Azila Anastasya dipaksa oleh keluarganya untuk menikah dengan seorang pria bisu dia adalah Fathaan Biantara Balinda.
Seorang pria sangat kaya raya, tampan serta menjadi idola para wanita, namun kekurangannya membuat semua orang selalu meremehkan dan menghinanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisfiDA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Salah Bicara
Azila hanya bisa menarik nafasnya dengan begitu dalam, dimana Azila mengajak Fathaan untuk duduk karena dia hanya sebentar saja.
" Duduklah kemari, aku hanya sebentar saja bertemu mereka jadi agar kamu tidak bolak-balik untuk menjemputku" ucap Azila kepada Fathaan
Fathaan tersenyum dan menganggukkan kepalanya, dimana dia duduk disebelahnya Azila. Namun Sherly tampaknya masih belum puas untuk menghina Fathaan.
" Lihatlah, bagaimana bisa kamu berkomunikasi dengannya jika dia bisu dan tuli?"
Azila menatap kearah Sherly dengan penuh amarah.
" Apa? Aku berbicara dengan sesuai kenyataan"
" Sherly, berhentilah kita kemari untuk bertemu bukannya untuk membahas seperti itu" tegur Bunga
" Jika tidak mau dikata-katain seharusnya kamu tidak usah membawanya keluar Azila"
Brak!
Azila menggebrak meja membuat mereka yang ada disana terkejut, begitu juga dengan Fathaan dia sangat terkejut saat melihat sikapnya Azila.
" Sherly, aku tidak tau sebenarnya salahku itu apa denganmu? Mengapa sedari tadi pembahasanmu hanyalah Fathaan, dia tidak ada salah apapun denganmu tetapi mengapa kamu selalu menghinanya?"
Azila yang sudah tidak bisa menahan emosinya kini dia menjadi lepas kendali, dimana Bunga dan Kellyn mencoba untuk menenangkan Azila begitu juga dengan Fathaan.
Dia memegang lengannya Azila agar tidak membuat keributan.
" Hey, kalian berdua hentikanlah bukannya kita berjanji untuk bertemu?" ucap Bunga mencoba menenangkan mereka
" Benar, kita kemari untuk bertemu bukannya berdebat seperti ini" sahut Kellyn
" Tau tu Azila, dia yang mulai duluan kok"
Sherly yang menganggap dirinya benar dan menyalahkan kepada Azila.
" Sejak kapan aku mulai duluan? Sedari aku tiba dan duduk kamu selalu menghina suamiku terus-menerus wajar bukan aku marah?"
" Tapi aku berbicara sesuai kenyataannya bahwa dia memang bisu dan tuli"
Plak!
Satu tamparan melayang kewajahnya Sherly, hal itu semakin membuat mereka menjadi sangat terkejut. Sherly yang tidak terima atas perbuatannya Azila kini dia mencoba untuk membalasnya namun ditahan oleh Bunga dan Kellyn.
" Apa-apaan kamu menamparku ha?" teriak Sherly yang mencoba untuk membalas Azila
" Kau memang pantas untuk ditampar, karena mulutmu benar-benar busuk sekali" sahut Azila yang ditahan oleh Fathaan
Fathaan yang menahan Azila agar tidak terlalu membuat masalah, dia sangat sedih karena tidak bisa membela Azila.
" Seharusnya kamu mengaca Azila bahwa suamimu itu bisu dan tuli"
" Lalu apa salahnya dia seperti itu ha?" teriak Azila dengan sekuat tenaganya
Azila benar-benar tidak bisa menahannya lagi kini air matanya mengalir dipipinya membuat Fathaan menjadi semakin merasa bersalah.
" Dia juga tidak ingin seperti itu, tetapi jika Tuhan memang sudah mengaturnya dia harus bagaimana lagi ha?"
Bunga dan Kellyn benar-benar sangat kesal kepada Sherly, entah mengapa dia begitu sangat semangat sekali untuk menghina Fathaan terus-menerus.
" Sherly, sudah hentikan yang dikatakan Azila adalah benar itu bukan kehendaknya semuanya sudah diatur oleh Tuhan"
Namun Sherly tetap tidak berhenti.
" Iya bodo amat mau itu sudah diatur dengan Tuhan pun aku juga bakalan mikir ingin menikah dengan pria bisu dan tuli walaupun dia kaya raya"
Azila sudah merasa geram sekali, saat dia ingin menarik rambutnya Sherly dimana Fathaan menahannya. Azila menoleh kearah Fathaan dia pun menggelengkan kepalanya menandakan bahwa jangan melakukannya.
" Lihatlah? Dia tidak bisa membelamu bukan?"
