NovelToon NovelToon
Janda Tapi Perawan Tulen

Janda Tapi Perawan Tulen

Status: sedang berlangsung
Genre:Tamat / Janda / Aliansi Pernikahan / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Angst / Romansa
Popularitas:290.5k
Nilai: 4.6
Nama Author: Aurora.playgame

Raisa, seorang gadis berparas cantik, adalah primadona desa yang hidup dalam kesederhanaan bersama ayahnya. Kehidupannya yang bahagia berubah drastis ketika suaminya meninggal dalam kecelakaan mobil pada awal pernikahan mereka. Raisa terpaksa harus menjanda dan menghadapi tantangan hidup yang lebih besar.

Di desa kecil mereka, di mana kabar berita menyebar dengan cepat, gosip dan fitnahan dari masyarakat selalu menghampiri Raisa. Kehadirannya yang sebagai pengantin baru dan langsung ditinggalkan oleh suaminya yang meninggal membuatnya menjadi sasaran ejekan dan celaan. Dia merasa terisolasi dan terpinggirkan.

Namun, Raisa adalah seorang wanita yang kuat dan tegar. Dia tidak menyerah pada keadaan dan bertekad untuk membuktikan bahwa dia bisa bangkit dari penderitaan yang menimpanya.

Bagaimana kisah Raisa dalam menjalani kehidupannya? Ikuti ceritanya di novel yang berjudul "Janda Tapi Perawan Tulen"

Jangan lupa kasih like, subcribe, vote rate 5...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aurora.playgame, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 15 - Galak

\*\*\*

Suasana di kediaman Aryana menjadi ramai, bukan karena ada pesta pernikahan atau ulang tahun, melainkan karena Bian mengalami alergi yang kambuh lagi sehingga menarik perhatian semua orang di rumah.

Semua anggota keluarga dan Raisa yang khawatir dan sibuk mencari cara untuk membantu Bian mengatasi gejala alerginya dan Raisa pun segera membuang bunga lili yang sempat Bian tunjuk agar menjauhi Bian dan gejala-gejala itupun menghilang.

Bian, yang selalu memiliki alergi yang sensitif terhadap bunga lili, tiba-tiba mengalami reaksi alergi yang hebat. Dia mulai bersin-bersin, batuk, dan menderita ruam di kulitnya. Keadaannya membuatnya merasa sangat tidak nyaman dan terganggu.

"Cepat kumpulkam semua orang yang bekerja hari ini!," teriak Bian menggelegar.

Bian memutuskan untuk mengadakan pertemuan dengan semua anggota rumah tangga, termasuk para art yang bekerja di sana. Mereka meminta semua orang untuk berdiri dan mengungkapkan siapa yang bertanggung jawab atas pemasangan bunga lili di kamar Bian.

"Sebenarnya siapa yang melakukannya?."

"Aku juga tidak tau, selama ini semua pekerja tau tentang alergi tuan Bian, kenapa hari ini terjadi kejadian seperti ini ya...!."

Suasana di ruangan itu tegang dan semua mata tertuju pada para Raisa yang mungkin tahu atau terlibat dalam insiden tersebut. Masing-masing dari mereka membantah memiliki keterlibatan dalam kejadian tersebut, namun kekhawatiran dan kegelisahan mulai merasuki ruangan.

"Aku tidak perlu bertanya lagi, cepat mengaku dan tinggalkan rumah ini," kata Bian datar sambil menatap semua art yang nampak cemas.

Bian sangat serius dalam niatnya untuk menemukan pelaku dan memberikan hukuman yang setimpal. Dia berbicara dengan nada tegas, menyatakan bahwa siapa pun yang terlibat akan dipecat dan diusir

"Aku yang melakukannya Tuan."

Raisa, yang selalu memperhatikan segala detail, memutuskan untuk mengambil inisiatif dan berbicara. Dia mengaku sebagai pelaku yang memasang bunga lili di kamar Bian.

"Apa? Berani sekali dia, hem, sebentar lagi dia akan di tendang dari rumah ini," batin Juli dengan ekspresi yang sangat puas, pasalnya dia selalu syirik pada Raisa yang selalu dekat dengan Bela.

Semua orang terkejut dan bingung. Mereka tidak bisa memahami mengapa Raisa melakukan hal seperti itu. Raisa menjelaskan bahwa dia tidak tau kondisi Bian yang alergi terhadap bunga lili lalu meminta maaf.

Bian terlihat sangat marah saat Raisa mengaku. "Ternyata kau lagi?! Kenapa hidupku selalu sial setelah bertemu denganmu!."

