua tangannya membuat teratai emas raksasa demi menghadang serangan bilah kematian yang datang. Satu per satu teratai emas hancur berkeping-keping hingga yang terakhir. Kelopak bunga berguguran namun tak membuatnya menyerah. Dirinya duduk bersila melayang di udara mengambil salah satu kelopak bunga merapalkan mantra sebelum ditiupkannya.
"Teratai Kelahiran tak akan mampu menghentikan seranganku,"ucap Gu Wang.
Teratai emas kembali terbentuk menghadang serangan tepat di depan mata Cao Ping. Bentrokan kekuatan mengacaukan segalanya meruntuhkan dimensi secara perlahan-lahan. Deru nafas Cao Ping terdengar dimana kepasrahan benar-benar dilakukannya.
"Semoga aku dilahirkan kembali dalam bentuk yang sebaik-baiknya,"ucapnya menutup mata.
Teratai emas hancur dan bilah menembus tubuhnya memisahkan tubuh bagian atas dan bawahnya. Semuanya kembali seperti semula dimana medan pernah kuno yang hening begitupun keadaan di luar.
Brukkk...!!"
Tubuh Cao Ping terpisah membuat semuanya terkejut yang tak lama kemudian menghilang. Gu Wang mengangkat kepalanya melihat ke langit dimana semua orang dapat melihatnya tersenyum kemenangan. Sorak-sorai terdengar meriah dan orang-orang meneriakkan Aula Kemuliaan. Dong Qingsheng tak lagi diam, dia benar-benar berada di ujung tanduk melihat dua muridnya tewas.
"Tenanglah saudara Qingsheng, Anda masih memiliki satu murid yang belum bertanding,"ucap Kaisar Surgawi.
"Aku harap Anda menepati janji,"balas Dong Qingsheng.
"Tentu,"ucap Kaisar Surgawi tersenyum lembut.
Wasit mengumumkan juara pertandingan dimana Aula Kemuliaan terdengar menggema ke seluruh stadion. Bai Feng berkedip beberapa kali melihat Gu Wang berjalan kembali ke panggung peserta.
"Dia dibantu orang lain, kau akan tahu dan mungkin akan menjadi perjalanmu yang tak pernah kau bayangkan nantinya,"ucap Xiong Jiangguo.
"Kau selalu bermain teka-teki,"balas Bai Feng.
"Bukankah kehidupan ini juga sama seperti teka-teki? Tak ada yang tahu kedepannya,"ucap Xiong Jiangguo.
u/ menyimpan baju celana, kitab2 juga hartanya kalo punya.....🤭🤭🤭
bahasa modernmu di kondisikan.ini novel tentang kultivator