Ethan Adrian Armend seorang pria yang patah hati akibat gadis pujaan hatinya memilih pria lain. Padahal Ethan mencintai gadis itu sejak kecil. Tapi kebersamaan mereka selama belasan tahun tidak ada artinya.
Sikap dan sifat Ethan berubah 180°. Setelah lulus sekolah dia menjelma menjadi ketua geng motor, sering terlibat perkelahian dan diperbudak oleh game. Semua Ethan lakukan sebagai pelarian dari rasa sakit hati.
Namun, siapa sangka dia kembali bertemu dengan sosok wanita itu. Ethan bersumpah akan menaklukan Valerie dan membuatnya bertekuk lutut, tidak ingin kehilangan untuk kedua kalinya.
Mampukah Ethan Adrian mendapatkan hati Valerie dengan sikapnya yang dicap bad boy atau Valerie merubah Ethan menjadi sosok pria baik dan menerima pernyataan cinta sahabat kecilnya?
Simak kisah generasi ketiga Keluarga Bradley dan Armend
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maciba, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 15 Aku Sayang Kamu
Pukul 12 malam, Ethan dan Valerie masih dalam perjalanan pulang menuju ibu kota, karena arena balap terletak di pinggiran kota. Valerie masih ragu untuk berpegangan, kedua kakinya menahan kuat, tangannya pun memilih mencubit jaket kulit yang digunakan Ethan.
“Ini perempuan gengsi banget sih, gemana kalau jatuh?” keluh Ethan dalam hati, motor pun menepi di pinggir jalan yang cukup sepi.
“Eh kenapa nih? Mogok? Kenapa bisa sih?” panik Valerie, melirik sekitar yang benar-benar gelap. Dia takut ada sosok jahat yang datang tiba-tiba seperti di film horor atau action.
“Pegangan dong Vale, kayanya jijik banget. Tenang, gue rajin mandi kok. Cepat! Mana tangannya sini!” seru Ethan menengadahkan kedua tangan menunggu gadisnya benar-benar memeluk dari belakang.
“Gue tinggal di sini ya, menurut kabar tempat ini angker dan …” Ethan tertawa dalam hati sebab tangan Valerie sudah merambat menyentuh pinggangnya.
“Udah ah Ethan kita pulang, kamu jangan gitu dong. Ini aku pegangan.” Tutur Valerie memegang erat sahabat kecilnya.
Benar saja seperti bayangan Valerie. Mendadak sosok bertopeng muncul dari arah belakang, mengendarai motor matic serta mengacungkan senjata tajam.
“Lo gak akan bisa kabur.” Teriak suara yang sangat jelas milik lelaki. Semakin mendekat dan hampir menyentuh bagian belakang motor Ethan.
“Akhhh siapa itu? Serem banget sih Ethan. Orang gila, musuh kamu ya?” teriak Valerie, jujur saja begitu takut karena adegan itu sangat mirip di cerita film.
“Jangan bawel Vale! Pegangan yang kuat.” Balas Ethan semakin melaju cepat dengan kendaraannya, dia tidak mau melawan manusia tak penting yang seolah menginginkan nyawanya.
Tiba di perbatasan kota. Beberapa motor matic menghadang Ethan semua kompak menggunakan helm hitam. Dari penampilan saja Ethan tahu, mereka pernah menyerangnya beberapa kali dan pria yang menggunakan topeng menyeret senjata, sangat Ethan hindari.
“Siapa lo? Berani banget keroyokan.” Ethan sudah siap mengepalkan tinju dan memasang kuda-kuda.
“Vale, jangan jauh-jauh dari gue, tetap diam di belakang punggung.” Ethan begitu khawatir. Kalau saja tidak ada gadisnya pasti tidak akan tegang, dia takut sekelompok orang ini melukai Vale-nya.
Serangan dimulai, maju satu per satu melancarkan pukulan kepada Ketua D’Dragons. Ethan tidak menangkis, tetapi menghindar karena potensi dirinya kalah telak sangat besar, dia juga tidak mau buang-buang tenaga.
Hingga pria bertopeng maju, mengayunkan senjata tajam ke perut Ethan.
“Sial, siapa dia sebenarnya. Baru kali ini gue ketemu orang sepadan.” Gumam Ethan menghindari serangan, tanpa dia sadar terpisah cukup jauh dari Valerie.
Valerie menghajar, memukul, menendang bahkan berhasil membuka helm salah satu anggota. Mengunci pergerakan tubuh musuh, mengintrogasi paksa.
Tahu bahwa gadis di pinggir jalan adalah kelemahan Ketua D’Dragons, sosok bertopeng mendekat dan ingin melukai Valerie.
“Vale, awas!” Ethan berlari cepat, melindungi pujaan hatinya dari serangan.
SREK
“Arrghhh.” Ethan mengerang, tangannya terluka dan berdarah, dia pun menendang kuat lelaki itu hingga terpelanting ke semak-semak.
“Vale? Lo bisa kan bawa motor? Tangan gue gak kuat. Nyalakan mesinnya sekarang juga!” Ethan sudah keringat dingin menahan pedihnya luka.
Belum juga lebam di wajah menghilang, sudah mendapat luka di lengan. Beginilah kehidupan gelapnya, diserang atau menyerang.