Raisa segera berlutut dan terus meminta maaf atas kesalahannya. Namun hal itu tidak membuat hati Bian luluh. "Cepat tinggalkan rumah ini! Aku tidak ingin melihat wajahmu lagi!."

Raisa hanya diam terpaku dan tidak beranjak dari posisinya sekarang. Lalu Bela menghampiri Raisa dan membantunya berdiri. Hal itu di sadari Bian dan melarangnya.

"Kak... Jangan kasihi orang seperti dia, sekali melakukan salah dia akan terus seperti itu," ucap Bian pada Bela dengan lembut. Bian sangat menyayangi kakaknya dan seketika sikap singanya berubah menjadi kucing rumahan.

"Bian, kakak akan mengurus gadis ini, dan untuk kesalahannya kakak minta maaf."

"Tapi Kak?."

Bela menggelengkan kepalanya dan meminta Bian untuk tidak menolak keinginan kakak tercintanya. Dan dengan terpaksa Bian membiarkan Raisa untuk tetap tinggal di rumah itu.

"Sebenarnya apa yang dilakukan gadis itu pada kakak sehingga kakak sangat membelainya," gumam Bian sambil berjalan menuju tangga.

"Sekarang kalian kembali bekerja," suruh Bela pada semua orang yang masih berdiri menikmati pertunjukan yang membuat mereka deg deg gan karena takut di pecat. "Raisa, kamu ikut aku...." Dan Raisa pun mengikuti Bela ke kamarnya.

"Bian memang mudah marah, dia selalu memecat orang yang melakukan kesalahan walaupun kecil," tutur Bela seraya sedikit tersenyum.

"Tapi, aku juga salah Nona...," jawab Raisa nampak menyesal.

"Tidak apa-apa, semua pernah melakukan salah, aku juga sama... Tapi kita harus jadikan kesalahan itu sebagai pelajaran, ok?."

Raisa pun mengangguk dan tersenyum.

....

"Nona, apa aku bisa menggunakan telepon rumah?," tanya Raisa ragu.

"Ada apa? Kamu mau menghubungi siapa?."

"Sebenarnya aku pergi dengan meninggalkan ayah seorang diri, selama dua minggu ini aku pergi tanpa memberi kabar padanya... Mungkin ayah sangat mengkhawatirkaku," jawab Raisa dengan ekspresi sedihnya yang tidak bisa di sembunyikan.

Tanpa ragu Bela pun meminjamkan ponselnya untuk Raisa gunakan, ia paham jika Raisa bersedih mungkin karena merindukan ayahnya untuk bekerja, padahal alasan sebenarnya tidak Bela ketahui.

"Hallo, Ayah?."

.....

Setelah beberapa menit Raisa bicara dengan ayahnya dengan air mata yang terus keluar, ia segera menutup teleponnya dan di kembalikan pada Bela. "Nona, terima kasih...."

Melihat Raisa yang menangis pilu saat bicara dengan ayahnya, ia bertanya tentang apa yang terjadi pada Raisa sebenarnya. Lalu Raisa pun menceritakan kisah hidupnya sehingga berakhir di rumah itu sekarang.

Bela sangat terharu dan merasa kasihan pada Raisa yang sudah menjadi janda padahal usianya masih sangat muda. Apalagi ia di tinggalkan suami yang baru saja menikahinya dan kejadian-kejadian yang menimpa Raisa setelah menjadi janda yang tidak bisa terelakkan.

Setelah mengetahui kehidupan Raisa lebih dalam, Bela semakin bersimpati padanya dan membuat mereka menjadi lebih akrab. Meskipun Bian sangat tidak menyukai keberadaan Raisa di rumah itu, tapi karena Bela inginkan Raisa di sampingnya iapun tidak bisa berniat apa-apa.

Satu ketika, saat malam hari...

Raisa mendengar suara berisik dari dapur padahal semua lampu sudah mati. Ia mencoba mendekati asal suara dengan berani karena merasa tidak mungkin ada maling jika keamanan rumah itu sangat ketat.

Raisa berjalan dengan meraba-raba karena penerangan yang sangat minim. Lalu ia di kejutkan dengan kakinya yang tersandung sesuatu hingga terjatuh. "Aduh! Aw!."

Raisa mendengar suara seseorang di belakangnya dengan nafas berat dan iapun menoleh. "Aarggh! Pencuri!," teriak Raisa hendak berdiri lalu tangannya di raih oleh orang itu. "Tolong aku... Ambilkan aku air..."

