NovelToon NovelToon
Traditional Marriage

Traditional Marriage

Status: sedang berlangsung
Genre:Berbaikan / Pelakor jahat
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: Ayumi

Namaku Melody Bimantara, umurku baru dua puluh dua tahun, tapi sudah menjadi Manager sebuah hotel bintang lima milik keluarga.
Yang membuat aku sedih dan hampa adalah tuntutan orang tua yang memaksa aku mencari lelaki yang bisa dinikahi.
Kemana aku harus mencari laki-laki yang baik, setia dan mencintaiku? sedangkan para lelaki akan mundur jika aku bilang mereka harus "nyentana"..
Tolonglah aku apa yang harus aku perbuat??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayumi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ARUNAKHA

Tubuhku kaku saat Arunakha mengambil kartu yang menempel di hampers. Dia membaca sesaat dan melempar kartu itu sampai mengenai hidungku.

"Tuiingg...plookk..."

Mata elangnya menatap ku tajam. Aku tidak mengerti apa maksudnya. Harusnya dia tidak seperti ini, apa pedulinya, kalau ada yang memberi hampers. kenapa dia seperti marah.

"Maksudmu apa? Jangan membuat fitnah, aku benci di tuduh." semprotku garang seraya melempar kartu itu.

"Lalat akan selalu mencari s4mpah biarpun dirantai emas. Itu sudah kodrat. Makanya jangan sembarang memungut orang, apalagi wanita klas bawah."

Ibu yang ada dibelakang Arunakha ikut berkomentar buruk. Aku semakin mantap untuk cer4i. Semoga tidak ada halangan. Bathin ku.

"Maa..kita istirahat, jangan di urus ..."

Diah menarik tangan bu Ajeng menuju rumah utama.

Tiba-tiba Arunakha menarik tanganku ke kamar. Tentu saja aku kaget dan tambah marah.

"Jangan kasar, tanganku sakit."

Hentakan tanganku tidak membuatnya gentar. Dia menutup pintu dengan kasar dan melempar tubuh ku ke ranjang.

"B4jingan, kurang ajar aku benci padamu!" kataku penuh emosi.

"Mulai kapan kau selingkuh dengan Dion, jawab!!" bentaknya.

"Aku tidak sel*ngkuh, Dion itu penjual lobster dan aku pembeli. Jika ada yang menuduh aku sel*ngkuh, 0tak orang itu sudah miring."

"Tidak usah berkilah, kau jawab atau aku pukul." ancamnya.

"Aku tidak ada selingkuh, kalau kau tidak percaya ceraikan aku. Dasar psychopath!" teriakku marah.

Air mata langsung membasahi pipiku. Aku tidak terima diperlakukan kasar begini.

"Aku tidak akan ngomong kalau tidak ada bukti." ucap Arunakha melempar amplop coklat ke wajah ku.

Aku langsung menghapus air mata dan mengambil amplop itu. Ternyata ada beberapa foto ku dan Dion sedang belanja di pasar. Tidak ada yang istimewa.

Ada sebelas foto yang menyebabkan Arunakha marah. Padahal foto itu tidak ada mesranya.

"Ini foto aku dengan Dion, tidak ada istimewanya." ucap ku menghapus air mata.

"Jadi kau anggap ini biasa, kau kira tidak ada yang dengar dan melihat kala kau berdua dengan Dion."

"Kalau aku mau sel*ngkuh aku ngumpet dan langsung nginap di hotel seperti kau."

"Jadi kau tidak terima dikasi tau. Ini baru awal, nanti akan ada rentetannya lagi."

Aku turun dari tempat tidur menuju sofa, kemudian duduk dengan diam. Malas bicara dengan psychopath. Semua foto aku letakan di atas meja.

"Ceraikan aku." ucapku lagi dengan suara bergetar.

"Untuk apa cerai, supaya kau bebas menikah dengan Dion."

"Kau jangan egois, kau juga mau menikah dengan Belinda. Kita pisah, anggap kita tak pernah ketemu."

"Apa kau mau menikah dengan Dion? Aku cuma bertanya, jangan kau plintat plintut."

