Cinta Rahayu ( Saat Diam Menjadi Sebuah Pilihan )

Rahayu tak sengaja bertemu dengan ayahnya laki laki yang tak ingin sampai tau apa yang sedang di alami Rahayu saat ini, ya dia bernama pak Zidan Budianto ayah kandung Rahayu tapi kalah jika sudah berhadapan dengan istri keduanya Bu Vina.

" Ayu katakan sama ayah apa yang terjadi ? Dan kenapa kamu sampai membawa koper kamu di sini ?" tanya pak Zidan karena Rahayu hanya diam tanpa menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi pada rumah tangganya.

" baiklah jika kamu belum ingin cerita, tapi lebih baik kamu ikut ayah pulang dari pada kamu disini " ucap pak Zidan yang tak bisa meninggalkan Rahayu di sini seorang diri.

" Ayu tak ingin kehadiran ayu membuat ayah dan ibu bertengkar " ucap Rahayu sambil menyembunyikan wajah sedih dari mata pak Zidan ayahnya.

" baiklah jika kamu tak ingin ikut ayah pulang tapi kamu sedang menunggu siapa di sini ?" tanya pak Zidan yang kini sudah duduk di hadapan putrinya yang sepertinya sedang ada masalah.

" Ayu sedang menunggu Linda "

" mungkin untuk sementara ini ayu akan tinggal di rumah Linda " ucap Rahayu yang masih menunduk saat mengatakan itu semua.

" apa kamu dan Dewa sedang ada masalah ?" tanya pak Zidan yang langsung mengerti saat Rahayu malah diam seribu bahasa.

" begini saja, ayah akan bantu kamu Carikan kontrakan atau pun kosan agar kamu tak harus menyusahkan Linda temanmu dan ayah bisa lebih tenang setelah ayah tau kamu akan aman tinggal di sana " jelas pak Zidan panjang lebar berharap Rahayu akan setuju dengan semua usulnya.

" boleh kita menunggu Linda dulu siapa tahu di tempat Linda ada tempat kosong untuk Ayu agar Ayu tak terlalu merasa sendiri " ucap Rahayu karena saat ini yang Rahayu butuhkan adalah tempat berbagi semua beban dalam dirinya.

" baiklah tapi kita masuk saja kedalam agar kamu bisa sekalian makan atau mungkin minum " ucap pak Zidan yang merasa jika wajah Rahayu terlihat lebih pucat dari biasanya.

Rahayu pun mengikuti ajakan ayahnya yang sudah masuk lebih dulu ke dalam cafe sambil membawakan koper milik Rahayu dan dari koper ini juga pak Zidan yakin jika telah terjadi masalah antara Rahayu dan menantunya Dewa.

" boleh ayah bertanya sesuatu ?" tanya pak Zidan setelah memesan beberapa makanan dan juga minuman untuk mereka berdua.

" ayah sadar ayah belum bisa jadi ayah yang baik untuk mu selama ini tapi untuk kali ini saja izinkan ayah menjadi ayah yang bisa kamu andalkan dalam keadaan kamu yang ayah sendiri pun tak tau apa yang sebenarnya terjadi pada putri ayah " ucap pak Zidan yang baru menyadari jika selama ini dirinya belum bisa jadi ayah yang baik untuk Rahayu putrinya bersama mendiang istri pertamanya.

" mas Dewa mengkhianati Ayu dengan menikahi wanita yang selama ini sering menjadi penyebab pertengkaran kami " ucap Rahayu yang masih mencoba menahan air mata yang malah hanya dalam satu kedipan saja air mata itu bisa meluncur di kedua pipinya.

" ayu sudah cukup bersabar dan ayu juga selalu mengingatkan mas Dewa sebelum pernikahan itu terjadi " ucap Rahayu sambil menghapus air mata yang sudah mengalir di pipinya.

" tapi kini semuanya sudah terlambat " ucap Rahayu di sela Isak tangisnya.

" dan keadaan itu di perparah dengan hadirnya ibunya mas Dewa yang selalu menuntut Ayu untuk bisa segera hamil sedangkan hingga saat ini Ayu masih belum juga bisa hamil " ucap Rahayu sambil memegang perutnya yang memang masih terlihat datar.

