NovelToon NovelToon
My Lovely SPG

My Lovely SPG

Status: sedang berlangsung
Genre:cintamanis
Popularitas:22.8k
Nilai: 5
Nama Author: De Shandivara

Danisa seorang gadis cantik dan sederhana. Tidak tamat SMU karena kondisi perekonomian keluarganya yang sulit mengharuskannya bekerja dan merelakan cita-cita.

Demi membantu menyambung kehidupan ibu dan adik-adiknya, Danisa rela bekerja banting tulang menjadi SPG di toko sepatu di sebuah mall.

Suatu hari, pertemuannya dengan laki-laki berpenampilan compang-camping yang menurutnya seorang tuna wisma, Danisa memberikannya jatah makan siangnya.

Siapa sangka rupanya pertemuan itu mengubah alur takdir Danisa hampir keseluruhan karena ternyata pria yang dia kira miskin itu adalah pemilik perusahaan brand sepatu tempat dia bekerja.

Bagaimana kisah Danisa? Ayo kita berkelana di sini...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon De Shandivara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Alergi Debu

Setelah sekitar dua jam lamanya mengerjakan pekerjaan yang membuat keringatnya bercucuran dan tenaganya terkuras habis, akhirnya isi dua boks besar sudah selesai dia susun di atas rak sesuai kriterianya.

Dia menjatuhkan diri di lantai dan bersandar pada sisi rak besar, napasnya ngos-ngosan hingga terlihat dadanya kembang kempis dengan tempo tak keruan.

"Lemah! Masa gitu aja udah nyerah, Han?" komentar Dewi yang melihat anak barunya itu lemas di lantai dengan wajah memerah dan keringat yang menetes deras ke lantai.

"Sudah? Lah, baru dua boks tuh, Bu Dew! Anak mamah!" Sam yang datang pun turut berkomentar melihat dua buah karton yang kosong alias masih tersisa banyak karton yang belum dibedah.

Burhan, bos yang berkamuflase menjadi kuli itu membuang wajahnya ke samping jengah dengan para bawahannya yang ternyata songong dan tak menghargai usaha orang lain.

"Kupecat kalian semua baru tahu rasa," desisnya tanpa bisa didengar orang lain.

Tak peduli dengan omelan orang bawahan itu yang terus mengomentarinya yang tidak-tidak, dia tetap tak acuh dan lebih memilih untuk memejamkan mata sejenak sembari menetralisir jalan napasnya yang sudah terasa sesak.

"Han! Ah, Burhan kau kenapa?!" pekik suara seseorang yang tiba-tiba datang dan menepuk-nepuk pipinya.

Burhan membuka matanya sipit, melihat seorang gadis muda yang cemas di depan wajahnya.

"Kamu kenapa? Sakit? Kecapekan? Atau kenapa?"  tanya Danisa di depan wajahnya.

"Alah, pura-pura saja tuh, Nis, temanmu itu. Dia pura-pura supaya bisa istirahat di jam kerja, dasar loyo!" kata Sam sembari menyibakkan kemoceng yang penuh debu ke tubuh Burhan. Alhasil, deburan kotoran tersebar dan menyembur mengenai wajah Burhan dan juga Danisa.

Danisa terbatuk-batuk karena tersedak oleh debunya.

"Ih Kak Sam, aku gak suka debu!" protes Danisa mengibas-kibaskan tangannya untuk mengusir debu di dekat wajahnya.

"Uhuk ... uhuk ... uhuk uhuk uhuk," batuk Danisa kian lama tidak bisa berhenti.

Sam ketakutan saat batuk Danisa tak kunjung reda. Sam yang cemas berulang kali meminta maaf dan dia memberikan botol air mineral untuk Danisa.

"Bodoh! Batuk gak berhenti jangan dikasih minum, tersedak!" sembur Herxi yang menampik tangan Sam hingga botol air mineral itu jatuh ke lantai.

"Hei, memangnya kau tau apa?" pekik Sam yang terkejut hingga melemparkan handuk kecil yang menggantung di lehernya ke wajah Burhan.

"Brengsek! Kurang ajar kau!" kata Burhan yang secara spontan bangkit dan sudah memasang kuda-kuda untuk menghajar Sam yang menurutnya sudah keterlaluan.

Antara Bu Dewi dan Sam pun saling melempar tatap atas sikap spontanitas yang anak baru itu lakukan. Terlihat sungguh berani menantang seniornya. Burhan yang ikut cemas dengan kondisi Danisa sebab gadis itu terus terbatuk-batuk tanpa henti sampai Danisa sesak napas dan nyaris tak sadarkan diri.

Burhan segera membawa Danisa pergi mencari pertolongan, menggunakan mobil Anjas membawanya ke rumah sakit.

"Perasaan aku yang alergi debu, kenapa dia yang pingsan? Apa dia alergi debu juga?" tanya Burhan dalam hatinya.

Kepala Danisa yang menyandar di bahunya membuatnya menoleh, gadis itu tampak cantik jika sedang diam seperti ini.

"Cantik," gumamnya tanpa sadar saat memandangi wajah Danisa dari atas.

Di depan sana, Anjas tersenyum miring. Memang benar, dia rasa jika pak bosnya itu mempunyai rasa lebih pada Danisa.