"Aku mau menikah dengan siapapun kau tidak usah tau. Itu urusanku dan masa depanku."

"Perjanjian pernikahan kita tiga bulan, tidak usah neko-neko. Kau tetap diam disini, kalau kau sampai ingkar tanggung akibatnya." ucapnya penuh penekanan.

Tidak habis pikir dengan tingkah manusia ini, setelah memarahi ku dan membuat kekerasan, dia pergi begitu saja. Aku sakit hati dan benci padanya.

Seenaknya saja bertingkah. Malah dia tidak mau minta maaf atas tindakannya.

Aku berpikir dia malu kalau istrinya dekat dengan Dion, yang notabene lebih sukses, dia merasa harga dirinya jatuh kalau Dion dekat denganku.

Perasaanku sangat tertekan, mereka tidak ada yang senang denganku tapi ingin mengekang keberadaanku disini. Aku tau tujuan mereka untuk menjadikanku b4bu.

Aku merebahkan tubuh di sofa berharap cepat tidur, aku ingin melupakan semua yang terjadi. Badan rasanya lelah sekali.

Aku baru ingat, kemana bibi saat suamiku marah, sampai tidak tau dia pergi. Pasti dia sangat ketakutan mendengar bentakan Arunakha.

*****

Selesai sembahyang aku langsung menuju mobil box, rencananya aku mau langsung ke hotel tanpa sarapan lagi. Biasanya aku makan buah dan segelas susu, tapi aku malas ke meja makan. Masih kesal mengingat kejadian tadi malam.

Tadi waktu baru bangun aku langsung ke kamar mandi, sekilas melihat Arunakha masih tidur pulas. Rasanya mau minggat saja dari sini. Lebih baik aku tidur di kamar lain. Malas lihat wajahnya, bikin enek saja.

Tapi waktu tadi keluar dari kamar mandi aku tidak melihatnya. Kemana perginya Arunakha, tumben dia bangun pagi, biasanya selalu siang.

"Kamu tidak sarapan." tegur Arunakha ketika aku sibuk menyusun barang yang akan dibawa.

Reflek aku balik badan dan Arunakha membawa keranjang barang untuk di letakan di mobil box.

"Gak perlu." sahut ku ketus.

"Ganti pakaiannya!" perintahnya dingin.

"Jangan bikin masalah pagi-pagi. Aku tidak bertengkar nanti telat

"Apa aku harus seret kau ke kamar. Kau sengaja pakai celana legging dan baju ketat supaya orang punya niat c4bul."

"Apa sih, tiap hari juga pake beginian, tak ada yang ngelirik aku, aku b4bu d*kil dan lusuh."

Arunakha benar-benar sudah gil4. Dia kembali menarik tangan ku dan di ajak masuk kamar.

"Ganti baju!" teriaknya kesal.

Terpaksa aku menurut. Bingung kenapa Arunakha rada-rada gil4, apakah Belinda bertengkar dengannya. Dengan wajah ditekuk aku membuka keranjang plastik yang berisi beberapa baju.

Berbanding terbalik dengan keadaan ku di Rumah. Aku punya walk in closet yang berisi bermacam pakaian, tas, aksesoris dan alas kaki. Disini aku hanya punya satu keranjang plastik yang berisi pakaian dari pasar tradisonal.

Tanpa membuka pakaian yang tadi aku pakai, aku langsung memasuki daster ke tubuh, Arunakha diam tidak protes lagi. Dia lalu keluar dari kamar, aku ikut keluar menuju mobil.

"Jangan kegatelan di hotel, kalau sudah urusan beres kau cepat pulang. Sekarang hari ulang tahun ibu, kita mau rayain."

"Ya.." sahut ku pendek.

"Kau tidak ingin kasi hadiah?"

"Aku tidak punya apa-apa kalau mau kue ulang tahun aku nanti mintain di hotel."

"Belinda sudah beliin kue. Kalau kau mau kasi, gapapa juga." kata Arunakha.

Aku tidak menjawab, dan langsung naik ke mobil seolah tidak ada manusia yang melihatku. Terserah penilaiannya.

