Dapat melihat mahluk tak kasat mata, bukannlah impian dari semua orang. Begitu juga dengan seorang pemuda. Akibat menolong seseorang, pemuda itu harus mengalami musibah yang menyebabkan cerita hidupnya berubah seketika. Mendadak bisa melihat hantu, pemuda tersebut mengalami perjalanan hidup yang tidak biasa. Perjalanan hidup seperti apakah yang dialaminya?
**** ******. Bijak dalam memilih bacaan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rcancer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kekesalan Ozil
"Kalian kenapa berisik sekali sih!" protes seorang pemuda dengan suara berat khas orang yang bangun tidur. Pemuda yang akrab di panggil dengan nama Ozil itu merasa terganggu waktu tidurnya karena suara berisik yang ditimbulkan para hantu wanita di dalam kontrakannya. "Bisa pada diam nggak!" Ozil sedikit meninggikan suaranya lalu menutup telinga kirinya dengan bantal.
"Astaga, Bang! Ini udah jam sepuluh siang. Mau tidur sampai jam berapa?" salah satu dari hantu wanita itu bersuara karena merasa heran dengan sikap pemuda yang bisa melihat wujudnya. "Lagian kenapa celananya sampai basah gitu sih, Bang? Kamu habis mimpi?"
Seketika Ozil langsung terperaranjat. Di rabanya bagian depan celana kolor dan ternyata benar, di sana memang basah. Rasa ngantuk Ozil langsung hilang dan otaknya seketika berpikir keras. Tak lama setelahnya Ozil kembali terperanjat kala Ozil ingat dirinya memang baru saja mimpi basah dan merasa terganggu dengan suara berisik yang ternyata suara itu yang menyebabkan Ozil terbangun dari mimpinya.
Ozil langsung saja bangkit berdiri menuju kamar mandi. Sedangkan suara tawa langsung menggema mengiringi kepergian pemuda itu. Yang pasti suara tawa itu hanya Ozil yang mampu mendengarnya dan dia merutuki kebodohannya sendiri. "Dasar para hantu sialan! Gara gara baju kalian tembus pandang, sampai jadi kebawa mimpi begini," gerutunya lalu Ozil segera mandi.
"Astaga! kenapa aku sampai nggak bawa handuk sih!" Ozil kembali menggerutu dan merasa kesal dengan diri sendiri. Bisa bisanya mandi tidak membawa handuk dan di sana tidak ada kain kering satupun untuk menutupi tubuhnya. "Ah sial!" mau tidak mau, Ozil keluar kamar mandi dengan tidak memakai apa apa.
Awalnya para hantu melongo melihat Ozil keluar dari kamar mandi, tapi tak lama kemudian suara tawa mereka langsung pecah saat mata mereka melihat Ozil menarik handuk yang tergantung di salah satu tembok lalu kembali masuk ke kamar mandi. "Nggak usah malu kali, Bang! Orang kita sudah sering lihat!" seru salah satu hantu dan mereka kemnali serentak tertawa.
Ozil keluar kamar mandi dengan muka yang ditekuk. "lebih baik ditutupin, biar nggak dikira cowok murah meriah. Meski kalian hanya makhluk astral," sungut Ozil sembari membuka lemari plastik dan mengeluarkan beberapa kain yang akan dia pakai. "Kenapa kalian nggak bangunin aku dari tadi? Udah siang banget ini!" Ozil masih menggerutu sambil memakai pakaiannya di hadapan para hantu.
"Ya mana kita tahu. Emang Bang Ozil mau kemana? Bukankah Bang Ozil nganggur ya?" tanya Melati.
"Ya kan bentar lagi aku akan kerja. Aku mau cari baju yang pantas buat kerjalah. Lihat, bajuku yang bagus cuma ada beberapa helai."
"Emang Bang Ozil kerja dimana sih?" giliran Mawar yang bertanya.
"Apa itu ya namanya?" Ozil nampak mengingat ngingat. "Itu loh yang ada acara acara besar. Misal ada konsser artis, atau ada nikahan pejabat, kita yang nangangin."
"Oh, event organizer?" balas Mawar lagi.
"Nah itu dia. Tapi aku di kantor dibagian Ob nya, maklum lulusan rendahan jadi ya hanya bisa jadi tukang bersih bersih."
"Ya nggak apa apa, Bang. daripada nganggur," sahut Cempaka.
"Betul sekali!" balas Ozil. "Eh,kalian apa nggak ada kegiatan lain? ngumpul ngumpul terus kerjaannya."
"Hehehe ... emang hantu harus ngapain, Bang? Kerja? ada ada aja," sahut Anggrek , dan Ozil malah tertawa karena merasa konyol dengan dirinya sendiri. "Tapi kita tuh sebenarnya lagi belajar, Bang."
"Hah! belajar? Belajar apaan?"
"Jadi gini, semalam waktu Abang tidur, kami kan pergi tuh keluyuran dan kami melihat hantu kepala bolong sedang menggerakan benda. Ya kami tertarik dong. Nah kami belajar ilmu menggerakan benda dari dia."
"Hah! hantu kepala bolong? Kok ngeri amat?"
"Ya namanya juga hantu. Emang Abang cuma bisa lihat kita doang? Nggak kan?" ucap Anggrek lagi dan Ozil malah tersenyum lebar. Dia juga sebenarnya sudah lihat hantu yang lainnya. "Tapi kita sedang kesusahan nih, Bang. Kita nggak bisa fokus dan konsentrasi. Padahal kata hantu kepala bolong, intinya kita harus fokus."
"Hah! Hantu kepala bolong nyuruh kalian fokus?" para hantu wanita langsung mengangguk dan mengiyakan. "Dia kan kepalanya bolong, bagaimana dia bisa konsentrasi dan fokus kalau kepalanya bolong gitu? Hahaha ..."
"Hih! Abang! Serius ini. Kita tuh harus bisa belajar menyentuh dan mengendalikan barang, biar kita juga bisa bersentuhan, Bang?"
"Apa! bersentuhan? Wahh! Aku setuju dan sangat mendukung!" seru Ozil dengan pikiran yang langsung tertuju pada baju tembus pandang para hantu.
...@@@@@@@...