Anggi dan Raffi baru saja melangsungkan akad nikah, mereka menikah karena suatu perjodohan tapi siapa sangka di saat yang bersamaan datang satu keluarga yang menuntut pertanggung jawaban Raffi karena Raffi ternyata menghamili mantan kekasihnya.
Apakah Raffi akan menikahi mantan kekasih nya yang ternyata hamil di luar nikah ?
Lalu bagaimana dengan Anggi ? apa Anggi bisa menerima pengkhianatan suami yang bahkan baru hitungan menit ? akan kah pernikahan Anggi dan Raffi bisa berakhir bahagia dengan hadirnya orang ketiga yang juga bagian dari masa lalu suaminya ?
Kehidupan apa yang harus Anggi lalui di dalam rumah tangga nya bersama Raffi?
Pantengin kisah Anggi Raffi dan wanita ketiga di pernikahan mereka
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R-kha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Antara Hidup Dan Mati
" Fi... Tolong Fi... Tolong bayi Kita " ucap Disya di sambungan teleponnya tapi tak serta merta membuat Bu Ratna percaya jika Disya benar benar kesakitan saat ini.
" tak perlu menjadi kan anak yang bahkan masih berkembang dalam rahimmu untuk bisa terus mengekang Raffi " ucap Bu Ratna yang tentu saja mengundang perhatian semua orang di rumah Nando.
" apa yang terjadi Bu ?" tanya pak Anton yang mulai menduga jika Disya kembali membuat istrinya marah.
" apa yang Disya katakan Bu ?" tanya Raffi penuh curiga sambil mengambil handphone nya yang masih di pegang erat oleh Bu Ratna.
" seperti alasan nya pada Anggi jika kandungannya bermasalah" ucap Bu Ratna yang yakin jika semua yang Disya katakan hanya alasan untuk menarik perhatian Raffi putranya saja.
" biarkan saja mas Raffi pergi Bu, dan berdoa saja semoga alasan yang Disya katakan tak akan pernah menjadi kenyataan " ucap Anggi ya g tentu saja membuat Raffi tersenyum menghargai apa yang Anggi katakan yang mana Anggi masih mendukung nya meski hubungannya dan Anggi sudah tak bisa di selamatkan lagi.
" terima kasih, mas pergi dulu " ucap Raffi yang langsung pergi tanpa menunggu izin kedua orang tuanya.
Setelah Raffi pergi dengan sangat tak sopan membuat Bu Ratna dan pak Anton kini merasa sangat gagal mendidik Raffi yang tak bisa menghormati pemilik rumah.
" maafkan putra saya yang pergi tanpa pamit" ucap Bu Ratna pada kedua orang tua Nando.
" maaf jika saya ikut campur, tapi katanya Anggi itu mantan menantu anda, lalu siapa wanita yang saat ini akan di temui nak Raffi ?" tanya Bu Gea penasaran dengan Raffi yang juga sangat erat kaitannya dengan Anggi yang entah kenapa Bu Gea sangat yakin jika memang putrinya yang hilang enam belas tahun lalu.
" panjang ceritanya Bu, Nando akan ceritakan nanti hingga ibu puas " ucap Nando yang juga merasa ada yang harus iya tanyakan pada ibunya terutama tentang Amara.
" Anggi, maaf jika keputusan yang ibu ambil malah membuat kamu harus mengalami hal seperti ini di usia mu yang bahkan masih sangat muda " ucap Bu Ratna sambil menggenggam tangan Anggi yang harus iya tinggalkan di rumah yang bahkan baru iya kenal.
" tidak apa apa Bu "
" ini semua sudah jalan takdir yang tuhan siapkan untuk Anggi dan Anggi harus bisa melewati semuanya dengan ikhlas " ucap Anggi yang tak ingin kedua orang tua Raffi semakin merasa bersalah dengan kondisinya saat ini.
Berbeda dengan Bu Gea yang entah kenapa semakin yakin jika Anggi memang lah putrinya yang hilang enam belas tahun lalu tapi Bu Gea sadar tak ada bukti yang nyata yang iya miliki untuk bisa meyakinkan Anggi jika memang Anggi adalah putrinya yang hilang dulu.
" baiklah, ibu dan ayah pulang dulu ya "
" kamu baik baik disini dan jangan sungkan untuk menghubungi ibu jika kamu membutuhkan bantuan ibu " ucap Bu Ratna sambil memberikan kecupan sayang dan kecupan perpisahan pada mantan menantunya yang kini sudah iya anggap putrinya sendiri.