Raisa mendengar suara yang tidak asing dan sempat ragu karena biasanya Bian bicara selalu dengan nada tinggi, tapi kali ini sebaliknya, lemah dan tidak berdaya.

Meski belum tau pasti, Raisa segera mengambil air dan membantunya minum. Dan pada saat merasa mendekat, Raisa melihat dengan jelas bahwa orang itu adalah Bian.

"Tuan? Anda baik-baik saja?."

"Air lagi...."

"Ini...."

Bian meneguk air untuk gelas keduanya dan merasakan sedikit lebih baik. "Bawa aku ke kamar," ucapnya lemah.

Raisa merasa ragu karena dengan begitu mereka akan bersentuhan dan dia merasa tidak cukup kuat untuk memapahnya. "Aku akan cari bantuan dulu," ucap Raisa sambil beranjak berdiri. "Tidak usah," cegah Bian sambil meraih tangan Raisa lagi hingga ia jatuh ke pelukannya.

Kini mereka nampak sangat dekat hingga kedua mata mereka saling bertatapan. Raisa melihat Bian begitu lemah lalu ia segera membopongnya. "Ayo Tuan! Aku bantu berdiri," ucapnya.

Bian pun berdiri dengan sempoyongan karena Raisa kalah kuat dengan berat badannya Bian. "Hati-hati Tuan." Raisa memapah Bian dengan mengalungkan tangan Bian di pundaknya dan hendak menuju tangga.

"Kita mau kemana?," tanya Bian.

"Naik tangga, Tuan kuat, kan?."

"Ada lift disana, kenapa harus naik tangga, dasar bodoh!," omel Bian.

"Apa? Ada lift? Dimana?," batin Raisa.

Dan nampaklah lift yang berada tidak jauh dari jarak mereka sekarang. Raisa merasa senang dan sedikit kesal. Di samping dia tidak akan terlalu kesusahan memapah Bian, dia juga merasa marah karena Bian selalu kasar.

"Aku baru tau ada lift di rumah ini," gumamnya namun masih bisa terdengar oleh Bian hingga ia tersenyum kecil.

Bersambung...

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

1
🌹Nabila Putri🌹
emang ga ada CCTV ya
Suanti
masa ngak ada cctv
Marfuatin
sabaar Rayyan mungkin ini teguran untuk dirimu ..... jd jngn berskp angkuh ..... tp santai q mendukung mu 💪 jngn lupa htmu hanya untuk Hanna
😘😍😍👌 l love you 😂😂😂
Fawaz Al ashy
cuettt... so sweet x neng..
Fawaz Al ashy
cepat dong punya anak nya kapan lagi
Marfuatin
kamu harus jujur Han ...... jangan biarkan Rayyann berpaling darimu....... buat dia bertekuk lutut dengan mu 💪😍😂
Aurora: Yuk kita dukung bareng-bareng 😀😍
total 1 replies
Marfuatin
bukannya yang punya kekasih dirimu Rayyan ........ !!!!!!!
Fawaz Al ashy
raisa dong istri sahabat nya
Fawaz Al ashy
apes deh.. bian
Suanti
Hanna hamil
Aurora: Iya gak ya..? 😁
total 1 replies
MhayaErlis Kolnel
lanjut ka
Aurora: Siap kak 🤗👍
total 1 replies
Marfuatin
akhirnya bucin juga 😀
Aurora: Harapan seantero penduduk bumi keknya 😄
total 1 replies
Fawaz Al ashy
kasih raisa.. 😔
Fawaz Al ashy
athor nasip bian gimna 😭
Aurora: Lanjut baca yuk kak... Biar tau dan makin seru 😍
total 1 replies
Marfuatin
semagat thor q suka ceritanya
Aurora: Alhamdulillah... Siap kak 🤗
total 1 replies
Marfuatin
Rayyan sbg lk2 sangat tdk bertanggung jawab..... mengapa dia sll berbuat spt itu...... tdk membr kjls...... walau smua bkn salh ny tp ttp dia hrs tgs dngn niatnya .... 😡 q jd ingin becek2 si Rayyn pengecut ..... 👊👊👊
Aurora: Haha... Sabar sabar kak... Kita doain aja nanti Rayyan jadi bucin tuh sama Hana 😄
total 1 replies
Sisri Nurdayanti
Kecewa
Sisri Nurdayanti
Buruk
Aurora: Terima kasih... Semoga mau mampir lagi 😊🙏
total 1 replies
Fawaz Al ashy
kasian raisa cuma mimpi. 😋
Fawaz Al ashy
bisa tu raisa orang iri emang ada di mana,, klw gk da mereka kurang seru kan 😅😅
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!