" jadi Dewa yang mengusir mu keluar dari rumah kalian ?" tanya pak Zidan yang sudah terlihat marah dengan apa yang terjadi pada putrinya.

" Ayu yang memutuskan keluar dari rumah itu karena Ayu tak akan sanggup jika harus tinggal dengan wanita itu dan juga Bu Mirna yang hanya bisa menuntut Ayu tanpa bisa mendukung Ayu sepenuhnya " ucap Rahayu yang merasa apa yang iya lakukan sudah lah benar.

" ayah setuju dengan keputusan yang sudah kamu ambil dan untuk kali ini ayah mohon agar kamu bisa mengizinkan ayah untuk membantu kamu setidaknya mencarikan tempat yang layak untuk kamu tinggal nanti " ucap pak Zidan karena tak mungkin juga Rahayu mau tinggal di rumahnya dan Bu Vina ibu tirinya.

" Ayu ?" tanya seseorang yang memastikan lebih dulu jika wanita yang ada di hadapannya memang lah sahabatnya dulu.

" Linda " Rahayu pun refleks memeluk Linda saat Linda sudah ada di hadapannya.

" Ayu kenapa om ?" tanya Linda pelan pada pak Zidan yang hanya bisa melihat interaksi antara Rahayu dan Linda.

Pak Zidan pun hanya bisa terdiam dan membiarkan Rahayu sendiri yang bercerita pada Linda berharap dengan melakukan itu bisa sedikit mengurangi beban yang sedang di rasakan Rahayu saat ini.

Lain halnya dengan Dewa yang langsung keluar setelah melakukan apa yang tak seharusnya iya lakukan karena kali ini dirinya sudah benar benar mengkhianati cinta yang iya miliki untuk Rahayu meski pun apa yang iya lakukan dengan Winda sah Dimata agama.

" kamu jahat Wa...!!! " teriak Winda yang merasa di ruda paksa bukan di beri nafkah batin oleh Dewa.

" Dewa apa yang kamu lakukan pada Winda ? Kenapa Winda sampai berteriak seperti itu ?" tanya Bu Mirna yang mendengar dengan jelas teriakan atau lebih tepatnya umpatan untuk Dewa putranya.

" kalian yang membuat Dewa menjadi laki laki baji ngan seperti ini " ucap Dewa yang bahkan tak ingin mengatakan ibunya sendiri.

" dewa !!"

" kamu sadar dengan siapa kamu berbicara !!" bentak Bu Mirna yang tak pernah mendengar Dewa berkata kasar seperti itu.

" dengan wanita egois yang hanya memikirkan kebahagiaan yang sendiri tanpa memikirkan apa yang anaknya inginkan " ucap Dewa yang memilih Meninggalkan rumah nya.

" oh ya, Dewa sudah menitipkan benih yang ibu inginkan pada Winda jadi ini tugas ibu untuk menjaga Winda di rumah ini karena Dewa juga akan keluar dari rumah ini " ucap Dewa yang bukan hanya kecewa pada ibunya tapi juga kecewa pada dirinya sendiri karena telah melakukan itu dengan Winda.

" kamu tak bisa lepas tanggung jawab seperti itu Dewa "

" bagaimana pun dia juga istrimu yang wajib kamu nafkahi dan jaga " ucap Bu Mirna mencoba menghentikan putranya yang memang keras kepala.

" jika hanya soal nafkah uang ibu tenang saja Dewa tak akan melupakan nya setidaknya sampai anak itu lahir nanti " ucap Dewa yang yakin jika Winda pasti akan hamil meski hanya satu kali berkunjung.

" mau pergi kemana kamu Dewa ... ??" teriak Winda yang hanya berbalut selimut untuk menutupi tubuh polosnya karena pakaian nya sudah tak bisa di gunakan lagi akibat ulah brutal Dewa.

" Ya tuhan... Apa yang kamu lakukan pada Winda, Dewa ??" tanya Bu Mirna yang tak bisa membayangkan apa yang dirasakan Winda saat ini akibat ulah putranya.

" hanya memberikan apa yang pantas dia dapatkan "

✍️✍️✍️ apa Dewa akan benar benar keluar dari rumah nya atau Dewa tiba tiba saja berubah pikiran karena suara hal ? Dan bagaimana kehidupan Rahayu kedepannya ?

Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya

Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya

love you moreee 😘😘😘

Pa