Valerie membawa Ethan ke klinik kecil, dia takut darah sahabatnya itu habis, karena luka yang cukup lebar. Dokter sigap dan tanggap menangani luka sobek itu, mendapat cukup banyak jahitan.
Tes
Perempuan cantik bermata hazel menangis, dia baru lihat ada beberapa keloid di lengan dan punggung Ethan. Semua di dapat karena jahitan luka akibat tawuran atau terjatuh dari motor.
“Selesai, silakan tebus obatnya di depan ya. Wah Mas bule, pacarnya nangis tuh. Udah Mas demi masa depan jangan ikut kegiatan merugikan, nanti Mba bulenya diambil orang, gemana?” petuah dokter yang bukan pertama kali bertemu Ethan karena luka.
Ethan hanya tersenyum samar menanggapi pesan dokter yang usianya masih muda itu.
Ethan menyandar di meja kasir, menunggu obat dari petugas. Dia menghela napas, lalu berkata, “Udah jangan nangis! Berisik Vale! Jangan takut lagi, sekarang kita udah aman.” Ucap Ethan tidak tega melihat gadisnya sesenggukan.
“Gemana gak nangis, ini udah berapa kali kamu terluka? Keluar Ethan, keluar dari gangster!” sungguh ingin sekali Valerie berteriak tapi sulit, dia tidak tahan lagi melihat sahabatnya mendapat luka.
“Ck jangan ikut campur Valerie! Gue antar lo pulang, pakai helm!” Keluar dari klinik, memasukan obat ke dalam tas ransel. Keinginan Valerie ini bagai cambuk keras, Ethan memang ingin lepas dari jalan yang dipilihnya, tapi tidak semudah itu.
“Kenapa gak bisa?” Valerie menghalangi jalan Ethan, merentangkan tangan, kepala pun mendongak ke atas, menatap lekat-lekat wajah sahabatnya.
“Minggir! Kita harus pulang!” Ethan menghindari kontak mata. Hatinya sakit sekali mengingat alasannya bergabung bersama gangster ini.
“Aku sayang sama kamu, jangan terluka lagi Ethan! Aku mohon, jalani hidup dengan normal. Mau kan?” teriak Valerie, lalu memeluk sahabatnya.
Sontak Ethan membeku, ungkapan isi hati Valerie benar-benar semakin membuat jantung berpacu cepat. “Gue engga salah dengar Vale?” tanya Ethan, dia sangat membutuhkan jawaban yang valid.
Kepala Valerie mengangguk cepat sebagai jawaban, dia juga bilang sesuatu yang meluluhkan hati Ethan.
“Aku gak mau kehilangan kamu. Aku yakin kamu itu lelaki yang baik, pasti ada alasan kuat di balik ini semua, iya kan? Kamu mau berbagi? Aku siap mendengar dan bantu kamu.” Tutur Valerie lemah lembut.
Tentu saja sayang, tapi perasaan yang dimaksud keduanya sangat berbeda. Jika Ethan menyayangi selayaknya pria kepada wanitanya, sementara Valerie menganggap Ethan sebagai kakak sekaligus sahabat.
Ethan mengukir senyum, begitu besar kah Valerie menyayanginya? Tapi tunggu … dia tidak mau terlalu percaya diri dan terjebak di friend zone. Bisa jadi perempuan yang sedang menangis ini hanya sayang terbatas pada hubungan pertemanan.
“Gue juga sayang sama lo.” Tatap Ethan menyelami kedua bola mata hazel pujaan hatinya. Ethan tidak bisa terburu-buru, masih memerlukan waktu sampai dia tahu jika Valerie memiliki perasaan yang sama lebih dari sekadar sahabat.
Keduanya segera pulang. Ethan yang berandalan, tidak ingin merusak gadisnya, begitu menjaga Valerie termasuk mengantar sampai depan pintu.
“Besok lo kuliah pagi, jangan begadang Vale! Gue jemput ya.” Tawar Ethan semakin gencar membuat Valerie ketergantungan kepadanya.
“Iya siap, jangan terlambat ya Ethan. Dosen aku killer.” Seru Valerie di balik punggung.
Tiba di kediaman Bradley, sepasang muda mudi ini terkejut karena Daddy Dariel menunggu putrinya pulang, menatap garang kepada Ethan.
“Bagus ya jam segini baru pulang. Ethan? Uncle mau kamu jauhi Valerie. Lihat kan? Setelah bergaul dengan kamu, jadi anak nakal, pulang malam dan menolak pria sebaik Eberardo.” Geram Daddy Dariel.
“Valerie masuk ke kamar dan tidur!” perintah Daddy Dariel sangat tegas tak terbantahkan.
“Sekarang juga kamu pulang Ethan! Jangan beri pengaruh buruk untuk Valerie.” Tukas Daddy Dariel, menyusul putrinya masuk ke dalam rumah. Meninggalkan Ethan sendirian di teras luas.
TBC
***
satu apa dua ya?
satu dulu, lainnya menyusul 😅
pokoknya dukungannya tetap ditunggu ya biar akunya makin lancar up 🤭 maaf ya pamrih tekan jempol, subscribe, boleh kasih gift dan vote
semoga sehat selalu 🙏😇
Buah emang jatuh di bawah pohon Bun kecuali dimakan Elang ya dibawa jauh dari pohon 🤭🤣..