NovelToon NovelToon
Baby Sitter Untuk Yayah

Baby Sitter Untuk Yayah

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Janda / Anak Genius / Selingkuh / Pengasuh / Menikah Karena Anak
Popularitas:44.9k
Nilai: 5
Nama Author: IAS

Plak!
" Percuma aku menikahi mu, tapi sampai sekarang kamu belum juga memiliki anak. Kamu sibuk dengan anak orang lain itu!"

" Itu pekerjaanku, Mas. Kamu tahu aku ini baby sitter. Memang mengurus anak orang lain adalah pekerjaanku."

Lagi dan lagi, Raina mendapatkan cap lima jari dari Rusman di pipinya. Dan yang dibahas adalah hal yang sama yakni kenapa dia tak kunjung bisa hamil padahal pernikahan mereka sudah berjalan 3 tahun lamanya.

Raina Puspita, usianya 25 tahun sekarang. Dia menikah dengan Rusman Pambudi, pria yang dulu lembut namun kini berubah setelah mereka menikah.

Pernikahan yang ia harap menjadi sebuah rumah baginya, nyatanya menjadi sebuah gubuk derita. Beruntung hari-harinya diwarnai oleh wajah lucu dan tingkah menggemaskan dari Chandran Akash Dwiangga.

" Sus, abis nanis ya? Janan sedih Sus, kalau ada yang nakal sama Sus, nanti Chan bilang ke Yayah. Bial Yayah yang ulus."

Bagaimana nasib pernikahan Raina kedepannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Baby Sitter 25

"Gimana Rai, kamu nggak apa-apa?"

"Nggak apa Pak. Makasih ya sudah mau nganterin saya."

Bagus mengangguk. Tadi dia sempat khawatir membiarkan Raina turun sendiri dari mobil untuk menyapa mantan suaminya. Tapi melihat Raina kembali dengan wajah yang penuh kepuasan, kekhawatiran Bagus pun lenyap.

Tadi pagi, tiba-tiba Raina sudah berpenampilan rapi lalu meminta izin kepada Bagus untuk ke keluar.

"Saya ingin mengucapkan selamat kepada mantan suami saya, Pak."

Awalnya Bagus bingung, untuk apa Raina kembali mengunjungi mantan suaminya. Tapi Bagus tidak ingin banyak tanya dan akhirnya dia pun mengizinkan Raina.

Ketika Raina hendak pergi, Chan melihatnya dan bocah itu pun ingin ikut. Alih-alih menyuruh Pak Barjo, Bagus mengusulkan diri untuk mengantar saja. Lagi pula hari ini dia tidak akan berangkat ke kantor karena ada janji temu dengan teman-teman SMA nya dulu. Semacam reuni kecil-kecilan.

Dan, jadilah mereka bertiga pergi bersama. Bagus dan Chan menunggu di mobil sedangkan Raina turun sendiri.

"Ah iya Pak, karena Bapak mau ketemu sama teman-teman Bapak, saya dan Chan pulang saja. Saya bisa pesan taksi oline buat nganterin kita pulang."

"Nggak, kalian ikut aja."

"Tapi Pak."

Agaknya penolakan Raina tidak tanggapi oleh Bagus. Pria itu langsung mengemudikan mobilnya meninggalkan gedung KUA tempat Rusman dan Suci menikah.

Raina bingung, jika dia ikut nanti, bukankah dia hanya akan diam bak orang hilang. Tapi setidaknya ada Chan, itu cukup untuk membuat dirinya sibuk dan memiliki kegiatan lain.

"Holeee, jalan jalan sama Yayah sama Sus Ai! Sus, kapan Sus Ai mau jadi Bunda nya Chan?"

"Sayang, nanti mau main nggak di sana. Ada permainan seru lho?"

"Mauuuu, holeee main.

Raina bernafas lega, Bagus mampu mengalihkan pembicaraan dengan begitu baik sehingga Chan tidak lagi membahas tentang keinginan menjadikan Raina sebagai bundanya.

Tanpa Raina sadari, Bagus pun juga merasa lega. Pasalnya setiap kali Chan meminta Raina menjadi bundanya, pasti membuat Bagus menjadi canggung.