Suasana pagi yang ramai sedikit menghiburku. Ingin rasanya pulang ke rumah dan menyerah kepada kedua orang tuaku, bahwa aku tidak becus mencari lelaki untuk dinikahi.

Seandainya aku putri pertama atau kedua pasti aku sudah kabur dengan lelaki pilihanku. Sayang sekali, aku putri ke tiga yang menjadi harapan terakhir. Jiwaku terlalu kerdil untuk menolak perintah dari orang tua ku.

Haruskah aku menyerah kepada keadaan? Kata orang pintar Karma itu akan mencari jalannya sendiri, dia tidak akan salah alamat. Aku yakin hidupku sesuai karma ku. Baik buruk perbuatanku di masa lalu atau di kehidupan yang dulu akan aku terima sekarang.

*****

1
☠ᵏᵋᶜᶟ Fiqrie Nafaz Cinta🦂
kasih pelajaran sedikit aja dulu.. kalau uda di kasih masih gak takut / jera eA kasih yang berat. ok Mel..
ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🦆͜͡ 𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄
semoga aja Bu Fani tak berpihak kpd juli maupun papa nya melody
ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🦆͜͡ 𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄
bisa aja tuh si juli yang menyebarkan nya atau Bryan kan dia diajak sama papamu pas km bercerita
💖⃟🌹Ʃеᷟʀͥᴎᷤᴀᷤ🌹💖👥
kalo udah gini, mw nuntut siapa yaa.Mungkin hanya Tuhan tmp utk mengadu
🦆͜͡⍣⃝ꉣꉣᵘᵐᵐᵘᏦ͢ᮉ᳟🤎𝐀⃝🥀●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Tunggu pembalasan melody, sekarang kamu masih bisa tenang Julianty, bisa menghabiskan uang ayah nya melody, sekretaris kok kerja nya di ruang bos
☠ᵏᵋᶜᶟ Fiqrie Nafaz Cinta🦂
aihhhh genderuwo apa leak ayumi.....?????
sukses selalu ceritamu
ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🦆͜͡ 𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄
sungguh tega masa anak sendiri di tampar&lebih membela si juli.
tunggu karma mu kalian berdua !!😤
ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🦆͜͡ 𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄
bukan sibuk di pekerjaan tapi sibuk nemenin km doang juli,,
💖⃟🌹Ʃеᷟʀͥᴎᷤᴀᷤ🌹💖👥
mungkin perlu dipasang cctv... di hotel itu. Buat bukti perselingkuhan mereka
🦆͜͡⍣⃝ꉣꉣᵘᵐᵐᵘᏦ͢ᮉ᳟🤎𝐀⃝🥀●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Akhirnya terbongkar sudah perselingkuhan Julianti dan Papa nya Melody, apa dia bilang merawat Papa dan Mama Melody yg benar saja mau merawat hartanya itu baru bener
ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🦆͜͡ 𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄
kalau melody pergi dari sana takutnya Juni kesitu dan berbuat yg enggak² KPD mama nya melody!!!
ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🦆͜͡ 𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄
saking takutnya dipecat dia gak mau cerita yg sbnrnya
ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🦆͜͡ 𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄
pasti ada yg gak beres nih,,,
ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🦆͜͡ 𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄
emang mau kalau seandainya JD menikah dngn Bryan pdhl kau Sendiri tau dia tuh lelaki yg suka dunia hiburan
ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🦆͜͡ 𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄
wah² kalau sampai papa nya melody tau tentang dia dan Arun ada hubungan pasti deh akan kacau kedepan nya.
ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🦆͜͡ 𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄
jngn² papa tau penyamaran melody selama ini
ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🦆͜͡ 𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄
ngadi² tuh si Arun masa org sakit dikira hamil
ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🦆͜͡ 𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄
sudah lah Gung jangan ganggu melody lagi itu kan udh masa lalu
ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🦆͜͡ 𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄
nih org ngeselin bngtt sih maunya mempermainkan melody
ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🦆͜͡ 𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄
mau sampai kapan kau begini trs arun bisa nya ngancem sama melody !!!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!