SEKRETARIS YANG MENGGEMASKAN

*Tonton juga novel gaya baru dengan desain unik dan enak di baca di sertai gambar. Pada channel youtube Media rekor\, jangan lupa di subscribe\, terima kasih*

Geby masih kesal dan emosi, ia menatap tajam ke arah Doni. Lelaki itu kemudian bangun bermaksud untuk keluar dari kamarnya Geby.

‘’Doni! Kamu denger! Perusahaan Media rekor sekarang sudah mendapatkan sekertaris baru, kamu tahu siapa orangnya?’’ kata Geby bertanya membuat Doni berhenti.

Doni penasaran siapa yang menjadi sekertarisnya Mery, ia pun mencari keberadaan Mery dan dilihatnya wanita itu sedang duduk di meja dekat ruang dapur. Mery sedang membuat dua cangkir kopi untuk dirinya dan juga Doni.

‘’Wah..aroma kopinya wangi banget!’’ ucap Doni yang baru saja datang.

‘’Iya, aku juga suka kopi ini’’ sahut Mery sambil menoleh. ‘’ini buat kamu’’ .

‘’Makasih Mer. Kamu memang sahabat terbaikku’’ balas Doni.

Mery hanya mengangguk, sebenarnya ia memiliki sedikit perasaan pada Doni. Tapi ia takut merusak hubungan yang sudah ada. Mery hanya diam dan menganggap sebatasa teman saja.

‘’Oh iya, kamu sudah dapat sekertaris baru?’’ tanya Doni memancing.

‘’Sudah’’ jawab singkat dari Mery.

‘’Orangnya gimana?’’ tanya Doni.

‘’Menurutku dia pekerja keras, punya istri dan anak satu’’ jawab Mery.

‘’Apa!, jadi sekertaris kamu laki-laki?’’ Doni penasaran dan bertanya lagi.

‘’Ya’’ sahut Mery simpel.

‘’Emangnya mempekerjakan sekertaris laki-laki kamu gak papa?’’ tanya Doni yang sangat penasaran.

‘’Gak papa dong. Abisnya kalau sekertaris  cewek banyak yang baper sama aku’’ sahut Mery menoleh sebentar.

‘’Oke, besok aku akan ke kantormu soalnya perusahaanku butuh tambahan dana dari kamu’’ kata Doni memeras.

‘’Iya datang saja’’ jawab Mery singkat.

Setelah sampai di rumah, Johan masih harus menjadi driver online untuk cari tambahan uang buat makan. Lagi pula mobilnya juga hasil sewa, kalau tidak di gunakan bisa-bisa mobilnya di sita karena tak mampu bayar tagihan sewa.

‘’Hidup kayak gini amat ya!! Perasaan aku tadi kerja di kantor jadi sekertaris, eh malah di suruh bersih-bersih. Aku kira bakal di kasih uang makan atau apa. ternyata dibiarkan pulang begitu saja.’’ Gerutu Johan mengenai nasib dirinya.

Johan menuju ke kamar mandi lalu mencuci kaki dan tangannya. Ia ingin mandi tapi gayung di kolam seperti tak mau di sentuh olehnya. Saat di ambil malah jatuh ke kolam.

‘’Hmm..sudahlah, yang penting niatnya udah mau mandi. Tapi kalau gayungnya gak mau di sentuh olehku, gak papa deh. Besok aja mandi dua kali sebagai gantinya.’’ Ucap Johan lirih pada dirinya sendiri.

Johan bergegas ke atas ranjang, ia melihat kantong kresek berisi nasi dan lauk yang kayaknya lauknya itu sate deh.

‘’Tapi aku ngantuk! Aku makan nati aja deh, semoga satenya gak ngambek. Tidur dulu ah..’’ Johan merebahkan badan ke kasur, dalam hitungan detik lelaki itu sudah masuk ke dalam alam mimpi.

Malam berganti pagi menjelang siang, Johan belum bangun juga. Bukan alarm dari ponselnya yang berhasil membangunkan lelaki itu. meski jam alarm di setting jam lima pagi, akan tetai tetap saja lelaki itu tak mendengarnya.

Bu kos tahu kalau Johan berada di dalam kamar dan belum juga bangun. Wanita itu sudah tahu kebiasan Johan selama ini.

‘’JOHAAAANNN...!!!, BANGUN SUDAH PAGI...!!!’’ teriakan ibu kos yang seperti petir menyambar.

Johan masih asyik berada di alam mimpinya, ibu kos itu lalu menampar-nampar pintu kamar, ‘’Kebo gudel..!, cepet bangun woi!’’ ibu kos berteriak lagi namun tak sekencang yang tadi.

Ibu kos itu berpikir kalau sudah pasti bayar kosnya akan menunggak lagi dan doubel bulan, bisa-bisa tripel bulan nunggaknya. Emosi ibu kos semakin memuncak ke gunung.