Hanya 30 menit berlalu, kini mereka sudah sampai di sebuah pusat perbelanjaan. Bagus memarkir mobilnya di basement yang letaknya tidak jauh dari lantai tempat dimana ia akan berjanji temu dengan teman-temannya.

Tring

Ponsel bagus berbunyi, dia melihat sepintas dan itu pesan dari salah satu temannya.

"Dimana?"

"Bentar lagi sampai."

"Oke."

Dengan menggendong Chan, Bagus berjalan dengan cepat. Lalu dia memperlambat langkahnya ketika merasa Raina tertinggal di belakang.

"Maaf Rai."

"Eh tidak Pak, saya yang minta maaf karena sedikit lambat."

Meskipun begitu, Bagus tetap memperlambat langkahnya. Dia juga menyamakan langkah dan mensejajarkan tubuhnya agar mereka bisa berjalan bersama.

Sepintas dilihat, mereka nampak seperti keluarga kecil yang terdiri atas ibu, ayah dan anak. Tapi itu adalah pandangan dari mata orang awam yang tidak tahu posisi Raina sebenarnya.

"Hai Gus, sebelah sini?"

Seorang wanita melambaikan tangannya. Bagus menganggukkan kepalanya tanda dia mengerti dan bergegas menuju ke tempat dimana wanita itu berada.

Bagus mengerutkan kedua alisnya ketika tidak menjumpai temannya yang lain ada di sana. Seingat dia yang janjian setidaknya ada sepuluh orang, tapi ini hanya ada satu saja.

"Dimana yang lain?" tanya Bagus tanpa basa-basi.

"Pada nggak bisa Gus. Ada yang tiba-tiba ketemu sama klien, ada yang bilang ada operasi dadakan, ada yang bilang istrinya mau lahiran, pokoknya ada aja."

Oooh

Bagus hanya ber-oh ria. Antusiasme dirinya terhadap pertemuan ini pun seketika lenyap sudah. Bagaimana tidak, dia berharap bertemu dengan teman-teman lamanya, tapi ternyata hanya ada satu orang yang datang.

"Gus siapa?"

Aaah

"Hawoo Tante. Aku Chan, anaknya Yayah dan ini ... "

"Saya pengasuh Chan."

"No! Bukan, Sua Ai ini bunda nya Chan nanti."

Sebenarnya wanita itu memang bertanya tentang Raina, dan bukannya Chan. Dia sudah tahu kalau Bagus adalah duda beranak satu, tapi dia tidak pernah tahu kalau ada wanita di sisi Bagus.

Sedikit terkejut tentunya saat Bagus datang bersama dengan seorang wanita. Ia pikir Bagus sudah menikah lagi, tapi saat Raina berkata bahwa dia seroang pengasuh, itu cukup membuat wanita itu tersenyum kecil. entah apa maksudnya.

"Haloo Chan, nama tante adalah Rizka. Salam kenal ya Chan. Salam kenal juga ya Mbak, saya teman SMA nya Bagus."

Rizka mengulurkan tangannya ke arah Raina, dan Raina pun menerima uluran jabat tangan tersebut. Bagi Raina, dia tidak memiliki urusan di sini karena hanya mengikuti perintah Bagus untuk ikut.

Bisa Raina rasakan ada sesuatu yang cukup menganggu dirinya terkait dengan Rizka. Wanita itu menatapnya dengan tatapan menyelidik, namun lagi dan lagi Raina bersikap acuh tak acuh.

"Sayang, apa mau makan hmmm? Mau makan apa?"

"Oh iya, karena udah di sini kita makan aja sekalian ya. Rai, kamu juga pesen aja."

Raina mengangguk, dia lalu mengambil menu dan melihat sekiranya apa yang hendak ingin dia makan.

"Sus Ai, Chan mau sepadeti. Tapi, Chan penen yan pedes ya, boweeeeh?"

"Siaap, nanti Sus Ai mintain yang pedes ya ke Pak kokinya."

"Ehmm, maaf Mbak. Apa sebaiknya jangan ya? Kan Chan masih balita. Masa dikasih makanan pedas, nanti lambungnya nggak kuat bisa bahaya lho."

Rizka tiba-tiba menimpali pembicaraan antara Raina dan Chan. Dia tampak menghawatirkan makanan yang diingkan oleh Chan. Tapi lihatlah, reaksi Raina. Dia hanya tersenyum yang mana membuat Rizka mengerutkan alisnya.

