Adelia Embun Chalandra mengalami kecelakaan mobil saat dia pulang dari camping dengan teman kampusnya. Namun, siapa sangka saat dia membuka matanya dan tersadar bahwa rohnya tidak mampu memasuki tubuhnya kembali. Berkali-kali dia mencoba untuk masuk ke dalam tubuhnya namun entah mengapa seakan ada sesuatu yang membuat dia ditolak oleh tubuhnya sendiri. Dalam keputusasaan Adelia, dia justru mengetahui banyak rahasia yang selama ini disembunyikan oleh keluarganya. Selain itu dia juga bertemu dengan sosok pria yang mampu melihat bahkan menyentuh roh seperti dirinya.
Bagaimana kelanjutannya, yuk simak terus ya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Niken Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
15
Perusahaan SQ.
"Jadi info apa yang kamu dapatkan?" tanya Raka kepada asistennya. Dia sudah memerintahkan Deon untuk menyelidiki apapun itu tentang keluarga Chalandra. Sejak kedatangan arwah Adelia membuat Raka menjadi kepikiran terus. Apalagi Adelia yang tidak pergi menjauhinya. Hal itu membuat Raka merasa resah setiap harinya. Adelia selalu datang dan pergi sesuka hatinya.
"Bagas Chalandra, seorang pengusaha berumur lima puluh tahun. Memiliki seorang putri berusia dua puluh satu tahun bernama Adelia Embun Chalandra. Dia masih berstatus mahasiswi di salah satu universitas ternama di kota ini. Tetapi seminggu yang lalu putrinya itu mengalami sebuah kecelakaan beruntun dan sekarang sedang mengalami koma di rumah sakit keluarga Shaquille. Dia menjalani perawatan khusus karena pihak keluarga melarang orang asing masuk ke dalam ruangan adelia. Selain itu tuan Bagas juga menikah kembali dengan seorang janda beranak satu. Dia dulunya adalah sekretaris tuan Bagas. Karena kondisi putrinya yang sakit kemarin sempat membuat tuan Bagas mengalami syok. Sehingga penyakit jantungnya kambuh. Sementara untuk perusahaan CH diserahkan kepada putri tirinya, Jennifer Chalandra. Dia lah yang sementara mewakili posisi tuan Bagas di kantor."
Itulah laporan yang didapatkan oleh asisten Deon. Raka mendengarkan dengan seksama. Ternyata apa yang dikatakan oleh arwah Adelia semuanya sama dengan laporan Deon. Tetapi ada masalah pribadi di dalamnya. Dan Raka ingin Deon lebih menguliknya kembali.
"Deon, aku ingin kamu selidiki lebih dalam lagi tentang keluarga Chalandra. Terutama kehidupan istri kedua dan juga anak tirinya. Ada sesuatu yang ingin aku ketahui secara detail tentang mereka," perintah raka kembali.
"Apakah ada masalah tuan muda?" tanya asisten Deon yang merasa ada yang aneh dengan sikap tuan mudanya mendadak ingin mengetahui sebegitunya tentang kehidupan keluarga Chalandra.
"Ada hal ingin kupastikan. Kamu harus segera mendapatkan informasi tersebut. Dan nanti siang saat jam makan siang, beritahu pihak rumah sakit. Aku akan ke sana, melihat kondisi dari putri tuan Bagas yang sedang koma itu. Kamu pastikan aku bisa masuk ke sana," perintah Raka lagi.
Sebenarnya asisten Deon cukup penasaran kenapa tuan mudanya sampai ingin bertemu dengan putri pengusaha CH tersebut. Ada hubungan apa sebenarnya keduanya.
"Emmm, baiklah tuan muda. Akan saya lakukan. Apakah masih ada lagi?"
"Tidak, kamu boleh pergi."
"Baik, saya permisi."
Asisten Deon pun pergi meninggalkan ruangan sang atasan dengan beberapa tugas yang harus dia selesaikan tentunya.
Hah....
Raka menghela napasnya panjang. Kenapa jadi dia yang berurusan dengan arwah seperti adelia.
"Tapi kalau tidak dibantuin, dia mengganggu aku terus."
"Maksudmu aku ganggu gitu ya?"
"Astaga!!" pekik Raka yang terkejut karena tiba-tiba suara Adelia berada sangat dekat dengannya.
"Hai, tuan muda," sapa Adelia dengan ramahnya dan senyum manis sudah tersungging di bibirnya yang cantik. Sebenarnya gadis arwah itu begitu cantik. Eh...kenapa jadi Raka mengagumi sosok arwah. Sudah gila apa dia ya?
"Kenapa kamu ada di sini? Kagetin aja. Aku mau kerja, kamu pergi saja sana," lagi-lagi Raka mengusir Adelia.
Akan tetapi gadis arwah itu pura-pura tidak mendengar. Dia justru asyik melihat ruangan kerja Raka yang menurutnya begitu nyaman.
"Disini enak juga ya, nyaman," ucap Adelia sambil duduk di sofa yang ada di ruangan Raka.
"Kamu itu ya, disuruh pergi susah banget sih."
"Makasih ya tuan Raka, kamu sudah berniat inging mengunjungiku di rumah sakit. Ternyata itu rumah sakit milik keluarga anda ya?" tanya Adelia dengan wajah polosnya.
"Ya," jawab Raka singkat.
"Aku tidak berbohong soal siapa aku sebenarnya. Dan aku hanya ingin memastikan ayahku terlepas dari jeratan kedua Lampir itu. Sebelum aku pergi ke surga nanti," ucap Adelia dengan nada sedih.
Raka melirik arwah Adelia yang tampak menundukkan kepalanya itu. Tampak gurat kesedihan di sana. Raka hanya menghela napasnya panjang. Sekarang dia jadi masuk ke masalah seorang arwah. Ya ampun, kalau orang lain tahu, dia bisa dianggap gila.
❤️❤️❤️
TBC
yo rasakan karma instan itu nyata.
kasian deh yaw /Drowsy/
adelia itu udh punya raka yaw /Casual/