‘’Ini gak bisa di biarin nih! Kalau kayak gini terus aku bisa bangkrut!’’ ucap lirih ibu kos, namun ia mempunyai cara jitu untuk membangunkan Johan.

‘’JOHAAANN...MOBIL KAMUU KEBAKARAAANNN...!!!’’ Sangat kencang dan keras sekali teriakan ibu kos tersebut.

Johan yang berada di alam mimpi seakan mendengar  suara dari dewa mimpi. Ia langsung duduk menegakkan badannya. ‘’apa! mobilku kebakaran?!’’ ucapnya yang langsung bangun dan berlari.

Johan sangat kaget sekali mendengar suara dari dewa mimpi, dengan secept kilat seperti superman ia membuka pintu kamar dan mencari-cari mobilnya.

‘’Dimana mobilku? Mobilku dimana? Apa sudah jadi abu? Duh...mana ada duit buat ganti rugi..’’ ucapnya sambil celingak-celinguk mencari mobilnya.

Johan menengok kanan dan kiri dan nampak biasa-biasa aja keadaan mobilnya. Kecuali tatapan yang melotot dari ibu kos.

‘’Ah, ibu. Pasti ibu ya yang sudah memadamkan apinya, sehingga mobilku tidak kebakaran?’’ kata Johan sambil garuk kepalanya yang tidak gatal.

‘’Enggak. Apinya sudah pindah tuh sono?’’ balas ibu kos sambil menunjuk mengarak ke pekarangan rumah.

‘’Lho..kok apinya pindah, bu. ayo kita cari apinya takut yang lain terbakar!’’ kata Johan cengengesan.

‘’Menurut kamu, yang terbakar kira-kira apa?’’ kata ibu kos sambil tersenyum sinis dan memicingkan mata.

Johan celingak-celinguk sedikit menunduk lalu menggaruk kepalanya yang tidak gatal lagi sambil cengengesan.

‘’Ah, ibu kos bisa aja. Makin siang ibu makin cantik deh kayak bidadari turun dari kompor, hehehe..’’ sahut Johan cengengesan.

‘’Hatiku yang kebakaran tau, gara-gara liat kamu jam segini baru bangun. Bukannya cari duit untuk bayar kos eh..malah masih molor. Ini udah jam delapan lho, banyak orang butuh driver online untuk kerja!’’ kata ibu kos.

‘’Hah! jam delapan!, aduuuuhhh....aku telat masuk kerja!’’ Johan mondar-mandir tak karuan.

Johan segera menjadi superman dan berlari ke kamar mandi, sialnya gayung di kolam belum mau di sentuh olehnya. Tangannya memaksa mengambil air kolam dan menyiramkan ke wajahnya.

Segar sih, tapi airnya dingin sekali, selesai membasuh muka dan mencuci kaki Johan masuk ke dalam kamar. Sambil memakai baju, ia melihat bungkusan nasi satenya yang tadi malam belum di makan.

‘’Ya ampun, semoga satenya gak ngambek kalau aku makan sekarang’’ ucapnya sambil mengambil makanan itu.

‘’Mau dimakan disini sambil jalan tapi bajuku harus rapi, sudahlah makan di dalam mobil aja’’ ucapnya lirih.

Makan di dalam mobil menjadi keputusan terakhir. Dari pada ia sangat terlambat apalagi ini hari pertamanya kerja. ( jangan sampai ada amarah antara aku sama bu Mery, aku mohon ya Tuhan..), batin Johan.

Johan tahu betul apa yang akan terjadi nanti di kantor. Dengan kecepatan super rasanya Johan ingin menjalankan mobilnya. Namun sayangnya jalan raya bukan milik neneknya, tentu pengguna jalan yang lain juga berhamburan memadati jalan raya.

‘’Sial! Kalau kayak gini aku beneran terlambat!’’ gerutu Johan sambil mengemudi.

Dengan berusaha dan penuh keyakinan akhirnya Johan sampai juga di perusahaan Media rekor. Johan mempercepat langkahnya bagaikan jerapah sedang berjalan  dengan lebar kaki satu meter ke depan.

Johan menaiki lift, ada beberapa karyawan yang turut di dalam lift tersebut.

‘’Wah! Rapi banget mereka, pakaiannya juga sangat wangi. Udah kayak taman bunga saja’’ ucap Johan dalam hatinya.

Tidak butuh waktu sebulan akhirnya pintu lift terbuka, Johan langsung menyerobot agar bisa segera sampai ke ruangannya.

Johan berusaha tetap tenang dan rapih meski sebenarnya ia ingin berlari seperti superman, karena sudah di pastikan kalau dirinya sangat terlambat.

BERSAMBUNG...