"Kok malah senyum gitu sih. Gus, baby sitter mu nggak bener nih. Masa anak kamu dikasih makanan pedes. Jangan-jangan kalau kamu lagi kerja, dia sembarangan lagi ngasih anakmu makanan."

"Maaf ya Bu Rizka, yang dimaksud pedas di sini, pedas yang diketahui oleh Chan di sini adalah saus tomat atau kalau di rumah saya biasa membuatnya sendiri dari tomat segar. Jika datang ke sebuah restoran begini, dan Chan minta spaghetti pedas, itu nanti saya akan meminta irisan tomat memanjang yang menyerupai cabai. Nah itu lah yang dimaksud dengan pedas oleh Chan. Jadi Bu Rizka tidak perlu khawatir soal itu ya. Saya tidak mungkin membuat seroang anak sakit kok."

Bagus terkekeh kecil. Dia sudah tahu akan hal itu makanya tidak kaget saat Chan bilang ingin spaghetti pedas. Ya karena hanya seperti itu yang dimaksud.

"Kamu nggak perlu worry atau apapun itu. Raina, dia udah setahun jadi pengasuh Chan. Dia hafal betul apa yang disuka dan dibenci Chan. Dia tahu bahkan lebih dari aku. Dan dia sangat sayang sama Chan jadi nggak mungkin Raina membuat Chan dalam kondisi bahaya. Nah Riz, kita hanya berdua begini. Rasanya tidak seru. Kalau seandainya kamu mau pulang lebih dulu pun nggak masalah. Karena aku mau main sama anak aku, mumpung udah di sini."

Air muka Rizka seketika berubah. Wajahnya pucat pasi karena malu bercampur kesal.

"Gila, masa iya gue di kalahin sama baby sitter," ucapnya dalam hati. Rupanya Rizka tidak suka dengan Raina. Entah mengapa demikian.

TBC

1
sunshine wings
mmm.. Siapa ya??? 🤔🤔🤔🤔🤔
GiZaNy
wahhh kayaknya Riska tuh yg dateng...
GiZaNy
bener itu kata Suci.. cari kerjaan sana Rusman.. jangan mokondo jadi laki..
Mira Hastati
pasti si ulet bulu yang dateng....awas pada bentol bentol saking gatelnya
sunshine wings
Aamiin yra.. 🤲🤲🤲🤲🤲
Rina Wati.S
jgn2 si rizka
marie_shitie💤💤
semangat Raina km pasti bisa ketemu kata bahagia
marie_shitie💤💤
siapa sih nih Rusman pasti apa si Rizka
marie_shitie💤💤
huh kamu itu,g pernah mau tau arti kebaikan dari Raina ttp ajh di pandang jelek ajh
marie_shitie💤💤
hahaha Panasin trus biar pusing pala si Ningsih
marie_shitie💤💤
kuat kuatin lah hadapin omongan tetangga
marie_shitie💤💤
trus yg speknya Raina ajh km g suka mau model bgmn di kasih yg lebih minta yg lebih tapi mlh apa yg km dapetin cm zoonk dan km juga mang km lebih baik dari segi mana klo dijadikan mantu orang juga bkln nyesel PNY mantu dan mertua kyk keluarga toxic macam lu lu pada
marie_shitie💤💤
lebih parah sih klo punya istri model lu,
marie_shitie💤💤
ini juga Nene Nene g pernah bersyukur cape lah ngedumel ajh km bukannya mikir gmn solusinya yg baik atau insyaf mikirin akhirat malah harta ajh yg dipikirkan
marie_shitie💤💤
mampus km,Rusman makannya belajar buat tanggung jawab bukan ngandelin bini
marie_shitie💤💤
itulah km hanya menikmati sesaat tau kan Rusman kere masih ajh km mau di manfaatkan dah mau senang senang tapi g modal
marie_shitie💤💤
kan Rusman itu laki laki tak tau diri
marie_shitie💤💤
feeling mu baik bener bener g bagus buat di deketin wanita macam rizka
marie_shitie💤💤
hello ternyata km ad maksud terselubung
marie_shitie💤💤
siapa situ sok peduli sekali
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!