Nisa Si Janda Kembang

Dalam satu bulan, rumor mengenai Nisa pun menyebar luas dan semua mahasiswa jadi mengetahuinya. Mulai dari mahasiswa semua jurusan sampai semua dosen pun mendengarnya.

Sementara itu Nisa tetap berkuliah meski beritanya sangat heboh. Banyak yang mengagumi kekuatan mental Nisa dengan semua cemoohan dan cibiran tapi tetap mampu berkuliah dengan baik. Dan masih banyak juga yang mencibirnya bahkan menjauhinya, seperti Mawar.

Mawar pun menjauhi Nisa dan mereka tak pernah lagi berkumpul bersama. Beberapa masih mau berteman dengan Nisa dan sisanya menghilang. Luna pun tahu situasi akan menjadi begini, tapi Luna percaya ini bukan salah Nisa.

Dan Nisa bersikap masa bodoh dengan semua orang. Selagi mereka tak menggganggunya, Nisa hanya akan diam saja. Meski kini semua orang di kampusnya menjulukinya si janda kembang. Wanita cantik, muda dan terlihat polos tapi sudah berstatus Janda.

Boby pun ikut membantu memulihkan nama Nisa dengan mengatakan pada orang-orang kalau Nisa menikah karena dijodohkan. Hingga beberapa orang tak lagi membicarakan Nisa. Beberapa mahasiswa laki-laki banyak yang mulai menggoda Nisa. Mereka berpikiran kalau Nisa gadis murahan yang gampang tergoda.

"Nisa.. Hai.." ucap Justin.

"Oh, hai.. Kau siapa?" tanya Nisa.

"Perkenalkan aku Justin, dari jurusan Seni."

"Oh.. Ada urusan apa?" tanya Nisa.

"Malam minggu mau ikut denganku..?" tanyanya.

"Kemana?" jawab Nisa santai.

"Ke club, kita healing dan menikmati irama.." ucap Justin.

"Maaf Justin kau salah orang.. Aku hanya orang kampung yang kampungan dan norak." ucap Nisa.

"Ayolah, kalau belum pernah.. Kau harus mencobanya sesekali.." ucap Justin.

"Tidak terimakasih aku sibuk.." balas Nisa.

"Sibuk? Dimalam minggu?" balas Justin.

"Ya.. Aku sibuk harus memberi makan para kura-kura milikku.. Jadi ajak saja gadis lain." balas Nisa lalu meninggalkannya.

"Memberi makan kura-kura??" gumam Justin bingung.

Nisa pun mulai memberi jawaban aneh dan random pada para pria yang mengajaknya pergi apalagi ke tempat-tempat hiburan malam. Mulai dari memberikan makan kura-kura, menemani kucing pergi les yoga, hingga paling aneh lagi menikahkan ikan cupang peliharaannya.

Hingga mereka melakukan sayembara siapa yang bisa mengajak Nisa jalan berdua akan dinobatkan sebagai pria paling keren di kampus. Anehnya sayembara itu banyak yang mengikutinya. Dan Nisa dibuat kerepotan olehnya.

Suatu ketika, Anggara sedang mampir lagi ke kampus Nisa untuk memberikan seminar. Nisa tampak tak mengikuti seminar itu dan di saat Anggara melewati kerumunan mahasiswa, dirinya mendengar soal Nisa.

"Nisa si janda kembang, makin cakep aja ya.." ucap mereka.

"Bener, definisi janda semakin di depan.."

"Hahaha.. Bisa aja lu, trus yang gadis gimana??"

"Gadis belum tentu perawan, mending janda sekalian.. Hahaha.."

"Sialan.."

"Kemarin Nisa upload foto di akun sosmednya, Like ah.."

"Awas ketahuan pacar lu.."

"Bodo amat.. Emang foto Nisa doang yang gue like."

"Duh kan makin manis aja si janda Kembang.."

"Siapa janda kembang.?" tanya Anggara.

"Ah bro, ketinggalan berita sini gabung.. Liat nih si janda kembang.." ucapnya santai.

"Oh Nisa.." ucap Anggara dan semua mulai sadar kalau yang bicara Pak Anggara dosen pengisi seminar.

"P-pak Anggara.." ucap mereka gugup.

"Kok diem, tadi heboh liatin Nisa si Janda Kembang." ucap Anggara.

"Hehe.. Malu pak.."

"Dasar, yasudah asal jangan aneh-aneh ya nanti kalian bisa dilaporkan karena undang-undang ITE.." ucap Anggara.

"Siap pak, kita cuma jadi follower aja kok."

"Bener pak, lagian siapa yang ga suka liat perempuan cantik.."