Azila yang hanya bisa menangis saja dia tidak tau harus bagaimana lagi agar Sherly berhenti menghina Fathaan.
" Tuan Fathaan, tolong bawa Azila pergi biarkan kami yang mengurus dia" ucap Kellyn kepada Fathaan
" Hey, mengapa kau memanggil dia tuan? Itu tidak pantas untuk dia"
" Sudah cukup Sherly" bentak Bunga membuat Sherly terdiam" Sekarang bawalah Azila pergi" sambung Bunga
Fathaan menganggukkan kepalanya, lalu dia membawa Azila pergi dari sana hati Azila benar-benar sangat sakit sekali saat ini.
Begitu juga dengan Fathaan dia sangat sedih karena tidak bisa membela Azila saat temannya menghina dirinya.
****
Tiba dikediaman Balinda.
Azila yang masih menangis terisak-isak karena sangat sakit sekali dia merasakannya, dia tidak tau bahwa Sherly menghina Fathaan habis-habisan.
Fathaan merasa bersalah karena tidak bisa membela Azila didepan teman-temannya, kini dia mengambil buku kecilnya serta menulisnya.
" Maafkan aku yang tidak bisa membelamu didepan teman-temanmu karena aku bisu dan tulis, tetapi yang dikatakan oleh temanmu adalah benar"
Fathaan memberikan tulisan itu kepada Azila sehingga membuat Azila membacanya. Setelah selesai membaca Azila menatap kearah Fathaan.
" Apa kamu benar-benar bisu dan tulis?" tanya Azila membuat Fathaan terdiam
Dug!
Jantung Fathaan berdebar dengan sangat kencang sekali, ada perasaan aneh yang dirasakan Fathaan saat Azila bertanya seperti itu.
Dimana Fathaan mulai kembali menulis.
" Apa kamu mengira aku bisu dan tuli hanya bohongan saja?"
Seketika Azila menjadi sadar saat membaca tulisan Fathaan tersebut, dia tanpa sadar malah melontarkan pertanyaan seperti itu.
Saat Azila menatap kearah wajahnya Fathaan, terlihat jelas wajahnya berubah menjadi sangat sedih sekali hal itu membuat Azila menjadi merasa bersalah.
" M-maafkan aku, a-aku tidak bermaksud bertanya s-seperti itu"
Fathaan menggelengkan kepalanya, lalu kembali menulis.
" Tidak apa-apa sayang, kamu tidak perlu meminta maaf mungkin kamu memang mengira aku hanya bohongan saja bisu dan tuli namun bukannya Ferdy sudah menjelaskan waktu kita pertama bertemu bahwa aku sejak dari lahir sudah dikatakan bisu dan tuli"
Fathaan menunjukkan tulisannya tersebut, Azila pun membacanya dengan penuh perasaan bersalah. Dia tidak tau mengapa bisanya dia bertanya seperti itu.
Hati Azila menjadi semakin sakit saat membacanya, rasanya terlalu bodoh bagi Azila hanya karena merasa kesal kepada Sherly kini dia melampiaskan kepada Fathaan.
Fathaan yang menarik kembali buku kecilnya tersebut, lalu dia mulai kembali menulis.
" Baiklah kalau begitu aku harus pergi ke Perusahaan, kamu jika butuh sesuatu katakan saja kepada Bibi dia akan membuatkannya"
Fathaan kembali menunjukkan tulisannya kepada Azila.
" Maafkan aku"
Fathaan tersenyum sambil menganggukkan kepalanya saja, namun wajahnya jelas terlihat sangat sedih sekali. Dimana Fathaan mendekat kearah Azila lalu mencium keningnya Azila sebelum dia berangkat untuk ke Perusahaan.
Namun air mata Azila menetes saat dia merasakan betapa lembutnya Fathaan kepadanya, tetapi mengapa dia tega menyakiti perasaan Fathaan dengan sebuh pertanyaan seperti itu?
Setelah mencium keningnya Azila, Fathaan mengelus-elus pipinya Azila lalu dia pun pergi. Azila menatap kepergiannya Fathaan.
Azila benar-benar merasa sangat bersalah sekali kepada Fathaan karena telah tidak percaya kepadanya.
" Apa yang sudah aku lakukan? Mengapa aku bertanya seperti itu ya Tuhan aku benar-benar jahat sekali" gerutunya Azila
tiada angin tiada hujan tiba2 dateng berkata kpd fathaan meminta menceraikan azila....
Dulu aja menolak mentah2 dijodohkan dgn fathaan krn fathaan bisu dan tuli.....
makanya jd org sangat belagu dan sombong suka menghina org lain....
Kini tidak ada bisa menghina fathaan lagi bisa berbicara.....
smg awal yg baik bagi fathaan bisa berbicara lagi....