"Bosku, bagaimana rasanya bekerja?" timpal Anjas yang melihat sejak tadi atasannya itu mesam-mesem sendiri.

"Apa maksudmu? Kau kira aku pengangguran sebelumnya?" sentak Burhan yang saat ini tegah menjadi Herxi.

"Tidak, maksud saya, kerja berat seperti itu. Sebelumnya kan Anda tidak pernah bekerja jadi staf," ujar Anjas.

"Ya, ya, ya. Aku suka saja. Tapi, karyawanmu kurang aja. Kau urus dua karyawanmu itu. Mereka telah teledor dan membuat Danisa celaka, maksudku membuat karyawan lain dalam bahaya," ujar Herxi.

"Baik, Pak Bos!"

Di dalam kamar rawatnya, Danisa yang ternyata mempunyai riwayat penyakit asthma pun segera dapat ditolong, membawa dia dalam kamar rawat VIP sesuai dengan permintaan Herxi.

"Lekaslah sembuh," ujarnya menatap wajah gadis itu dengan seksama.

Tangannya terulur untuk merapikan rambutnya yang berantakan. Dalam kondisi diam, tak sadar Herxi membelai pipi Danisa, merapikan poninya yang berantakan, dan tangannya menyentuh bibir merah milik gadis itu yang rasanya ingin dia kecup saking menggodanya.

Intuisinya sebagai seorang jantan yang normal membuatnya mulai berpikir tidak-tidak saat melihat pemandangan yang menggoda mata, tidak lain seorang wanita. Ya, mungkin memang benar dia masih perjaka sampai sekarang, tetapi soal urusan mencumbu banyak wanita itu adalah keahliannya sejak lama, terlebih saat di Korea sana, saat  ia jauh dari kekasihnya.

"Kamu cantik, Danisa. Bukan hanya wajahmu, tapi juga hatimu. Bisa-bisanya dia memberikan orang lain makanan tanpa pandang bulu," ujar Herxi yang mengingat kali pertama mereka bertemu.

Kali ini ia tak berani mencium bibir gadis polos yang masih sangat muda itu, tapi ia mendaratkan kecupan di dahi Danisa.

"Waduh, pak bos sudah berani main ciam-cium saja. Parah, aku harus laporkan ini ke bos besar," ujar Anjas yang tak sengaja melihat aksi pak bosnya.

cekrek!

Bunyi bidikan kamera terdengar nyaring dari pintu luar yang sedikit terbuka.

"Anjas? Kau di sana?" tanya Herxi pada bawahannya itu.

"Mati aku, aduh ketahuan," kata Anjas yang merem melek, ketar-ketir karena shoot kamera yang terlampau bersuara.

"Kau sedang memotret apa?" tanya Herxi yang tiba-tiba sudah berada di belakang tubuhnya.

"Uh, ini pak bos, lorong rumah sakit ini sungguh estetik. Saya foto untuk koleksi, kan saya suka foto genic, Pak. Fotografer juga aliran realistik," jawab Anjas yang tiba-tiba menjadi fotografer bangunan rumah sakit.

"Aneh," gumamnya pada Anjas.

1
dewi
pak herix atau burhan hrs tau apa yg terjadi dengan daisy dengan memeriksa sisi tv kantor lagian agis sok bgt si adek nya aja sombong d ngak tau d untung
LISA
Sinis bgt ma² nya Burhan
LISA
Hehee..Nisa g tau klo cowo itu bos nya..
LISA
Aq nunggu Kak
LISA
Kita menunggu update nya Kak
LISA
Kesempatan utk Danisa nih
Fri5
nah loh2...... ada udang dibalik bakwan 🤭Hasby gercep jg, langsung broadcast 😂😂😅
🅰️Rion bee 🐝
nah lo salah pahamkan buru lurusin Danisa ntar burhanya ngreog lagi..😃
Ummi Sulastri Berliana Tobing
lanjut
ummaia windarni
salam kenal kak,aki Winda dari Tangerang
happy shalalala: halo... Salam kenal yaa🤗
total 1 replies
Felicia amira
lanjut kak
happy shalalala: Oke kak☺
total 1 replies
Fri5
ntar satpamnya yg diusir Burhan koq Nia 😀🤭
happy shalalala: hahahaha😂
Fri5: Nisa maksdnya
total 2 replies
dzaky ej
Lanjut kak, makin seru cerita x
happy shalalala: Oke, thanks yaaa
total 1 replies
Ummi Sulastri Berliana Tobing
lanjut ☺️☺️☺️
happy shalalala: okey!!!🥰
total 1 replies
Fri5
Yeay......😀 makasih ya kak sdh update lagi👍🤗
happy shalalala: samasama🤗
total 1 replies
Ummi Sulastri Berliana Tobing
terimakasih g jadi Hiatus Thor
lanjut LG
Akasia Rembulan
ditunggu ya kak.. tetap semangat
Fri5
jangan lama2 kak 😥
dewi: kenapa ngak d terusin sampai tamat kk karyanya syg lo
total 1 replies
Felicia amira
😒😒
Ummi Sulastri Berliana Tobing
ya sayang sekali☹️☹️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!