"Memangnya kalian yakin dia janda?" tanya Anggara.

"Bapak penasaran ya??" goda mereka.

"Habis kalian heboh sekali.." jawab Anggara.

"Beritanya heboh sejak dua bulan lalu, ada yang mengungkap identitasnya lalu Nisa mengakuinya. Tapi sekarang malah Nisa jadi terkenal."

"Oh begitu.. Yasudah ingat jangan aneh-aneh, biaya kuliah kalian tidak murah.." ucap Anggara.

"Siap pak.."

"Sampai jumpa di seminar ya.." ucap Anggara.

"Dasar bocah-bocah kemarin sore.. " gumam Anggara dalam hati.

Tapi setelah sampai di rumahnya, Anggara justru penasaran dengan akun sosmed milik Nisa. Angga akhirnya menelusurinya di ponselnya dan menemukan akun Nisa seperti yang ditunjukkan mahasiswa tadi siang.

Anggara pun melihat banyaknya followers yang mengikuti Nisa di medsosnya. Di antara beberapa postingan banyak yang menghujat Nisa di kolom komentar. Mengatai dengan kata-kata yang tak pantas dan memperlihatkan rasa iri pada Nisa. Lalu banyak pula akun para lelaki yang memuji kecantikan Nisa.

Saat sedang melihat akunnya, tanpa sadar Anggara menekan tombol Love. Dan dirinya pun terkejut, karena takut dikira stalker Anggara pun membatalkannya segera, meski Nisa pasti melihatnya.

Untungnya Anggara memakai akun lama miliknya yang jarang ia pakai dan tak memakai nama serta foto profilnya. Lalu dirinya keluar dari medsos karena takut menjadi kecanduan dan sulit melupakan gadis yang sempat membuatnya tertarik padanya.

"Lupakan soal Nisa.. Pokonya jangan lihat lagi.." gumam Anggara dalam hati.

Tapi semakin Anggara menahan diri, semakin pula ia penasaran pada Nisa saat ini. Hingga akhirnya dia menemukan akun fanbase Nisa dan disana Anggara menemukan beberapa pria mengadakan sayembara untuk mengajak Nisa jalan berdua. Dan pemenangnya akan dijuluki pria paling keren di kampus tersebut.

Melihat akun tersebut membuat Anggara kesal dan langsung melaporkan akun tersebut. Berharap akun tersebut segera lenyap, tapi kenyataan berbanding terbalik dengan fakta. Dimana akun tersebut malah semakin ramai. Hingga Anggara kesal sendiri dan membanting ponselnya.

"Hahhh.. Dasar manusia-manusia sampah..!" umpat Anggara.

Akhirnya Anggara pun tak lagi melihat sosial media untuk beberapa hari kedepan. Dirinya takut kehilangan jati dirinya jika terus penasaran soal Nisa. Anggara harus sadar kalau Nisa adalah mantan istri kakeknya, tak seharusnya dirinya tertarik padanya.

......

Sementara Nisa, dirinya menyibukkan diri dengan pulang ke kampungnya mengecek sawah dan ladangnya. Dirinya memilih liburan ke sawah daripada menuruti para pria-pria buaya darat di kampusnya.

Nisa pun menghilang dari sosmed, dan hanya mengabari Luna dan Clara kalau dirinya pulang kampung selama beberapa hari. Nisa juga tak terlalu fokus melihat ponselnya yang banyak notifikasi pesan dari para pria di kampusnya.

"Aku lelah.. Apa yang terjadi pada para pria di kampus?? Apa mereka sedang kurang kerjaan??" gerutu Nisa.

Nisa pun meninggalkan ponselnya di rumah dan pergi ke sawah untuk mengecek kondisinya. Pergi ke sawah membuatnya mengingat kenangan lama bersama mendiang ayahnya. Mereka biasanya bekerja bersama dan makan siang di gubuk. Makanan sederhana yang begitu nikmat yang membuat Nisa tak bisa melupakannya.

Nisa pun datang ke sawah dan membawa beberapa lauk pauk untuk makan siang beberapa pekerja yang mengerjakan sawah serta ladangnya. Nisa yang dengan ramahnya menyapa mereka dan menyuruh mereka istirahat untuk makan siang bersama.

"Bapak-bapak, ibu-ibu, aku sudah siapkan makan siang.. Ayo kita istirahat dan makan bersama." ucap Nisa tersenyum.

"Terimakasih mba.." jawab mereka bahagia.

Di kampungnya Nisa menemukan ketenangan yang membuat pikiran dan hatinya kembali tenang. Tanpa harus memikirkan apa dan siapa yang akan ia hadapi besok.

...----------------...