Terlahir dengan kekuatan istimewa, akankah membuat hidup Angela jadi lebih bahagia? atau penuh dengan rintangan.
Mampukah Angela mengendalikan kekuatannya? ataukah kekuatan itu akan menghancurkan dirinya?
Ikuti terus kisah Angela hingga akhir ya ^^
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alisha Chanel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21
Hari-hari berikutnya, Kenan masih saja mencoba mendekati Angela. Kenan tak peduli walaupun Angela terus menolaknya. Apa yang pria itu inginkan harus ia dapatkan. Kenan tak akan menyerah sebelum ia bisa menaklukan hati Angela.
"Sudah berapa kali aku bilang! Berhenti menggangguku! Sampai kapanpun aku tidak akan menerima cintamu." hardik Angela dengan wajah geramnya.
"Siapa juga yang mau menemuimu! Aku datang ke sini untuk menemui kekasihku." ucap Kenan dengan senyum smirknya.
"Kekasih? Memangnya siapa kekasihmu?" tanya Angela dengan dahinya yang mengkerut. Kemarin pria itu masih gencar mengejar cintanya, sekarang Kenan bilang sudah punya kekasih.
"Hi sayang, kau datang ke sini untuk menjemputku ya?" tanya Khalisa dengan wajah merona merah.
"Tentu saja sayang." Kenan mencubit hidung mancung Khalisa dengan gemas.
"K-kalian pacaran?" tanya Angela dengan mulut yang menganga.
"Iya Angela, maaf aku lupa memberitahumu." ucap Khalisa.
"Ikut aku!" Angela menarik tangan Khalisa kemudian membawa sahabatnya itu pergi menjauh dari Kenan.
"Kenapa kau jadian dengan Kenan Khalisa?" tanya Angela penuh selidik.
"Karna aku menyukainya." balas Khalisa apa adanya.
"Tapi Kenan itu tidak sebaik yang kita kira selama ini Khalisa. Kau harus memutuskan dia sekarang juga!" peringati Angela, yang tak ingin hal buruk sampai terjadi pada sang sahabat.
"Kenapa? Kenapa aku harus memutuskan Kenan? Kami baru saja jadian tiga hari yang lalu." tanya Khalisa dengan dahi mengkerut.
"Karena..." Belum sempat Angela menyelesaikan ucapannya, tapi Khalisa sudah kembali berbicara.
"Aku tahu kau juga mencintai Kenan Angela! Tapi Kenan sudah menjadi milikku sekarang! Tidak bisakah kau membiarkan kami bahagia." ucap Khalisa penuh nada tekanan.
"A-apa? Aku melarangmu berpacaran dengan Kenan bukan karna aku mencintainya. Tapi karna aku mengkhawatirkan dirimu Khalisa. Kenan itu bukan orang yang baik." Beritahu Angela apa adanya. Angela memang sudah tidak mencintai pria itu lagi, sejak Angela tahu sifat aslinya.
"Ah sudahlah! Kau tidak punya hak untuk melarangku dekat dengan siapapun. Jadi lebih baik kau diam dan terima saja kenyataan kalau Kenan lebih memilih aku dari pada dirimu." ucap Khalisa di akhiri tawa meledek. Khalisa mengira Angela merasa iri pada hubungan barunya dengan Kenan. Makanya Angela meminta mereka putus.
"Maaf Angela, tapi aku harus pergi karna aku sudah ada janji untuk berkencan dengan Kenan." ucap Khalisa sambil berlalu meninggalkan Angela.
"Tapi Khalisa, aku mohon dengarkan aku, aku tidak mau sesuatu hal buruk terjadi padamu." Angela mencoba menahan agar Khalisa tidak pergi, namun gagal.
Angela hanya bisa menatap nanar pada punggung Khalisa yang berjalan semakin menjauh bersama Kenan.
***
Sejak Khalisa dan Kenan berpacaran. Hubungan persahabatan antara Angela dan Khalisa sudah tidak seperti dulu lagi.
Khalisa seperti menjaga jarak dengan Angela. Bahkan kini mereka sudah tidak duduk sebangku lagi.
Khalisa lebih memilih duduk sebangku dengan Nora yang merupakan gadis paling cupu di kelas, dari pada duduk sebangku dengan Angela.
"Khalisa untuk tugas kerja kelompok Kimia nanti, kamu mau gak sekelompok sama aku?" tanya Angela dengan ramah.
"Tidak bisa Angela. Aku sudah satu kelompok dengan Nora. Benarkan Nor?" Khalisa menatap Nora tajam, membuat gadis itu menganggukan kepalanya dengan terpaksa.
Tiap Angela mencoba mendekat, Khalisa selalu mencari alasan untuk menghindar. Membuat Angela semakin khawatir pada keadaan Khalisa, takut Kenan akan menyakiti sang sahabat seperti Kenan menyakitinya dulu.
Kekhawatiran Angela terhadap Khalisa semakin bertambah besar, karna gadis itu sudah tidak pernah masuk sekolah lagi sejak beberapa hari yang lalu.
"Semoga Kenan tidak berbuat macam-macam terhadap Khalisa, dan semoga Khalisa baik-baik saja." Batin Angela sembari menatap nanar foto lamanya bersama Khalisa yang terlihat begitu akrab.
"Apa aku ke rumah Khalisa saja ya? Aku juga sudah kangen sama masakan tante Linda." Air liur Angela hampir menetes kala terbayang masakan ibu dari sahabatnya itu.
***
Jam pulang sekolah pun tiba. Angela memutuskan untuk berkunjung ke rumah Khalisa siang itu, Angela ingin tahu kenapa sahabatnya itu tidak sekolah selama berhari-hari.
Ting tong
Berulang kali Angela menekan bell, namun tak ada satupun orang yang datang membukakan pintu untuknya.
"Apa aku datang lain kali saja ya? Sepertinya tidak ada siapapun di rumah?" gumam Angela.
"Angela? Sedang apa kamu di sini?" tanya seorang tetangga Khalisa yang juga mengenal Angela.
"Eh bu Rahma. Aku mau menengok Khalisa, kayaknya dia sakit karna sudah berhari-hari tidak sekolah." balas Angela.
"Loh, memangnya kamu tidak tahu kalau Khalisa sedang di rawat di rumah sakit karna pendarahan hebat. Orang-orang bilang Khalisa nekat aborsi karna pacarnya gak mau tanggung jawab." beritahu bu Linda
Deg!
Angela tak bisa berkata-kata, ia begitu shock mendengar ucapan wanita paruh baya itu.
Bersambung.