" ibu sama ayah tenang saja, Anggi pasti akan baik baik saja di sini dan jika memang nanti Anggi membutuhkan bantuan ayah dan ibu, Anggi pasti akan menghubungi kalian nanti " ucap Anggi yang sambil memeluk bu Ratna yang memang terlihat sangat menyayangi dirinya.
Setelah berpamitan, baik Bu Ratna maupun pak Anton pun langsung pergi meninggalkan Anggi di rumah Nando meski dalam hati mereka mencoba meyakinkan diri jika keputusan yang mereka ambil ini memang lah benar.
" kamu pasti sangat lelah, ayo ibu tunjukan kamar mu " ucap Bu Gea yang tanpa rasa sungkan merangkul lengan Anggi untuk iya ajak ke kamar yang memang sudah iya siapkan untuk Amara putrinya yang hilang karena Bu Gea yakin suatu saat putrinya Alan bisa di temukan.
Lain halnya dengan Raffi yang sebenarnya menduga jika apa yang Disya katakan hanya sebuah alasan agar bisa mengikat kakinya agar tak bisa melangkah bebas.
" sekarang apa lagi yang sudah kamu siapkan untuk memberikan kejutan untuk ku " ucap Raffi yang tiba tiba saja membayangkan akan seberapa liar Disya kali ini hingga tak butuh waktu lama akhirnya Raffi pun sampai di rumah kontrakan Disya saat ini.
" terbuka ?" tanya Raffi pada dirinya sendiri tapi tanpa curiga Raffi mendorong pelan pintu rumah kontrakan Disya dan alangkah terkejutnya dirinya saat melihat Disya yang sudah tergeletak tak sadarkan diri di atas tempat tidur.
" apa yang terjadi ?" tanya Raffi yang masih belum menyadari jika telah terjadi hal buruk pada janin yang ada dalam kandungan Disya saat ini.
" fi.. Tolong bayi Kita Fi " ucap Disya dengan sisa tenaga yang iya miliki.
" kamu kenapa Dy " ucap Raffi sambil membantu Disya untuk duduk bersandar tapi saat melihat bercak darah di atas sprei tempat tidur membuat Raffi seketika panik sambil menatap ke arah Disya yang saat ini sedang menahan sakit.
" sepertinya aku keguguran fi " ucap Disya sambil melihat wajah Raffi seolah ingin tau apakah Raffi sedih seperti dirinya atau tidak.
" keguguran ?"
" tapi bagaimana bisa ?" tanya Raffi yang tak percaya dengan apa yang Disya katakan saat ini.
" bawa aku ke rumah sakit " ucap Disya yang kembali merasakan sakit yang sangat luar biasa di dalam perutnya saat ini.
" ayo kita ke rumah sakit " ucap Raffi sambil menggendong Disya ala bridal style setelah sebelumnya mengganti pakaian Disya yang lebih bersih dan layak.
" apa aku harus menghubungi ibu atas apa yang terjadi pada Disya ?" tanah Raffi sambil mengemudikan mobilnya menuju rumah sakit.
" kerumah sakit dulu Fi, ini sangat sakit " ucap Disya dimana keringat dalam tubuhnya seolah berlomba lomba untuk bisa keluar dari tubuhnya.
" kamu harus kuat demi anak kita " ucap Raffi yang juga ikut merasakan sakit saat melihat Disya kesakitan seperti ini.
" kamu harus kuat demi anak kita " ucap Raffi sambil membelai lembut rambut Disya berharap dengan melakukan itu bisa memberikan kekuatan pada Disya untuk bisa bertahan.
" dan satu lagi kini hanya kamu yang menjadi istriku jadi kamu harus kuat demi aku dan demi anak yang sedang kamu kandung saat ini " ucap Raffi yang membuat Disya menatap sekilas ke arah Raffi, andai saja Raffi mengatakan itu saat kondisinya tak seperti ini mungkin Disya sangat sangat bahagia.
" tapi bagaimana jika anak kita tak terselamatkan ?" tanya Disya karena merasa pendarahannya cukup banyak.
" semuanya pasti akan baik baik saja " ucap Raffi yang sejujurnya iya mengatakan semua itu agar hatinya tenang dan juga agar Disya tak terlalu memikirkan apa yang belum terjadi hingga membuatnya tak bisa beristirahat dengan tenang.
✍️✍️✍️ apa mungkin kandungan Disya dan Raffi akan baik baik saja atau ada hal besar yang akan membuat Raffi berpikir ulang untuk tetap bersama dengan Disya ?
Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Love you moreee 😘 😘 😘
